Share

110

Penulis: Gavriel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-03 13:29:40

Derdebur ombak mengikis bibir pantai, menyentuh permukaan kulit kaki Leona yang putih mulus. Wanita itu tenggelam dalam kenikmatan hembusan angin malam di tepi pantai Kute. Angga, yang selalu setia, mengikuti Leona dari belakang. Sementara itu. Tari dan Rendy sedang menikmati makan malam romantis berdua.

"Kamu nggak kedinginan. Leona?" tanya Angga dengan suara lembut, penuh kepedulian.

Leona menghentikan langkahnya, menoleh, dan tersenyum hangat ke arah Angga. "Dingin sih, tapi kapan lagi bisa nikmatin momen seperti ini. Ga? Aku udah lama nggak berlibur," sahutnya.

Mata Leona tertuju pada kegelapan lautan yang membentang luas. Di sudut sana, bulan bersinar terang, memayungi malam yang damai. Cuaca malam ini begitu mendukung, tak ada hujan yang mengguyur, bahkan bintang-bintang bertabur indah di langit malam.

Angga pun ikut menatap ke arah yang sama, larut dalam keindahan semesta. Esok mereka harus kembali ke Jakarta, meninggalkan tiga hari kenanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   111

    Pesawat yang membawa Leona, mendarat dengan mulus di Bandara Halim Perdanakusuma, membawa kenangan indah bersama Angga, Tari, dan suaminya selama liburan tiga hari di Bali.Mereka berempat menikmati setiap momen, menjadikannya kenangan manis yang sulit dilupakan, terutama bagi Angga. "Aku bawain kopernya. Leona." tawar Angga lembut, namun Leona menolak sambil menggeleng lemah."Nggak usah, nanti kamu malah ketinggalan jalannya." Leona menolak dengan halus, membuat hati Angga berbunga-bunga. la tak ingin kecewa, melainkan memilih untuk mengekspresikan perasaannya melalui senyuman hangat yang dipancarkan ke arah wanita pujaannya. Apapun jawaban Leona di masa mendatang. Angga bahagia, merasa beruntung berbagi waktu dengan sosok yang amat dicintainya.Saat perjalanan menuju bandara, mereka menggunakan taksi. Kini, setelah pulang, mereka kembali dalam satu mobil milik Rendy."Makasih ya Leon, Ga, kalian mau nemenin liburan kita," ucap Tari di tengah pe

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   112

    "Leona, dari tadi ngelamun mulu, udah sampai nih," bisik Tari. mencoba menghibur Leona.Rendy menghentikan mobilnya di depan rumah Leona, wajah bahagia wanita itu menghilang sejak mendengar kabar buruk tadi. Sebagai sahabat yang baik, Tari hanya bisa memberikan dukungan."Eh, udah sampai ya?" Leona menatap sekeliling rumahnya. rasa rindu yang tiga hari tak diungkapkan akhirnya terobati."Percayalah, Angga pasti bisa menyelesaikan semuanya. jangan terlalu stres seperti itu," kata Tari, berusaha menguatkan hati Leona.Leona menghela napas panjang, mengulum senyum meski hatinya terasa berat, "lya Tar, terima kasih sudah mengajakku liburan dan mengantarkanku sampai di rumah. Semoga setelah kembali dari Bali, kamu segera mengandung." Doa Leona tulus."Sama-sama, ayo dong semangat! Kamu sudah pernah melewati yang lebih menyedihkan dari ini," ucap Tari penuh semangat, mencoba memberi dukungan pada Leona."Apa lagi Pak Ferdy sudah datang

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   113

    Seiring berlalunya waktu. Angga sama sekali belum berani menghubungi Leona. Rasa bersalah yang menyelimuti hatinya tak bisa hilang, terutama karena kontrak kerja sama yang kandas secara mendadak. Yang lebih mengganjal pikirannya, perusahaannya tidak menuntut ganti rugi dan membiarkan uang yang sudah masuk. membuat tanda tanya besar menghantui pikirannya. Namun, upaya Angga untuk mencari kebenaran juga percuma, sebab ia tetap tidak mendapat penjelasan dari ayahnya.Memanfaatkan keberanian yang tiba-tiba menyapa dirinya. Angga melangkahkan kaki menuju kantor Wiguna. Melupakan rasa malu yang menghiasi benaknya, pria itu nekad menemui Leona. Beberapa staf di sana, yang telah mengenalnya sejak lama, masih memberikan hormat padanya."Saya ingin bertemu dengan Bu Leona," ujar pria tampan itu dengan nada yang penuh harap. Sebenarnya, dia bisa saja langsung menghubungi Leona melalui telepon, namun tidak. Angga merasa lebih baik bertemu secara langsung untuk menghadapi situa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   114

