Bab 57. Sebuah PesanJangankan semangkuk bubur, kabar dari Daniel saja sama sekali tidak kudapat. Aku sangat kesal namun apa boleh buat, aku tidak boleh memarahi orang yang lagi tengah kerja. Ya, kuanggap saja mungkin Daniel keluar kantor karena ada urusan kerja yang mengharuskannya mematikan ponsel untuk sementara waktu.Untuk menghibur diri, kuputar drama Korea kesukaanku di kamar sambil menyemil kacang polong di dalam toples. Hari-hariku yang sibuk hanya dengan rebahan saja membuat tubuhku menjadi gendut dalam hitungan hari."Nyah, ada Den Riko di bawah," ucap Bi Nani setelah mengetuk pintu kamar.Aku menoleh ke arah pintu, mengalihkan toples kaca yang sedari tadi kupangku dan sibuk menyemilnya. "Riko, Bi? Ada apa dia ke sini?""Entah Nyah, dia bilang ingin bertemu dengan Nyonya." Bi Nani menggeleng, ia masih bertahan di samping pintu."Baik Bi, saya akan segera turun." Aku tersenyum, segera mematikan siaran drama dan beranjak turun dari dalam kamar.Setibanya di ruang tengah, aku
Last Updated : 2025-01-20 Read more