All Chapters of Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO: Chapter 41 - Chapter 50

472 Chapters

Bab 41 Wanita Di Dalam Mobil Bastian

Bastian menoleh dan melihat Ardyan baru saja turun dari mobil tidak jauh dari tempatnya berdiri. Temannya itu berjalan ke arahnya dengan cepat. Menyadari hal itu, Bastian menutup pintu mobil. “Lho, sudah mau balik? Mau ngobrol-ngobrol sebentar? Mumpung ketemu,” tanya Ardyan sambil menepuk pundak Bastian. Diam-diam ia melirik ke arah kaca mobil. Sayangnya kaca mobil Bastian terlalu gelap dilihat dari luar sehingga ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa yang ada di dalam. Ardyan hanya dapat melihat siluet samar seseorang sedang duduk di kursi belakang mobil itu. Saat mobilnya menepi di drive way hotel, ia sempat melihat sosok wanita berpakaian hitam masuk ke dalam mobil Bastian. Namun sayangnya, ia tidak sempat melihat dengan jelas siapa dan seperti apa wanita itu. Namun Ardyan yakin jika wanita tersebut bukan Elsie. Sebab, postur dan penampilan wanita itu berbeda, dan Ardyan yakin belum pernah melihatnya. “Mungkin lain waktu, ada sesuatu yang harus kuurus,” jawab Bastian den
last updateLast Updated : 2024-06-24
Read more

Bab 42 Frustasinya Bastian

“Tunggu di sini!” Bastian turun dari mobil dengan menenteng paper bag di tangannya. Bastian lupa memberikan Kanaya jus delima yang dipesannya di restoran itu. Jus delima sangat baik untuk menyuburkan kandungan dan juga meningkatkan kuantitas benih miliknya. Jus ini sangat cocok dikonsumsi oleh pasangan yang sedang program kehamilan. Itu sebabnya, Bastian memesan dua botol. Satu untuk dirinya dan satu lagi untuk Kanaya. Untung saja mobil yang dikendarai Rafles baru melewati pagar rumah sehingga Bastian tidak perlu jauh berjalan. Bastian langsung masuk ke dalam rumah dan ia bertemu Sifa. “Oh, Bapak ikut balik. Non ada di kamar Pak! Bapak masuk saja, Non sudah menunggu!” Tanpa perlu ditanya, Sifa langsung memberitahu keberadaan Kanaya dengan sumringah senyum di wajahnya. Bastian hanya mengernyitkan keningnya dan lanjut berjalan menuju ke kamar Kanaya. Ia tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan Sifa. Namun saat Bastian membuka pintu kamar, ia terkejut dengan pemandan
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 43 Keluarga Mertua

“Papa tidak mau tahu bagaimana cara, kamu harus rayu Bastian agar mau memberikan uang itu!” Felix menceramahi Elsie di rumahnya. Pagi itu Felix memanggil Elsie untuk datang ke rumahnya setelah kemarin Bastian menolak untuk mengucurkan dana. “Pah, memang Papa bilang apa sama Bastian, kok dia sampai tidak mau memberi Papa uang?” Elsie cukup terkejut mendengar Bastian tidak mau mengucurkan dana untuk mertuanya itu. Tidak seperti biasanya Bastian seperti itu. Biasanya suaminya itu selalu mengabulkan apa pun permintaannya. Termasuk beberapa kali memberikan proyek untuk perusahaan keluarga Elsie. Felix dan Agni, istrinya saling beradu pandang. “Elsie, coba kamu bujuk suamimu. Papa benar-benar membutuhkan uang itu. Kalau Bastian tidak memberikannya, Mama kuatir, perusahaan Papamu tidak bisa bertahan.” Agni, ibunya Elsie ikut bicara. Ia memegang lengan putrinya agar mau mengikuti perkataannya. “300 miliar tidak ada artinya buat Bastian, Elsie. Masa suamimu tidak mau memberi?”
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 44 Tantangan Fantasi

