Share

Bab 32 Aku Pertama Baginya

Author: Misya Lively
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Apa yang aku lakukan? Kanaya hanya bisa protes dalam hati sambil mengerutkan keningnya menatap balik Bastian.

Bukankah Pak Bastian yang duluan memulai dengan masuk tanpa ijin ke dalam kamar mandi? Lalu dia juga yang mengajak mereka berdua mandi bersama! Pikir Kanaya tidak mengerti mengapa momen penuh gairah mereka malam ini menjadi tanggung jawabnya?

Bastian tertawa kecil menyadari arti tatapan protes Kanaya dan apa yang gadis muda itu pikirkan.

“Ini,” ucap Bastian, kemudian ia kembali memagut bibir Kanaya.

Sesaat, keduanya saling memagut dengan perlahan, menciptakan suara cesapan-cesapan kecil di balik kehangatan selimut.

“Paham?” tanya Bastian setelah ia melepaskan pagutannya.

Kanaya tersipu malu. Rupanya Bastian menyalahkannya karena telah berinisiatif menciumnya lebih dulu.

Mau bagaimana lagi? Kanaya belum pernah merasakan berciuman, dan satu-satunya laki-laki yang telah memperlakukannya dengan intim adalah Bastian.

Bukankah hal yang wajar jika ia mencium Bastian?
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
Hikmah Sanwanih
tambah dong bisa kebukanya sampai 5bab
goodnovel comment avatar
Ery Susanti
tamatnya sampai episode berapa
goodnovel comment avatar
Mella Soplantila Mella
semangat Kanaya demi ibu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 33 Peran Yang Tak Disuka

    “Kok belum makan?” Bastian keluar dari kamar mandi sudah rapi mengenakan baju kerjanya. Ia berjalan menghampiri Kanaya, heran melihat makanan yang masih utuh di atas meja. “Bapak— juga belum makan,” ucap Kanaya tidak yakin jika Bastian akan tinggal atau langsung pergi. Pandangannya turun ke bawah ke jari jemari yang menari dengan gugup di atas pangkuannya. Kanaya tidak tahu mengapa ia berharap Bastian akan tinggal. Padahal selama ini Bastian selalu langsung pulang. Bastian duduk di sebelah Kanaya. “Aku tidak makan, masih ada yang harus aku kerjakan. Kamu makanlah.” Tadinya ia berencana makan bersama Kanaya. Tetapi setelah menerima pesan dari Ardyan yang mengajaknya bertemu di restoran, ia mengurungkan niatnya. Ada rasa kecewa di hati Kanaya karena Bastian memilih pergi menemui Elsie dari pada menemaninya makan. Tetapi apa haknya meminta Bastian untuk tinggal? Siapa Kanaya di mata Bastian? Kanaya memaksa sebuah senyum. “Pak Bas sudah mau pergi?” Bastian yang sedang menyi

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 34 Tanda-Tanda Hamil?

    “Selamat malam Bos,” sapa Ezra saat Bastian keluar dari kamar. Sejak beberapa menit yang lalu Ezra sudah menunggu Bastian. Namun bosnya itu masih berada di dalam kamar istri mudanya. Bastian tidak membalas sapaan Ezra. Ia langsung berjalan melewati asistennya itu dan pergi keluar rumah, masuk ke dalam mobil. Bos kenapa? Ezra heran melihat suasana hati Bosnya yang kurang baik padahal baru saja keluar dari kamar istri muda. Tidak berpikir panjang, Ezra segera mengikuti Bastian masuk ke dalam mobil. “Caffeine Cuisine!” perintah Bastian dengan nada kesal. “Baik Pak,” jawab Rafles dengan segera melajukan mobil keluar halaman rumah. Suasana di dalam mobil menjadi tegang. Tidak ada yang berani berbicara seakan tidak berpenghuni. Ezra pun ragu untuk bicara. Yujuannya datang menemui Bastian asalah untuk memberi laporan. Tetapi bagaimana ia akan melapor kalau suasana hati Bosnya sedang seperti ini? “Kamu mau apa?” Suara Bastian yang setengah menggelegar mengagetkan Ezra.

