Home / Romansa / Candu Cinta Bos Mafia / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Candu Cinta Bos Mafia: Chapter 61 - Chapter 70

196 Chapters

61. Sangat Istimewa

Suara deru napas dan desahan kecil Ann terdengar mengisi ruangan besar Ben. Mereka kini dimabuk cinta, Ben sengaja membawa Ann ke dalam kamarnya agar mereka lebih intim dan leluasa saling goda. Dari hanya menyesap bibir Ann yang kini ada di atas pangkuannya, Ben berpindah mengecupi leher jenjang Ann, ia berikan tanda kepemilikan yang sangat jelas di sana. "Masih ada seminggu, aku bisa sabar nunggu," ucap Ben sengaja mendongak di antara dua dada Ann yang masih disembunyikan rapat oleh baju yang dikenakannya. Ann tampak terengah, ia berusaha mengatur napasnya sebelum menjawab. Jemarinya meraba wajah tampan Ben, mengagumi pahatan Tuhan atas keindahan di depannya. "Kamu ngomong cinta ke aku bukan biar bisa nidurin aku kan Mas?" tanya Ann lirih. "Kamu tau kalau aku mau, aku udah nidurin kamu sejak dulu. Bener?" Ann mengangguk lemah, "Kenapa nggak dari dulu?" tanyanya sembari mengecup lembut kening Ben. "Anggep aja aku mensucikan diri," kekeh Ben. "Sebelum sama kamu, aku ba
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

62. Memiliki Joanna Sepenuhnya (Rate 21++)

Tubuh Ann menggelinjang lagi-lagi saat sentuhan Ben menyentuh titik paling sensitifnya. Ini adalah sentuhan pertama seorang lelaki di bagian terdalam yang selalu dijaganya sekuat tenaga. Ben yang sudah sangat ahli dan memiliki jam terbang tinggi, ia benar-benar memberi kenikmatan pada Ann hingga hanya desahan dan erangan manis yang keluar dari mulut Ann. "Mas Ben," erang Ann kelimpungan tapi ia tak menahan pergerakan Ben di bawah sana. Semua terjadi begitu alami, mengalir, termasuk bagi seorang Ben yang terbiasa dilayani. Ia memang butuh pelampiasan hasrat kali ini, tapi melakukannya bersama Ann cukup memicu adrenalinnya. Ben bertindak sangat dominan dan penuh pelayanan, seakan paham bahwa Ann pasti cukup kikuk di percobaan pertamanya. "Mas!!" pekik Ann spontan, ia gigit bibir bawahnya kuat-kuat dengan kepala yang separuh mendongak. "Kok sakit," keluhnya imut.Ben tersenyum tampan, ia kecup tulang selangka Ann dua kali, "Bentar lagi kubiki
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

63. Calon Nyonya Amatir

Ann terbangun oleh wangi aroma kopi yang menyeruak ke dalam indera penciumannya. Ia membuka matanya perlahan, memicingkannya demi menghindari sorot sinar matahari yang menyusup dari celah tirai jendela. Tubuhnya masih terbalut selimut dengan aman, ia menggeliat pelan. "Bau kopi ya," erang Ann malas-malasan. "Aku yang bikin," sahut Ben keluar dari kamar mandi, rambutnya sudah basah dan ia masih bertelanjang dada. "Bikin aku kebangun, wangi banget," tukas Ann lantas berusaha bangkit untuk duduk bersandar di leher ranjang, tapi ia justru meringis lebar. "Linu?" tebak Ben. Ia tunjuk bagian ranjang sebelah kiri, "jejak kamu," desisnya kagum. "Darah perawan by the way," sahut Ann langsung tersadar. "Nggak terlalu amatir untuk ukuran pemula kan?" gumamnya sombong. Ben tersenyum simpul. Ia raih cangkir kopinya yang masih mengepulkan asap dari atas nakas dan duduk di sebelah Ann. Dikecupnya lembut kening Ann lama, memberi energi semangat pagi pada sang calon istri. "Amatir banget
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

