All Chapters of Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Chapter 131 - Chapter 140

181 Chapters

Ide Dharu

Briana menoleh ke belakang, melihat sebuah mobil tampak melaju di belakang mobilnya.“Sepertinya Mama memang tidak bohong kalau Farhan merencanakan ini semua,” ucap Briana yang memangku Dharu.“Berarti rencanaku sudah tepat,” balas Dharu.Briana mengangguk lalu memandang ke sopir.“Pak, apa pun yang terjadi dan siapa pun yang tanya soal suamiku, bilang dia keracunan,” ucap Briana menekankan untuk melancarkan rencana mereka.“Siap, Non.”Briana kembali menoleh ke belakang, hingga masih melihat mobil yang membuntuti mereka.Dharu sudah menghubungi dokter pribadi keluarga dan memberitahukan rencananya. Saat mobil mereka sampai di depan IGD, dokter dan perawat sudah menunggu.Mereka memperlakukan Dharu seperti benar-benar keracunan untuk meyakinkan Farhan jika Mirna sudah melakukan tugasnya. Dharu sendiri memiliki keyakinan kalau Farhan takkan membiarkannya selamat, sehingga sekarang menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan untuk memancing Farhan keluar.Farhan melihat dari jauh Dharu yan
Read more

Demi Rencana

“Lebih baik kamu pulang,” ucap Dharu sambil menatap Briana yang duduk di tepian ranjang.“Bagaimana bisa aku pulang, sedangkan ada kemungkinan bahaya yang akan menyerangmu,” balas Briana sambil menggenggam erat telapak tangan Dharu.Dharu tersenyum mendengar balasan Briana, lalu berkata, “Jika kamu di sini, aku yakin Farhan tidak akan muncul. Kamu pulanglah, ada Dika dan yang lain bersembunyi di sekitarku. Kamu jangan mencemaskan apa pun.”Briana menghela napas kasar mendengar ucapan Dharu, meski banyak yang melindungi Dharu, tapi tetap saja Briana cemas.“Dika sudah menyuruh beberapa orang agar mengawalmu pulang untuk berjaga-jaga. Perlihatkanlah ke Farhan kalau kamu tidak menungguiku, sehingga dia mulai beraksi. Aku yakin sekarang ini dia sedang memantau dan menunggu ada kesempatan untuk menyerangku,” ujar Dharu menjelaskan.Briana berpikir sejenak, hingga akhirnya mengangguk setuju untuk meninggalkan suaminya.“Tetaplah terlihat sedih, aku hanya butuh kamu terlihat tak menjagaku,”
Read more

Akhirnya Tertangkap

Dharu berbaring layaknya orang sakit. Dia memejamkan mata tapi dalam kondisi sadar karena harus waspada. Hening suasana ruangan itu, hanya terdengar detak jam dan sesekali terdengar suara langkah kaki di luar.“Apa kamu yakin dia akan muncul untuk menghabisimu.”Dharu mendengar suara Dika melalui earphone yang terpasang di telinganya. Dia menggerutu karena Dika malah bicara.“Kita tunggu saja dan tetap waspada,” balas Dharu dengan suara lirih dan mata masih terpejam.Lama Dharu menunggu, hingga dia sesekali membuka mata agar tidak tertidur. Hingga saat tengah malam, terdengar suara pintu terbuka. Dharu melirik ada cahaya yang menyelinap masuk dari luar dan ada bayangan yang masuk ke kamar itu sebelum akhirnya pintu kembali tertutu.Dharu mencoba menajamkan pendengaran, tapi tak bisa karena telinga tertutup earphone, sampai akhirnya dia merasakan ada bayangan di dekatnya.Dharu membuka mata dengan cepat, hingga melihat seorang pria memakai masker sudah memegang kain seperti siap diguna
Read more