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 35 Wanita Lain

    “Sayang, kamu di mana sih? Kenapa tidak jawab pesanku?” Wajah cemberut Elsie tampak di layar telepon genggam Bastian. Pesan? Pesan apa? Bastian tertegun sesaat, karena ia tidak tahu Elsie mengiriminya pesan. “Maaf Sayang, aku sedang meeting, belum sempat lihat pesanmu.” Bastian beralasan. Elsie mengerucutkan bibirnya, tidak puas dengan jawaban Bastian. “Aku cuma ingin tahu kapan kamu pulang,” protes Elsie dengan mendayu. “Iya, sebentar lagi aku pulang ya,” jawab Bastian dengan lemah lembut menenangkan istrinya. “Kamu, meeting sama siapa sih? Kok sampai malam begini?” Masih tetap cemberut Elsie bertanya. “Sama Ardyan.” Bastian menyerongkan tubuhnya ke kiri, mendekati Ardyan. Tampaklah sosok Ardyan di layar telepon genggam Bastian. “Hi Elsie!”sapa Ardyan sambil tersenyum canggung. Diam-diam ia mendengarkan percakapan suami istri itu dan menjadi bingung. Jika bukan dari rumah, lalu Bastian mandi di mana sebelum bertemu dengannya tadi? Lalu Bastian serong ke kanan. “Terus,

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 36 Barter Ijin

    “Naya, kamu jangan terlalu lelah bekerja. Jangan lupa makan. Jaga kesehatanmu.” Terdengar suara bergetar Ayunda di antara batuk-batuk kecilnya melalui percakapan telepon.“Ibu jangan kuatir. Naya baik-baik saja. Bos Naya di sini baik sekali. Semua yang Naya butuhkan sudah disediakan oleh kantor.” Kanaya tidak sepenuhnya berbohong. Selama ia tinggal di Sunset Summit, semua kebutuhannya sudah disediakan meski ia berbohong mengenai di mana ia berada dan pekerjaan apa yang sedang ia kerjakan.“Syukurlah Naya. Ibu senang kalau kamu betah bekerja di sana. Kamu sangat beruntung mendapat Bos yang pengertian.”“Iya, Bu.” Kanaya tersenyum miris mendengar ucapan ibunya. Seandainya ibunya tahu apa pekerjaan yang sedang ia jalani, mungkin ibunya tidak akan setuju.“Naya harus segera pergi Bu. Ibu baik-baik ya sama Bude. Harus tetap semangat dan optimis untuk bisa sembuh.” Kanaya memutuskan untuk mengakhiri percakapan mereka sebelum airmatanya tidak lagi dapat dibendung. “Tentu Sayang. Kamu lah

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 37 Ultimatum Mantu

    “Saya tahu apa yang Papa lakukan.” Bastian menatap pria berusia lima puluh dua tahun yang ada di hadapannya. Pria itu adalah Felix Gunawan, mertuanya. Bastian sudah berjanji pada Elsie untuk pergi menemui Felix, dan siang itu ia menemui Felix dikantornya. Namun, setelah mengetahui sepak terjang mertuanya, Bastian tidak bisa begitu saja mengucurkan dana seperti permintaan Elsie. Felix tertawa canggung. “Apa maksudmu Bastian? Papa tidak mengerti.” Bibir Bastian melengkung membentuk sudut terangkat ke atas. Ia menaruh sebuah amplop di atas meja. “Kenapa Papa tidak lihat saja apa isinya?” Dengan ragu Felix mengambil amplop itu dan ia membuka isinya. Ia menarik nafas dalam melihat tumpukan foto-foto dirinya dalam beberapa pertemuan rahasia. “Papa bisa jelaskan. Ini tidak seperti apa yang kamu pikirkan.” Felix berusaha berkilah. Bastian tersenyum dan bangkit dari duduknya, berjalan menuju jendela. Ia menatap keluar ke halaman gedung yang berada di daerah pergudangan yang terletak

