Kedua ujung alis Malinka menyatu. Dia terheran mendapati Andini yang duduk di seberang Andreas yang berada di balik meja.“Tante Andini?” ucap Malinka melangkah masuk.Andini menyunggingkan senyumnya, walau dia tahu bibirnya sedikit bergetar. “H-Hai, Malinka. Aku…aku sedang membicarakan prospek ke depanku sebagai pelukis amatir dengan pacarmu.”“Ah, begitu.” Malinka manggut-manggut. Saat Malinka menoleh ke arah Andreas, pria itu sedang mengusap bibirnya. “Aku enggak ganggu kalian kan?”“Tentu saja enggak,” sergah Andini sambil bangkit dari kursinya. “Malah sepertinya aku yang mengganggu kalian.”“Yah, sebenarnya aku mau mengajak Andreas makan siang, Tante. Tapi kalau kalian butuh waktu lebih, aku bisa menunggu kok,” balas Malinka santai. “Taksi online yang kupesan sudah datang. Aku pamit dulu ya,” Andini menatap Malinka dan Andreas bergantian.“Hm, iya. Hati-hati, And–maksudku Tante,” ucap Andreas sambil mengusap tengkuknya canggung.“Dah, Tante!” Malinka melambai pada Andini. Setela
Last Updated : 2024-07-18 Read more