Home / Urban / Sang Pewaris Konsorsium / Chapter 181 - Chapter 190

All Chapters of Sang Pewaris Konsorsium: Chapter 181 - Chapter 190

522 Chapters

Bab 181

Pikiran pertama Daffa adalah untuk mengangguk setuju. Akan tetapi, sebelum dia bisa melakukannya, pandangannya bergeser pada jam di dinding. Saat itu sudah pukul 3:00 pagi. Ketika mereka selesai makan, mereka mungkin memiliki dua jam untuk istirahat. Tidak ada gunanya jika Puspa pergi saat ini.Jadi, dia berkata, “Kamu boleh tinggal dulu karena kita harus pergi dalam dua jam.”Puspa merona. Dia menoleh ke sekitar, lalu menundukkan kepalanya untuk menatap lantai. “Baiklah. Aku akan tidur di sofa.”Daffa mengerutkan dahinya, jelas-jelas tidak puas dengan ucapannya. “Aku mungkin bukan pria baik yang sempurna, tapi aku tidak akan membiarkan seorang wanita tidur di sofa.” Dia lalu berbalik untuk berjalan ke sofa, tapi dia mendengar Puspa berlari mengejarnya.Dia berhenti dan membalikkan badannya untuk menghadapnya, wajah Puspa memerah. “Kumohon, biarkan aku tidur di sofa. Aku kemari untuk membalas kebaikanmu karena telah menyelamatkan perusahaan keluargaku, jadi tidak mungkin aku akan m
Read more

Bab 182

“Kamu tahu, aku jadi teringat—Aku ada di sana ketika hal itu terjadi. Aku yakin Puspa membenci Daffa, tapi dia malah datang ke kampus bersamanya. Itu pasti karena kekayaannya yang tiba-tiba.”“Aku tidak pernah menyangka dia adalah orang yang seperti itu. Dia adalah wanita tercantik ketiga di universitas kita!”Seorang pria yang terdiam dan berdiri di sana tiba-tiba berkata, “Aku memiliki pandangan yang lain mengenai hal itu. Jika bahkan seseorang seperti Puspa mulai dekat dengannya, coba pikirkan sekaya apa dia sebenarnya!”Daffa berhenti berjalan dan memasukkan tangannya ke dalam sakunya. Raut wajah yang buruk rupa terpampang di wajahnya. Dia tidak mengerti kenapa Puspa kabur barusan, tapi sekarang dia paham. Ketika rumor mulai tersebar mengenai mereka, dia tidak akan bisa dengan mudah membuktikan bahwa dia tidak bersalah.Namun, masalah dengan keluarga Ganendra belum selesai. Dia tidak bisa bersikap seperti dia tidak tahu apa yang sedang terjadi. Jadi, dia melantangkan suaranya s
Read more

Bab 183

Daffa terus menatap Wastu, jadi dia menangkap keputusan dalam matanya. Dia tidak mengatakan apa pun lagi dan hanya menatap mata Wastu.Wastu merasa tidak nyaman dengan cara Daffa memperhatikannya. Tatapannya penuh rasa tidak berdaya dan kekecewaan. Namun, dia tidak memiliki pilihan lain.Dia menyadari bahwa karena Daffa telah bertemu kembali dengan keluarganya, dia mungkin sudah mengetahui banyak informasi. Jadi, dia membiarkan topeng amarahnya terlepas seraya dia menatap Daffa, menunjukkan rasa bersalah dan penyesalannya.Daffa tidak tahu apa yang sedang terjadi, tapi dia bisa mendengar suara sepatu kulit para petugas di lantai. Dia menatap Wastu dengan ekspresi datar dan berkata, “Profesor Paramayoga, mereka datang dan aku akan pergi dengan mereka.”Wastu menatap mahasiswa kesukaannya. Seraya dia menyaksikan Daffa pergi, dia tahu bahwa itu adalah akhir dari hubungan mereka.Daffa bisa merasakan bahwa masih banyak yang ingin Wastu katakan padanya. Jadi, dia berjalan dengan pelan.
Read more