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 38 Di Hotel Royal

    Kanaya berdiri di depan lemari pakaian hanya mengenakan handuk yang dililit di tubuhnya. Ia menatap jejeran baju miliknya. Sebagian adalah pakaian yang ia bawa dari rumah, dan sebagian lainnya disediakan saat ia pindah ke rumah itu. Kanaya mendesah putus asa teringat permintaan Bastian melalui pesan singkat. “Pakailah sesuatu yang kusuka.” Tetapi saat Kanaya bertanya padanya apa yang dia suka, pria itu tidak memberi jawaban. “Apa yang harus aku pakai?” ucap Kanaya pelan sambil memilah-milih pakaian yang ada di dalam lemari itu. Ia sama sekali tidak tahu apa yang Bastian suka. Benak Kanaya berkelana memikirkan Elsie. Elsie adalah wanita yang dicintai Bastian. Jadi pasti apa yang dipakai oleh Elsie adalah semua hal yang disukai Bastian. Seingat Kanaya, Elsie adalah seorang wanita sosialita yang modis dan fashionable. Apa yang dia kenakan dari ujung rambut hingga ujung kaki adalah barang-barang bermerk, glamor dan mewah. Kanaya tidak punya itu semua. “Aaahh!” Kanaya k

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 39 Ingin Aku Menyentuhmu?

    “Maaf Pak, maksud saya, ini kan restoran. Apa Pak Ezra tidak salah lantai?” Kanaya bertanya lebih lanjut. Ia yakin mereka turun di lantai yang salah. Mungkin Ezra lupa atau apa. Ezra tersenyum. “Tidak, Bu. Bapak memang ada di sini. Mari, Bapak sudah menunggu.” Kanaya yang masih tercengang tidak percaya. Namun segera mengikuti Ezra masuk ke dalam restoran. Seakan sudah mengenali Ezra, pelayan restoran itu mempersilahkan mereka masuk begitu saja, melewati banyak pintu dan akhirnya berhenti di depan sebuah ruangan bertuliskan VIP. “Saya antar sampai di sini. Ibu silahkan masuk saja. Bapak ada di dalam.” Setelah mengatakan hal itu, Ezra pun pamit undur diri karena masih ada tugas lain yang harus ia kerjakan. Ezra turun kembali ke lantai dasar. Di dalam lift, pikirannya kembali pada hubungan Bastian dan Kanaya. Hal yang wajar jika Kanaya merasa heran. Sebab Ezra sendiri juga tidak menyangka jika bosnya itu akan mengajak istri sirinya makan berdua di restoran mewah di hotel itu, se

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 40 Kristal Penuh Makna

    “Apa ini Pak?” Kanaya beralih menatap Bastian. Bastian membuka kotak merah itu dan mengambil isinya. Sebuah gelang emas dengan hiasan berbagai macam batu-batuan berwarna-warni yang terangkai dibagian atasnya. “Ini di sebut fertility bracelet,” terang Bastian sambil menunjukkan gelang itu kepada Kanaya. “Batu-batu kristal yang ada di sini dipercaya bisa meningkatkan kesuburan dan mempercepat kehamilan.” Bastian menerangkan sambil memasangkan gelang itu dipergelangan tangan kiri Kanaya. Ia lalu mengangkat tangan Kanaya sehingga berada dekat dengan keduanya. Kanaya menahan nafasnya, menunggu apa yang akan dilakukan Bastian. “Yang putih kebiruan ini di sebut moon stone, dipercaya bisa menyeimbangkan hormon,” terang Bastian sambil menunjuk salah satu batu yang ada di gelang itu. Perlahan Kanaya menghembuskan nafas lega. Ternyata Bastian hanya menerangkan padanya tentang gelang itu. Ia lalu menunjuk batu lain yang berwarna biru kehijauan. “Yang ini namanya turquoise. Dip

