Home / Pendekar / Pendekar Pusaka Gurun Gobi / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Pendekar Pusaka Gurun Gobi: Chapter 121 - Chapter 130

228 Chapters

Hari Pertandingan

“Pendekar Gurun Gobi?”“Betul tuan, aku melihatnya sendiri tadi malam dia datang ke tempat ini!”Tang Zhi, atau yang dikenal dengan nama Rhu Zhi menatap tajam ke arah Fang Gong.“Apa kamu tidak salah lihat?”“Tidak tuan, saya yakin dialah Pendekar Gurun Gobi. Kami pernah bertemu saat dia diundang ayah ke rumah untuk dipaksa mengikuti saembara!” jawab Fang Gong.“Bukannya dia terkena racun pelemas tulang? Dan semua penawarnya sudah kamu sembunyikan?”“Benar sekali tuan, dia terkena racun pelemas tulang. Namun saya juga tidak mengerti mengapa dia bisa selamat padahal semua penawar yang disimpan oleh ayah sudah aku sembunyikan semuanya!”Tang Zhi melintangkan kedua tangan di depan dadanya, matanya mencorong tajam ke arah Fang Gong.“Apakah Pangeran Yang Han juga datang ke tempat ini?”“Sepertinya tidak, tuan. Saya hanya melihat Pendekar Gurun Gobi saja!”“Ini diluar perkiraan, jika dibandingkan dengan Long Wan maka semua para pendekar yang kita racuni tidak berarti apa-apa!”Tang Zhi men
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

Murid Terkasih

“Suhu!”Seorang gadis jelita berlutut di hadapan Mo Ong. Sontak saja lelaki paruh baya itu terperanjat, kedua matanya melotot seakan-akan tidak percaya apa yang dilihatnya.“Ya Tuhan, Li Mei muridku!”Suara Mo Ong terbata-bata, ia tidak kuasa menahan keharuan hatinya karena bertemu lagi dengan Li Mei. Padah gadis itu sudah disangkanya tewas karena terbawa badai gurun gobi yang mengerikan.Li Mei mengembangkan senyumnya, dia juga sangat bergembira karena berjumpa lagi dengan Mo Ong yang sudah merawatnya sejak kecil dan mengajarinya keterampilan ilmu silat. Walaupun dia merupakan datuk hitam dari selatan yang sangat ditakuti, namun sudah memperlakukannya dengan sangat baik.“Apakah suhu baik-baik saja?”“Ha, ha dengan kedatanganmu aku merasa lebih baik!”Mo Ong tertawa, kemudian menuntun Li Mei untuk duduk di barisan datuk hitam. Dia hendak memperkenalkan murid kesayangannya kepada semua orang. Li Mei sebenarnya merasa sungkan, karena ia ingin mencari Long Wan, menurut firasatnya tunang
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

Tantangan Mo Ong

Shan Tung adalah pendeta tertua di Kuil Kun Lun Pay. Dia memang sudah sangat tua, akan tetapi pengaruhnya sangat luas, dan disegani oleh kawan dan lawannya.“Hup!”Dia melompat ke atas panggung, kedua kakinya sedikitpun tidak mengeluarkan suara ketika menapak. Semua orang menatapnya dengan perasaan kagum, walaupun badannya sudah ringkih namun masih memiliki kelincahan seperti anak muda saja.“Tuan-tuan yang terhormat!”Shan Tung mengatupkan kedua tangan di depan dadanya, kemudian ia membungkuk ke empat arah penjuru mata angin.“Sebagai pendeta tertua di kuil ini, saya mengucapkan banyak terimakasih atas kehadiran tuan-tuan semuanya yang begitu bersemangat menyaksikan pemilihan si Jago Tanpa Tanding yang diadakan setiap tujuh tahun sekali. Dan kali ini, Kuil Kun Lun Pay mendapatkan kehormatan karena ditunjuk sebagai tuan rumah!”Ucapan Shan Tung diiringi tepuk tangan oleh para penonton.“Hari ini para pendekar silat dari seluruh penjuru negeri berkumpul untuk memeriahkan acara ini. bai
last updateLast Updated : 2024-08-03
Read more

