All Chapters of Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua: Chapter 141 - Chapter 150

179 Chapters

Bab 141. HIDUP ISTRI!

"Oh iya, ada Om Zaheer. Kita samperin yuk Sayang!" ajak Harsa. "Nggak mau! Takut ada belati!" tolak Alifa. "Nggak mau Pa! Kakak juga takut!" timpal Aliza. Melihat gelagat aneh, Harsa menghubungi anak buahnya untuk mengawasi Zaheer. Ia tetap melanjutkan beli coklat bersama kedua putrinya. Selain itu tidak lupa menghubungi Nyiur untuk menghundle semua tetap di dalam ruang Ayu. ***"Mas," panggil Ayu. "Iya, Sayang. Kenapa? Mau diambilin apa?" tanya Harsa. "Sakit, risih!" Ayu bersandar pada tubuh sang suami saat baru saja membuka mata di pagi hari. CUPP. "Hemm, nikmatin dulu ya Sayang!" "Jadi gak pengen ditinggilan kami deh!" rajuknya. Mau sudah punya anak maupun masih belum, Ayu tidak berubah. Ia tetap saja labil kalau di depan sang suami. Padahal sebelumnya, Harsa benar-benar dibuat yakin oleh Ayu supaya pergi honeymoon bersama Nyiur sampai-sampai Harsa juga
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 142. KOLAM KOPI

“Gak usah pura-pura gak bisa renang!” teriak Nyiur. “Nyiur! Kamu di mana!” panggil Ayu. “Aku di sini, Ay. Di kolam renang lagi nyeburin Mas Harsa!” jawab Nyiur dengan suara keras. Namun, karena Nyiur yang kurang hati-hati, ia ikut kejebur ke kolam renang. Jadilah kecemburuan yang kedua kalinya di pagi hati tersebut merajalela dalam diri Ayu karena saat Ayu sampai situ yang ada justru melihat Harsa memeluk Nyiur di dalam kolam renang “AWWWW.” “BYURR.” “Ciee ikut nyebur.” Harsa langsung menangkap tubuh Nyiur dan memainkan mulut Nyiur saat di dalam kolam. “Mas! Ini bencana siapa juga yang ikut nyebur! Lepasin ah keburu Ayu dateng yang ada bikin perkara baru di pagi gini!” pinta Nyiur. “Tenang aja, tuh Ayu nggak jadi ke sini. Kayaknya kembar laki lagi nangis. Kita pacaran dulu Sayang, nggak jadi dingin kalau kamu ikut nyebur.” Harsa memejamkan mata sembari menikmati pelukannya dengan sang istri. Nyiur juga menikmati pelukan tersebut sekalipun dalam hati kecilnya ju
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

BAB 143. KOLAM SUSU

BYUURR "Maaa!" pekik Harsa. "Dingin, Ma," rengek Harsa. "Nggak peduli!" celetuk Zalfa. "Ma, udah Ma. Kasihan wajahnya melas gitu," kata Ayu. "Ya biar ditolongin Nyiur! Kan mereka berdua yang bikin kamu sakit hati, Sayang!" Zalfa merangkuk Ayu untuk kembali masuk ke kamar. ***"Sayang!" Harsa memeluk Ayu dari depan saat Ayu terduduk. Wajah Harsa bersembunyi di balik perut Ayu. Terpantau jelas jika istrinya masih sangat sedih. Padahal faktanya, Harsa tidak sedikit pun marah atau ingin membentak, tetapi Harsa memang salah atas tindakan yang ia lakukan bersama Nyiur yang justru keasyikan di kolam renang. "Kamu maafin Mas gak? Maaf Sayang," kata Harsa sangat pelan yang masih menempel pada perut Ayu. "Nggak bisa, kamu keterlaluan!" jawab Ayu. Masih menjawab? Harsa lumayan tenang, bisa ditandai kalau istrinya masih bersuara itu tandanya tidak terlalu parah marah
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 144. IMBAS