Latest chapter

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 356 Kembali Bersama

    Bastian mengusap airmata itu. “Besok pagi, Sayang. Besok pagi aku akan membawanya padamu.” Kanaya masih menatapnya dengan penuh harap, sementara Bastian menatapnya dengan lembut sembari mengelus pipinya perlahan. “Malam ini biarkan dia beristirahat, Naya. Biarkan dia beristirahat agar bisa menemui ibunya besok pagi.” Kanaya akhirnya mengangguk menyetujui. Ia tahu Bastian benar. Bukan ide yang tepat untuk membawa Baby K larut malam seperti ini. Ia hanya perlu bersabar sampai besok pagi. Bastian menghembusakan nafas lega. Ia lalu menarik Kanaya duduk di ranjang bersamanya, kemudian menyodorkan telepon genggamnya. “Kalau kamu ingin melihatnya.” Kanaya tentu ingin melihatnya. Ia menerima telepon genggam itu dan melihat sosok bayi mungil di layar telepon genggam Bastian. Kanaya menoleh, menatap Bastian seperti tengah memastikan kembali jika sosok itu adalah anak mereka. “Ya, itu Baby K. Lihatlah. Ada banyak foto dia di sana.” Bastian membantu Kanaya men-scroll ke samping galeri

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 355 Rindu Buah Hati

    Bastian memutar bola matanya. Tentu ia tahu Reno masih saudaranya. Jika yang menyembunyikan Kanaya orang lain, Bastian tidak akan hanya mengecohnya saja! Ia pasti akan membuat perhitungan serius dengannya! Bastian mendesah kasar. Reno, dia itu memang selalu saja mencari masalah dan membuatnya kesal. Namun, kapan ia pernah benar-benar keras menghukumnya? “Berhenti mengkhawatirkannya. Lagipula, aku tidak melakukan apa pun padanya. Aku hanya mengambil kembali apa yang menjadi milikku. Itu saja,” ujar Bastian sambil menarik pinggang Kanaya merapat padanya. Walaupun ia tidak bisa bisa benar-benar keras menindak Reno, tetapi ia tidak ingin menampakkannya. Akan tetapi ia pun tidak ingin Kanaya menjadi khawatir. Senyum Kanaya melebar mengetahui apa yang Bastian maksud dengan “miliknya”. “Aku bukan barang, Pak Bastian. Dan aku bukan milik siapa-siapa…” Kanaya mengerling, meledek istilah yang Bastian gunakan untuknya, meskipun ia tahu apa yang Bastian maksudkan. “Kamu memang bukan ba

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 354 Rencana Berhasil

    Kenapa Bos menghubunginya? Ada apa? Bukankah dia sedang bersama pujaan hatinya, melepas rindu saat ini? Dengan harap-harap cemas Ezra mengangkat panggilan itu, dan setengah berbisik menjawab, “Halo, Bos?” Di apartemen Thrillville, Bastian merasa khawatir karena ASI Kanaya terus merembes keluar pakaian yang dikenakannya. Dan Istrinya itu meringis kesakitan setiap kali buah dadanya tersenggol, walaupun hanya sedikit saja. Bagaimana Bastian bisa tenang membiarkan Kanaya tidur kesakitan malam itu? “Zra, aku mau kamu carikan pompa ASI sekarang juga!” perintah Bastian dari ujung sambungan telepon itu. Wajah Ezra memerah mendengar perintah bosnya itu. Pompa apa? “Pom—pa ASI, Bos?” tanyanya dengan suara setengah berbisik. Masa malam-malam begini harus cari pompa—ASI? Yang benar saja! “Apa aku harus mengulangnya? Dan kenapa kamu bicara berbisik-bisik? “ tanya Bastian yang kesal dengan respon Ezra. Ezra berdehem. “Saya sedang berada di apartemen A, Bos. Saya akan kirim orang un

