Share

Penuh Keraguan

last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-04 23:26:14

“Rupanya si tua bangka itu masih menyimpan dendam kepadaku!” ucap Kelalawar Hijau sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya.

“Suhu, biarkan saya yang maju untuk menghadapi muridnya Mo Ong!”

Sui Chan, muridnya Kelalawar Hijau menawarkan diri. Sudah selayaknya ia yang maju menggantikan gurunya, sebab fihak lawanpun yang turun tangan adalah muridnya.

Kelalawar Hijau menghela napas panjang, sebenarnya ia menginginkan Sui Chan maju sebagai peserta dalam pemilihan si Jago Tanpa Tanding. Kalau sekarang muridnya maju menghadapi perwakilan Mo Ong, tentu Sui Chan akan kehilangan banyak tenaga, dan peluang di pertarungan untuk memperebutkan gelar nomor satu di dunia persilatan semakin kecil, apalagi di sana banyak murid-murid pendekar hebat seperti Dewa Pedang, dan Jari Maut. Belum di fihak lawan yang akan maju tentu bukan orang sembarangan.

“Bagaimana suhu?”

“Sepertinya tidak ada pilihan lain, kamu harus maju menghadapi muridnya Mo Ong!”

Mendengar jawaban gurunya, Sui Chan segera berdir
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Kemunculan Lin Lin

    “Hiat!”Cui Shan kembali menerjang Li Mei, kedua tangannya yang membentuk cakar mendatangkan gelombang hawa panas.“Hup!”Li Mei berkelit, kemudia ia balik menyerang Cui San dengan sepakan kakinya. Semakin lama pertarungan mereka semakin seru, tidak henti-hentinya smeua penonon bertepuk tangan karena kagum sekaligus terhibur oleh pertarungan mereka berdua.Hari sudah semakin siang, akan tetapi cahaya matahari tidak bisa menembus gumpalan awan yang menyelimuti puncak gunung Kun Lun. Salju kembali turun, dan membuat tempat itu semakin dingin. apalagi berkali-kali angin berhembus dengan sangat kencang.“Luar biasa, gadis ini sangat lihai!”Cui Shan tidak henti-hentinya mengagumi kehebatan Li Mei. Walaupun ia sudah mengeluarkan seluruh ilmu silatnya akan tetapi belum bisa mendesak gadis itu.“Duk!”Keduanya kembali berbenturan tenaga, baik Li Mei maupun Cui Shan bersalto ke belakang kemudian memasang kuda-kuda yang sangat kokoh. Cui Shan tidak memiliki pilihan lain, kecuali mengadu tenaga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Keganasan Dewi Maut

    Angin berhembus kencang, salju turun semakin banyak. Dua gadis yang sama-sama cantik itu saling menatap tajam, rambut mereka yang panjang dan hitam seolah menari-nari di antara desiran angin.Sangat sulit menentukan siapa yang paling cantik di antara mereka, sebab keduanya memiliki daya tarik masing-masing. Lin Lin memiliki sorot mata yang tajam, dapat meluluhkan siapapun yang dilihatnya. Sedangkan Li Mei memiliki memiliki lesung pipit yang sangat indah, ketika ia tersenyum maka yang memandangnya akan terpesona.“Kali ini kamu tidak akan lolos dari tanganku!”Lin Lin mengepalkan tinjunya, dan mengeluarkan uap tipis berwarna kehijauan.“Kamu tenang saja, satu langkahpun aku tidak akan mundur!” jawab Li Mei dengan tenang.“Wanita iblis itu ternyata masih hidup!”Mo Ong kembali duduk di tempatnya, ia teringat kejadian setahun yang lalu ketika ia bertarung dengan Lin Lin. Saat itu dia cukup kerepotan menghadapinya, sampai-sampai paman gurunya yang bernama Iblis Bumi turun tangan untuk mem

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Tidak Pantas!

    “Sret!”Kuku jari telunjuk Lin Lin yang berwarna hitam dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat berhasil menggores pipi Li Mei.“Aduh!”Li Mei menjerit sambil melompat ke belakang, pipinya terasa sangat perih dan panas akibat goresan kuku Lin Lin. Perlahan-lahan, rasa perih itu menjadi gatal dan panas.“Perempuan iblis, apa yang kamu lakukan?”Li Mei memegang pipinya yang terluka, dia tahu bahwa dirinya terkena racun yang sangat ganas dan mematikan. Melihat lawannya terluka, Lin Lin tertawa dengan sangat keras.“Ha, ha sebelum mati, kamu akan merasakan penderitaan yang sangat hebat. Wajah catikmu akan berubah menjadi mengerikan, dan semua orang akan merasa jijik padamu, termasuk si mata keranjang Long Wan!”“Apa kamu bilang?”Li Mei melompat ke arah Lin Lin sambil melayangkan pukulannya, namun karena tubuhnya sudah keracunan maka gerakannya menjadi pelan dan tidak bertenaga. Dengan mudah Lin Lin dapat menghindari serangannya Li Mei, bahkan kaki kanannya berhasil menendang perut

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Tidak Percaya!

