Home / Rumah Tangga / TERNYATA AKU YANG KEDUA / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of TERNYATA AKU YANG KEDUA: Chapter 101 - Chapter 110

145 Chapters

101

Kiyai Nurdin menghela napas dalam, pria setengah baya itu terlihat prihatin menyaksikan kondisi Laras. Sudah lebih dari lima tahun dirinya mengenal wanita itu, sudah pasti ia mengetahui sepak terjang kehidupan Laras."Jadi gimana, Kiyai? Kenapa Mama saya seperti ini?" tanya Dini. matanya berkaca.kaca karena kekhawatiran.Nurdin dikenal sebagai orang sakti berkedok Kiyai. Banyak orang datang untuk berobat ataupun meminta bantuan dalam masalah spiritual kepada pria paruh baya tersebut. Namun, ia tak langsung menjawab pertanyaan Dini, melainkan merapatkan kain sarungnya, lalu menggiring istri dan Dini keluar dari kamar Laras dengan langkah gontai."Begini, Nak Dini... sebenarnya, saya juga cukup kaget melihat keadaan Bu Laras. Jika dari pemeriksaan medis tidak ada hasil, itu berarti ada hal-hal yang mungkin Bu Laras langgar. Apa nak Dini pernah mendengar jika Bu Laras menggunakan susuk?" tanya Nurdin lirih.Dini menatap Kiyai Nurdin, lalu memandangi
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

102

"Ngelamun aja, woy." Sapaan akrab itu membuat Angga langsung tersentak dan mendongak, senyuman tipis terukir di wajahnya ketika menyadari bahwa yang menyapanya adalah Rendy dan istrinya. Tari. "Eh, Ren, Tar... kalian ngapain ke sini?" tanya Angga, terkejut melihat teman SMA.nya berada di Club malam. "Kebetulan habis menghadiri pernikahan di gedung ini, trus Rendy ngajak santai bentar," jelas Tari seraya menatap suaminya. Kamu sendiri ngapain, Ga? Kok malah sendirian di sini?" tambah Tari. kecurigaan terpancar dari matanya. Wajah tampan itu nampak muram, ia lalu kembali menenggak minuman di hadapannya sebelum menjawab dengan nada datar. Lagi butuh suasana untuk merenung, menghilangkan kegundahan hati." Ada sesuatu yang tampak tersembunyi di balik pandangannya. "Mungkin dia patah hati Yang, gara-gara Leona dan Pak Ferdy semakin akrab," sahut Rendy sambil tertawa cekikikan. Tari men
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

103

Angga mendongak, menatap langit malam yang bertabur bintang. Sudah berusaha keras menutupi perasaan yang menggumpal di dalam hati, tapi ia tak bisa memungkiri rasa cemburunya melihat Leona begitu dekat dengan Ferdy.Pria tampan itu menyalakan korek api, dan sebatang rokok pun menyala di antara bibirnya. Seakan nyala api itu mewakili api cemburu yang membakar hatinya. Begitulah rasanya menaruh rasa suka pada seseorang selama bertahun-tahun, sementara orang itu tak pernah menyadari perasaan yang terpendam."Apa perasaanku ini salah, Leona?" gumam Angga dalam hati. memori indah pertemuannya dengan Leona semasa SMA kembali menghantui pikirannya. Leona, gadis cantik, lembut, dan ramah, tak ada satupun yang tidak sempurna darinya. Teringat Angga pada masa SMA, di saat ia dikenal sebagai pembuat onar. Orang tua Angga yang kaya raya selalu menjadi penopangnya dalam setiap Regaduhan yang ia buat. Namun, hidupnya berubah ketika bertemu Leona, siswi baru yang mampu menarik ha
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

