Semua Bab Pembalasan Mantan Istri Yang Diremehkan: Bab 121 - Bab 130

181 Bab

Masih Selamat

Rani sudah bersiap ke kafe karena masuk siang. Dia berjalan melewati lorong menuju jalan raya untuk perg ke halte bus.Saat berjalan menuju halte. Dia melihat Briana yang baru saja menutup pintu mobil. Dia berjalan menghampiri untuk menyapa, tapi tiba-tiba melihat seorang pria membekap Briana.Hei! Tolong!” Rani berteriak kencang meminta tolong.Pria yang membekap Briana terkejut. Dia melihat beberapa orang di dalam supermarket dan di seberang jalan memandang ke arahnya. Tak ingin tertangkap, pria itu memilih melepas Briana lalu berlari untuk kabur.Rani sangat terkejut melihat Briana jatuh ke tanah. Dia berlari dan ada beberapa orang yang menghampiri.“Kak, bangun!” Rani mencoba membangunkan Briana yang tak sadarkan diri.“Pak, tolong!” Rani meminta orang yang berkerumun untuk memasukkan Briana ke mobil.Penjahat tadi kabur saat dikejar orang-orang yang menolong Rani. Rani sendiri segera membawa Briana ke rumah sakit karena tak sadarkan diri.Saat sampai di rumah sakit, Briana langsu
Baca selengkapnya

Curiga ke Farhan

“Wajahmu agak pucat. Apa kamu baik-baik saja?” tanya Dharu saat Briana sampai di kantornya.Briana terkejut mendengar pertanyaan Dharu. Dia mencoba tersenyum lalu kembali menyajikan kopi untuk suaminya.“Mungkin karena cuaca di luar tadi sangat panas. Aku masih harus menunggu montir datang mengganti ban. Tadi sampai keringetan ketika menunggu ban diganti,” jawab Briana membuat alasan agar Dharu tak cemas.Dharu mengangguk percaya mendengar jawaban Briana. Dia menikmati kopi yang dibawa istrinya, lalu memandang Briana yang sedang mengupas buah.“Apa pekerjaanmu tidak banyak sampai kamu bisa meluangkan waktu ke sini?” tanya Dharu.“Banyak, tapi demi suami, tentunya aku harus bisa meluangkan waktu untuk suamiku,” jawab Briana lalu memotong apel, kemudian menyodorkan ke Dharu.Dharu menahan senyum mendengar jawaban Briana, hingga tiba-tiba berpikir jika selama beberapa tahun ini Briana pasti sangat perhatian ke Farhan tapi sayangnya pria itu tak tahu terima kasih. Dharu mendadak cemburu k
Baca selengkapnya

Tidak Bisa Dinasihati

Mirna sedang menyetrika seperti biasa. Dia mulai terbiasa dengan pekerjaannya itu apalagi Briana tak memperlakukannya buruk.Saat masih sibuk menyetrika, ponsel Mirna berdering dan membuat wanita itu mengecek siapa yang menghubungi. Dia lalu menjawab panggilan itu.“Halo.” Mirna menjawab dengan hati-hati.“Ma.”Mirna sangat terkejut karena Farhan yang menghubunginya.“Mama bekerja di mana?” tanya Farhan dari seberang panggilan.“Kenapa kamu tiba-tiba menghubungi mama?” tanya Mirna balik karena agak panik.Mirna sampai menoleh ke arah pintu untuk memastikan tidak ada yang mendengarnya bicara dengan Farhan.“Kamu masih dicari polisi, kenapa sekarang tiba-tiba menghubungi mama?” tanya Mirna lagi.Mirna tak mendengar jawaban dari Farhan, hingga kemudian Farhan akhirnya bicara. “Polisi takkan menangkapku. Tenang saja, Ma. Aku akan menyelesaikan semuanya dengan cepat.”Mirna terkejut mendengar ucapan Farhan.“Apa maksudmu? Apa yang ingin kamu lakukan?” tanya Mirna benar-benar panik.“Apa ya
Baca selengkapnya

