Semua Bab Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua: Bab 151 - Bab 160

179 Bab

BAB MANIS

“Pa, please udah ya. Alifa ngantuk!” Alifa pelan-pelan berdiri dan berjalan ke kamar. Aliza pun ikut serta. Sekarang tinggal manusia-manusia yang profesinya menjadi orang tua itu yang di sana. Bangga, terharu putri-putrinya sudah besar dan apa yang menjadi ketakutan mereka tidak terjadi. Malam ini, Alil dan Alis menginap di pesantren setelah pulang dari acara di rumah temannya. ***“Mas,” panggil Ayu. “Iya, itu kenapa bajunya belum ganti?” Harsa menoleh dengan wajah kecewa. “Aku haid, Mas!” Ayu sedikit tertawa meskipun lumayan merasa kecewa. “Alhamdulillah.” Harsa naik ke atas ranjang dan mengecup kening sang istri. “Tapi pengen!” rengek Ayu. “Nafsu bagai bayi yang menyusu. Masih ingat itu? Yang ada di Qosidah Burdah,’ kata Harsa. “Ya jelas inget. Sering banget Mas Harsa ngomongin ini. Bolak-balik ngomongin ini. Aku capek dengernya!” “Nah, ini nih. Be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-25
Baca selengkapnya

BAB HHHHH

“Mommy, Mommy tidung teyus sih!” Alifa memeluk Nyiur yang tertidur di sofa. “Kak, adik aus!”Alifa yang baru bangun itu sempoyongan enghampiri Aliza dan Nyiur. “Adik aus? Adik mau minum susunya Mommy?” Aliza bangkit sembari memegang tangan saudaranya, jiwa kakaknya memang dapat banget pada diri anak ini. “Mauuu!” rengek Alifa. “Mommy masih tidung, minta Bunda aja yuk!” ajak Aliza. “Ayuk!” sahut Alifa. Kebetulan, Ayu sedang menyusul Alil dan Aliq. Harsa pun turut serta ada di situ. Baru sampai depan pintu mengetahui hal tersebut, Alifa langsung balik badan dan kembali tiduran di atas Nyiur. “Dik, Alifa! Katanya aus, kok pelgi?” kata Aliza. Harsa langsung turun tantangan dan menghampiri putri manis itu. “Kenapa Kak? Adik mau minta minum?”“Iya, Pa, tapi pelgi,” jawab Aliza. “Kakak mau minum juga?” tanya Harsa. “Mau, mau susunya Bunda tapi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-26
Baca selengkapnya

Bab 152. 2 TAHUN

"Mommy udah tidung, Kak Ija mau itu Pa. Mau makan cop ayam yang dibikin Oma dicupapin Papa. Boleh?" tanya Aliza. "Boleh dong Sayan!" Bahasa menggendong kedua putrinya satu di sebelah kanan dan satunya di sebelah kiri dengan terlihat begitu entengnya dibawa ke dapur untuk makan. Sesekali harga memainkan mereka untuk diterbangkan dan dijatuhkan yang membuat tawa mereka semakin khas saja terdengar di telinga. Nyiur sebenarnya belum tidur hanya masih tetap pura-pura untuk menegakkan putri-putrinya yang ikut khawatir. ***"Happy birthday to you. Sayang." Nyiur mengecup kening Waktunya memang masih jam 12 malam. Biar cukup mendatangi kamar Alifah dan juga Lisa sembari memberi kecupan dan ucapan. Tak lupa Harusnya juga ikut serta di situ. Berangkat sempat kebingungan akan membangunkan Ayu untuk ikut mengucapkan atau tidak karena ternyata Ia juga sedang lelah setelah Ali dan Alif malam itu belum tidur.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-27
Baca selengkapnya

