Share

Bab 147. ANAKKU

Penulis: Azizah Bounty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Mereka saling meredakan ego. seperti biasa Zulkarnain hanyalah bercanda dan mencoba menghilangkan ketegangan-ketegangan yang sekarang ini menguasai diri Harsa. Zulkarnain juga manusia biasa yang mungkin banyak salah juga terhadap apa yang dididik untuk putrinya. malam itu harus ada nyiur video call juga dengan Zulkarnain dan akhirnya mendapatkan kelegaan yang luar biasa di atas rasa tegang yang mereka rasakan Zulkarnain hadir sebagai penghibur layaknya Ayu seperti biasanya.

untuk perkara hanimun nyiur dan Harsa sudah menetapkan bahwa itu akan mereka lakukan ketika nanti saja yang memang keadaan Ayu sudah membaik. kembali mengingat apa yang pernah ia ucapkan terhadap para istrinya dalam suatu kebiasaan yaitu pameran romantis yang memang harus bentuk untuk mereka saling terbuka setiap hari, dari situ harusnya kembali mengingat apa yang ia ungkapkan mengenai tingkatan-tingkatan tawakkal dan bagaimana seharusnya mendidik hawa nafsu dengan tepat.

"WA UFFAWWWIDHU AMRII ILALLAAH."

**
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 148. JATUH CINTA

    “Papa lagi tahan tawa, Sayang. Boleh ngomongnya bidik-bisik sama pkai napas hahahhah. Rutinitas Papa sama Bunda dan Ibu kan kamu tahu kalau habis sholawat kumpul buat mereka setor tugas slogan sama puisi, begitu pula Papa setor omelan romantis. Bukannya kamu juga udah lihat hasilnya di akun Ibu, Sayang?” Harsa mengecup kening anak gadisnya. “Papa kok jadi galak?” rajuk Alifa. “Mama ada galak sambil kecup begini, ya ampun anak gadis papa ini emang wajib segera dinikahkan!” Harsa mengeratkan rangkulan. “Aaa, Papa!” *** “Fa, kamu tuh sebenarnya suka nggak, sih sama Om Yudhis?” tanya Aliza. “Enggak, Kak. Papa aja yang suka ngeledekin!” jawab Aliza. “Oh,” kata Aliza. Selama ini ternyata yang dijodohkan dengan Alifah itu adalah justru pria yang disukai oleh Aliza begitu pula sebaliknya. Pria kembar tiga yang menjadi anak dari sahabat Harsa dengan Yudhist

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   BAB 149. BISA YUK NGOMONG!

    Om Yudhis Suka Nggledhis: "Alifaaaa, saya bercanda." Alifa: "Jangan aneh-aneh!" Om Yudhis Suka Nggledhis: "Iya-iya wkwk. Kira-kira papa kamu kapan ada waktu longgar gitu? Saya lihat akhir-akhir ini sering ke luar kota." Alifa: "Full sibuk papa sampai bulan depan. Ciee udah mau ngelamar ajahhh. Jangan dulu, aku pengen nikah bareng sama Kak Aliza." Om Yudhis Suka Nggledhis: "Hahhaa, saya aja belum tentu diterima. Kakakmu aja ketemu saya di depan bengkel lagi kecapean lebih milih minum air yang dikasih tukang bengkel daripada saya yang kebetulan lewat situ." Alifa: "Huaaa, kasian Ommmmm! Tapi masa nggak nyadar? Ya itu yang namanya benih-benih cinta." Zat antara Yudistira dengan Alifah ini sangat panjang. Karena Alifah sengaja tidak menghapus chatnya mulai dari pertama kali Yudistira menanyakan perkara Alisa ke Alifa karena ingin menyampaikan hal tersebut lengkap kepada Aliza ketika waktunya sudah tepat. Sebenarnya hari ini Alifah lumayan curang karena b

