Home / Romansa / PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU: Chapter 21 - Chapter 30

70 Chapters

Bab 21. Pertolongan

Bab 21. PertolonganKini semua mata tertuju pada Daniel termasuk aku. Aku berharap dalam hati bahwa Daniel akan tetap mempertahankan hubungan ini kendati ia tidak mencintaiku. Please, tolong Daniel katakan kamu akan tetap berada di sampingku sampai kapan pun."Saya ..." Daniel menunduk, ada kebimbangan yang terlihat di wajahnya yang tampan. Pria itu melirikku sejenak untuk meminta pertimbangan, aku menggeleng mengisyaratkan supaya ia tidak setuju dengan ucapan ayah."Terserah Devi saja Pak, saya hanya menurut. Bagaimanapun semua kisah ini putri Bapak yang mulai," ujar Daniel dengan pelan."Bedeb*h! Bagus ya kamu bilang begitu," tandas Ayah sambil menggebrak meja. "Sudah jelas kamu tidak akan mau melepas Devi. Kamu tahu, anakku adalah sumber uang bagimu. Iya kan?!"Daniel hanya menggigit bibir, ia tidak bisa membela dirinya sekarang. Apa yang dikatakan ayah ada benarnya, dia di kehidupan ini hanyalah menumpang. Tanpa diriku mana mungkin ma
last updateLast Updated : 2024-06-12
Read more

Bab 22. Bimbang Memilih

Bab 22. Bimbang MemilihPOV Daniel"Karena Mas Daniel ... Mas Daniel adalah ayah dari janinku, Yah."Kau tahu bagaimana perasaanku setelah mendengar kata-kata itu? Tentu saja aku syok dengan pengakuan yang dibuat Devi. Walau aku tahu Devi hanya pura-pura dan berusaha untuk menyelamatkan diriku, entah kenapa ada perasaan kecewa sekaligus ada harap yang menyembul dalam dadaku.Apakah aku benar-benar berharap bahwa itu bukan rekaan semata dan menjadi nyata? Tidak, bangun Bodoh! Kamu sudah memiliki dua anak dari rahim Anggun. Kamu juga sudah mengklaim bahwa kamu hanya mencintai Anggun dan bukan Devi. Sadar bodoh, sadar!Pertarungan dalam hatiku bergejolak. Tak kubiarkan otakku bermain dengan fantasi liar yang membuatku rugi. Anggap saja aku berhutang budi pada Devi masalah ini, setelahnya mungkin tidak akan lagi.Melihat wanita itu berkorban untuk diriku kesekian kalinya, hatiku tentu saja teriris sakit. Tidak ada yang namanya pria m
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 23. Permintaan si Bocah Kembar

Bab 23. Permintaan si Bocah KembarPOV DeviSejak aku tanpa sengaja mendengar dering ponsel Mas Daniel di ruang tengah, firasatku mendadak tidak enak. Melihatnya dari balik pintu kamar di lantai atas, aku bisa melihat suamiku tengah menerima telepon dari seseorang."Memangnya kamu nggak bisa bawa dia ke rumah sakit dulu?" Mas Daniel tampak beremosi saat itu.Aku yang tanpa sengaja mendengar percakapannya langsung mengerutkan kening. Ehm, memangnya siapa yang sakit? Lalu siapa yang tengah menelpon sekarang?"Ya sudah, tunggu aku di situ. Aku akan segera menghampiri kalian di penginapan," ujar Mas Daniel lalu mematikan panggilan telepon.Setelah mendengar Mas daniel menyebut-nyebut soal penginapan, barulah aku bisa menyimpulkan jika suamiku tengah berbincang dengan cinta pertamanya. Aku merasa tersisihkan, batinku mendadak ingin menangis. Dalam keadaan seperti ini, jelas terlihat bahwa pria yang berstatus sebagai suamiku tersebut l
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

