Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 201 - Chapter 210

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 201 - Chapter 210

542 Chapters

Bab 201

“Lalu, ketika ibu kami datang untuk membalas dendam, mereka membunuhnya!”“Oh? Yah, aku belum pernah mendengar omong kosong seperti itu,” jawab salah satu petugas pusat pengendali itu dengan tenang, “Kami akan menyelidiki permasalahan ini. Kalian perlu ikut denganku sampai kita mengetahui kebenarannya.”Daffa tahu bahwa suasana hati petugas itu sedang tidak baik, tapi dia tidak bergerak dari tempat duduknya.Petugas itu membetulkan posisi kacamatanya sebelum merengut pada Daffa. Bahkan nada suaranya pun berubah menjadi geram.“Apakah kamu tidak mendengar perkataanku? Kubilang ikut denganku!”Daffa terus terduduk di tempatnya, tidak bergerak dan tatapannya terpaku pada Edward.Melihat hal itu, petugas itu menoleh pada Edward. “Aku melihat apa yang terjadi barusan. Kamulah yang memulai pertengkarannya dan memukul mereka.”Itulah ketika pengeras suara di bandara mengumumkan nama Daffa dan rombongannya, mendesak mereka untuk segera menaiki pesawat.Daffa berdiri, membetulkan setela
Read more

Bab 202

“Itu tidak mungkin!” teriak manajer itu, dengan tidak sengaja menarik perhatian orang-orang.Kebingungan, dia berdeham dan menunggu waktu yang tepat untuk menjelaskan, “Anggota keamanan bandara kami adalah orang-orang profesional. Setiap pesawat memiliki inspektur keamanannya masing-masing, jadi pesawat kami tidak akan pernah memiliki masalah. Aku yakin kamu memiliki motif tersembunyi. Kamu pasti dibayar oleh pesaing kami untuk menyebarkan berita palsu!”Daffa menoleh pada pria dari pusat pengendali dan berkata, “Aku yakin kalian bisa mengkonfirmasi apakah aku mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Aku sudah menghabiskan terlalu banyak waktu di bandara ini yang merupakan sebuah kerugian yang besar bagiku. Jadi, kuharap kita bisa menyelesaikan masalah ini secepatnya.”Pria itu mengangguk. Walaupun mereka berdua sepakat, mereka tidak mempertimbangkan perasaan manajer itu.Itu menyebabkan mata manajer itu membulat marah dan dia berteriak, “Kalian keterlaluan! Bandara kami tidak memili
Read more

Bab 203

Daffa berbicara dengan terus terang.“Aku punya berita buruk untukmu. Menurut penyelidikanku, kekasihmu memegang 20 persen saham dari perusahaan penerbangan ini. Namun, aku memiliki 51 persen. Walaupun saham sebesar 20 persen itu memberikan kekasihmu status sebagai salah satu dari dua pemegang saham terbesar ....”Wajah manajer itu memucat. Yang membuatnya lebih terkejut adalah bahwa ucapannya belum berakhir.“Kamu bukanlah orang yang cakap. Yang kamu lakukan hanyalah mengandalkan penampilanmu untuk menggoda kekasihmu saat ini. Kamu hanya bisa berdiri di sini dan mengacungkan jarimu padaku dengan tidak sopan karena kekasihmu memberikanmu posisi ini,” lanjut Daffa.Dia lalu meregangkan lehernya, menambahkan sambil memperhatikan ekspresi manajer itu, “Ada banyak yang kuketahui, seperti suami kekasihmu. Dia dan perusahaanku jarang bekerja sama karena dia terlalu inferior.”Manajer itu tiba-tiba tampak tenang.Melihatnya, bibir Daffa melengkung penuh arti.“Tentu saja, itu hanyalah
Read more