Bab 184

Daffa mengangguk. Itu adalah pilihan terbaik yang dia miliki sekarang.Ketika petugas itu melihat bahwa Daffa tidak masalah, dia akhirnya merasa lega. Dia sekarang tahu sekaya Daffa apa sebenarnya dan itu adalah sesuatu yang bahkan tidak bisa dia bayangkan. Namun, karena pekerjaan ini, dia tidak memiliki pilihan selain memperlakukan Daffa seperti ini walaupun dia enggan.Dalam situasi seperti ini, akan sulit untuk mencegah kesan Daffa terhadapnya menjadi buruk dan sebagai hasilnya melakukan sesuatu untuk melampiaskan amarahnya. Petugas itu tidak bisa memikirkan cara apa pun untuk memperbaiki situasi ini.Akan tetapi, segera, hal yang lebih buruk terjadi padanya. Melihat dari sikap Daffa, hal itu akan membuatnya makin kesal dan itu bukanlah sesuatu yang ingin dilihat petugas itu. Dia mulai merasa cemas lagi, tapi dia tidak memiliki alternatif lain. Jika dia harus merahasiakannya dari Daffa, itu akan membuatnya makin marah. Dia terus bergerak-gerak dan Daffa maupun Wastu menyadarinya.
Read more

Bab 185

Petugas itu mau tidak mau gemetaran. Dia telah memperhatikan Daffa dari dekat, tapi dia masih tidak bisa menangkap dengan baik apa yang tepatnya telah dia lakukan. Sekarang, yang bisa dia lihat hanyalah Daffa yang mengacungkan dua jarinya dan rekannya yang terkapar di lantai. Dia tahu bahwa dia tidak memiliki pilihan.Tangannya gemetaran seraya dia mengeluarkan sepasang borgol yang membuatnya bergemerincing. Dia mengulurkan tangannya untuk memasangnya pada Daffa, tapi dia bahkan tidak berani untuk meliriknya. Dia memegang borgol itu selama beberapa saat, tapi Daffa tidak menunjukkan tanda-tanda akan bergerak. Tangannya masih ada di dalam sakunya dan dia menatap petugas itu dengan tidak senang.Petugas itu mengetahui hal itu dan benaknya mulai berpacu. Dia harus memikirkan cara untuk menyelesaikan hal ini secepat mungkin tanpa menyinggung siapa pun. Kalau tidak, dia mungkin akan berakhir lebih parah daripada rekannya. Itu bukanlah konsekuensi yang bisa dia terima.Jadi, dia menyingki
Read more

Bab 186

Itulah mengapa dia harus memastikan keselamatannya setiap saat. Hal lainnya baru dipikirkan setelahnya. Di saat yang sama, dia ingin menyelesaikan kekacauan ini secepat mungkin. Maka dari itu, dia harus memastikan keselamatannya sambil melakukannya dengan cepat. Otaknya sudah bekerja dalam kecepatan tertinggi, tapi dia masih tidak bisa membuat rencana yang bagus. Segera, dia menyadari bahwa dia telah terlalu memandang tinggi lawannya.Itu dapat diduga. Tidak ada orang biasa yang akan membayangkan bahwa musuhnya adalah orang yang kaya, berkuasa, tapi menjengkelkan dan arogan.Hal-hal terjadi ketika dia masih tidur. Dia sedang beristirahat ketika dia mendengar suara langkah beberapa orang mendekat. Sebuah suara terdengar di antara suara-suara langkah itu dan itu adalah suara Donny. “Kamu mungkin kaya, tapi pusat penahanan bukanlah tempat yang bisa kamu kunjungi sesukamu. Itu adalah hak yang telah diberikan bagimu oleh federasi.”Lalu, Daffa mendengar suara tawa. Ia datang dari seseora
Read more

Bab 187

Mereka mengeluarkan senjata mereka dan mengarahkannya pada Daffa.Sayangnya bagi mereka, dia adalah ahli bela diri yang telah bangkit. Sebelum mereka bahkan bergerak, dia sudah tahu apa yang akan mereka lakukan. Jadi, dia menundukkan badannya ke lantai, masih melingkarkan tangannya dengan erat di leher Hari, membawanya turun bersamanya. Daffa dengan cepat bergerak ke arah para pengawal, memaksa Hari untuk bergerak bersamanya.Daffa bisa merasakan bahwa Hari mulai kehabisan oksigen. Itu bukanlah hasil yang dia inginkan, tapi dia tidak masalah mau bagaimanapun.Di sisi lain, Hari tahu apa yang dilakukan Daffa sekarang. Dia ingin menyuruh para pengawalnya untuk berhenti, tapi dia tidak bisa. Ketika mereka akhirnya berhenti, pandangannya buram. Namun, dia masih bisa melihat bahwa para pengawalnya sudah terkapar. Barulah saat itu dia menyadari bahwa dia bahkan tidak bisa mulai memahami kemampuan Daffa yang sebenarnya.Kenyataan bahwa Daffa bisa melakukan ini menunjukkan bahwa kekuatan y
Read more