Pagi itu, Kanaya duduk di atas ranjang, mengirim pesan singkat ke dosennya, Profesor Zaky untuk memberitahu jika ia akan menemui dosen itu di kampus siang hari. Baru saja menyelesaikan percakapannya dengan Profesor Zaky, pesan lain masuk. “Aku minta Ezra membelikanmu bubur. Makan dan habiskan.” Kanaya tidak membalas pesan singkat itu dan justru menghempaskan telepon genggamnya ke samping dengan kesal. Ia masih ingat sikap Bastian padanya kemarin, dan hal itu masih membuatnya kesal dan kecewa. Kesal karena Kanaya merasa ia tidak melakukan kesalahan, tetapi Bastian membentaknya. Ia pun kecewa karena sikap yang Bastian tunjukkan saat melihatnya mengenakan lingerie. Sebagai seorang perempuan, tentu ia merasa sedih dan terluka dengan sikap Bastian itu. Paling tidak, bisakah dia mengatakan dengan baik-baik jika dia tidak suka dengan apa yang dilihatnya sehingga tidak menyakiti perasaan orang lain? Kanaya mengabaikan pesan singkat itu dan lanjut membaca sebuah buku. Tetapi te
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 45 Bumerang Masa Lalu

Kerongkongan Bastian terasa kering dan darahnya mulai berdesir. “Elsie, sayang.. “ Elsie tidak peduli. Ia justru semakin berani dengan mencium Bastian. “Elsie—“ Bastian terus mencoba menghindar. “Sayang, ayolah. Sentuh aku…” Elsie menaruh tangan Bastian menangkup bukit kenyal miliknya dan bahkan memandu Bastian agar meremasnya sembari ia mencium Bastian kembali. “Elsie, Elsie!” Bastian terpaksa menyentak tangan Elsie yang memaksanya meremas bukit kenyal itu. Ia tidak bisa melakukannya. Elsie tersentak, tidak percaya dengan apa yang Bastian lakukan. Bastian menyadari apa yang ia lakukan dan langsung meminta maaf. “Maaf sayang. Aku tidak bermaksud kasar. Tetapi, aku benar-benar tidak bisa.” Bastian meraih baju Elsie dan memakaikan baju itu dengan rasa bersalah yang bertubi-tubi. Kali ini Elsie benar-benar mendapat tamparan keras. Elsie begitu yakin tidak akan ada laki-laki yang bisa menolak setelah apa yang ia lakukan. Namun ternyata, Bastian tetap menolaknya. Dia seperti
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 46 Berpura-pura

“Sayang, kamu tahu aku selalu menepati janji.” Bastian menghampiri Elsie di sofa, mencoba menyemangatinya. Istrinya itu tampak begitu terpukul dan Bastian merasa sangat bersalah. Akan tetapi Bastian tidak bisa mundur saat ini. Ia sudah melangkah terlalu jauh dengan Kanaya demi mendapatkan keturunan. Berhenti melakukannya juga tidak akan merubah apa pun, kecuali mempersempit kesempatan untuk mereka mendapatkan keturunan dengan secepatnya. Elsie menatap Bastian. Ia tahu selama ini Bastian begitu setia padanya. Tidak pernah sekalipun ia mendengar kabar miring mengenai suaminya. Dirinyalah yang telah mengkhianati janji mereka dengan berhubungan dengan banyak pria, bahkan melewati batas pergaulan dari yang seharusnya. Akan tetapi ia tidak boleh membiarkan Bastian mengetahui hal ini. Jika ini terjadi, ia tidak hanya akan kehilangan Bastian dengan semua harta yang dia miliki, namun sudah dipastikan ia akan kehilangan segalanya. Elsie tersenyum seperti seorang istri yang tabah dan
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 47 Di Restoran

Siang hari itu Kanaya berada di dalam taksi dalam perjalanan ke kampus untuk menemui Profesor Zaky. Universitas Graha Widya, kampus Kanaya terletak di pusat kota, tidak terlalu jauh, dan merupakan salah satu kampus swasta bergengsi. Bukan hanya karena kualitas pendidikannya, namun juga karena telah banyak menelurkan orang-orang yang sukses dibidangnya. Teman-teman kuliah Kanaya sebagian besar berasal dari keluarga berada, yang pergi dan pulang kuliah dengan mobil mentereng dan mengenakan barang-barang branded, serta gadget keluaran terbaru. Hanya segelintir mahasiswa dari golongan masyarakat tidak mampu seperti Kanaya yang bisa mengenyam pendidikan kuliah dengan beasiswa di sana. Oleh karena itu, Kanaya sangat menjaga kelangsungan beasiswa yang ia dapatkan dengan susah payah. Sampai di kampus, Kanaya langsung menuju ke kantor Profesor Zaky. "Kanaya!" Belum juga sampai ke kantor dosen pembimbingnya itu, Professor Zaky sudah memanggilnya di selasar bangunan kampus. Rupa
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 48 Bastian Cemburu?