"Be-belatinya ... mau dikasih pak satpam Sayang," jawab Harsa. "Kenapa dikasih?' tanyanya lagi. "Karena Pak Satpamnya lagi butuh buat ngebenahin pagar," kata Harsa. Memang hal itu benar apa adanya. Harsa kira ada sesuatu yang berbau negatif terkait dengan adanya belati waktu ditunjuk oleh putrinya tersebut. Ya tidak berniat untuk berburuk sangka tetapi dengan kejadian apa yang telah menimpa keluarganya terkait yang sangat berhubungan sekali dengan belati itu tentu sangat membuat hati Haruskah mudah sangat khawatir tatkala melihat Zaheer saat itu membawa belati lagi. "Pa, Alifa pengen dipeluk Papa." Mendengar sang putri yang ingin dipeluk, tak ada alasan maupun perbuatan yang membuat hal tersebut tidak terlaksana dengan baik. "Ooouhh, Sayang. Sini-sini Papa peluk. Kok terpejam? Kesayangan papa masih ngantuk?" tanya Harsa. Keadaannya memang masih sangat pagi. Biasanya di jam tersebut, sang putri juga belum bangun. Sebab matanya yang terlihat kantuk masih menyelimuti d
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Bab 145. KHILAF

"Sayang, kata Nyiur tadi kalau memang honeymoon ditunda nggak masalah," kata Harsa. "Bagus! Langsung dituruti gitu aja?" "Sayang, harus gimana, sih? Capek saya! Bahas nanti saja!" Harsa melempar jas dan langsung ke ruang keluarga rebahan di sana. Ayu: "Daddy, boleh ya Ayu nginep sana nanti malem." Zulkarnain: "Boleh, tapi izin dulu sama Harsa." Ayu: "Ngapain?" Zulkarnain: "Astaghfirullaahal'adziim, anak daddy kok ngomong gitu?" Ayu: "Dia aja semena-mena sama aku. Dia nggedein nafsunya, Dad! Dia nggak sabaran mau honeymoon sama Nyiur! Tapi kan, Ayu juga butuh ada Mas Harsa!" Zulkarnain: "Kenapa dulu kamu sepakati? Mereka udah undur, sekarang diundur lagi? Harsa melakukan ini karena untuk sebuah hadiah, ngalah ya Nak, ada daddy dan yang lain." Ayu: "Jadi ngerasa gak ada gunanya hidup! Semua orang gak ada yang paham maksud aku!" SLEPP, PLOKK! Tadi Harsa ke ruang tamu hanya untuk mengelabui. Sekarang sudah berada di belakang Ayu dan langsung melempar ponsel
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Ban 146. NGALAH

*** "Mas, tolong kita yang mau memahami ya." Nyiur memeluk suaminya dari belakang saat mereka sudah di kamar. "Iya, saya menyesal sudah bersikap seperti itu. Emang seberat itu ya suasana habis melahirkan?" kata Harsa. "Bener Mas, makanya aku juga udah nolak kan aslinya untuk yang seminggu setelah lahiran, aku bilang setelah Ayu lahiran, tetapi tidak secepat itu. Nanti masih ada waktu dan ... tolong. Mas nggak perlu merasa bersalah atas penundaan yang terjadi. Sekali lagi, tolong jangan sampai ada lagi kejadian babyblues di keluarga kita." Nyiur membalikkan badan dan menatap lekat kelopak mata Harsa. Harsa dan Nyiur sama-sama terdiam sejenak. Memutar kembali memori yang telah terjadi selama ini. Mulai dari awal pertemuan saat mereka masih kecil menuju mereka masih berada di tahap remaja sampai benar-benar mereka saat ini berada di fase dewasa. Menggiling kembali pikirannya untuk mengingat dan memperhatikan serta menganalisa yang akhirnya menyimpulkan apa yang sejatinya ter
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Bab 147. ANAKKU

Mereka saling meredakan ego. seperti biasa Zulkarnain hanyalah bercanda dan mencoba menghilangkan ketegangan-ketegangan yang sekarang ini menguasai diri Harsa. Zulkarnain juga manusia biasa yang mungkin banyak salah juga terhadap apa yang dididik untuk putrinya. malam itu harus ada nyiur video call juga dengan Zulkarnain dan akhirnya mendapatkan kelegaan yang luar biasa di atas rasa tegang yang mereka rasakan Zulkarnain hadir sebagai penghibur layaknya Ayu seperti biasanya. untuk perkara hanimun nyiur dan Harsa sudah menetapkan bahwa itu akan mereka lakukan ketika nanti saja yang memang keadaan Ayu sudah membaik. kembali mengingat apa yang pernah ia ucapkan terhadap para istrinya dalam suatu kebiasaan yaitu pameran romantis yang memang harus bentuk untuk mereka saling terbuka setiap hari, dari situ harusnya kembali mengingat apa yang ia ungkapkan mengenai tingkatan-tingkatan tawakkal dan bagaimana seharusnya mendidik hawa nafsu dengan tepat. "WA UFFAWWWIDHU AMRII ILALLAAH." **
last updateLast Updated : 2024-08-21
Read more