    "Tadi aku lihat Angga di bawah, dia mau apa?" tanya Ferdy dengan rasa penasaran yang mendera.Leona yang baru saja hendak melanjutkan pekerjaannya. menoleh ke arah pria itu. "Itu, dia sedang menjelaskan soal pembatalan kerja sama," ungkap Leona."Kamu sudah selesai. Fer?" tanya Leona sambil menatap Ferdy yang memasuki ruangannya.Ferdy mengangguk. "lya, makanya aku langsung menyusul ke sini."Leona manggut-manggut mendengar jawaban pria itu. "Aku masih heran, kenapa mereka nggak minta pengembalian dana ya, Fer? Angga juga nggak menjelaskan soal itu." gumam Leona. la berharap bisa mendapat jawaban dari Angga, namun sayang. pemuda itu tampaknya pun tak tahu.Ferdy menjatuhkan bobot tubuhnya di kursi yang berseberangan dengan Leona. "Sudahlah, Leona, nggak perlu kita cari tahu. Mending kita selesaikan kerjaan lain yang lebih penting. Toh kita nggak dirugikan juga karena hal itu, malah perusahaanmu punya banyak untung." jelasnya, mencoba mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   115

    Hari berganti hari, semakin cepat waktu berlalu, dan segalanya berjalan sebagaimana mestinya. Leona, kini semakin sibuk dengan pembangunan mall.nya yang hampir rampung, ia semakin jarang pula bertemu dengan Tari dan Angga. Sejak insiden penolakan beberapa waktu lalu, sepertinya persahabatan mereka tak lagi sama, Angga mungkin merasa terluka, itu sebabnya ia tak pernah lagi mengirim kabar.Ketidaknyamanan itu terus menggelayut dalam hati Leona; perasaan bersalah kian tumbuh setiap harinya. Sebenarnya ia ingin menghubungi Angga, menanyakan kabar dan menyapanya. bagaimana pun mereka sudah mengenal sejak SMA. Namun, kesibukannya akhir-akhir ini yang seringkali bolak-balik luar kota menyita waktu dan energinya. Sehingga ia belum menemukan waktu yang tepat."Leona, kemarin aku dan Pak Anwar habis membahas kerja sama itu." Ucapannya langsung menarik perhatian Leona dari lamunannya.Leona menoleh, melihat Ferdy yang sedang fokus mengemudi, dan bertanya dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   116

    Leona berdiri di depan cermin kamarnya. jantungnya berdebar kencang, tak bisa ia menutupi rasa gugup dan cemasnya. Ajakan Ferdy untuk makan malam bersama begitu mengejutkan baginya."Ya ampun. Bu, cantik banget sih." puji Nina yang kebetulan hendak menyusun pakaian di dalam lemari Leona."Ehh, Nin," sahut Leona, pipinya memerah, dipenuhi perasaan tidak menentu."Menurutmu, dress ini cocok nggak?" tanyanya lirih.Nina, dengan tatapan memuja, mengangkat ibu jarinya, seolah memberikan penilaian untuk penampilan Leona malam ini. "Cantik banget, Bu. pasti Pak Ferdy bakal terpesona." puji Nina, sambil mengedipkan matanya menggoda.Leona mendengus kecil, tersipu malu. Dia tidak memberi tahu siapapun jika akan pergi dengan Ferdy, namun entah kenapa Nina bisa mengetahuinya. "Ah, kamu sok tahu deh. Nin," ucap Leona. menyembunyikan senyumannya.Leona menyambar handbag yang tergeletak di atas meja rias. lalu memasukkan ponsel dan lipstik ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   117