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 150. WAKTUNYA NIKAH

    Saat kedua putrinya itu datang dengan raut wajah yang sepertinya panik dan seperti ada sesuatu yang dipikirkan dengan jangka panjang harga sudah bisa menebak mereka itu mau membicarakan tentang apa. Hanya saja semuanya harus harus lakukan pelan-pelan harus harus kunci dengan matang Apa yang sebenarnya harusnya nyiur maupun Ayu telah rencanakan. Mereka sangat memberi ruang yang luas kepada putri-putrinya itu untuk menjelaskan apa yang mereka maksud atau yang menjadi unek-unek dari pikiran mereka. Aliza dan Alifa mulai menjelaskan. Sesekali mereka saling bergantian dalam berbicara. Harusnya Ayu mau penyiur mendengarkan dengan seksama ditambah dengan kehadiran Zalfa Zulfikar serta Zaher secara tiba-tiba. Pembicaraan itu pun tidak berhenti mereka justru melanjutkan meskipun dalam hatinya juga bergemuruh untuk mengajak berhenti dari menjelaskan apa yang mereka maksud tetapi jika mereka berhentikan ini justru akan menimbulkan kesalahpahaman yang lebih tidak sangat efek

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   BAB MANIS

    “Pa, please udah ya. Alifa ngantuk!” Alifa pelan-pelan berdiri dan berjalan ke kamar. Aliza pun ikut serta. Sekarang tinggal manusia-manusia yang profesinya menjadi orang tua itu yang di sana. Bangga, terharu putri-putrinya sudah besar dan apa yang menjadi ketakutan mereka tidak terjadi. Malam ini, Alil dan Alis menginap di pesantren setelah pulang dari acara di rumah temannya. ***“Mas,” panggil Ayu. “Iya, itu kenapa bajunya belum ganti?” Harsa menoleh dengan wajah kecewa. “Aku haid, Mas!” Ayu sedikit tertawa meskipun lumayan merasa kecewa. “Alhamdulillah.” Harsa naik ke atas ranjang dan mengecup kening sang istri. “Tapi pengen!” rengek Ayu. “Nafsu bagai bayi yang menyusu. Masih ingat itu? Yang ada di Qosidah Burdah,’ kata Harsa. “Ya jelas inget. Sering banget Mas Harsa ngomongin ini. Bolak-balik ngomongin ini. Aku capek dengernya!” “Nah, ini nih. Be

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   BAB HHHHH

    “Mommy, Mommy tidung teyus sih!” Alifa memeluk Nyiur yang tertidur di sofa. “Kak, adik aus!”Alifa yang baru bangun itu sempoyongan enghampiri Aliza dan Nyiur. “Adik aus? Adik mau minum susunya Mommy?” Aliza bangkit sembari memegang tangan saudaranya, jiwa kakaknya memang dapat banget pada diri anak ini. “Mauuu!” rengek Alifa. “Mommy masih tidung, minta Bunda aja yuk!” ajak Aliza. “Ayuk!” sahut Alifa. Kebetulan, Ayu sedang menyusul Alil dan Aliq. Harsa pun turut serta ada di situ. Baru sampai depan pintu mengetahui hal tersebut, Alifa langsung balik badan dan kembali tiduran di atas Nyiur. “Dik, Alifa! Katanya aus, kok pelgi?” kata Aliza. Harsa langsung turun tantangan dan menghampiri putri manis itu. “Kenapa Kak? Adik mau minta minum?”“Iya, Pa, tapi pelgi,” jawab Aliza. “Kakak mau minum juga?” tanya Harsa. “Mau, mau susunya Bunda tapi

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 152. 2 TAHUN

    "Mommy udah tidung, Kak Ija mau itu Pa. Mau makan cop ayam yang dibikin Oma dicupapin Papa. Boleh?" tanya Aliza. "Boleh dong Sayan!" Bahasa menggendong kedua putrinya satu di sebelah kanan dan satunya di sebelah kiri dengan terlihat begitu entengnya dibawa ke dapur untuk makan. Sesekali harga memainkan mereka untuk diterbangkan dan dijatuhkan yang membuat tawa mereka semakin khas saja terdengar di telinga. Nyiur sebenarnya belum tidur hanya masih tetap pura-pura untuk menegakkan putri-putrinya yang ikut khawatir. ***"Happy birthday to you. Sayang." Nyiur mengecup kening Waktunya memang masih jam 12 malam. Biar cukup mendatangi kamar Alifah dan juga Lisa sembari memberi kecupan dan ucapan. Tak lupa Harusnya juga ikut serta di situ. Berangkat sempat kebingungan akan membangunkan Ayu untuk ikut mengucapkan atau tidak karena ternyata Ia juga sedang lelah setelah Ali dan Alif malam itu belum tidur.