Bab 24. Tak Berdaya

Bab 24. Tak BerdayaUcapan Daniel terlihat meyakinkan, itulah kenapa aku mengiyakan saja dan mengikuti kemana arah langkah kakinya sekarang. Keluar dari penginapan, kami pergi ke mobil masing-masing dan pergi ke sebuah kedai dimana Daniel lebih tahu tentang lokasi kedai tersebut.Aku mengikuti laju mobil Daniel yang sudah mendahului di depan. Ia lebih tahu dimana letak kedai yang ia maksud. Jujur, aku tidak pernah makan di kedai atau warung. Jika aku lapar, paling minim aku pergi ke resto kecil di pinggir jalan dan memiliki merek dagang yang aku sendiri sudah kenal sebelumnya.Setelah mengikuti mobil Daniel kurang lebih sepuluh menit, akhirnya kami tiba di sebuah cafe sederhana dengan suasana pedesaan. Aneh, di kota yang besar ini ada kedai semacam ini. Ah, mungkin aku saja yang ketinggalan informasi sehingga kedai sebagus ini terlewatkan oleh pandangan mataku.Turun dari mobil, aku mendekati Daniel yang sudah menunggu di samping mobilnya. Kami be
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 25. Perjanjian

Bab 25. PerjanjianAku tak ingat apa pun. Yang kurasakan saat ini adalah kepala yang terasa berat dan mata yang sulit terbuka, bahkan aku seperti mengarungi lautan mimpi yang panjang dan melelahkan. Sialnya, bahkan dalam mimpiku itu aku harus berteman dengan anak-anak Anggun dan mengasuhnya kesana-kemari.Mencoba untuk meninggalkan bayang-bayang anak Anggun yang menghantui, aku berlari secepat mungkin. Napasku naik turun, kakiku gemetaran menahan lelah dan remuk. Keringatku bercucuran, aku berusaha mengerahkan seluruh tenagaku untuk berlari bahkan sampai ke sisa-sisanya."Kembalikan papaku, Tante. Kembalikan!" Dua bocah itu mengejarku, dengan kakinya yang mungil mereka sama sekali tidak merasa kelelahan. Ya Allah, selamatkan aku. Selamatkan aku.Aku tersentak, bersamaan dengan itu mataku terbuka lebar-lebar. Pikiranku kosong, yang ada hanyalah plafon putih di atas kepalaku. Ini dimana, dengan siapa, aku sama sekali kosong dan tidak mengerti.
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 26. Kecewa

Bab 26. KecewaPanggilan sudah berakhir, mataku yang terbuka karena telepon itu hanya diam dan terus memperhatikan mimik wajah Daniel yang sedih dan resah. Pria berkemeja kotak-kotak itu mendengkus pelan, ia berbalik badan dan ..."Telepon dari siapa?" tanyaku lirih saat mendapati pandangan kami saling bertemu satu sama lain.Daniel yang terpaku sejenak kembali mengembuskan napas. Dengan senyuman terpaksa ia berjalan mendekat ke arahku sambil menyimpan kembali ponselnya di saku celana."Bukan siapa-siapa, ayo tidur. Kamu harus segera sembuh," hiburnya dengan tutur kata yang lembut. Daniel tampak memanipulasi wajahnya, ia terlihat datar seolah tidak terjadi apa-apa.Aku terus memandang wajahnya, tak percaya jika Daniel bisa setenang itu setelah mendapatkan kabar genting dari Anggun. Apakah suamiku sudah berubah? Jika ya, aku yakin pasti perjanjian itulah yang telah mengubah Daniel yang dingin menjadi hangat seperti ini."Katakan padaku Mas, jangan berbohong lagi. Aku sudah dengar tadi,
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 27. Terbongkar

Bab 27. TerbongkarIbu lantas merapikan mangkuk dan alat minumku di atas meja. Dengan sikap terburu-buru, wanita yang memakai blus putih itu memasukkan ponsel ke dalam tas tangan lalu pergi begitu saja dari ruanganku. Terasa begitu terburu-buru hingga tidak menyadari bahwa sebenarnya aku sama sekali belum tidur.Bangun dari rebahan, aku mencoba mencabut selang infus yang masih tertanam di punggung tanganku bagian kiri. Sakit rasanya tapi akan lebih sakit jika aku tidak tahu soal rahasia dan perjanjian itu.Turun dari ranjang rumah sakit, aku menyambar jaket yang tersampir di atas kursi samping ranjang. Menutupi pakaian ala rumah sakit yang kukenakan, dengan langkah tertatih aku mengikuti langkah Ibu keluar dari rumah sakit dan menuju ke parkiran mobil.Tak kurang akal, aku meminta taksi yang kebetulan baru saja menurunkan penumpang di area rumah sakit tersebut. Soal uang, ah nanti saja. Toh aku masih ada cincin yang bisa kubayarkan pada Pak sopir.
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 28. Keputusan Berat

