Home / Romansa / PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of PEREMPUAN LAIN DI HATI SUAMIKU: Chapter 51 - Chapter 60

70 Chapters

Bab 51. Sudah Berakhir

Bab 51. Sudah Berakhir"Sebenarnya ... Sebenarnya, dia ini saudaraku Mas. Jauh-jauh dari Bali untuk mengunjungiku dan juga keponakannya," ucap Anggun mencari alasan yang menurutnya tepat.Aku memicingkan mata, mengawasi gerak-geriknya yang menurutku memang mencurigakan."Aku belum memperkenalkan kamu dengan dia, maaf ya Mas udah menciptakan kesalahpahaman ini. Tapi bener kok, dia saudaraku dari Bali." Anggun mendekat padaku, tiba-tiba menjatuhkan kepalanya di dadaku dengan manja. "Sudah jangan marah seperti ini. Semua ini salahku, aku yang tidak memperkenalkan kamu padanya.""Anggun!" Sandi menghardik, tak percaya jika wanita yang menjadi kekasihnya lima tahun terakhir tiba-tiba bersandiwara seperti itu. "Apa yang kau lakukan? Kau menjilat ludahmu sendiri hah?! Kau amnesia?"Anggun menegakkan kepala, memandang Sandi dengan tatapan bingung. Ia berpura-pura tak terjadi apa pun, mencoba tidak panik yang pada akhirnya justru menggiring dia pa
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

Bab 52. Buket Bunga

Bab 52. Buket BungaPOV DeviTernyata menjalankan sholat lima waktu tidak hanya mampu menstabilkan emosi dan suasana hati melainkan juga mampu membimbingku pada keputusan yang bijak. Ya, setidaknya dengan memiliki Allah aku tidak merasa sendiri dan cukup tenang dalam menghadapi badai hidup.Hari ini aku sudah bisa beraktivitas kembali, bekerja di toko perlengkapan bayi dan menjalani rutinitas tanpa halangan yang berarti. Sambil tersenyum, kuusap perutku yang masih datar dan membisikinya sesuatu."Hari ini jangan rewel ya Nak, kita mulai bekerja seperti biasa. Kamu akan menemukan hal baru di luar sana, Mama yakin kamu pasti akan menyukainya dan tidak akan sedih lagi."Setelah mengusap lembut dan membisikinya dengan merdu, kuraih tas tangan yang tergeletak di atas meja rias. Menatap penampilanku yang maksimal, aku ingin menjalani hari-hariku seperti dulu, hari-hari yang penuh keceriaan dan tidak ada duka yang menyelimuti.Turun dari ana
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

Bab 53. Pencerahan

Bab 53. PencerahanAku tidak ingin mengejar, itu yang kuputuskan dalam hidup. Tiga tahun berumah tangga dengan Daniel, hanya kepahitan yang selalu kurasakan setiap harinya. Kenapa saat itu aku bertahan? Karena mungkin aku bodoh, mencintai seseorang seolah tiada habis, mendambanya siang malam seperti Pungguk merindukan bulan. Nyatanya? Aku terluka sendiri dan nyaris lumpuh oleh pilihanku sendiri.Benar kata Bi Nani, jangan pernah tinggalkan sholat apa pun keadaanmu. Memperbaiki sholat sama halnya memperbaiki hidup. Pada awalnya aku bukanlah orang yang taat beragama, ibadah sering bolong-bolong dan hanya ingat saat senggang saja. Bi Nani mengajariku, bahwasanya hidup itu berputar. Apa pun yang terjadi pada diriku sekarang adalah bagian dari takdir. Aku tidak bisa mengubahnya melainkan dengan kekuatan doa.Berdoa pun aku tidak lagi meminta supaya Mas Daniel mencintaiku namun meminta supaya dadaku semakin dilapangkan dan keteguhanku semakin dibulatkan. Ya Rab
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