Bab 188

Ketika Daffa menyadari bahwa mereka telah dikepung, para pria itu sudah turun dari mobil dan Hari memimpinnya. Dia harus ditopang oleh dua orang di setiap sisi supaya bisa berdiri. Ada darah yang mengering di wajahnya dan matanya memerah murka.Itu adalah kedua kalinya Erin menghadapi situasi seperti ini dan dia tidak segugup seperti pertama kalinya. Napasnya menjadi cepat, tapi dia dengan cepat menenangkan dirinya. Dia menoleh untuk menatap Daffa. “Tuan Halim, apa yang harus kita lakukan?”Daffa menekan jemari pada pelipisnya. Hari adalah orang terbodoh yang pernah dia temui dan dia hanya menghabiskan tempat. Jadi, ketika dia menurunkan tangannya dan membuka tangannya, yang bisa dilihat hanyalah tatapannya yang dingin.Erin tahu tatapan dingin itu tidak terarah padanya, tapi dia masih menggigil. Ketika Daffa berbicara, dia menjadi makin gemetaran. Dia berhenti dan menatapnya, tapi dengan cepat mengalihkan pandangannya. “Kamu hanya perlu melakukan dua hal sekarang. Pertama-tama, ber
Read more

Bab 189

Hari sudah mulai menyesalinya, tapi tidak ada lagi yang bisa melindunginya selain dua pengawalnya. Jadi, dia memegang pergelangan tangan mereka dan mendorong mereka ke depan. “Kalian berdua, habisi dia! Kalian baru boleh berhenti ketika dia tergeletak atau kalian akan bertanggung jawab akan hal ini! Jika kalian tidak memberiku cukup waktu untuk melarikan diri, aku akan…”Dia tidak bisa menyelesaikan kalimatnya dan berdiri disana, mulutnya menganga dan matanya membelalak. Daffa tiba-tiba muncul di hadapannya dan dia ketakutan. Sepengetahuan dia, tidak ada manusia normal yang bisa bergerak secepat itu. Namun, sekarang, dia terbukti salah. Kejadian yang tidak pernah dia bayangkan terjadi tepat di depan matanya. Dia tidak bisa memahaminya dan dia ketakutan.Dia menoleh untuk menatap Daffa, bibirnya gemetaran. Dia terbata-bata, “A…Apa yang kamu lakukan?” Tentunya, dia ketakutan, tapi Daffa tidak berniat untuk membiarkannya begitu saja.Kedua pengawal itu kebingungan. Daffa seperti sebuah
Read more

Bab 190

Itu adalah pertama kalinya Daffa benar-benar memanfaatkan energi ini dan mencoba membuatnya mendarat di lokasi tepat seseorang. Tentu saja dia gagal dan energi itu mendarat di mobil di samping ahli bela diri itu, membuatnya meledak. Sekali lagi, aspalnya meledak menjadi kerikil-kerikil.Ada kilatan kepanikan di mata ahli bela diri itu, tapi dengan cepat menghilang. Tatapannya menjadi menghina ketika dia menatap Daffa.“Energimu kuat, tapi kenyataan bahwa kamu tidak bisa mengendalikannya berarti itu tidak berguna bagimu.” Seraya dia berbicara, badannya tampak berkedip.Daffa bisa merasakan ahli bela diri itu muncul di hadapannya, tapi sesuatu yang aneh terjadi dalam prosesnya—dia bisa melihat dengan jelas setiap tindakan yang dilakukan ahli bela diri itu, termasuk bagaimana dia menghampirinya.Hal lainnya yang membuatnya terkejut adalah segala hal di sekitarnya tampak terjadi dalam gerak lambat ketika energi itu mengalir di dalam dirinya. Penemuan tidak sengaja itu adalah penemuan y
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
53
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status