“Kenapa, Sayang?” Tanya Andreas tanpa suara.“Andini? Kamu masih di sana kan? Cepat video call,” cecar ibu mertuaku.“Mama!” Aku mendengar teriakan salah satu anakku. “Ma! Aku mau video call sama Mama sekarang! Aku mau tunjukkin dino baru yang dibeliin Nenek.”“Se-sebentar ya, Sayang. Mama nanti telepon kamu lagi, oke?”“Ih, Mama kenapa sih?” Evan terdengar kecewa. “Nek, Mama enggak mau ngomong sama aku!”“Bu-bukan begitu, Evan–”“Ndin, kamu tuh kenapa sih?” Ibu mertuaku kembali mengambil alih.“Aku…aku sakit perut, Bu. Aku harus ke kamar mandi sekarang.”“Oh, Mamamu sakit perut, Van,” tukas ibu mertuaku pada Evan. “Ya udah, Ndin. Setelah itu, hubungi Ibu ya?”“Ba-baik, Bu.”Setelah aku mendengar nada sambung yang terputus, aku pun bisa bernapas lega.“Ada masalah apa? Anak-anakmu minta pulang?” Tanya Andreas lagi.Aku menggeleng. “Mereka merengek minta video call denganku. Jadi…makan malam kita terpaksa batal. Aku harus segera kembali ke rumah.”Andreas merangkak ke arahku. “Enggak m
Last Updated : 2024-06-23 Read more