Bab JJJJJJ

"Seneng dong," jawab Aliza. "Seneng buaaanget!" imbuh Alifa. "Yee, papa juga seneng. Potong kuenya, potong kuenya." Lagu selmat ulang tahun berdendang merdu di kamar si kembar. Bahkan, yang lagi ulang tahun meskipun bangun tidur juga sudah excited ikut menyanyi. Tidak ada yang pendiam di anatara kedua putri Harsa itu, semuanya cerewet dan petakilan seperti Ayu. "Pa, Adik Alil Aliq tidung?" tanya Aliza. "Iya Sayang, Adik tidur. Ini kue pertama mau disuapin ke siapa?" Harsa tersenyum menatap secara bergantian ke arah mereka. "Bunda!" celetuk Alifa. "Kak Aliza pilih... Ibu!" teriak Aliza. Lagi-lagi Harsa bangga pada mereka. Untungnya yang dipilih kedua perempuan cantik itu. Harsa sebenarnya khawatir karena takutnya membuat yang satu iri jika yang dipilih ada dirinya. Untuk perkara seperti ini, Harsa selalu siapa jika memang sebaiknya mengalah. "Masyaallah, entar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-28
Baca selengkapnya

Bab dddd

"Mampus ketahuan Aliza!" batin Ayu. "Hehe, nggak apa-qpa. Ini punggung bunda kayak gatal gitu Sayang, coba Kak Aliza garuk!" pintar Ayu. "Mana? Tangan kaka masuk?" tanya Aliza. "Nggak usah Nak, dari atas baju aja," kata Ayu. Ayu segera menggendong Aliza dan melangkah serta menutup pintu secara perlahan. Nyiur dan Harus tidak tahu jika Ayu membawa Aliza keluar kamar mandi untuk ke kamarnya. "Bunda, Kakak pengen tidung cama Bunda," kata Aliza. "Boleh Sayang, tapi Adik Alifa tidur sama siapa?" tanya Ayu. "Ehmm, yah Bun. Kakak pengen cama bunda pumpung semua adik-adik tidun. Kaka mau cama bunda," rengek Aliza. Sesuatu yang disadari oleh orang tua. Anak pertama terlalu dirasa baik-baik saja padahal merek juga ingin seperti adik-adiknya. Hanya saja jiwa mengalahnya lebih menang. Jarang-jarang ada anak seperti Aliza yang mampu menyampaikan keinginannya itu dengan tenang. "Kak Aliza, oke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-29
Baca selengkapnya

Bab hhhh

"Adik, angun? Tuyunin kakak, Pa," pinta Alifa."Adik, Adik jangan nangis!" Aliza berusaha memeluk Alifa."Huaaaaaa aaa aaaaa aa!" "Anak bunda!" Ayu menghampiri dan Alifa. Alifa langsung terdiam saat dirinya dipeluk oleh Ayu. Harsa bingung mau berkata apa, begitu pula Nyiur. Mau heran, tetapi Alifa memang lebih sensitif kepada Ayu daripada orang tua kandungnya sendiri. "Bun, Alifa mau hiks cama Bunda," kata Alifa dengan terisak."Ehmm, iya Sayang iya. Adik Alifa pengen tidur di mana? Kita tidur ya Sayang sudah malam, tadi itu Kakak Aliza habis dari kamar mandi mampir ke kamar Bunda, Kakak Aliza sayang Adik, Kakak Aliza nggak ninggalin Adik," kata Ayu berusaha menenangkan. Barangkali yang membuat cemburu adalah keberadaan Aliza di kamar Ayu. Mungkin penjelasan Ayu membuat Alifa lebih tenang. Akan tetapi, bagaimana dengan perasaan Aliza? Baru saja ia mengungkap apa yang diadakan, tetapi Ayu mem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-30
Baca selengkapnya

Bab kkkkkkk

"Ada apa? Nggak mau ah ya'g bikin mikir, Nyiur mau tidur aja sambil peluk Kakak." Nyiur kembali merebahkan diri dan memeluk Aliza. Harsa yang gemas langsung turun dari ranjang dan ikut tidur di samping Nyiur. "Saya juga mau peluk kamu." "Terserah, jangan bisikan yang bikin mikir!" "Cuma mau bilang, Mas sangat cinta sama kamu." CUPP. Kecupan mendarat, tangan Nyiur pun beralih dikalungkan pada leher Harsa dengan tubuh yang bergotong royong untuk bangun dan berpindah. Ya memang seperti itu poin positif dari seorang suami istri. Keluarga yang harmonis adalah satu-satunya rumus ketenangan dalam rumah tangga. Masalah ekonomi? masalah anak? Ini juga permasalahan. Akan tetapi, banyak yang tidak menyadari bahwa benteng dalam menghadapi hal tersebut adalah keharmonisan. Karena yang diucapkan dalam ikrar pernikahan itu adalah menerima nikah dan kawinnya, hubungan dalam gejolak mahkotanya, sedangkan perkara seperti adanya eko
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-31
Baca selengkapnya