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab JJJJJJ

    "Seneng dong," jawab Aliza. "Seneng buaaanget!" imbuh Alifa. "Yee, papa juga seneng. Potong kuenya, potong kuenya." Lagu selmat ulang tahun berdendang merdu di kamar si kembar. Bahkan, yang lagi ulang tahun meskipun bangun tidur juga sudah excited ikut menyanyi. Tidak ada yang pendiam di anatara kedua putri Harsa itu, semuanya cerewet dan petakilan seperti Ayu. "Pa, Adik Alil Aliq tidung?" tanya Aliza. "Iya Sayang, Adik tidur. Ini kue pertama mau disuapin ke siapa?" Harsa tersenyum menatap secara bergantian ke arah mereka. "Bunda!" celetuk Alifa. "Kak Aliza pilih... Ibu!" teriak Aliza. Lagi-lagi Harsa bangga pada mereka. Untungnya yang dipilih kedua perempuan cantik itu. Harsa sebenarnya khawatir karena takutnya membuat yang satu iri jika yang dipilih ada dirinya. Untuk perkara seperti ini, Harsa selalu siapa jika memang sebaiknya mengalah. "Masyaallah, entar

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab dddd

    "Mampus ketahuan Aliza!" batin Ayu. "Hehe, nggak apa-qpa. Ini punggung bunda kayak gatal gitu Sayang, coba Kak Aliza garuk!" pintar Ayu. "Mana? Tangan kaka masuk?" tanya Aliza. "Nggak usah Nak, dari atas baju aja," kata Ayu. Ayu segera menggendong Aliza dan melangkah serta menutup pintu secara perlahan. Nyiur dan Harus tidak tahu jika Ayu membawa Aliza keluar kamar mandi untuk ke kamarnya. "Bunda, Kakak pengen tidung cama Bunda," kata Aliza. "Boleh Sayang, tapi Adik Alifa tidur sama siapa?" tanya Ayu. "Ehmm, yah Bun. Kakak pengen cama bunda pumpung semua adik-adik tidun. Kaka mau cama bunda," rengek Aliza. Sesuatu yang disadari oleh orang tua. Anak pertama terlalu dirasa baik-baik saja padahal merek juga ingin seperti adik-adiknya. Hanya saja jiwa mengalahnya lebih menang. Jarang-jarang ada anak seperti Aliza yang mampu menyampaikan keinginannya itu dengan tenang. "Kak Aliza, oke

Bab terbaru

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   HUKUM POLIGAMI

    Harsa: "Aman, Sayang. Kamu di belakang saja sama Nyiur." Ayu: "Huuh, iya-iya!" Harsa: "Hehe, bentar ya Sayang ya." Sejatinya, poligami itu pilihan. Pilihan yang bergantung pada kejadian apa yang menyebabkan diri tersebut harus, wajib, atau tidak dianjurkan poligami. Dalam Al-Qur'an memang poligami itu diperintahkan, Nabi Muhammad juga melakukan, tetapi tidak sekedar perintah mentah yang tak mempunyai syarat dan ketentuan. Dalam surat An-Nisa', poligami diperintahkan sampai maksimal empat, salah satu syaratnya yaitu dengan syarat adil terhadap para istri dan itu pun di ayat selanjutnya dipertegas bahwasannya laki-laki tidak akan bisa adil terhadap istri-istrinya. Itu artinya, poligami sifatnya kondisional. Penjelasan dari maksimal empat itu sendiri memliki maksud dalam sejarahnya sebagai batasan karena dulu di zaman Rosululloh itu laki-laki menikahnya dengan banyak sekali perempuan. Nabi Muhammad pun, melakukan poligami selepas istri pertamanya meninggal, poligami Nabi Mu

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Tekan

    Poligami menjadi perbincangan besar mungkin dalam suatu kalangan ada yang berpikir bahwasanya poligami ini dianggap haram. Ada juga yang menganggap bahwasanya poligami itu justru dianjurkan. Saat ini harusnya berada di tengah orang yang menganggap bahwasanya poligami itu haram. Bisa dikatakan yang mengatakannya itu adalah orang baru di lingkungan tersebut. Bukan hanya berhasil menjadi orang baru yang memikat banyak perhatian karena ia adalah seorang yang kaya raya dan menjadi cucu dari kepala desa tersebut tetapi orang tersebut juga menjadi seorang yang terkenal agamanya kuat karena kabarnya juga dia ke situ itu setelah pulang dari pesantren serta kuliah juga di luar negeri. Mengetahui hari saya memang poligami seseorang tersebut mendatangi rumah Harsa dan mencoba mengatakan untuk menceraikan salah satu dari istrinya. Ayo langsung emosi Mendengar hal tersebut ya langsung ke belakang dan membicarakan hal tersebut dengan nyiur dengan keadaan wajah yang sa