Satu Persatu Ditangkap

Di rumah mewah Sandi. Pagi itu istri Sandi murka melihat berita yang beredar di beberapa stasiun televisi. Dia masuk kamar dan langsung menarik selimut yang menutupi tubuh suaminya.Sandi sangat terkejut dengan yang dilakukan istrinya sampai menatap ke sang istri yang berdiri di samping ranjang.“Lihat! Lihat kelakuanmu sekarang tersebar ke publik! Mau ditaruh mana mukamu, hah!” amuk sang istri sambil menunjuk ke televisi yang sudah dinyalakan agar suaminya melihat.Sandi kesal karena sang istri membangunkan dengan cara tak sopan, tapi kekesalan itu tak bisa diluapkan begitu melihat berita yang beredar.“Kurang apa aku, hah? Mentang-mentang aku takut denganmu, lalu kamu melakukan dan melakukan terus semua itu. Kamu memang tidak ada kapoknya, kalau sudah begini, siapa yang malu, hah!” amuk sang istri.“Diam kamu!” bentak Sandi yang pusing karena video dan foto-foto perselingkuhannya tersebar tapi sang istri malah mengomel terus.“Kamu hanya bisa dan terus membentak agar membuatku takut
Read more

Meminta Izin Briana

Rani bekerja di kafe seperti biasa siang itu. Hingga saat sedang mengelap meja, dia melihat siaran berita yang membuatnya sangat terkejut. Dia sampai mematung di tempatnya karena beberapa foto di berita yang diblur gambarnya adalah dia.“Ran, kamu kenapa?” tanya Dandi saat melihat Rani terkejut sambil terus memandang ke televisi.Rani terkejut mendengar suara Dandi. Dia menoleh lalu menggeleng tapi tampak jelas kepanikan di wajahnya.“Kenapa wajahmu pucat? Kamu sakit?” tanya Dandi cemas.“Tidak, aku tidak apa-apa. Aku baik-baik saja,” jawab Rani lalu mencoba tersenyum meski agak terpaksa.Rani terlihat bingung hendak melakukan apa, hingga menatap Dandi yang masih memperhatikan dirinya.“Apa aku boleh istirahat sebentar?” tanya Rani sambil menatap dengan senyum.“Boleh, istirahatlah. Lagi pula kafe masih sepi,” jawab Dandi.Rani mengangguk mendengar jawaban Dandi. Dia lantas buru-buru pergi ke belakang. Rani pergi ke samping kafe, kemudian menghubungi Mirna.“Ma, Kak Farhan tertangkap?
Read more

Keluarga Lebih Penting

Mirna terkejut mendengar ucapan Briana. Dia bingung harus bagaimana tapi sangat mencemaskan Rani.Briana sendiri hanya berusaha bersikap tegas serta mengajari Mirna jika apa yang tak semua yang diinginkan bisa didapatkan karena ada konsekuensi lain juga yang harus diterima.“Bagaimana? Jika kamu mau keluar sekarang, aku tidak menghalangi. Tapi kesempatanmu mendapatkan rumahmu lagi hilang dan aku hanya akan membayarmu seperti pelayan pada umumnya,” ujar Briana memancing keputusan Mirna.Briana ingin tahu mana yang akan dipilih Mirna, rumah atau keluarga.Mirna memberanikan diri menatap Brina hingga kemudian membalas, “Tidak apa jika aku kehilangan rumahku tapi tidak dengan putriku. Untuk saat ini, dia lebih dari apa pun.”Briana tak menyangka kalau Mirna akan lebih memilih Rani, tapi bukankah itu menunjukkan kalau Mirna sudah berubah dan tidak egois lagi. Tidak mementingkan diri sendiri lalu mengorbankan orang lain.“Oke, aku akan memberimu gaji yang setimpal. Berarti perjanjian kita b
Read more

Hampir Diculik

Sandi sudah sangat panik karena berita perselingkuhannya terbongkar, lalu Toni juga ditangkap atas dugaan terlibat peretasan yang terjadi di perusahaan Dharu.“Pak, lebih baik Anda pergi dari sekarang sebelum terjadi sesuatu hal yang tak diinginkan,” ucap Ibra karena banyak wartawan yang mulai mencari keberadaan Sandi.Sandi mengepalkan erat. Dia merasa semua yang terjadi karena ulah Dharu. Sandi berpikir jika Dharu pasti sudah tahu kalau dia terlibat dalam peretasan sistem perusahaan, sehingga sekarang memberikan foto-foto perselingkuhannya ke publik agar dia mendapat masalah.“Apa kamu pikir aku akan kalah begitu saja?” Sandi menatap geram ke Ibra.Ibra sangat terkejut melihat tatapan Sandi, tapi berusaha untuk tetap tenang.“Pak, sekarang bukan masalah menang atau kalah. Tapi ini demi nama baik Anda. Saya akan berusaha mencari cara untuk menutup kasus ini, tapi Anda lebih baik bersembunyi dulu,” kata Ibra menjelaskan.“Di luar sana wartawan menanti Anda, meminta klarifikasi Anda at
Read more

