Langit siang bersinar terik. Aroma pantai berembus mengisi udara yang panas. Di kolam renang, Evan dan Rico asyik menenggelamkan diri mereka dengan pelampung, sementara Eva tertidur pulas di kamar yang ber-AC.“Kamu suka kan dengan villa ini?” Tanya Andreas sambil merangkul pinggul Andini, memperhatikan keadaan sekitar.“Iya, ruangannya luas. Ada dapurnya pula. Jadi, aku bisa masak.”Andini menoleh ke arah Andreas. Ingin sekali dia mencium bibir tebal pria itu, namun Andini harus mengurungkan niatnya di depan anak-anaknya.Andreas mempererat dekapannya, melabuhkan pipinya di atas kepala Andini. “Melihat kebersamaan kita di villa ini, aku jadi enggak sabar untuk segera menikahimu.”“Hei, ingat. Aku belum bertemu dengan keluargamu,” Andini mengingatkan.“Yah, mereka pasti senang dengan kehadiranmu, Ndin. Jadi, kamu tenang saja.”Tidak. Andini tidak bisa tenang begitu saja. Sepanjang perjalanan ke Bali, Andini terus merasa gugup. Ini adalah liburan yang paling menegangkan baginya.Pikira
Last Updated : 2024-08-20 Read more