All Chapters of Suami Dadakanku (Bukan) Pria Mandul: Chapter 21 - Chapter 30

45 Chapters

Bab 21. Acara tahunan kantor.

“Hari ini aku ada pertemuan dengan beberapa karyawan, dan semuanya membawa pasangan, jadi ....” ucap Wisnu pada Kinanti sambil menyeruput teh hangat yang baru di hidangkan Kinanti.Kinanti berhenti melipat selimut yang saat ini di pegangnya. Ia menatap Wisnu.“Lalu?” Ucapnya pelan.“Aku ingin kamu pergi bersamaku.”“Kemana?”“Ke acara tahunan kantor, mau kan?”“Kenapa tidak istri pertama mas Wisnu yang di ajak!”“Selama ini aku tidak pernah mengajak dia, sebab dia tidak pernah bersedia, dia lebih mengutamakan kepentingan dia.”“Terus ... boleh dong aku juga menolak?”“Aku tidak membiarkan kamu menolak, aku akan memaksamu!”“Apa bedanya aku dengan dia, aku juga sama-sama istri, jadi aku juga berhak untuk tidak ikut!”“Kenapa? Berikan alasanmu?”“Karena aku hanya istri kontrak belaka, aku tak mau pergi dengan pasangan sementaraku.”“Jika aku menjadikan kamu istriku untuk selamanya, apakah kamu mau?”Kinanti hanya diam, ia tidak sama sekali tidak menyahut.“Aku mohon? Per
Read more

Bab 22. Tak menduga

Kinanti diam terbungkam, ia sama sekali tidak menyangka jika istri Wisnu adalah teman masa SMA nya, ia sama sekali tidak menduga jika Miranda adalah madunya.Dulu semasa SMA, Miranda adalah orang yang paling begitu membenci dirinya, sebab semua laki-laki yang mendekati Miranda adalah orang yang telah terlebih dulu mendapatkan penolakan dari Kinanti.Bahkan kekasih Kinanti, Bima, calon suami yang meninggalkan dirinya, pernah berselingkuh dengan Miranda, atau ....Kinanti terduduk, ia lemas, membiarkan Wisnu terus memanggil dirinya, ia tak peduli.Yang ada dalam benak Kinanti saat ini adalah pertanyaan demi pertanyaan yang ingin mendapatkan jawaban.“Apakah Mas Bima meninggalkan aku juga karena Miranda? Tapi ... mana mungkin?” masih banyak pertanyaan lainnya, yang sungguh membuat Kinanti jadi tidak nyaman.“Kin ... kamu jangan diamin aku kayak gini, bilang ada apa?”“Aku tidak kenapa-kenapa, aku tidak menyangka jika maduku adalah teman aku sendiri. Aku akui syok.” Jujur Kinanti.
Read more

Bab 23. Ponsel Kinanti rusak

Kinanti sibuk dengan gawai di tangannya, bahkan ia tidak menyadari jika kini Wisnu datang menghampirinya. Ia duduk di sebuah sofa panjang di ruang tamu. Wajah teduh yang dingin itu seakan tak mengusik Kinanti, terbukti Kinanti yang masih memainkan gawai di tangannya, membuka galeri yang masih memamerkan kemesraannya dengan Bima. Wisnu mendekatkan dirinya kepada Kinanti, kepalanya agak melongok kedepan, sehingga Wisnu dengan bebas bisa melihat foto Kinanti yang di peluk dari belakang oleh Bima dengan begitu mesra. Dan Kinanti seakan tak mau berhenti menatapnya. Wisnu merasa darahnya berdesir. “Ah, mana mungkin aku cemburu, dia bukan siapa-siapa bagiku, dia hanyalah seorang wanita yang akan melahirkan anakku.” Semakin lama wisnu melihat betapa lama Kinanti masih tetap pada posisi sebelumnya, ia merasa hatinya tidak rela jika Kinanti masih memikirkan laki-laki lain sedangkan saat ini status Kinanti adalah istri sahnya. Wisnu mendehem, sontak membuat Kinanti terkejut dan
Read more

Bab 24. Melihat Bima kembali.