Bab 54. Frustrasi

Bab 54. FrustrasiPOV AuthorSetelah mendapatkan panggilan dari Devi, Riko yang kala itu masih lembur di kantor terpaksa mengakhiri pekerjaannya. Akhir-akhir ini waktunya banyak tersita hanya untuk menggantikan beberapa tugas berat dari Daniel. Mabuk cinta serta banyaknya masalah membuat Daniel tidak pernah lagi konsen pada pekerjaan dan itu yang membuatnya harus rela pulang paling akhir sendiri di kantor.Mendengkus pelan, Riko mematikan komputer. Jika tidak ingat ini adalah permintaan Devi, mungkin ia tidak akan pernah berbuat baik lagi pada seseorang yang jelas-jelas telah melukai Devi hingga begitu dalam.Ah, Riko menyandarkan punggungnya sejenak. Menghidupkan ponsel lalu menatap gambar yang menjadi wallpapernya sekarang. Ia tersenyum tipis saat wajah ayu itu terlihat disana, sayang dia hanya bisa mencicipi keindahannya tanpa bisa memilikinya.Mendengkus perlahan, Riko bangkit lalu mengantongi ponselnya di saku. Ia bergegas menuju ke cafe
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Bab 55. Sidang Perceraian

Bab 55. Sidang PerceraianPOV DeviJika dihitung-hitung aku sudah duduk di kursi depan meja rias kurang lebih tiga puluh menit. Tidak, dandananku sudah sempurna dan aku tinggal berangkat saja hari ini. Hanya saja, apa yang membuatku berlama-lama di sini dan tidak segera beranjak?Kutatap kedua mataku di cermin, ada hal yang berbeda dari hidupku. Meskipun kabur, aku merasakan aku telah menuju ke fase dimana kehampaan akan segera menyambutku sekarang. Ya, aku harus mulai menyesuaikan diri semisal setelah persidangan ini kami benar-benar dinyatakan telah bercerai.Menunduk sekilas, kuraba perutku yang masih datar dengan jemari yang gemetar. Aku menyesal karena tidak bisa mempertahankan Daniel dalam situasi seperti ini. Seharusnya aku bisa, hanya saja wanita mana yang bisa mengampuni perselingkuhan secara terus menerus?Aku menggeleng, menelan kepahitan seorang diri. Kubisiki janin yang kini tumbuh di dalam rahimku dengan suara yang teramat lembut, suara yang hanya aku, Allah, dan janin i
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 56. Kecurigaan

Bab 56. KecurigaanPada akhirnya aku memutuskan untuk memaafkan Daniel. Kami memulai hidup dari nol lagi. Memang tidak mudah tapi kami percaya bahwasanya kebahagiaan akan menghampiri kami seiring berjalannya waktu.Daniel mulai menyelaraskan dirinya sebagai seorang suami yang meratukan istrinya dan aku perlahan bisa merasakan apa yang selama ini hanya berada di dalam angan-anganku saja. Ya menjadi istri sempurna dan selalu dicintai oleh suaminya.Sementara itu untuk kasus Anggun, Daniel sudah menyerahkannya pada sang pengacara. Anggun dituntut untuk mengganti rugi biaya kebutuhan yang sempat ia peras saat bersama Daniel dulu. Tidak hanya itu, ia bahkan menyeret Anggun ke ranah hukum.Entah harus sedih atau bagaimana, aku hanya bisa mengikuti kasus itu dalam diam. Sementara Anggun mendekam di jeruji besi, anak-anak Anggun terpaksa dibawa ayahnya pulang ke Bali dan dirawat di sana.Sebulan telah berlalu, kami menjalani hari-hari seperti pengantin baru. Dengan adanya janin ini, kupastika
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 57. Sebuah Pesan

Bab 57. Sebuah PesanJangankan semangkuk bubur, kabar dari Daniel saja sama sekali tidak kudapat. Aku sangat kesal namun apa boleh buat, aku tidak boleh memarahi orang yang lagi tengah kerja. Ya, kuanggap saja mungkin Daniel keluar kantor karena ada urusan kerja yang mengharuskannya mematikan ponsel untuk sementara waktu.Untuk menghibur diri, kuputar drama Korea kesukaanku di kamar sambil menyemil kacang polong di dalam toples. Hari-hariku yang sibuk hanya dengan rebahan saja membuat tubuhku menjadi gendut dalam hitungan hari."Nyah, ada Den Riko di bawah," ucap Bi Nani setelah mengetuk pintu kamar.Aku menoleh ke arah pintu, mengalihkan toples kaca yang sedari tadi kupangku dan sibuk menyemilnya. "Riko, Bi? Ada apa dia ke sini?""Entah Nyah, dia bilang ingin bertemu dengan Nyonya." Bi Nani menggeleng, ia masih bertahan di samping pintu."Baik Bi, saya akan segera turun." Aku tersenyum, segera mematikan siaran drama dan beranjak turun dari dalam kamar.Setibanya di ruang tengah, aku
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 58. Testpack