    Selama acara keluarga yang sedang berlangsung. Angga sama sekali tidak bisa fokus. Alih-alih memperhatikan orang tuanya, pria itu justru sibuk memandangi Leona yang jelas sedang bersama Ferdy. Pandangan Angga terfokus ke arah mereka, mengamati setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh keduanya."Fer, ini dalam rangka apa sih kamu ajak aku makan malam seperti ini?" tanya Leona penasaran.Makanan yang tersaji di atas meja dan dekorasi yang mendukung menciptakan suasana yang sangat romantis, seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih yang sedang menikmati makan malam yang istimewa.Sudut bibir Ferdy terangkat, sadar bahwa sejak tadi Angga terus memperhatikan mereka. Beruntung, Ferdy sengaja membuat Leona duduk dengan posisi membelakangi Angga."Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih atas kesempatan yang sudah kamu berikan, Leona," kata Ferdy dengan serius. "Jujur saja, ini terasa aneh, dan aku tahu kamu juga pasti merasakannya." tambahnya.Se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   118

    "Trima.. trima.. trima..."Suara gemuruh tepuk tangan menggema di sekeliling Leona. membuatnya terasa begitu gugup dan tidak karuan. la menatap Ferdy yang berlutut di hadapannya, tatapan pria itu begitu tulus dan penuh harapan. Leona tak bisa memalingkan wajah saat Ferdy menunjukkan cincin berlian mewah. Tapi di lubuk hatinya yang paling dalam, Leona merasa ragu untuk menerimanya."Kenapa Leona? Apa aku kurang pantas? Apa karena aku hanya seorang pekerja dan tidak memiliki perusahaan atau sebagainya?" Dahi Ferdy berkerut, matanya begitu pilu saat menatap Leona."Fer, kamu tahu aku bukan orang yang memandang materi seperti itu. Leona berbisik lirih, teringat akan Denis yang pernah menikahinya, padahal kala itu ia hanya seorang asisten di perusahaan ayahnya dan sama sekali Leona tidak perduli pada hartanya. Namun kehidupan tak seindah yang dibayangkan, cinta tulusnya kala itu berujung duka yang tragis, menghancurkan hatinya hingga begitu dalam."Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03

Bab terbaru

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   145

    Di sinilah Ferdy berada di ruang UGD. Pria tampan itu tengah di periksa dokter di dalam, dan setelah beberapa saat menunggu akhirnya sang dokter keluar juga.Leona menghampiri dokter itu lebih dulu dan bertanya pada sang dokter bagaimana keadaan suaminya. Tari dan Rendy mengikuti Leona dari belakang."Dok gimana keadaan suami saya" tanya Leona dengan wajah cemasnya.Dokter itu tersenyum dan menjawab pertanyaan Leona."Ibu tenang saja suami ibu tidak apa-apa hanya saja dia kekurangan asupan makanan dan membuat tubuhnya menjadi tak bertenaga. Apa sebelumnya suami ibu sering muntah" tanya sang dokter di akhir kalimat."Iya dok sejak saya hamil dia sering muntah di pagi hari dan suami saya juga gak nafsu makan dok" jawab Leona."Nah di situ kendalanya buk, suami ibu ini tengah mengalami yang namanya morning sikcnees setiap pagi atau nama lainnya sindrom couvade pada calon ayahnya, ini memang biasa terjadi buk di setiap pasangan yang

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   144

    Dua bulan kemudianPagi-pagi sekali suara muntahan pria tampan memenuhi kamar mandi, ia tengah memuntahkan isi perutnya yang sama sekali tak mengeluarkan apa-apa yang keluar hanyalah cairan bening dan kental. Siapa lagi kalau bukan Ferdy ya Ferdy tengah mengalami morning sickness atau bisa di sebut sindrom couvade, morning sickness seharusnya Leona yang mengalami kini berbanding balik Ferdy lah yang mengalaminya, dua Minggu sudah Ferdy tak masuk kerja di karnakan tubuhnya yang tak bertenaga dan nafsu makan pun berkurang.Ya Leona tengah hamil anak pertamanya, dan morning sickness itu Ferdy yang mengalami bukan Leona, awalnya memang baik-baik saja tetapi saat kandungan Leona memasuki 2 Minggu mual muntah selalu menghampiri Ferdy tiap pagi. Leona terkadang merasa khawatir akan kondisi Ferdy yang semakin lama semakin lemas tak bertenaga Leona pernah menyuruhnya untuk pergi ke rumah sakit agar di berikan beberapa vitamin atau semacam obat agar Ferdy bisa bertenaga lagi