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 353 Terkecoh

    Di pinggiran Emerald City, tiga buah mobil berjalan beriringan. Di iringan mobil kedua, Reno duduk bersama beberapa orang pria dan seorang supir. Mobil berhenti di depan sebuah aparteman lima lantai dan Reno membuka kaca mobilnya saat Heri dan Agus, anak buah Reno, berjalan menghampirinya. “Bos, apartemen mereka ada di lantai 5,” ujar Heri melaporkan. Reno membuka pintu mobil dan keluar. “Apa anak buah Ravioli ada di sana?” “Menurut pengamatan saya, ada 1 atau 2 orang yang berada di sana,” jawab Agus sambil menunjuk arah sebuah apartemen di lantai 5 dengan ibu jarinya. Reno mengikuti arah jari Agus menunjuk dan ia menatap jendela sebuah apartemen yang tampak temaram. “Kalian ikut denganku. Biar yang lain tunggu di sini!” perintah Reno sambil menunjuk Heri, Agus dan seorang anak buah Agus. Ia berpikir jika hanya satu atau dua orang anak buah ravioli, mereka masih bisa mengatasinya. Yang ia khawatirkan sebelumnya adalah jika ada banyak anak buah Ravioli di sana, sedangkan ia

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 352 Rizal Adalah Reno

    *** Flashback***Setelah Bastian selesai berbicara dengan Indra dan Ardyan di toilet, ia menerima panggilan telepon dari Ezra.“Bos, saya baru mendapat berita dari Jay, mengenai… perawat gadungan di ERc waktu itu.”Bastianyang sedang melangkah langsung menghentikan langkahnya. “Dan?”“Jay berhasil menemukannya, dan ternyata dia berkerja untuk—Reno,” lapir Ezra dengan hati-hati.“Reno? Kamu yakin?” Bastian cukup terkejut. Karena ia fokus pada Elsie, Ravioli dan Rizal, ia sama sekali tidak tidak berpikir jika Reno—sepupu sekaligus saingan bisnisnya itu ikut terlibat dalam masalah itu.“Benar Bos, Jay telah mengkonfirmasinya. Reno yang menyuruh orang itu untuk menjatuhkan kalung itu di dekat Bos. Tujuannya adalah dia ingin mengetahui apakah Bos benar-benar lupa ingatan atau tidak.” Bastian menyugar rambutnya sembari mengingat sesuatu. Ia ingat Reno memang mengetahui mengenai Kanaya dan kehamilan palsu Elsie. Namun karena Reno tidak pernah lagi mengusiknya, ia berpikir jika Reno telah b

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 351 Kelemahannya

    “Apa kamu tahu kalau Reno yang menolongku?” Raut wajah Bastian berubah saat nama Reno disebut. Ia menegakkan punggungnya dan menyerong kan tubuhnya, menghimpit tubuh Kanaya. “Kalian tidak benaran bertunangan kan?” Tatapan mata Bastian memberi peringatan keras. Sangat jelas jika ia cemburu. Sangat cemburu. Ia yang sempat melupakan pengakuan Reno di hotel Royal tadi menjadi teringat saat Kanaya menyebut nama Reno. Rasanya ia tidak rela jika Kanaya menyebut nama pria lain dihadapannya, terlebih pria yang mengaku sebagai tunangan istri sirinya itu! Kanaya menatap Bastian dengan heran. Ia tidak menyangka Kalau Bastian akan percaya pernyataan Reno itu. “Naya, jawab pertanyaanku! Kalian— kamu dan Reno—” Bastian tidak sabar menunggu jawaban Kanaya. Kenapa dia diam saja dan tidak menyangkalnya? “Naya, kamu istriku! Kamu tidak bisa menerima lamaran orang lain, meskipun dia menyelamatkan nyawamu!” Kanaya mengerutkan keningnya, namun ia hanya membatin saja. Ya ampun, memang semudah itu