104

Sidang pertama akhirnya berlangsung sesuai harapan Leona. Setelah sempat diliputi kekhawatiran dan ketakutan, perasaannya sedikit lega ketika hakim mengetuk palu tanda resmi berakhirnya pernikahannya dengan Denis.Air mata Leona tak terbendung, lega karena akhirnya benang kusut yang mengikat dia dan Denis terputus juga. Sesekali Leona melirik Denis yang terus menerawang seakan memohon ampun padanya. Namun, tak ada satu pun respon yang ia berikan hatinya terluka parah oleh segala kebohongan yang pernah diperbuat oleh mantan suaminya itu.Perlahan, pihak berwajib mulai menuntun Denis meninggalkan ruang sidang setelah majelis hakim beranjak. Matanya tak lepas dari Leona, namun nampak sudah tak ada harapan yang tersisa: Leona benar-benar membencinya. "Apa saya tidak boleh bicara sebentar saja dengan mantan istri saya. Pak?" pinta Denis dengan nada penuh harapan. "Tidak bisa, Pak. Beliau juga tidak akan mau." jawab polisi, mengetahui betapa dalam perasaan sakit hati yan
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

105

Kabar duka baru saja menerpa Leona, wanita itu terhenyak ketika mengetahui mantan ibu mertuanya telah meninggal. Sudah lama tak berjumpa, setelah melepaskan Laras dan Dini dari dalam sel, Leona kira mereka kini baik-baik saja. Namun takdir berkata lain, Laras telah menghembuskan napas terakhirnya."Sekali lagi aku minta maaf. Mbak. Maafkan semua kesalahan Mama dan aku." Air mata Dini menetes deras membasahi pipi. perasaan terpukul menyelimuti hatinya. Janda beranak satu itu tak dapat membendung kesedihan mendalam yang menghantui jiwanya. Leona menarik napas dalam, tatapan penuh iba terpancar dari matanya."Aku sudah memaafkanmu dan Mama Din. Semoga Mama tenang di alam sana," ucap Leona perlahan."Terima kasih, Mbak. Terima kasih banyak. Sebenarnya, sebelum meninggal, Mama sangat ingin bertemu dengan Mbak dan meminta maaf secara langsung. Tapi keadaan tidak mengizinkan. apalagi kami tinggal di Bogor." Dini menjelaskan dengan suara bergetar.Dini me
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

106

"Loh, Leona, kamu ikut juga?"Leona terkejut menyadari keberadaan Angga di bandara sore itu. "Ehh.. lya, Ga, Tari memaksa aku ikut." jawabnya dengan kikuk. Kamu juga ikut?" tanya Leona semakin penasaran.Pria tampan itu mengangguk, terlihat bersalah. "lya, Rendy juga maksa aku, Leona." sahutnya sambil tertawa canggung.Pasangan yang menjadi sumber topik perbincangan tersebut hanya tersenyum simpul, seakan tak merasa bersalah telah membuat Leona dan Angga terkejut."Ini kejutan, biar semakin seru dan rame!" ucap Rendy seraya mengedipkan matanya.Angga menggelengkan kepala, dia sungguh tak tahu jika Rendy dan Tari akan mengajak serta Leona juga. Sejujurnya. Angga merasa cemas dan tak enak hati, khawatir Leona berpikiran buruk atau mengira dirinya sengaja merencanakan hal ini."Kalian benar.benar, deh, kenapa nggak kasih tahu dulu?" keluh Angga sambil memandang Leona dengan tatapan khawatir."Namanya juga kejutan, Ga. Kalau
last updateLast Updated : 2024-11-02
Read more

107

"Ya ampun, lama banget nggak liburan." Leona menikmati pemandangan sekitar dengan wajah berseri, rasanya sudah lama sekali ia tak menginjakan kaki di Bali, tempat yang begitu spesial baginya. Sejak menikah dengan Denis, ia lebih sering menghabiskan waktu di rumah menunggu laki-laki itu. Betapa terkejutnya ia ketika mengetahui bahwa orang yang ditunggunya ternyata menghabiskan waktu liburan bersama keluarganya sendiri. Bertahun-tahun dikecewakan, dan Leona tak pernah menyadari hal itu."Liburan itu penting. Leona, supaya kita nggak terlalu stres mikirin kerjaan," sahut Angga ikut menimpali.Mereka tengah dalam perjalanan menuju vila yang akan di tempati, nampaknya kali ini Angga benar-benar tak menggunakan aksesnya, pria itu hanya mengikuti Tari dan Rendy, padahal bisa saja dia menggunakan nama besarnya, hotel pun keluarga Danuarta punya disana. Dia bisa menikmati semua fasilitas dengan mudah, tapi pria itu tak melakukannyaLeona mengangguk setuju, kali ini
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