“Mas, mau ambil ponsel yang kemarin saya bawa kemari ya?” Kata Kinanti pada tukang servis ponsel yang ia datangi kemarin.“Dengan mbak Kinanti ya?”“Iya mas, apakah sudah jadi?”“Waduh Mbak, maaf ponselnya sudah tidak bisa di perbaiki!”“Yang bener saja Mas, masak sih?”“Iya, maaf ya Mbak?”“Apa tidak bisa di usahakan lagi ya Mas?”“Kemarin sudah saya coba Mbak, tapi tetap tidak bisa!”“Ya sudah kalau begitu, saya permisi dulu.”Kinanti meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa, ia kembali masuk ke dalam taksi online yang iya pesan. Dengan lesu ia duduk di jok belakang taksi tersebut dan menatap keluar setelah berbicara pada sang sopir jika ia siap meninggalkan tempat itu.Dalam perjalanan, ia menatap keluar tanpa semangat, tiba-tiba netranya menatap seorang pemuda yang sedang berjalan santai di penyebrangan.“Bima ....” bibirnya bergumam.“Pak, tolong berhenti pak!” pinta Kinanti spontan.“Waduh Mbak ... tidak bisa berhenti di sini, itu, lampu merah sudah menyala,
Read more

Bab 25. Pembelaan pertama

Hari ini, keluarga Hermawan sibuk mempersiapkan acara pesta peresmian pernikahan yang akan di gelar dalam dua hari ke depan.Pihak dekorasi telah datang untuk menghias rumah megah milik keluarga konglomerat itu.Wisnu dalam diam menatap wajah Kinanti dari kejauhan, ia sengaja tidak masuk kantor hari ini dan esok. Bu Sukma sengaja melarang putranya itu untuk ngantor dalam beberapa hari ini.Sesekali Wisnu tersenyum sendiri, ia sadar bahwa hari-harinya belakangan ini tersita karena sosok asing yang dalam beberapa Minggu terakhir ini melewatkan hari bersamanya.Ia bahagia, karena telah mengenal sosok asing itu, bahkan ia tak lagi merasa sudah punya istri sebelum Kinanti.Apakah karena Wisnu termasuk sosok yang mudah berpaling?Jawabnya bukan itu, semuanya karena sosok Kinanti telah membuktikan sisi Miranda padanya, jika tidak karena Kinanti, Wisnu tak akan pernah mengganti anggapan penilaian dirinya terhadap Miranda, ia akan selalu menentang Mamanya.Ia akan tetap bertahan terha
Read more

Bab 26. Pesta

Hari yang sebenarnya membuat Kinanti bosan sudah datang, bagaimana tidak ia harus kembali berpose manis dan bahagia di depan para tamu. Apalagi keluarga mertuanya adalah teman akrab Mamanya sendiri. Rasanya pernikahan yang semula hanya nikah kontrak itu akan berlanjut entah sampai kapan. Meski saat ini Wisnu lebih memperhatikan dirinya di banding Miranda, tapi ia belum merasakan apa yang di katakan dari kata nyaman. Bagaimanapun ia tak pernah membayangkan akan nikah dengan seorang lelaki beristri. Dulu ia hanya membayangkan hidup bahagia berdampingkan seorang suami yang ia cintai dan tentu mencintai dirinya juga, tapi ... sungguh ia merasa malang tak dapat di tolak dan mujur tak dapat di raih. Ia justru di pertemukan oleh takdir, menikah dengan Wisnu, pria yang terkenal arogan dan dingin. Kinanti masih mondar-mandir di dalam kamar, sedang Wisnu juga masih diam, matanya tak bisa berpaling dari Kinanti yang sejak tadi menekuk wajahnya, sehingga terlihat tidak bersemangat s
Read more

Bab 27. Tuduhan Wisnu

Miranda perlahan membuka matanya, ia tidak sadar hingga ketiduran seperti itu. Ada sepasang kekasih yang sedang duduk di dekat meja di mana ia tertidur.“Yang ... bukankah wanita ini adalah istri pertama Bos muda ya, kasihan sekali sial sekali nasibnya, bahkan dia tidak terlihat seperti keluarga Hermawan.” Bisik sang wanita yang ada di dekat meja itu.“Hus, jaga ucapan kamu, jika terdengar oleh keluarga Hermawan kita bisa kena masalah.” Jawab sang laki-laki dengan suara pelan juga.“Kalian ini berani sekali membicarakan aku, apa masalah kalian?!” Kata Miranda sedikit pedas.“Eh, maaf Mbak ... kamu hanya tidak percaya saja, mbaknya kok tidak ikut andil dalam pesta, mana lagi Mbak di tinggalkan menikah, tentu susah ya Mbak, atau bahkan mbaknya sakit hati, iya kan?”“Sssstttt, kamu ini!” kata sang lelaki sambil menarik tangan pasangannya.“Maaf Mbak, permisi ....” lanjutnya kemudian berbaur dengan para tamu.Miranda merasa wajahnya agak berat, ia kemudian pergi ke kamar mandi, saa
Read more