Sedikit Titik Terang

Saat malam hari. Orang suruhan Dharu masih mengikuti Toni sesuai dengan perintah yang mereka dapatkan. Mereka masih memantau pria itu yang baru saja turun dari mobil di sebuah restoran.“Kita tidak bisa masuk ke sana begitu saja,” kata salah satu orang suruhan Dika.“Kita lihat saja dulu, apa ada orang yang kita kenal keluar atau masuk dari restoran itu,” balas pria yang lain.Keduanya masih menunggu di mobil sambil mengawasi sekitar, termasuk orang-orang yang keluar masuk dari restoran itu.Toni masuk ke salah satu private room. Dia melihat Sandi yang sudah ada di sana.“Aku sudah melakukan apa yang kamu katakan,” ucap Toni ketika duduk berhadapan dengan Sandi.Sandi memberi isyarat ke Ibra, hingga asistennya itu mengembalikan kartu tanda pengenal milik Toni.“Tenang saja, mereka tidak akan tahu kalau kartu tanda pengenalmu yang digunakan untuk masuk ke ruang administrasi,” ucap Sandi.Toni mengambil kembali kartu tanda pengenal di perusahaan Dharu lalu memasukkan ke saku jasnya.“Tu
Baca selengkapnya

Sedikit Petunjuk

“Jadi apa ini maksudnya Sandi terlibat?” tanya Dharu setelah melihat rekaman kamera dashboard mobil anak buahnya.“Ya, aku berpikir seperti itu. Meski terlihat kebetulan, tapi ini agak aneh,” jawab Dika.Dika lalu memperlihatkan data di ponselnya.“Aku baru mendapatkan ini. Pak Toni memiliki saham di perusahaan Sandi, dan data ini baru masuk beberapa jam lalu,” ucap Dika menjelaskan.Dharu berpikir sejenak mendengar ucapan Dika. Jika memang Toni terlibat dengan Sandi, ada kemungkinan pria itu yang membantu peretas agar bisa menyusup ke sistem.“Di parkiran ada mobil kantor yang memiliki kamera dashboard, coba cek untuk memastikan apakah ada sesuatu yang mencurigakan di malam itu. Bukankah tidak menutup kemungkinan jika kamera itu menangkap sesuatu, apalagi mobil itu terparkir di dekat pintu keluar parkiran?”Tiba-tiba saja Dharu berpikiran ke sana setelah mencurigai seseorang.“Aku akan mengeceknya besok,” ucap Dika karena tak mungkin langsung ke perusahaan malam itu.Dharu mengangguk
Baca selengkapnya

Mendapat Informasi

Mirna terkejut mendengar pertanyaan Briana, hingga dia panik karena bingung harus menjawab apa.“Kamu tahu kalau Farhan menjadi buronan. Jika kamu tahu keberadaannya tapi kamu malah menyembunyikannya, maka kamu bisa ikut dipenjara,” ujar Briana menakut-nakuti.Mirna terkejut mendengar ucapan Briana lalu mencoba menjelaskan.“Aku tidak tahu dia di mana, tapi tadi memang dia tiba-tiba menghubungiku.” Mirna mengeluarkan ponsel lalu memperlihatkan nomor tak dikenal di aktivitas panggilan.“Aku mencoba menasihatinya agar dia menyerahkan diri dan menerima hukuman, bukankah takkan terlalu lama daripada dia terus menjadi buronan. Tapi dia tidak mau dan terus berkata kalau masih ....” Mirna menjeda ucapannya dan terlihat bingung untuk melanjutkan.“Masih apa? Katakan saja.” Briana mencoba menekan agar Mirna mau jujur.“Dia masih tidak terima karena suamimu membuat kami bangkrut. Entah apa yang akan dilakukannya, tapi Farhan tak mau menyerahkan diri,” ucap Mirna ragu-ragu.Briana menghela napas
Baca selengkapnya

Ketahuan Farhan

“Aku sudah mengecek rekaman Cctv di dashboard dan tidak hal yang mencurigakan. Aku tidak mendapatkan apa-apa dari Cctv dashboard mobil,” kata Dika menjelaskan.Dharu berpikir dengan keras. Jika tak bisa mendapatkan bukti dari dalam, berarti mereka harus mendapatkan bukti dari luar.“Orang suruhanmu masih memantau Toni?” tanya Dharu.“Masih, aku sudah meminta mereka untuk terus memantau serta melaporkan ke mana dan dengan siapa pria itu pergi,” jawab Dika.Dharu mengangguk mendengar jawaban Dika. Dia yakin jika bisa mendapatkan bukti yang bisa menjerat dua orang itu.Saat Dika dan Dharu masih mencoba mencari cara mendapatkan bukti. Salah satu staff IT datang ke ruangan Dharu membawa sebuah berkas.“Apa kalian menemukan sesuatu?” tanya Dharu ke staff itu.“Iya, Pak. Kami berhasil melacak asal sistem yang meretas sistem kita. Meski ini tidak akurat, tapi setidaknya bisa dijadikan petunjuk,” kata staff itu memberikan data yang baru didapatkan timnya yang sudah bekerja lebih dari 24 jam unt
Baca selengkapnya

