Share

Bab 24. Melihat Bima kembali.

“Mas, mau ambil ponsel yang kemarin saya bawa kemari ya?” Kata Kinanti pada tukang servis ponsel yang ia datangi kemarin.

“Dengan mbak Kinanti ya?”

“Iya mas, apakah sudah jadi?”

“Waduh Mbak, maaf ponselnya sudah tidak bisa di perbaiki!”

“Yang bener saja Mas, masak sih?”

“Iya, maaf ya Mbak?”

“Apa tidak bisa di usahakan lagi ya Mas?”

“Kemarin sudah saya coba Mbak, tapi tetap tidak bisa!”

“Ya sudah kalau begitu, saya permisi dulu.”

Kinanti meninggalkan tempat itu dengan perasaan kecewa, ia kembali masuk ke dalam taksi online yang iya pesan. Dengan lesu ia duduk di jok belakang taksi tersebut dan menatap keluar setelah berbicara pada sang sopir jika ia siap meninggalkan tempat itu.

Dalam perjalanan, ia menatap keluar tanpa semangat, tiba-tiba netranya menatap seorang pemuda yang sedang berjalan santai di penyebrangan.

“Bima ....” bibirnya bergumam.

“Pak, tolong berhenti pak!” pinta Kinanti spontan.

“Waduh Mbak ... tidak bisa berhenti di sini, itu, lampu merah sudah menyala,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status