Bastian pergi bersama Elsie ke restoran yang menyajikan ramen kesukaan Elsie. Letaknya masih di pusat kota, tidak jauh dari kampus tempat Elsie mengenyam pendidikan kuliah dulu. Namun sesampainya di sana, Bastian melihat Kanaya sedang duduk berdua bersama seorang pria. Ia duduk cukup jauh jaraknya dari tempat Kanaya duduk bersama pria itu. Namun Bastian masih dapat melihat mereka dengan jelas. Hal itu karena posisi duduknya menghadap langsung ke arah meja mereka. Elsie yang duduk dihadapan Bastian tidak melihat kehadiran Kanaya karena dia membelakangi mereka. Melihat Kanaya bersama pria itu membuat dada Bastian terasa panas. Ia kesal dan marah. Kanaya membohonginya. Dia beralasan pergi ke kampus, padahal bertemu dengan laki-laki lain! Laki-laki itu bahkan terlihat berusia lebih tua dari dirinya. Berani-beraninya dia. Dipermukaan Bastian berusaha menutupi emosinya. Ia bersikap santai di hadapan Elsie. Namun di bawah meja, kedua tangan Bastian terkepal dengan erat. “E
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 49 Kamar Hotel

Bastian tersadar saat mendengar pertanyaan Elsie. Ia pun segera menepuk bahu istrinya. “Ayo dihabiskan ramennya.” Bastian lalu bergeser ke kursi diantara mereka berdua hingga ia menutupi arah pandangan Elsie. “Sepertinya aku melihat Ezra. Apa kamu suruh dia kesini menemuimu?” tanya Elsie mengalihkan pandangannya ke arah Bastian. “Ezra? Sepertinya kamu salah orang. Dia sekarang ada di kantor. Aku suruh dia menyelesaikan tender proyek.” Bastian menjawab dengan santai sebelum meneguk air mineral miliknya, melepaskan ketegangan yang ia rasakan. “Oh, mungkin kamu benar. Hanya mirip saja,” Elsie pun terpaksa mengiyakan, meski ia masih merasa jika pria itu adalah Ezra. Tetapi mengapa jika Ezra ada di restoran ini, dia tidak datang menemui Bastian? Padahal Ezra tahu Bastian sedang berada di restoran ini. Dan siapa perempuan yang bersamanya? Pikir Elsie. Sayang sekali ia tidak melihat dengan jelas sosok wanita itu. Tiga puluh puluh menit kemudian ditempat lain, Ezra membuka pintu
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 50 Kamu Milikku!

“Naya, aku menginginkanmu,” ucap Bastian diantar cumbuannya. Ia bahkan membiarkan Kanaya merasakan betapa kokohnya ‘monster’ miliknya itu dari balik pakaian mereka. Kanaya mengerang dan menggigit bibirnya merasakan monster Bastian melalui pakaian yang ia kenakan. Ia kemudian mengangguk, memberi pria itu ijin. Tangan Bastian masuk ke dalam rok. Ia menarik keatas dengan tidak sabar, melepas segitiga pengaman daerah kewanitaan gadis itu hanya dengan satu kali tarikan. Bagian kewanitaan Kanaya pun terekspos di depan matanya. Bastian menelan ludah. Ia beralih menatap Kanaya dengan tatapan liar seakan ia adalah singa yang lapar. “Basah sekali Naya,” ucapnya kembali menelan ludah. Istri sirinya itu ternyata memiliki gairah yang sama besar seperti dirinya saat ini. Rona merah mewarnai wajah Kanaya. Tetapi ia tidak punya waktu untuk merasa malu. Ia pun menginginkan Bastian. Ditariknya kerah baju Bastian sehingga tubuh mereka kembali berhimpitan dan bibir mereka kembali bertemu. “
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more
PREV
1
...
34567
...
48
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status