AC berembus pelan, mendinginkan setiap sudut kamar yang hening itu. Di pinggir boks bayi, Andini memperhatikan Eva. Bayi itu terlelap dengan damai.Telunjuk Andini menyusuri wajah mungil bayinya. Hidung Eva nampak mancung, pipinya tembem dengan rambut ikal yang lebat. Bola matanya berwarna abu, sama dengan Andreas.Pras berujar dengan nada mengejek kalau Eva besar nanti, orang-orang akan menyadari kalau Eva bukanlah anak Pras. “Dari sekarang saja wajah bayi itu mengingatkanku pada pria sialan itu,” Pras mendengus.Namun, Andini sudah tidak peduli lagi dengan segala perlakuan Pras pada dirinya dan Eva. Selama Pras tidak menyakiti Eva, Andini memilih untuk acuh.Setelah tiga bulan Eva berjuang di inkubator RS, akhirnya bayi mungil itu bisa pulang. Dengan ketekunan yang luar biasa, Andini merawat putrinya. ASI-nya memang tidak keluar, tapi Andini mengerahkan semua tenaganya agar nutrisi Eva tetap terpenuhi.Kini, usia Eva menginjak delapan bulan. Orang-orang memuji Andini karena bayi yan
Terakhir Diperbarui : 2024-08-02 Baca selengkapnya