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   143

    Ferdy mengemudi mobilnya dengan kecepatan sedang sembari tangannya mengelus puncak kepala sang istri, senyuman Ferdy tak pernah luntur sejak tadi pria tampan benar-benar sangat bahagia setelah dirinya menikahi wanita yang amat ia cintai, sebelum pulang. Leona meminta Ferdy mengantarkan dirinya ke makam sang ayah dan ibunya, wanita cantik itu merindukan orang tuanya, Ferdy dengan cepat mengiyakan ucapan sang istri.Sesampainya di pemakam, Ferdy dan Leona sama-sama turun dari mobil. Ferdy menggandeng tangan Leona menuju makam ayahnya yang bersebelahan dengan makam ibunya."Assalamualaikum Pah Mah "ucap Leona dan Ferdy yang saat ini sudah berada di tengah makam orang tuanya."Pah Mah, lihatlah Leona sekarang gak sendiri lagi. Leona udah ada yang jagain" ucap Leona pertama kali."Sekarang Papa sama Mama jangan sedih lagi liat Leona dari atas sana, Leona sekarang udah bahagia seperti yang pernah ayah bilang" ucap Leona dengan suara serak, Leona berusah

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   142

    Tangan lebar nan kasar itu kini berada di bukit kembar Leona, Ferdy merasakan bukit Leona yang masih terasa padat dan berisi, dan perlahan tapi pasti Ferdy meremas bukit kembar Leona dengan lembut hingga membuat Leona sedikit melenguh di sela-sela lumatan bibir mereka. Setelah di rasa Leona kehabisan patokan oksigen, barulah Ferdy melepaskan tautan bibirnya dari bibir Leona. Leona menghirup udara sebanyak-banyaknya seakan udara di kamar mandi tidak cukup untuk dirinya.Ferdy belum menghentikan aksinya, kini kepalanya berada di ceruk leher sang istri dan kembali membuat tanda kepemilikan di sana, padahal tanda semalam belum hilang dan sekarang Ferdy memberikannya lagi.Leona menutup matanya merasakan Ferdy yang menghisap lehernya sedikit kuat dan itu membuat Leona meleguh karnanya apa lagi di tambah sensasi yang di berikan Ferdy yaitu meremas salah satu bukit kembar Leona."Ah Mas hentikan sudah cukup gumam Leona sambil menahan sesuatu yang bergej

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   141

    Leona melebarkan matanya melihat pusaka Ferdy yang besar dan sedikit panjang.Leona meringis sendiri dalam hatinya. Apakah muat punya Ferdy masuk ke goa kenikmatannya, ah rasanya pasti menyakitkan tapi enak batin Leona.Perlahan Ferdy memposisikan tubuhnya di tengah-tengah paha Leona, "Kamu siap sayang?" tanya Ferdy.Leona mengangguk sebagai jawaban.Melihat anggukan sang istri. Pria tampan itu mulai meluruskan posisinya, dan perlahan tapi pasti pusaka yang sudah berdiri tegak itu mulai memasuki goa surganya."Gak usah di tutup matanya, ga usah malu. Teriak aja sayang, mendesah aja yah gak bakalan ada yang dengar kamar ini kedap suara kamu bisa teriak sekerasnya" ucap Ferdy.Sebelum melakukannya lagi Ferdy melumat bibir Leona, ia juga mulai memasukkan Pusakanya di goa kenikmatan istrinya kali ini Ferdy tidak pelan-pelan lagi, melainkan sekaligus sebab dirinya sudah penuhi oleh nafsu yang tertahan."Aahhh Mas enak banget"ucap