    “Bohong!” bentak Lin Lin, namun kedua matanya melirik ke arah Rhu Zhi yang ia kenal sebagai pimpinan topeng tengkorak.“Lin Lin, aku tidak berbohong, dialah biang keladi semua permasalahan di antara kita, bahkan ia juga yang menyebarkan berita ke seluruh dunia persilatan bahwa guru kita menyimpan peta harta karun Kerajaan Hua, dengan maksud agar semua datuk hitam dan para pendekar menyerang Kuil Rajawali!”“Jaga ucapanmu anak muda!”Jiang Shi melompat ke arah Long Wan, tentu saja ucapan pemuda itu sangat berbahaya. Jika semua orang yang hadir mempercayai perkataan Long Wan, tentu semua rencana Rhu Zhi akan berantakan.“Aku tidak ada urusan denganmu!” bentak Long Wan.“Jiang Shi, jangan ikut campur, kalau tidak aku akan membunuhmu!” Lin Lin menggerlingkan kedua matanya ke arah Jiang Shi. Sorot matanya terlihat sangat menyeramkan, Jiang Shi tahu bahwa ancaman gadis itu bukan hanya gertakan semata.Jiang Shi melirik ke arah Rhu Zhi, pimpinan topeng tengkorak menganggukan kepalanya dan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terkesima

    “Aduh, panas, gatal!”Li Mei bergulingan sambil mencakar wajahnya sendiri. Long Wan tidak tinggal diam, ia segera menghampiri tunangannya lalu menotok urat penting di leher Li Mei. Tidak lama kemudian, gadis itu terkulai lemas di pangkuan Long Wan.“Li Mei, istirahatlah, aku berjanji akan mencari penawar untuk menyembuhkan lukamu!”Long Wan menghela napas panjang, batinnya sangat berduka menyaksikan gadis yang sangat ia cintai menderita seperti itu. Sebagai jago silat, ia tahu bahwa luka akibat racun di wajah Li Mei sangat sulit untuk bisa diobati.Long Wan melirik ke arah Lin Lin, kedua matanya sembab karena menahan air mata. Melihat Long Wan sangat berduka, Lin Lin memalingkan wajahnya. Nuraninya sangat meneysal karena kelepasan tangan meracuni wajah Li Mei dan menyebabkan gadis itu menderita.Akan tetapi semua perasaan bersalahnya ia usir jauh-jauh manakala ia teringat kepada semua penderitaan yang sudah ia alami.“Walaupun pergi ke ujung dunia, kamu tidak akan bisa menemukan penaw

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dua Kutub

    “Des!”Bentrokan tenaga dalam kembali terjadi, Long Wan dan Zhi Rhui sama-sama terpental. Akan tetapi keduanya masih bisa mempertahankan kuda-kudanya.“Kurang ajar!”Walaupun sudah mengerahkan ilmu silatnya, namun Zhi Rui belum mampu mendesak Long Wan. begitupun dengan Long Wan, satu pukulan pun belum berhasil mendarat di tubuh lawannya. Keduanya sama-sama tangguh, apalagi mereka berdua menggunakan ilmu silat yang bersumber dari Kuil Rajawali.Bagi orang lain, Zhi Rhui dan Long Wan seperti sedang berlatih tanding saja, bukan bertarung mati-matian. Hal ini disebabkan mereka menggunakan ilmu silat yang sama, yang membedakan hanya tenaga dalamnya saja, seperti dua kutub yang berlawanan.Tenaga dalam Zhi Rhui bersifat dingin, dan ia diuntungkan dengan keadaan di puncak gunung Kun Lun yang diselimuti oleh salju, serangannya menjadi lebih ganas dan mendatangkan hawa dingin yang bisa membekukan peredaran darah. Terkena sedikit saja, maka lawannya akan celaka.Sebaliknya, tenaga dalam Long Wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terungkap

    “Tianba, selamatkan Long Wan!”Dewa Pedang mengkhawatirkan keadaan Long Wan yang terluka parah akibat mengadu tenaga dalam dengan Zhi Rui tadi. Apalagi saat ini pemuda itu sedang diincar oleh Jiang Shi dan Yao Guai atas perintah Zhi Rui. Sepertinya mereka memanfaatkan kesempatan untuk membunuh Long Wan.Namun Tianba hanya berdiri mematung, ia tidak mengindahkan perintah gurunya. Akibat rasa iri, dengki dan dendam membuat Tinba kehilangan jati dirinya sebagai seorang pendekar yang harus senantiasa menolong orang lain.“Tianba!”Dewa Pedang berteriak, jika ia tidak keracunan tentu sudah sejak tadi turun tangan menolong Long Wan. “Biarkan saja dia mati, aku tidak peduli!”Jawab Tianba dengan ketus, kemudian ia duduk sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya. Mata Tianba mencorong tajam ke arah Jiang Shi dan Yao Guai yang sedang berkelebat hendak mencelalakan Long Wan.“Wut, wut!”Saking tajamnya, Pedang Jiang Shi tampak berkilauan dan mengincar leher Long Wan, sedangkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dikepung