Penuh Keraguan

“Rupanya si tua bangka itu masih menyimpan dendam kepadaku!” ucap Kelalawar Hijau sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya.“Suhu, biarkan saya yang maju untuk menghadapi muridnya Mo Ong!”Sui Chan, muridnya Kelalawar Hijau menawarkan diri. Sudah selayaknya ia yang maju menggantikan gurunya, sebab fihak lawanpun yang turun tangan adalah muridnya.Kelalawar Hijau menghela napas panjang, sebenarnya ia menginginkan Sui Chan maju sebagai peserta dalam pemilihan si Jago Tanpa Tanding. Kalau sekarang muridnya maju menghadapi perwakilan Mo Ong, tentu Sui Chan akan kehilangan banyak tenaga, dan peluang di pertarungan untuk memperebutkan gelar nomor satu di dunia persilatan semakin kecil, apalagi di sana banyak murid-murid pendekar hebat seperti Dewa Pedang, dan Jari Maut. Belum di fihak lawan yang akan maju tentu bukan orang sembarangan.“Bagaimana suhu?”“Sepertinya tidak ada pilihan lain, kamu harus maju menghadapi muridnya Mo Ong!”Mendengar jawaban gurunya, Sui Chan segera berdir
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more

Kemunculan Lin Lin

“Hiat!”Cui Shan kembali menerjang Li Mei, kedua tangannya yang membentuk cakar mendatangkan gelombang hawa panas.“Hup!”Li Mei berkelit, kemudia ia balik menyerang Cui San dengan sepakan kakinya. Semakin lama pertarungan mereka semakin seru, tidak henti-hentinya smeua penonon bertepuk tangan karena kagum sekaligus terhibur oleh pertarungan mereka berdua.Hari sudah semakin siang, akan tetapi cahaya matahari tidak bisa menembus gumpalan awan yang menyelimuti puncak gunung Kun Lun. Salju kembali turun, dan membuat tempat itu semakin dingin. apalagi berkali-kali angin berhembus dengan sangat kencang.“Luar biasa, gadis ini sangat lihai!”Cui Shan tidak henti-hentinya mengagumi kehebatan Li Mei. Walaupun ia sudah mengeluarkan seluruh ilmu silatnya akan tetapi belum bisa mendesak gadis itu.“Duk!”Keduanya kembali berbenturan tenaga, baik Li Mei maupun Cui Shan bersalto ke belakang kemudian memasang kuda-kuda yang sangat kokoh. Cui Shan tidak memiliki pilihan lain, kecuali mengadu tenaga
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Keganasan Dewi Maut

Angin berhembus kencang, salju turun semakin banyak. Dua gadis yang sama-sama cantik itu saling menatap tajam, rambut mereka yang panjang dan hitam seolah menari-nari di antara desiran angin.Sangat sulit menentukan siapa yang paling cantik di antara mereka, sebab keduanya memiliki daya tarik masing-masing. Lin Lin memiliki sorot mata yang tajam, dapat meluluhkan siapapun yang dilihatnya. Sedangkan Li Mei memiliki memiliki lesung pipit yang sangat indah, ketika ia tersenyum maka yang memandangnya akan terpesona.“Kali ini kamu tidak akan lolos dari tanganku!”Lin Lin mengepalkan tinjunya, dan mengeluarkan uap tipis berwarna kehijauan.“Kamu tenang saja, satu langkahpun aku tidak akan mundur!” jawab Li Mei dengan tenang.“Wanita iblis itu ternyata masih hidup!”Mo Ong kembali duduk di tempatnya, ia teringat kejadian setahun yang lalu ketika ia bertarung dengan Lin Lin. Saat itu dia cukup kerepotan menghadapinya, sampai-sampai paman gurunya yang bernama Iblis Bumi turun tangan untuk mem
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Tidak Pantas!

“Sret!”Kuku jari telunjuk Lin Lin yang berwarna hitam dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat berhasil menggores pipi Li Mei.“Aduh!”Li Mei menjerit sambil melompat ke belakang, pipinya terasa sangat perih dan panas akibat goresan kuku Lin Lin. Perlahan-lahan, rasa perih itu menjadi gatal dan panas.“Perempuan iblis, apa yang kamu lakukan?”Li Mei memegang pipinya yang terluka, dia tahu bahwa dirinya terkena racun yang sangat ganas dan mematikan. Melihat lawannya terluka, Lin Lin tertawa dengan sangat keras.“Ha, ha sebelum mati, kamu akan merasakan penderitaan yang sangat hebat. Wajah catikmu akan berubah menjadi mengerikan, dan semua orang akan merasa jijik padamu, termasuk si mata keranjang Long Wan!”“Apa kamu bilang?”Li Mei melompat ke arah Lin Lin sambil melayangkan pukulannya, namun karena tubuhnya sudah keracunan maka gerakannya menjadi pelan dan tidak bertenaga. Dengan mudah Lin Lin dapat menghindari serangannya Li Mei, bahkan kaki kanannya berhasil menendang perut
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Tidak Percaya!