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 350 Falling In Love

    Bastian mengangkat alisnya. Senyumnya dikulum melihat Kanaya tampak gugup dan salah tingkah. Diangkatnya dagu istri sirinya itu, dan ia menatapnya dengan tatapan menggoda. “Naya… kamu—cemburu?”Kanaya menghempaskan tangan Bastian dan ia berdecak lalu berbalik badan ke lain arah.“Bukan itu!” sungutnya dengan kesal. Ia bertanya serius, tetapi Bastian justru menggodanya!“Lalu?” tanya Bastian dengan nada yang jauh dari kata serius. Ia menyorongkan wajahnya mendekati Kanaya.Kanaya kembali berdecak pelan dan menunduk, menghindari tatapan Bastian.“Ya… bukannya benar begitu?” lirik Kanaya dengan ragu. “Semua—orang tahu kalau kamu— sangat mencintai— Elsie…” walaupun hatinya berat mengucapkannya, namun diucapkannya juga. Ah, rasanya ia tidak ikhlas mengatakan Bastian mencintai wanita lain. Kenapa tidak Bastian mencintai dirinya saja?“Naya…” Bastian merangkul Kanaya, dan menempelkan dagunya di kepala Kanaya. “Beri aku waktu. Dan akan kubuktikan apakah memang benar aku menikahinya karena ak

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 349 Dia Akan Bertanggungjawab

    Bastian mengangkat tubuh Kanaya dari lantai dan membawanya ke sofa. Namun, saat ia hendak beranjak dari sofa, tangan Kanaya memegangi kerah kemejanya.“Jangan pergi,” ucap Kanaya dengan suara lirih.Bastian kembali duduk dan tersenyum. Ia menyugar rambut Kanaya dan membelai pipinya dengan lembut, menyentuh garis bekas airmata.“Aku tidak ke mana-mana, Naya. Hanya ingin mengambil air minum.” Bastian memberinya tatapan meyakinkan. Bagaimana mungkin ia meninggalkan Kanaya?Kanaya mengangguk lemah mengiyakan dan melepaskan pegangan tangannya.Bastian merasa lega. Ia mendaratkan kecupan di kening Kanaya sebelum beranjak berdiri.Di dapur, Bastian mengambil segelas air putih, dan menghangatkan segelas susu coklat. Kemudian, ia duduk kembali di samping Kanaya.“Minumlah, ini akan membuatmu lebih tenang.” Bastian memegang gelas itu dan mendekatkannya ke mulut Kanaya.Kanaya ikut memegangi gelas itu dan ia meminumnya sedikit demi sedikit.Ia memang membutuhkan segelas coklat hangat. Apalagi,

  • Kesepakatan Hati: Ibu Pengganti Untuk Anak CEO   Bab 348 Rekonsiliasi

    “Naya…” Suara itu… Tubuh Kanaya menegang mendengarnya. Refleks ia melihat ke bawah, ke sepasang tangan kekar yang memeluknya dengan erat. Tangan itu… tidak salah lagi… Kanaya berbalik badan dengan cepat dan mendorong tubuh pria itu dengan sekuat tenaga. “Pergi kamu! Aku tidak mau—bertemu denganmu!” Suara Kanaya bergetar hebat. Tangannya menunjuk pria itu dengan gemetar, sementara ia menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. Bastian, pria yang ada dihadapan Kanaya, terkejut dengan penolakan Kanaya padanya. “Naya? Ini aku Sayang… Ini aku..” Bastian melangkah maju, namun Kanaya menggelengkan kepalanya dengan keras meminta Bastian jangan mendekatinya. “Jangan mendekat! Aku benci kamu!” ucap Kanaya dengan keras, sambil ia berjalan mundur. Bagian dari dirinya yang masih sangat kecewa dan sakit hati pada Bastian, menolak untuk bertemu dengannya. Kanaya begitu kecewa dengan apa yang Bastian lakukan di Hotel Royal. Padahal, setelah apa yang ia alami, mulai dari penculikan, percob

DMCA.com Protection Status