64. Love Is In The Air

"Maaf malah jadi ngerepotin ya Om," ujar Ann tak enak hati. "Nggak ngerepotin," sahut Ben. "Mereka yang mau kita nikah. Udah seharusnya mereka yang urus semuanya," tukasnya. "Jangan mau ditidurin Ben lagi sebelum lo resmi jadi istrinya, Ann!" celetuk Danisha. "Oh, iya," Ann manggut-manggut polos, ia lirik Ben sekejap. "Shut your fucking mouth!" gemas Ben galak. "Nikmatin aja sarapan lo," ajaknya demi mengalihkan topik. "Nggak usah ditutupin Ann, kami maklum kok," kekeh Danisha puas sekali. "Ditato aja lehernya biar kalau vampirnya ngegigit, nggak keliatan bekasnya," sarannya absurd. "Bisa diem nggak lo Sha?" gumam Ben penuh ancaman. "Udah, udah. Sarapan dulu!" lerai Taka sengaja mengambilkan nasi untuk sang calon menantu. "Cukup nasinya, Ann?" tanyanya."Cukup Om, makasih," balas Ann segera meraih mangkok yang Taka sodorkan. "Mas, kamu mau aku ambilin?" tawarnya pada Ben kemudian."Aku ambil send
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

65. Ancaman Eriska

"Joanna." Sang pemilik nama hanya terdiam angkuh saat perempuan di depannya menyebut panggilan itu dengan wajah sinis. Ann tak akan gentar meski ia diancam sendirian, bukankah ia memang harus memiliki mental seperti ini mulai sekarang? "Eriska," desis Ann santai. "Lo udah tau soal gue ternyata," ucap Eriska tertawa kecut, "perasaan, lo nggak ada takut-takutnya. Ngerasa udah pasti jadi istrinya Ben?" cecarnya tak sabaran. Ann menyeringai, "Ben cinta sama gue, itu udah cukup membungkam lo kan, Nona Eriska yang terhormat?" tukasnya sombong. "Jangan gampang bikin kesimpulan sendiri, gue kenal Ben itu kayak apa!" sergah Eriska kesal. Dipancing seperti itu saja sudah membuatnya merasa dikalahkan. "Lo nggak tau apa yang bisa gue lakuin buat bikin Ben nendang lo dari hidupnya. Hati-hati kalau bicara!" ancamnya. Bukannya gentar, Ann justru menyilangkan kedua kakinya angkuh, "Harusnya lo yang hati-ha
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

66. Stuck On You

Tak ada yang terjadi setelahnya. Diikuti oleh dua orang anak buahnya yang tadi sempat menahan Ann, Eriska berlalu melewati sang mantan pacar. Keduanya hanya saling tatap sebentar, Ben tetap kaku di ambang pintu tanpa melakukan sesuatu untuk menahan Eriska pergi dan memberi pelajaran padanya. Sekarang, yang tersisa hanya Ann dan Ben di dalam ruangan. Berjarak sekitar 4 meter jauhnya, mereka saling tatap dalam diam. Beberapa kali Ann terlihat menelan ludahnya, tapi enggan juga untuk sekadar menyapa atau menjelaskan yang terjadi sebenarnya. Jika boleh jujur, ia sedikit sakit hati saat Ben hanya membiarkan Eriska pergi begitu saja setelah kepergok berusaha membunuhnya di depan mata. "Besok kita nikah, nggak bisa kah kamu diem di rumah atau seenggaknya minta orang buat ngawal kamu kalau pengin keluar?" tegur Ben akhirnya buka suara. Ia menghela napas panjang, berkacak pinggang. "Aku ngurus jadwal setelah kita nikah di agensiku, perusahaan yang masih ada di
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more

67. Resmi Sebagai Nyonya Bennedicth

Air mata Ann menitik seiring dengan terucapnya ikrar janji setia Ben kepada Tuhan dengan menyebut nama Joanna Diajeng Arumndalu begitu fasih dan lancar. Kini, tersemat nama Wisanggeni di belakang nama Ann, nyonya rumah besar yang sah. Perasaan Ann makin campur aduk bahagia dan haru ketika kecupan lembut Ben mendarat di keningnya. Tak banyak tamu yang datang, tapi seluruh tetua yang pernah Ann temui di pertemuan keluarga besar nampak memberi waktu untuk menyaksikan pernikahan sakral itu. Tidak ada keluarga Ann yang dihadirkan, mengingat betapa mencekamnya latar belakang keluarga Ben yang sudah pasti akan mengagetkan para Budhe dan Pakdhe dari Semarang. "Selamat datang di keluarga Takahashi, Nyonya Bennedicth!" sambut Danisha memeluk tubuh Ann erat. "Kendaliin Ben ya, gue yakin lo bisa," bisiknya iseng. "Jangan diajarin jelek-jelek!" sebut Ben seolah tahu apa yang diperbuat adik cantiknya. "Mau bulan madu ke Jepang?" tawarnya pada Ann. "Hah?" Ann justru tergagap. "Bulan madu?" "S
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