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   140

    Ragu-ragu Leona mengangguk kecil, melihat anggukan sang istri. Ferdy mendekati Leona dan menyuruh istrinya itu membalikkan tubuh.Leona berbalik dengan wajahnya menghadap cermin wastafel sembari memandang Ferdy yang mulai membuka perlahan resleting gaun nya.Jantung Leona saat ini tidak sedang baik-baik saja, ia merasakan detak jantung yang begitu cepat serta keringat dingin di telapak tangannya, Leona benar-benar sangat gugup, apa lagi saat melihat Ferdy yang sudah melepaskan resleting gaun dan menatap punggungnya yang putih bersih tanpa noda."Putih banget kulit kamu sayang" ucap Ferdy pelan.Leona tersenyum malu mendengar perkataan sang suami.Ferdy mulai membuka gaun yang tak berlengan itu. Cara Ferdy membukanya yaitu dengan menurunkan gaun tersebut ke bawah tetapi sebelum melakukannya Leona menahan tangan Ferdy agar tak meneruskan membuka gaun tersebut."Kenapa sayang?" tanya Ferdy yang bingung."Kamu mau ngapain" tanya

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   139

    Setelah ijab qobul disebutkan oleh Ferdy para tamu pun memberikan selamat pada kedua mempelai, kini Ferdy dan Leona berdiri di pelaminan, beberapa tamu masih ada yang belum memberikan selamat dan mereka juga menyempatkan diri menyalami Ferdy dan Leona lalu mengucapkan kata samawa pada kedua mempelai.Dan sebagian tamu juga ada yang sudah pulang dan ada yang masih betah di acara tersebut.Pak Anwar pun mendekati pengantin baru itu, " Selamat yah nak atas pernikahan kalian, bapak berharap kalian bahagia hingga maut memisahkan, Pak Ferdy saya titipkan nak Leona yah, sayangi dia" Ucap Pak Anwar sembari menepuk pundak Ferdy kemudian menyalami mereka berdua.Tari dan Rendy juga tak lupa memberikan selamat untuk Ferdy dan Leona, mereka berdua pun segera menghampiri sahabatnya itu."Selamat yah Leona sekarang kamu udah jadi istri Ferdy. Semoga pernikahan kalian samawa sampai kakek nenek" Ucap Tari pada Leona, tangan mereka saling bertautan di udara.

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   138

    Satu bulan kemudian.......Dan satu minggu penuh Ferdy dan Leona habiskan untuk persiapan acara pernikahannya, dari fitting baju pengantin sampai dekorasi ballroom hotel yang mereka sewa satu minggu yang lalu.Dan hari itu pun tiba. Ferdy yang ingin menikahi Leona setelah perjuangan panjang yang ia lewati. Semua kesalah pahaman yang pernah singgah di sela-sela hubungannya, dan drama lainnya semua ia lewati. Dan akhirnya semua telah selesai.Semenjak kembalinya Leona di sisi Ferdy, lelaki tampan itu selalu tersenyum dan tampak sekali kebahagiaan di wajahnya sebab Leona yang selalu membuat Fedry tersenyum di saat-saat suka dukanya.Dan disinilah Leona sekarang tengah memandang baju pengantin dan di temani Tari ,sedari tadi ia menatap wajahnya di cermin, di saat hari bahagianya kedua orang tuanya sudah tidak ada jujur Leona begitu sangat merindukan kedua orang tuanya. Andai mereka masih hidup pasti ibu dan ayah Leona sangat bahagia anaknya menikah de

  • TERNYATA AKU YANG KEDUA   137

    Setelah meninggalkan bandara, Ferdy berjalan dengan langkah berat menuju rumahnya. Langit senja mulai meredup, menambah suasana kelam yang menyelimuti hatinya. Sepanjang jalan, pikirannya dipenuhi oleh kenangan bersama Leona, setiap tawa, tangis, dan kebahagiaan yang pernah mereka bagi.Sesampainya di rumah, Ferdy merasa hampa. Ia duduk di tepi tempat tidur, memegang foto Leona yang selalu ada di meja kecil di samping tempat tidur. Air mata yang sejak tadi tertahan akhirnya tumpah, membasahi pipinya."Saat kamu pergi, Leona, aku merasa seperti kehilangan sebagian dari diriku. Tapi aku tahu, kamu memilih jalan ini untuk kebaikan kita berdua. Aku hanya bisa berharap bahwa suatu hari, takdir akan mempertemukan kita kembali," gumam Ferdy dengan suara bergetar.Beberapa hari berlalu, dan Ferdy mencoba menjalani rutinitasnya seperti biasa. Namun, hatinya tetap terasa kosong. Ia terus merindukan Leona, meskipun berusaha untuk tidak menunjukkan kesedihannya di dep

DMCA.com Protection Status