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Tarik

    Itu semua adalah bayangan harga dan akibatkanlah mereka saat ini sedang di kamar tidur. tiba-tiba teringat dengan putrinya, yaitu Aliza yang dijodohkan dengan Yudhistira. bentar lagi memang acara apa di pesantren tersebut itu terlaksana dan rencananya mereka akan membahas hal tersebut lagi. Mereka bercerita seperti itu seakan-akan sudah nyata. meskipun harus sah dan istri pertama usai honeymoon di Bobocabin Coban Rondo Malang mana tempat tersebut juga menjadi tempat yang Ayu inginkan saat mereka di sana Ayu merasa sangat iri sekali sangat ingin segera ke sana dengan Harsa setelah Harsa pulang ternyata keinginan tersebut sudah hilang juga Ayu tidak terlalu menginginkan untuk pergi ke sana bahkan sekarang yang ia bahas setelah hari Sabtu pulang itu bukannya menceritakan tentang bobo cabin Coban Rondo tersebut tetapi saat ini Ayu justru terbuka untuk saling ngobrol mengenai masa depan dari anak-anak mereka. tidak keberatan untuk Harsa

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Dorong

    Saat acara haflah di pesantren Nyiur, Harsa, dan juga Ayu, mereka terlebih dahulu sowan ke ndalem dan di sana mereka juga bertemu Yudhistira Pamungkas yang menjadi pura kecil dari Bhima Purnama dan Tessa Soraya yang merupakan pengasuh cabang pesantren yang dulu ditempati oleh mereka bertiga. "Om Tila ayo main!" ajak Aliza. "Main apa Za?" Kini keakaraban Yudhistira dengan putri Harsa pun sudah sangat erat. Sebenarnya mereka itu dijodohkan dari kecil, Yudhistira menyadari itu karena saat ini dia sudah menginjak usia SMP. Jaraknya memang sangat jauh, tetapi orang tua mereka yakin untuk menjodohkan sejak dini. Yudhistira ini orangnya cool, tidak terlalu mengurusi juga apa yang orang tuanya rencanakan. Berbeda dengan Aurora Willona. Sosok cantik kembaran Yudhistira yang sangat cerewet dan nakal. Meskipun sudah ditegur beberapa kali, dihukum juga, ia tetap saja teguh pada apa yang menjadi keinginan. Cewek tomboi, andaikan dia tidak berada di lingkungan yang kenthal agama, mungkin

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Masuk

    "Mas Harsaaaaaa! Ayu kangen banget banget banget!" Ayu langsung memeluk sang suami saat masih di depan pintu. "Kamu nggak kangen aku, Ay?" tanya Nyiur. Ayu beralih memeluk Nyiur. "Kangen dong! Kapan sih aku nggak kangen sama kamu!" "Huum, Ayu! Lihat nih Mas Harsa KDRT!" kata Nyiur. "Mas Harsa!" Ayo melotot keras saat melihat lebam di tangan Nyiur. "Kalian ini udah mau bikin saya naik daerah ya masih di depan pintu!" CUPP CUPP Harsa mengecup keduanya dan memberi senyuman desta merangkul mereka untuk segera masuk ke dalam rumah. Putri dan putra mereka tanpa senyum bahagia dan bersorak meskipun sang buah hati yang masih kecil masih bisa tertawa tawanya bayi. Raut wajah mereka tidak bisa bohong bahwa mereka itu sangat merindukan Nyiur dan juga Harsa. Meskipun saat berada di dalam telepon juga Mereka terlihat seperti negara-negara saja itu sebenarnya nyiur dan

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Keluar

    "Hahah, iya-iya. Kita keluarkan bareng-bateng ya Sayang!" Harsa masih sempat mengecup Sudah sejauh ini ia melangkah dalam rumah tangganya. Pernah berpikir, dulu waktu kecil punya kesenangan yang luar biasa itu ketika berkumpul dengan teman dan bermain bersama. Harsa terbengong di depan cermin saat menunggu istrinya masih buang air besar. Waktunya cepat sekali berubah. Seakan-akan kita hidup di dunia ini hanya tentang kenikmatan sementara dan digantikan dengan kenikmatan lain seiring berjalannya waktu. Itu bukan seakan-akan, tetapi kenyataan. Yang sebenarnya, dari situ Tuhan sudah memberi peringatan. Ya, peringatan bahwasannya hidup di dunia hanya mampir. Kebahagiaan di setiap detiknya berubah. Ini juga tentang, bagaikan merawat waktu yang sedikit ini untuk bisa menyelaraskan antara kepuasan dan kebijaksaan. Hidup itu ya begitu-begitu saja. Ada ekspetasi, kepuasaan, kekecewaan, dan kekhilafan. Kecil adalah simulasi dari besar. Waktu