Bab 204

Yang bisa wanita itu lakukan hanyalah berdiri dan membungkuk dengan dalam pada Daffa. “Aku sungguh minta maaf. Ini adalah kesalahanku. Aku rela membayar sebesar apa pun untuk meredakan amarahmu dan supaya tidak dihukum olehmu.”Pada titik itu, manajer itu sudah ditahan.Sementara itu, pria dari pusat pengendali berdiri di sisi dan menyaksikan kejadian itu berlangsung tanpa bereaksi apa-apa.Rasa penasaran terpampang di mata Daffa seraya dia menatap kedua orang itu. Itu adalah pertama kalinya dia menghadapi situasi seperti ini.Wanita itu tahu kalau Daffa penasaran dan dengan cepat menjelaskan, “Mereka berdua telah bekerja di bandara kami selama bertahun-tahun lamanya dan mereka sangat berwawasan mengenai luar dan dalam bandara ini.”“Jangan percaya pada wanita itu, Daffa!” teriak manajer itu tanpa berpikir dua kali. Dia murka karena dia ditahan selama beberapa saat.Teriakannya menghentikan putaran roda di otak Daffa, membuatnya mengerutkan dahi dan berfokus pada manajer yang puc
Read more

Bab 205

Daffa tidak mengucapkan sepatah kata apa pun. Yang dia lakukan hanyalah memejamkan matanya dan lanjut beristirahat.Tidak banyak waktu yang berlalu sampai Erin menutup laptopnya dan berdiri, matanya berbinar-binar. “Sudah selesai, Tuan Halim.”Di saat yang bersamaan, raut wajahnya terlihat kelelahan.Daffa membuka matanya, tapi sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, wanita itu tertawa terbahak-bahak. “Siapa pun bisa tahu siapa yang memiliki perusahaan ini dengan mencarinya di internet. Lagi pula, akulah ....”Sudah kehabisan kesabarannya, Daffa bangkit berdiri dan memelototi wanita itu dengan tajam. “Kuharap kamu mengingat bahwa aku memiliki lebih dari setengah saham perusahaan penerbangan ini. Dengan kata lain, aku bisa mengganti direktur dan manajer eksekutif perusahaan ini semauku.”Rasa takut menjalar ke seluruh urat nadi wanita itu.Dia menengadahkan kepalanya, menatap Daffa dengan ketakutan sambil berpikir, “Aku adalah pemilik perusahaan ini yang kedua setelah Daffa. Aku juga
Read more

Bab 206

Elizabeth dengan berani bertatapan dengan Daffa, berujar, “Kamu mengaku sebagai pemegang saham utama dengan lebih dari setengah saham perusahaan ini, tapi aku tidak pernah melihatmu sebelumnya. Namun, aku akan meminta maaf atas segala hal yang terjadi hari ini jika kamu bisa membuktikannya.”Alis Daffa berkerut. Dia mengulurkan tangannya, meletakkannya di tangan kursi sambil mengetukkan jari-jarinya pada besi itu.Kekesalan terpancar dari dirinya seraya dia menjawab, “Menurut apa yang kuingat, aku sudah membuktikannya padamu sebelumnya.”Rasanya seperti sebuah badai salju bertiup di dalam mata Daffa, membuat temperatur di sekitar semua orang menurun drastis.“Seharusnya kamu pun tahu bahwa, sebagai atasanmu, aku tidak berkewajiban untuk membuktikan diriku padamu. Alih-alih, seharusnya kamu memperbaiki sikapmu terhadapku saat ini,” tambah Daffa.Dia lalu berdiri dan menatap sekelompok orang yang menghampirinya dengan mengejek. “Lama sekali.”Keterkejutan terpampang di wajah petuga
Read more

Bab 207

Pipi pramugari itu merona dengan terang. Bahkan suaranya terdengar jauh lebih lembut.“Penumpang yang terhormat, sebentar lagi pesawat akan lepas landas, jadi pria itu tidak boleh berdiri karena akan mengganggu prosedur lepas landas. Itulah mengapa saya menegurnya. Tindakan saya juga membuat penerbangan lebih lancar untuk penumpang seperti Anda.”Nada bicaranya yang dilembut-lembutkan secara sengaja terdengar seperti kuku yang mencakar papan tulis di telinga Daffa. Dia tidak terkesan dan bisa melihat tabiat wanita itu, juga apa yang sedang dia pikirkan saat itu.“Aku tidak memedulikan apa yang kamu pikirkan,” kata Daffa, “tapi kuharap kamu tidak akan membuat masalah lagi selama perjalanan ke depannya.”Wajah pramugari itu memucat, tidak bisa menerima apa yang Daffa katakan. Baginya, itu adalah sebuah hal yang mengejutkan bahwa Daffa, seorang tuan muda dari ujung kepala sampai ujung kaki, bisa mengatakan perkataan sekasar itu. Dia terpaku di tempat dia berdiri cukup lama sebelum pen
Read more