Bab nnnnn

"Nggak gitu maksudku, Mas. Pengen denger mulut Mas janji," kata Nyiur dengan manja. "Oke, saya janji. Saya janji nggak akan selingkuh, Sayang," ucap Harsa."Masa gitu ngomongnya?" Nyiur menggeser duduknya untuk lebih bersandar."Masih salah lagi?" tanya Harsa."Ya emang belum pernah benar dari tadi!" celetuk sewot Nyiur. Wanita kalau marah begini saati jam dan keadaan seperti ini mintanya apa? Harsa masih berpikir, apanya yang kurang tepat? Bukan perkara sudah berapa tahun menjalani pernikahan, tetapi kamus wanita memang terkadang pembaharuannya di luar nalar. Jika harusnya masih terus mendiamkan tentu ini akan menimbulkan perkara yang berkepanjangan. maksudnya bukan berkepanjangan yang berakibat sesuatu yang menyebabkan permusuhan di antara keduanya tetapi hal ini bisa melemahkan sesuatu yang seharusnya bisa mereka nikmati dengan baik. Nyiur masih tetap berada pada posisi marahnya. Di malam ters
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-01
Baca selengkapnya

Bab ttttt

"Setia kawan dong," jawab Nyiur. "Hahha, alasannya supaya Ayu tidak cemburu kan?" tanya Nyiur. "Lebih tepatnya nggak mau ada keributan di jari ulang tahun kembar. Eh ya ampun, emang sempat nggak ya Mas kalau ikut, tapi sorenya kan acara ulang tahun si kembar." Baru saja lupa bahwasanya sorenya ada acara untuk sang putri dan sedangkan baginya ada tawaran dari harta untuk ikut membaca Qosidah Burdah di lapangan. Harsa sendiri juga lupa Padahal mereka baru saja merayakan secara kekeluargaan. Serasa belum merayakan karena diterpa konflik kecemburuan para bayi tersebut. "Aduh, kenapa bisa lupa banget ya? Saya juga gak bisa ini, harus urus dekorasi dengan maksimal. Soalnya Saya tidak puas Kalau dekorasinya itu terbuat tanpa sepengetahuan saya meskipun ini sudah kita serahkan kepada si terhandalnya. Ya udah kita ikut lain kali aja." Harsa mengurut dadanya yang merasa buruk karena sampai lupa dengan hari tersebut. "Terserah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-02
Baca selengkapnya

Bab mmmmm

"Kakak pink," kata Alifa. "No! Adik ijo!" sahut Aliza. "Kak, ijo aja!" rengek Alifa. Pasti ujung-ujungnya ini nanti Alifah yang mengalah. nyuruh paham bahwa putrinya yang pertama ini tidak tega untuk melihat kembarannya moodnya ambyar karena ulah Dari Dirinya meskipun Terkadang juga kelepasan untuk saling bertengkar tetapi sangat sering Alifa yang mengalah akhirnya. di hari yang sangat istimewa ini ia tidak ingin salah satunya merasa terabaikan atau merasa bahwa dirinya itu yang selalu harus mengorbankan. "Ya udah, ijo aja Bu," kata Alifa. "Sayang!"'Nyiur memeluk keduanya. " Warnanya gak sama gak apa-apa, yang penting kan modelnya sama, jadi tetep serasi untuk kalian pakai bareng." "Gak apa-apa, Bu. Adik sukanya kakak juga pakai ijo." Alifa tersenyum dan menyentil pipi gemas kembarannya. "Adik mau ijo!" rengek nya lagi yang meminta pengakuan persetujuan dari Nyiur. harga dan Ayu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status