Bab 28. Kinanti pergi

“Aku tidak mungkin melakukan itu!” Jawab Kinanti ketika Wisnu menuduh dirinya yang melakukan sesuatu yang tidak di lakukan olehnya.“Tapi buktinya, Miranda mengalami luka bakar itu, tidak ada orang lain yang pantas di curigai kecuali dirimu.” Tak peduli airmata Kinanti yang semakin deras.30“Atas dasar apa kamu mencurigai aku, aku terus bersamamu, sama sekali aku tidak pernah dekat dengan Miranda, lagi pula apa untungnya untukku?”“Agar aku tidak lagi dekat dengan Miranda!”“Sudah sewajarnya bukan jika kamu dekat dengan dia, dia itu istrimu, sedangkan aku ini apa? Aku hanya istri kontrak buat kamu, aku sadar posisi aku bagaimana.”“Nah atas dasar itulah aku menuduhmu, kamu cemburu pada Miranda!”“Apa? Aku cemburu ? Yang bener saja! Aku sama sekali tidak pernah akan melakukan itu, aku masih waras, lagipula aku lebih baik mengakhiri pernikahan ini, daripada harus terus engkau tuduh seperti ini!”“Kamu tidak memikirkan nama baik keluargamu? Silakan jika seperti itu.”“Oke, aku ak
Read more

Bab 29. Ternyata

“Aku hanya ingin bertemu dengan Kinanti, aku mohon Soraya!” Kata Sukma memohon pada besannya.“Iya, aku mengerti maksudmu, tapi tidak sekarang Sukma, mengertilah pasti Kinanti sangat kecewa di tuduh seperti itu, dia saat ini tidak ingin bertemu dengan siapapun. Lain kali mungkin!”“Kamu tidak ingin rumah tangga kita berakhir kan? Tidak Soraya, aku tidak ingin persahabatan kita hancur karena hal ini, semuanya bisa kita luruskan.”“Aku tidak bisa menjaminnya, kamu sendiri pasti kecewa jika di perlakukan seperti itu, tuduhan itu sangatlah menyakitkan, jadi aku tidak bisa janji akan tetap mempertahankan pernikahan mereka.”“Jangan bilang kamu mendukung perpisahan terjadi antara mereka?” kata Sukma tidak percaya.“Jika perpisahan memang satu hal yang bisa membuat putriku tenang dan bahagia, aku tidak punya pilihan lain, meski harus mempertaruhkan nama baik keluarga kami, untuk apa tetap memaksakan jika aku tidak melihat anakku hidup bahagia?”“Aku yakin ini hanya salah paham!”“Semo
Read more

Bab 30. Mencari Kinanti

Wisnu meremas rambutnya, penyesalan itu benar hadir dalam hatinya, ia telah melakukan kesalahan, menuduh Kinanti yang sama sekali tidak bersalah, meragukan ketulusan dan kejujuran wanita yang telah ia nikahi beberapa Minggu ini.“Apa yang harus aku lakukan untuk membuat dia kembali kerumah ini lagi?” Kata Wisnu pelan.“Bukankah kamu sudah berjanji, meski harus sujud sekalipun padanya?” Jawab Bu Sukma yang tidak ia ketahui kedatangannya.“Aku ....” Wisnu berucap tanpa sadar.“Kenapa? Menyesal? Makanya sebelum bertindak itu kamu harus memikirkannya, seharusnya kamu sudah mengenal Miranda, sudah dua tahun kamu hidup bersamanya, apakah sekalipun kamu tidak bisa membedakan antara Kinanti dan dia?”“Apa yang bisa bedakan, Miranda selalu baik di hadapanku!”“Baik? Dia kamu bilang baik? Sebaik apa? Bukankah kamu bisa membandingkan ada kelebihan pada diri Kinanti?”“Iya Ma, iya! Oke aku ngaku salah!”“Jika kamu ngaku salah, jemput Kinanti sekarang, Mama tak mau tahu, dia harus kembali
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status