“Sayang, kamu di mana sih? Kenapa tidak jawab pesanku?” Wajah cemberut Elsie tampak di layar telepon genggam Bastian. Pesan? Pesan apa? Bastian tertegun sesaat, karena ia tidak tahu Elsie mengiriminya pesan. “Maaf Sayang, aku sedang meeting, belum sempat lihat pesanmu.” Bastian beralasan. Elsie mengerucutkan bibirnya, tidak puas dengan jawaban Bastian. “Aku cuma ingin tahu kapan kamu pulang,” protes Elsie dengan mendayu. “Iya, sebentar lagi aku pulang ya,” jawab Bastian dengan lemah lembut menenangkan istrinya. “Kamu, meeting sama siapa sih? Kok sampai malam begini?” Masih tetap cemberut Elsie bertanya. “Sama Ardyan.” Bastian menyerongkan tubuhnya ke kiri, mendekati Ardyan. Tampaklah sosok Ardyan di layar telepon genggam Bastian. “Hi Elsie!”sapa Ardyan sambil tersenyum canggung. Diam-diam ia mendengarkan percakapan suami istri itu dan menjadi bingung. Jika bukan dari rumah, lalu Bastian mandi di mana sebelum bertemu dengannya tadi? Lalu Bastian serong ke kanan. “Terus,
Terakhir Diperbarui : 2024-06-21 Baca selengkapnya