Bukti Didapat

Dharu berjalan keluar dari lift menuju ruangan ayahnya. Dia membawa stopmap di tangan kanan, lalu masuk ke ruangan sang papa setelah mengetuk pintu lebih dulu.“Apa ada kabar baik?” tanya Evan ketika melihat Dharu datang.“Iya,” jawab Dharu lalu memberikan berkas yang dibawa ke sang papa.Evan menerima berkas itu, lalu Dharu menjelaskan saat Evan sedang membuka berkas itu.“Pak Toni terlibat dalam peretasan kemarin,” ucap Dharu.Evan langsung menatap ke Dharu saat mendengar apa yang dikatakan oleh putranya itu.“Kamu sudah menyelidikinya?” tanya Evan.“Sudah,” jawab Dharu, “sehari sebelum kejadian, Pak Toni bertemu dengan seseorang di salah satu restoran. Aku mendapatkan rekaman Cctv-nya, lalu sehari setelahnya dia bertemu dengan seseorang lagi. Di sini aku curiga jika memang Pak Toni bekerja dengan seseorang untuk kepentingannya,” ujar Dharu panjang lebar.Evan melihat bukti yang Dharu miliki, lalu memandang ke putranya itu.“Jadi, siapa yang bekerjasama dengannya sampai dia tega ber
Baca selengkapnya

Rencana Farhan

Farhan berada di mobil yang terparkir tak jauh dari rumah Briana. Dia melihat mobil Briana datang dan masuk rumah, hingga membuatnya segera membuka ponsel.[Briana dan suaminya sudah pulang. Mama paham apa yang harus dilakukan, kan?]Farhan mengirimkan pesan ke Mirna, hingga tak lama kemudian mendapat balasan dari sang mama.[Iya.]Farhan tersenyum miring membaca pesan balasan dari Mirna. Dia meletakkan ponsel lalu menunggu sampai sang mama melakukan tugasnya.Di rumah Briana. Mirna memandang botol yang diberikan Farhan. Dia memandang keluar kamar lalu kembali menatap botol itu.Mirna memasukkan botol itu ke saku seragam pelayan, lalu keluar dari kamar. Saat baru saja keluar, kebetulan Briana datang mencarinya.“Bikinin kopi 2, nanti antar ke kamar!” perintah Briana lalu pergi tanpa menunggu balasan dari Mirna.Mirna menatap Briana pergi lalu tampak berpiki sejenak sebelum kemudian pergi ke dapur membuat kopi untuk Briana.Briana kembali ke kamar. Dharu sedang mandi saat Briana masuk
Baca selengkapnya

Kejujuran Mirna

Sesaat sebelumnya. Mirna terlihat ragu saat akan pergi dari kamar Briana. Dia kembali berbalik lalu mengetuk pintu kamar Briana dengan sangat kencang.Briana yang baru saja masuk akhirnya kembali membuka pintu dan melihat ekspresi wajah panik Mirna.“Ada apa?” tanya Briana keheranan.“Aku mau menyampaikan sesuatu, ini penting,” jawab Mirna.Briana mengerutkan alis bingung mendengar jawaban Mirna.“Biar aku masuk kamar dan menjelaskan semuanya,” kata Mirna mencoba meyakinkan.Briana masih memegang nampan berisi cangkir teh, hingga Dharu keluar untuk melihat apa yang terjadi.Mirna akhirnya diizinkan masuk karena memaksa. Hingga Briana dan Dharu menatap keheranan karena Mirna lancang minta masuk.Mirna tidak tahu apakah yang dilakukannya benar atau tidak. Namun, dia takut jika terseret masalah karena ulah putranya yang dendam ke Dharu dan Briana. Dia masih punya anak lain yang perlu perhatiannya, sehingga Mirna tak mau mengorbankan dirinya sendiri demi Farhan sebab dia tahu, saat terjad
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1112131415
...
19
DMCA.com Protection Status