Bab 58. Tespack"Sayang kamu lagi apa?" Daniel baru saja keluar dari dalam kamar mandi. Pria itu menggosok rambutnya yang basah dengan handuk yang tersedia, sementara itu penampilannya hanya memakai kolor gombrong saja. "Sayang?"Daniel mendekat ke arahku, penasaran karena aku tak kunjung menoleh atau membalikkan badan. Pria itu menyentuh pundak, mencoba ingin tahu apa yang sedang terjadi."Sayang?" Mata Daniel membulat saat tahu aku tengah sesenggukan menangis karena membaca chat terlarang antara dirinya dengan sang pengacara. "Sayang, ini bukan seperti yang kau pikirkan. Aku coba jelaskan dulu ya, kamu jangan nangis seperti itu."Aku mencoba untuk menghentikan tangisku yang sedari tadi semakin sesak saja di dada. Entah kenapa aku bisa merasa sesedih ini. Kata dokter, Ibu hamil memang gampang perasa. Dia bisa menangis dan tertawa sekaligus karena perubahan hormonnya itu."Apa yang ingin kamu jelaskan? Semuanya sudah tertera jelas di dalam chat ini Mas. Semuanya sudah jelas," kataku s
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 59. Nyaris Keguguran

Bab 59. Nyaris KeguguranRasa nyeri yang meremas perutku kian menjadi-jadi, aku merasa tidak nyaman namun apa boleh buat aku harus tetap tegar dan pulang dengan selamat.Setelah kunjungan selesai, aku keluar dari tahanan dengan langkah sedikit tertatih. Aku meringis, rasa nyeri itu kian bertambah seiring waktu. Aku memutuskan untuk istirahat sebentar dan mencari pertolongan.Membuka tas tangan yang kubawa, segera kuraih ponsel dan meminta tolong pada siapa saja yang memiliki waktu senggang untuk menyusulku kemari.Pikiranku tertuju pada tiga temanku, namun aku mengurungkannya mengingat mereka sibuk dengan dunia mereka masing-masing. Mau minta tolong sama Daniel juga tidak mungkin, aku bahkan melakukan mogok bicara dengannya hampir seminggu ini.Pilihanku hanya tinggal Riko, satu-satunya teman dekat yang bisa kupercaya dan kumintai tolong saat ini. Mencari nomer kontaknya, segera kukirim pesan singkat supaya Riko segera menjemputku kesini.[Mas Riko, apakah kamu sibuk? Perutku nyeri, b
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 60. Lebih Baik Jujur

Bab 60. Lebih Baik JujurAku dan Riko saling bertatapan, mencoba untuk kompromi agar satu sama lain tidak mengatakan yang sebenarnya pada ayah dan ibu namun ..."Nyonyah sakit, Tuan. Saya yang menjemputnya di kantor polisi," ucap Riko bahkan dengan lantang mengatakan yang sebenarnya pada ayahku.Aku tertunduk, merasa kesal karena Riko justru tidak mematuhi bahasa mata yang sudah kusampaikan."Apa benar, Devi?" Ayah kini menatapku dengan tajam. Ia menambah jarak diantara kami untuk memastikan ucapan Riko adalah benar. "Apa yang kau lakukan di kantor polisi? Kenapa bisa sampai ke sana?""Sayang jangan desak anak kita seperti itu, biarkan dia masuk dulu." Ibu mencoba meredakan ketegangan yang menyelimuti wajahku sekarang. Dengan penuh kasih ia mengambil alih tubuhku dari Riko dan membimbingku masuk ke dalam rumah."Bi, tolong bawakan air putih hangat Bi," ucap ibu memberi instruksi pada Bi Nani yang masih berkutat di dapur."Iya Nyonyah," jawab Bi Nani dengan sigap. Ia lantas mematikan k
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status