“Bohong!” bentak Lin Lin, namun kedua matanya melirik ke arah Rhu Zhi yang ia kenal sebagai pimpinan topeng tengkorak.“Lin Lin, aku tidak berbohong, dialah biang keladi semua permasalahan di antara kita, bahkan ia juga yang menyebarkan berita ke seluruh dunia persilatan bahwa guru kita menyimpan peta harta karun Kerajaan Hua, dengan maksud agar semua datuk hitam dan para pendekar menyerang Kuil Rajawali!”“Jaga ucapanmu anak muda!”Jiang Shi melompat ke arah Long Wan, tentu saja ucapan pemuda itu sangat berbahaya. Jika semua orang yang hadir mempercayai perkataan Long Wan, tentu semua rencana Rhu Zhi akan berantakan.“Aku tidak ada urusan denganmu!” bentak Long Wan.“Jiang Shi, jangan ikut campur, kalau tidak aku akan membunuhmu!” Lin Lin menggerlingkan kedua matanya ke arah Jiang Shi. Sorot matanya terlihat sangat menyeramkan, Jiang Shi tahu bahwa ancaman gadis itu bukan hanya gertakan semata.Jiang Shi melirik ke arah Rhu Zhi, pimpinan topeng tengkorak menganggukan kepalanya dan me
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Terkesima

“Aduh, panas, gatal!”Li Mei bergulingan sambil mencakar wajahnya sendiri. Long Wan tidak tinggal diam, ia segera menghampiri tunangannya lalu menotok urat penting di leher Li Mei. Tidak lama kemudian, gadis itu terkulai lemas di pangkuan Long Wan.“Li Mei, istirahatlah, aku berjanji akan mencari penawar untuk menyembuhkan lukamu!”Long Wan menghela napas panjang, batinnya sangat berduka menyaksikan gadis yang sangat ia cintai menderita seperti itu. Sebagai jago silat, ia tahu bahwa luka akibat racun di wajah Li Mei sangat sulit untuk bisa diobati.Long Wan melirik ke arah Lin Lin, kedua matanya sembab karena menahan air mata. Melihat Long Wan sangat berduka, Lin Lin memalingkan wajahnya. Nuraninya sangat meneysal karena kelepasan tangan meracuni wajah Li Mei dan menyebabkan gadis itu menderita.Akan tetapi semua perasaan bersalahnya ia usir jauh-jauh manakala ia teringat kepada semua penderitaan yang sudah ia alami.“Walaupun pergi ke ujung dunia, kamu tidak akan bisa menemukan penaw
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Dua Kutub

“Des!”Bentrokan tenaga dalam kembali terjadi, Long Wan dan Zhi Rhui sama-sama terpental. Akan tetapi keduanya masih bisa mempertahankan kuda-kudanya.“Kurang ajar!”Walaupun sudah mengerahkan ilmu silatnya, namun Zhi Rui belum mampu mendesak Long Wan. begitupun dengan Long Wan, satu pukulan pun belum berhasil mendarat di tubuh lawannya. Keduanya sama-sama tangguh, apalagi mereka berdua menggunakan ilmu silat yang bersumber dari Kuil Rajawali.Bagi orang lain, Zhi Rhui dan Long Wan seperti sedang berlatih tanding saja, bukan bertarung mati-matian. Hal ini disebabkan mereka menggunakan ilmu silat yang sama, yang membedakan hanya tenaga dalamnya saja, seperti dua kutub yang berlawanan.Tenaga dalam Zhi Rhui bersifat dingin, dan ia diuntungkan dengan keadaan di puncak gunung Kun Lun yang diselimuti oleh salju, serangannya menjadi lebih ganas dan mendatangkan hawa dingin yang bisa membekukan peredaran darah. Terkena sedikit saja, maka lawannya akan celaka.Sebaliknya, tenaga dalam Long Wa
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
23
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status