Bab 148. JATUH CINTA

“Papa lagi tahan tawa, Sayang. Boleh ngomongnya bidik-bisik sama pkai napas hahahhah. Rutinitas Papa sama Bunda dan Ibu kan kamu tahu kalau habis sholawat kumpul buat mereka setor tugas slogan sama puisi, begitu pula Papa setor omelan romantis. Bukannya kamu juga udah lihat hasilnya di akun Ibu, Sayang?” Harsa mengecup kening anak gadisnya. “Papa kok jadi galak?” rajuk Alifa. “Mama ada galak sambil kecup begini, ya ampun anak gadis papa ini emang wajib segera dinikahkan!” Harsa mengeratkan rangkulan. “Aaa, Papa!” *** “Fa, kamu tuh sebenarnya suka nggak, sih sama Om Yudhis?” tanya Aliza. “Enggak, Kak. Papa aja yang suka ngeledekin!” jawab Aliza. “Oh,” kata Aliza. Selama ini ternyata yang dijodohkan dengan Alifah itu adalah justru pria yang disukai oleh Aliza begitu pula sebaliknya. Pria kembar tiga yang menjadi anak dari sahabat Harsa dengan Yudhist
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

BAB 149. BISA YUK NGOMONG!

Om Yudhis Suka Nggledhis: "Alifaaaa, saya bercanda." Alifa: "Jangan aneh-aneh!" Om Yudhis Suka Nggledhis: "Iya-iya wkwk. Kira-kira papa kamu kapan ada waktu longgar gitu? Saya lihat akhir-akhir ini sering ke luar kota." Alifa: "Full sibuk papa sampai bulan depan. Ciee udah mau ngelamar ajahhh. Jangan dulu, aku pengen nikah bareng sama Kak Aliza." Om Yudhis Suka Nggledhis: "Hahhaa, saya aja belum tentu diterima. Kakakmu aja ketemu saya di depan bengkel lagi kecapean lebih milih minum air yang dikasih tukang bengkel daripada saya yang kebetulan lewat situ." Alifa: "Huaaa, kasian Ommmmm! Tapi masa nggak nyadar? Ya itu yang namanya benih-benih cinta." Zat antara Yudistira dengan Alifah ini sangat panjang. Karena Alifah sengaja tidak menghapus chatnya mulai dari pertama kali Yudistira menanyakan perkara Alisa ke Alifa karena ingin menyampaikan hal tersebut lengkap kepada Aliza ketika waktunya sudah tepat. Sebenarnya hari ini Alifah lumayan curang karena b
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 150. WAKTUNYA NIKAH

Saat kedua putrinya itu datang dengan raut wajah yang sepertinya panik dan seperti ada sesuatu yang dipikirkan dengan jangka panjang harga sudah bisa menebak mereka itu mau membicarakan tentang apa. Hanya saja semuanya harus harus lakukan pelan-pelan harus harus kunci dengan matang Apa yang sebenarnya harusnya nyiur maupun Ayu telah rencanakan. Mereka sangat memberi ruang yang luas kepada putri-putrinya itu untuk menjelaskan apa yang mereka maksud atau yang menjadi unek-unek dari pikiran mereka. Aliza dan Alifa mulai menjelaskan. Sesekali mereka saling bergantian dalam berbicara. Harusnya Ayu mau penyiur mendengarkan dengan seksama ditambah dengan kehadiran Zalfa Zulfikar serta Zaher secara tiba-tiba. Pembicaraan itu pun tidak berhenti mereka justru melanjutkan meskipun dalam hatinya juga bergemuruh untuk mengajak berhenti dari menjelaskan apa yang mereka maksud tetapi jika mereka berhentikan ini justru akan menimbulkan kesalahpahaman yang lebih tidak sangat efek
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more
PREV
1
...
131415161718
DMCA.com Protection Status