Bab 208

Daffa masih penasaran mengenai situasinya. Lagi pula, menurut peraturan perusahaan penerbangan itu, sebuah penerbangan tidak mungkin lepas landas dalam satu jam setengah jika pintunya terbuka.Para penumpang mulai kehilangan kesabarannya pada titik itu. Mereka makin gelisah dan mulai berseru-seru, menyebabkan keributan di dalam kabin.Hanya Daffa yang tidak merasa terganggu karena semua hal itu dan dia tetap terduduk di kursinya.Sementara itu, Kate mengira bahwa pintu itu telah terbuka karenanya. Sebuah seringaian bangga terukir pada wajahnya saat itu. Dia merasa senang karena kaptennya telah merespons perintahnya dengan begitu cepat.“Bagaimana? Apakah kamu takut sekarang? Pesawat ini tidak akan terbang jika aku tidak memperbolehkannya. Jadi, lakukan seperti apa yang kuinginkan jika kamu ingin melanjutkan penerbanganmu dengan nyaman,” ujarnya, menyeringai sambil mengangkat dagunya penuh kemenangan pada Daffa.Dia merasa seperti semua hal berjalan sesuai yang dia inginkan.Daffa
Read more

Bab 209

Kate ingin mengatakan sesuatu lagi, tapi Daffa tiba-tiba membuka matanya.Tatapan matanya yang dingin membuat semua orang bergidik ngeri seraya dia memberi perintah pada kapten itu, “Kamu boleh terbang dengan kecepatan biasa jika kamu bisa lepas landas dalam 10 menit.”Dengan cemas, Kate menggigit bibir bawahnya sambil memperhatikan wajah Daffa. Setelah melihat tatapannya yang kosong, barulah dia menyadari bahwa dia serius. Karena itu, dia mengangguk pada kapten yang ragu-ragu di sampingnya.“Pergilah. Bawa pesawat ini ke Kota Almiron secepat mungkin.”Kursi di depan Daffa kosong.Kate tanpa ragu duduk di sana dan memakai sabuk pengaman.“Kurasa itu bukan kursimu,” ujar Daffa sambil mengerutkan dahinya. “Lagi pula, aku merasa terganggu.”Dia merasa napas Kate sedikit sesak, tapi dia tidak terlalu mengindahkannya. Alih-alih, dia hanya memejamkan matanya.Tidak lama, pesawat itu pun lepas landas.Keheningan mengisi kabin itu karena tidak ada satu orang pun yang ingin mengungkit
Read more

Bab 210

Kate membungkuk pada Daffa dengan penuh hormat saat itu juga. “Tidak ada banyak hal yang kumiliki untuk membalas kebaikanmu. Mengenai saham perusahaan, aku akan menghubungi ayahku dan mendiskusikannya dengan jelas dengannya. Lalu, ayahku sebelumnya menghadiahiku dua perusahaan di industri hiburan. Walau aku tidak bisa melakukan banyak hal, aku bisa memberikan perusahaan-perusahaan ini padamu.”Kedua alis Daffa meninggi.Dia sangat terkejut oleh kemurahan hati wanita di hadapannya, jadi dia bertanya, “Apa yang kamu inginkan dengan memberikanku perusahaan-perusahaan itu?”Kate tidak menyangka Daffa akan bereaksi dengan terus terang seperti itu. Meskipun begitu, dia tahu bahwa kemungkinan besar Daffa akan menyetujui permintaannya saat itu. Setelah menghela napas lega, dia menjawab, “Kuharap ayahku bisa memiliki pengalaman yang lebih baik di pusat penahanan.”Tangan Daffa yang sedang bergerak di papan sentuh laptopnya terhenti.Dia menengadah ke arah Kate, memperhatikan ekspresi seriu
Read more
PREV
1
...
1920212223
...
55
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status