Bab 28. Keputusan BeratKarena sakit yang terasa kian menjadi-jadi, aku tak tahan dan akhirnya pingsan. Aku benar-benar histeris hingga tidak mampu mengontrol diriku, marah semarah-marahnya hingga berefek buruk pada kesehatanku. Ya, mau bagaimana lagi, siapa pun orangnya tetap tidak akan mau dibohongi seperti ini terlebih oleh keluarga dan suaminya sendiri.Setelah pingsan di resto itu, segenap keluarga membawaku kembali ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan khusus. Mereka takut jika kejadian ini akan berakibat fatal pada emosi serta mentalku kelak."Bagaimana keadaan Devi, Dokter?" tanya Ibu dengan wajah pucat sesaat setelah sang dokter memeriksa keadaanku."Kondisinya sudah mulai stabil Bu, hanya emosinya saja yang sedikit terguncang. Untuk kedepannya mohon untuk berbicara lebih lembut atau mungkin bisa bicara dari hati ke hati agar emosi pasien bisa terjaga dengan baik," saran sang dokter sambil mengalihkan stetoskop dari telinganya.
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 29. Sadar Diri

Bab 29. Sadar Diri[Ayah, Ibu, jangan mengkhawatirkan diriku terlalu sangat. Mas Daniel menjagaku dengan baik, aku mulai menerima keadaanku sekarang. Aku ingin sembuh. Kalian, fokus saja pada pekerjaan kalian. Love you Ayah, Ibu. ]Aku mengirim pesan yang sama pada ayah dan ibu setelah Mas Daniel benar-benar pergi dari ruanganku. Hal itu kulakukan agar ayah dan ibu tidak khawatir, mereka tidak akan mungkin menjengukku dalam waktu dua hari ke depan.Aku menghela napas, kini ruangan itu sepi tanpa siapa pun. Hanya ada televisi ukuran empat puluh dua inch yang kini tengah menayangkan lagu-lagu pop galau Indonesia. Ah, aku buru-buru meraih remote dan menggantinya ke saluran antah berantah yang memungkinkan diriku untuk tidak berlarut-larut dalam kesedihan."Surprise!" Suara teman-teman terdengar saat membuka pintu kamar rumah sakit. Aku terkejut, terbelalak akan kehadiran mereka yang tergolong sangat tiba-tiba.Pamela, Ratih, dan Dania berham
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 30. Terlalu Berharap

Bab 30. Terlalu BerharapMataku melebar saat mendapati pesan singkat dari Daniel sore itu. Hatiku berdebar, hanya saja pesan itu secepat kilat langsung dihapus oleh si pemilik pesan. Aku tertegun, apakah aku baru saja bermimpi?Aku menghembuskan napas, rasanya aku terlalu berharap pada pria itu. Entah mencintaiku atau tidak, apakah hal itu penting sekarang? Aku tidak bisa memberinya anak dalam waktu dekat, bukankah itu artinya statusku tidaklah begitu berarti di mata Daniel.Aku meletakkan ponsel, sepertinya Daniel salah kirim pesan tadi. Bodohnya aku begitu percaya pada dirinya hingga lupa bahwasanya akulah yang telah mendekatkan mereka kembali saat ini.Meraih remot tivi, aku mencoba untuk melupakan pesan singkat yang dihapus Daniel tersebut. Berusaha sebisa mungkin untuk menikmati tayangan demi tayangan hingga Riko benar-benar datang membawakan martabak telor pesananku.Setelah tiga puluh menit menunggu, akhirnya Riko datang juga ke ru
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status