68. Memasrahkan Hidup Padanya

Ann ikut mempererat pelukannya di tubuh Ben, menghantarkan rasa, pasrah pada apa yang akan Ben lakukan pada hidupnya. Mereka sudah cukup tangguh sekarang, pondasi cinta sudah mulai ditanam. Seandainya terjadi sesuatu yang menggoyahkan hubungan, Ann tahu Ben pasti tidak akan tinggal diam. "Mumpung sepi," bisik Ben tak sabar memagut bibir Ann bernafsu. Sebagai pasangan yang baru saja resmi menikah, Ann mungkin menginginkan perayaan yang mewah dan megah. Namun, mengingat situasi Ben dan posisinya saat ini, Ann harus merasa cukup dengan apa yang sudah Ben persiapkan. Sebagai bentuk ketulusan yang harus ia tunjukkan pada sang suami, Ann seperti biasa balas merangkul leher Ben. Tak disangka, Ben justru membopong tubuh tinggi seksinya dan membawanya masuk ke dalam kamar. "Dihias?" gumam Ann cukup kaget saat melihat seisi kamar Ben yang dipenuhi harum bunga dan dihiasi taburan bunga-bunga cantik yang segar dan asli. "Danisha," desis Ben tersenyum gema
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

69. Love Your Imperfections

"Danisha sialan!" desis Ben di telinga Ann, sontak membuat sang istri berjenggit heran. Kini, Tuan dan Nyonya Bennedicth memang sedang menjadi pusat perhatian. Semua orang tampak mengagumi betapa cantik dan indahnya manusia di sebelah lelaki yang baru saja menerima tongkat estafet kekuasaan dari para tetua itu. Ann sengaja didandani sedikit gahar oleh Danisha, dibuat sangat ciamik dan anggun dalam waktu bersamaan. "Kenapa?" Ann balas berbisik. "Dia nggak janji bikin kamu secantik ini, Ann," ucap Ben gombal. "Aku merinding denger kamu ngegombal begini, Mas," sahut Ann bergidik. "Kalau kalimat itu keluar dari bibirku, berarti itu emang pujian, bukan gombalan. Aku nggak suka ngegombal, buang-buang kata. Serius, aku lagi nggak bercanda," ujar Ben beralasan. "Itu artinya, kamu emang luar biasa malam ini. Nggak akan ada yang berani ngeraguin posisimu sebagai ane-san yang baru," tandasnya. Senyum terkembang di wajah Ann, ia senggol lengan suaminya genit. Meski makan malam sudah h
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more

70. Rencana Manis Bulan Madu

"Kita pergi dari sini," ajak Ben berbisik di telinga Ann. Ia mengitarkan pandangan, melihat wajah-wajah para tamu yang datang."Hah? Emang udah selesai acaranya? Boleh kabur duluan?" bisik Ann balik, bingung. "Biarin aja, kita udah selesai di sini," balas Ben segera berdiri. Ia beri salam dengan membungkukkan badan, Ann mengikutinya kikuk, bingung."Pengantin baru," kekeh Taka gemas, tatapannya mengiringi langkah Ben dan Ann yang keluar dari ruangan besar tempat ritual penyambutan pemimpin baru itu digelar. "Nggak pa-pa kita pergi sebelom acara selesai, Mas?" tanya Ann sambil mengimbangi langkah sang suami. "Nggak pa-pa," jawab Ben. Ia sengaja berhenti, menggamit jemari Ann dan menggenggamnya erat. "Siapa yang berani ngelarang maunya ketua," katanya sombong. "Aku istri ketua," ujar Ann cengengesan. "Ke Jepang yuk!" celetuknya spontan. Langkah Ben terhenti lagi, "Serius? Aku kalau bulan madunya ke sana pasti kena tam
last updateLast Updated : 2024-07-15
Read more
PREV
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status