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab 📌 Saatnya

    "Sayang, aku kebelet banget! Tapi males ini gimana?" tanya Nyiur. "Ya dilawan dong malasnya. Emangnya kamu mau jadi budaknya hawa nafsu? Mau jadi pembantunya? Baru aja semalam kita bahas di Qosidah Burdah pasal 2. Hati-hati sama nasihatnya hawa nafsu, hawa nafsu sesat Sayang!" Harsa menghentikan mobilnya. "Mas! Apa sih orang kebelet malah diceramahin! Bisa-bisa aku ngompol aja di mobil kamu ini!" sahut ketus Nyiur. "Hmmm, maaf Sayang nggak ada maksud Mas yang mau menghakimi kamu! Sini peluk dulu!" kata Harsa. Nyiur pun mengambil kesempatan yang diulurkan oleh tangan sang suami. "Ceramahin boleh banget, tapi Nyiur lagi sensitif hawanya Mas. Aku pengennya marah-marah, aaa nggak jelas deh. Aku jadi makin kangen Ayu kalau lagi nggak jelas kayak gini. Tahu gak Mas? Aku sama Ayu yuh kadang punya perasaan ngerasa gak jelas kayak gini barengan loh." Mungkin, efek akan datang bulan. Ini yang ada da

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab ❣️ Bobocabin Coban Rondo Part 6

    mereka sudah beberapa hari menginap di Bobocabin Coban Rondo. saat sore hari sudah waktunya mereka untuk pulang, rasanya ya seperti masih ingin berteduh di tempat tersebut lebih lama. akan tetapi tidak bisa dibohongi mereka juga merindukan yang di rumah entah itu Aliza dan Alifa Ayu Alil dan Aliq maupun orang tua dan mertuanya. Salah satu beredar mereka supaya bisa ikhlas atau menerima bahwa mereka itu tempatnya tidak bisa selalu di situ ya karena menyadari bahwa mereka itu sudah berkeluarga dan memiliki keluarga yang tempatnya tidak di situ. tempat tersebut memang memberi sebuah ketenangan yang luar biasa untuk mereka dibalik seluruh keresahannya selama ini. bukan hanya menyediakan tempat untuk bersenang-senang bagi mereka dalam menjalankan sesuatu yang memang menjadi misi akan tetapi mereka di sana Ini juga banyak belajar tentang sebuah kerukunan yang ternyata Puncak dalam mencapainya itu harus disertai effort yang luar biasa. Di sana mere

  • Demi Anak Suamiku, Kurela Jadi yang Kedua   Bab ❣️ Bobocabin Coban Rondo Part 5

    Endingnya selalu memuaskan. Mereka sama-sama puas dan merasakan apa yang memang menjadi tujuan. Namun, di sisi lain Harsa merasa dirinya terlalu keras terhadap sang istri dalam urusan dunia erotisnya. "Maaf ya kalau di sini Mas mainnya lumayan lebih keras," bisik Harsa. "Hemm, gapapa suamiku, Nyiur seneng kok. Cuman kalau jadi, Mas jangan marah," jawab Nyiur. "Jadi apanya?" tanya Harsa. "Ya jadi anaklah," jawab Nyiur terkekeh. Sebuah hal terjadi di dunia ini sudah banyak tipu dayanya. Harsa mencoba angkat bicara seperti apa yang dinasihatkan dalam Qosidah Burdah pasal dua. Salah satu baitnya mengatakan tentang tipu daya, di sana pakai kata lapar lebih sering dari kenyang. Ini artinya, godaan hawa nafsu itu lebih pintar menyusun godaan yang mana akibatnya tidak seberapa memberi keberuntungan. "Jadi kembalinya gini Sayang. Ya kalau nggak siap dengan akibat, ngapain berbuat?" "Kan bisa jadi karena ngga

DMCA.com Protection Status