108

"Kenapa Leona? Ada masalah serius?" tanya Tari ketika Leona berjalan mendekat kearahnya.Namun wanita itu tak langsung menjawab, ia kembali duduk di tempat semula dengan wajah suram. "Aku ada janji sama Ferdy, tapi lupa." jawabnya.Kali ini, Angga tak menoleh, ia tetap fokus pada gawainya. mesiki di dalam benda pipi itu tak ada yang menarik perhatiannya. Walau demikian, dia mencoba mendengarkan dengan teliti setiap kata yang dilontarkan Leona."Hah... Janji apa itu?" tanya Tari dengan wajah penasaran."Itu loh, kemaren aku maksa dia buat nganter aku makan di tempat waktu itu, tapi aku lupa," jelas Leona dengan lirih dan penuh penyesalan.Tari menggelengkan kepala. "Kirain janji yang penting. Leona. Toh masih bisa kan lain waktu, gak usah terlalu di fikiran.""lya sih, tapi aku yang maksa, malah aku yang lupa, kan nggak enak jadinya," sesal Leona.Angga merasa iri. Sudah berusaha mendekatkan diri, sudah berusaha selalu ad
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

109

"Saya ingin bertemu dengan Tuan Dirga," ucap seorang pria tampan dengan nada tegas.Ekspresi wajah petugas resepsionis berubah, kemudian matanya meneliti penampilan pria itu dari ujung kaki hingga ujung kepala. Sudah buat janji. Pak?" tanya salah satu gadis itu dengan ragu.Tak langsung memberikan jawaban, pria tersebut mengeluarkan kartu nama dari saku celananya. "Saya tidak perlu buat janji. Tuan Dirga pasti mengenali saya. Jadi, izinkan saya masuk," ucap pria itu dengan penuh keyakinan.Petugas resepsionis tampak bingung. "Tapi disini harus buat janji terlebih dahulu, Pak. Kalau tidak, biar saya hubungi Tuan Dirga dulu ya," ujarnya mencoba menenangkan suasana.Pria itu berdecak kesal, bola matanya melirik ke sana.ke mari seolah merasa diremehkan. la lantas beranjak dari meja resepsionis dan berjalan menuju lift dengan langkah pasti, membuat dua gadis yang berjaga terkesiap. "Pak. Anda tidak boleh masuk sembarangan!" teriak salah satu dari merek
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more

110

Derdebur ombak mengikis bibir pantai, menyentuh permukaan kulit kaki Leona yang putih mulus. Wanita itu tenggelam dalam kenikmatan hembusan angin malam di tepi pantai Kute. Angga, yang selalu setia, mengikuti Leona dari belakang. Sementara itu. Tari dan Rendy sedang menikmati makan malam romantis berdua."Kamu nggak kedinginan. Leona?" tanya Angga dengan suara lembut, penuh kepedulian.Leona menghentikan langkahnya, menoleh, dan tersenyum hangat ke arah Angga. "Dingin sih, tapi kapan lagi bisa nikmatin momen seperti ini. Ga? Aku udah lama nggak berlibur," sahutnya.Mata Leona tertuju pada kegelapan lautan yang membentang luas. Di sudut sana, bulan bersinar terang, memayungi malam yang damai. Cuaca malam ini begitu mendukung, tak ada hujan yang mengguyur, bahkan bintang-bintang bertabur indah di langit malam.Angga pun ikut menatap ke arah yang sama, larut dalam keindahan semesta. Esok mereka harus kembali ke Jakarta, meninggalkan tiga hari kenanga
last updateLast Updated : 2024-11-03
Read more
PREV
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status