Sandi Ditangkap

“Dari kesaksian pelaku penculikan dan juga kesaksian Toni, apa kita bisa menjerat Sandi?” tanya Dharu ke kuasa hukum keluarga untuk mendiskusikan kasus yang menimpa Dhira juga.Dhira duduk dirangkul Briana dan terus ditenangkan karena masih gemetar.“Pelakunya saja sudah mengaku, masa tidak bisa membuat pria itu mendekam di penjara?” Dhira benar-benar tidak terima kalau sampai Sandi bebas begitu saja.“Anda tenang saja, polisi sudah membuat laporan percobaan penculikan Anda, lalu akan segera melakukan tindakan dengan menangkap dalang dari rencana penculikan itu. Kami akan memantaunya, Anda jangan cemas,” ucap pengacara.Setelah berdiskusi panjang, akhirnya pengacara undur diri.Dhira masih mengembuskan napas berulang kali untuk meredam kecemasannya. Dia benar-benar tak menyangka kalau Sandi berniat menculiknya.“Kamu tenang saja, pria itu pasti akan hancur,” ucap Dharu sambil menggenggam telapak tangan Dhira.Dhira mengangguk mendengar ucapan Dharu, tubuhnya masih terasa lemas karena
Read more

Pamit Pergi

“Apa yang membuat kalian datang ke sini? Aku tidak membuat kesalahan, kan?” tanya Mirna setelah mempersilakan Briana dan Dharu masuk.“Tidak,” jawab Briana.Rani keluar membawa dua cangkir teh lalu disuguhkan untuk Briana dan Dharu.“Kami hanya punya teh karena setelah ini akan pergi dari sini,” ucap Rani setelah menyajikan teh itu.Briana cukup terkejut menengar ucapan Rani, hingga menatap iparnya itu lalu ke mantan mertuanya.“Kalian mau pindah kontrakan?” tanya Briana memastikan.Mirna menoleh Rani yang duduk di sampingnya, kemudian memandang ke Briana lagi.“Rani merasa tak nyaman dengan berita yang beredar, apalagi ada foto dirinya yang menjadi selingkuhan. Meski fotonya diblur, tapi tetap saja Rani takut kalau ada yang mengenalinya. Jadi aku memutuskan ingin mengajaknya pindah ke luar kota. Setidaknya kami juga bisa memulai kehidupan baru di sana,” jawab Mirna sambil tersenyum getir karena harus pergi dari kota itu.Briana cukup terkejut hingga menoleh Dharu. Mereka tak bercerit
Read more

Teman Terbaik

“Apa ada masalah?” tanya Mirna terkejut karena ada yang mencarinya, bahkan sampai menemui saat dirinya baru keluar dari kantor polisi.“Bisa kita bicara di tempat yang lebih pribadi?” tanya pria itu sambil tersenyum.Mirna mengangguk-angguk pelan meski ragu. Dia lantas ikut pria itu yang mengajaknya pergi ke kafe di dekat kantor polisi.Mirna duduk dengan perasaan cemas, apalagi pria itu membuka tas yang dibawa lalu mengeluarkan sesuatu.Pria itu kembali memandang Mirna setelah mengeluarkan sebuah stopmap.“Saya mendapat amanat untuk memberikan ini kepada Anda,” kata pria itu memberikan stopmap yang dibawa ke Mirna.Mirna bingung hingga tak langsung menerima stopmap itu.“Ini apa dan dari siapa?” tanya Mirna.Pria itu tersenyum lalu berkata, “Sebaiknya Bu Mirna lihat dulu.”Mirna akhirnya menerima stopmap itu lalu membuka isinya. Dia terkejut ada kartu ATM dan juga surat pembayaran sebuah ruko dan rumah.“Apa ini?” tanya Mirna bingung.“Begini, Bu Briana meminta agar saya menyiapkan se
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
19
DMCA.com Protection Status