    “Tidak mungkin!”Zhu Rhui mundur beberapa langkah, kedua matanya melotot ke arah Long Wan.“Apanya yang tidak mungkin? Kamu adalah anaknya Pangeran Tang Rhui, kakak tiri ayahku!”Long Wan mendekati Zhi Rhui, namun di sisi kanan-kirinya dikawal oleh kelompok Klan Bintang Utara, hal itu membuat Jiang Shi dan Yao Guai tidak bisa menyerangnya.“Seperti halnya ayahmu, kamu juga berwatak licik, culas dan sangat kejam. Kamu telah menyebabkan perselisihan di wilayah selatan, menyebarkan rahasia peguruan Kuil Rajawali sehingga guru kita terbunuh, menodai Lin Lin dan memfitnahku. Tang Zhi, aku tidak akan melepaskanmu!”Mendengar ucapan Long Wan, Tianba yang sejak tadi hanya duduk di samping gurunya kini mengerutkan dahinya. Ucapan terakhir Long Wan benar-benar menarik perhatiannya.“Long Wan, benarkah dia yang sudah menodai Lin Lin?”Tianba berteriak dengan sangat nyaring. Long Wan menganggukan kepalanya kemudian menjawab pertanyaan Tianba.“Benar, menurut pengakuan Lin Lin orang yang sudah men

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-13

Bab terbaru

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Terdampar

    “Byur!”Perahu yang ditumpangi Long Wan bergoyang dan hampir terbalik karena dihantam gulungan ombak yang sangat besar. Pemuda itu mengerahkan tenaganya untuk mengimbangi laju perahu yang sedang diombang-ambing air laut.“Gawat, kalau seperti ini terus aku bisa tenggelam!”Walaupun ia seorang pendekar hebat, namun ketika melihat gelombang air laut yang sangat dahsat bulu kuduknya merinding juga.Sudah setengah hari lamanya ia berlayar, dan daratan dibelakangnya tidak tampak lagi. Kini Long Wan terombang-ambing di tengah lautan lepas. Yang ada hanya kehampaan dan ketakutan yang sangat mencekam.Seumur hidup baru kali ini ia berlayar seorang diri cukup jauh ke tengah-tengah lautan. Sejak kecil Long Wan hidup di wilayah Selatan dan tidak mengenal laut, kemudian setelah Dewasa mengembara di dataran Gurun Gobi yang tandus dan gersang.Lautan menyimpan banyak misteri, dan entah mengapa semakin lama ia berlayar perasaannya diliputi oleh rasa takut yang sangat mencekam apalagi saat itu ia han

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Ada Yang Aneh!

    “Lepaskan!”Lelaki itu terus mengerahkan tenaganya, akan tetapi semakin ia bergerak, cengkraman tangan Long Wan semakin keras dan mengakibatkan pergelangan tangannya terasa sakit seperti dijepit besi baja panas.“Hei, apa yang kamu lakukan terhadap anak buahku, hah?”Si tengkulak menghampir Long Wan, namun ia mengurungkan niatnya saat melihat kedua mata pemuda itu mencorong tajam seperti seekor harimau.“Anak muda, tolong jangan membuat masalah, nanti urusannya semakin berabe”Nelayan tadi menepuk bahu Long Wan, ia tidak ingin pemuda yang telah menolongnya itu membuat keributan di pasar. Akan tetapi terlambat, sebab anak buah si tengkulak mengetahui keributan itu dan langsung berdatangan lalu mengerubuti Long Wan sambil mengacungkan golok besar yang biasa dipakai untuk memotong ikan.“Tangkap si pembuat onar ini!”“Sring!”Golok di tangan anak buah tengkulak terlihat berkilauan tersorot sinar matahari. Melihat itu, sontak saja semua orang yang sedang berjualan lari berhamburan meningg

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Di Pesisir ( Bagian 2)

    “Ada apa dengan pulau-pulau di sana, paman?”“Di sana ada sesuatu yang sangat mengerikan”“Ada binatang buas?” Pancing Long Wan.“Bukan, seumur hidup menjadi nelayan sudah banyak menemukan binatang laut yang sangat ganas. Namun lagi-lagi tidak sebanding dengan sesuatu yang tersembunyi di pulau itu?”“Ada hantu?”“Kamu tahu?”Nelayan tadi melirik ke arah Long Wan, ia baru menyadari bahwa pemuda itu tidak kesulitan membawa bakul berisi ikan yang baru ia tangkap. Padahal barang tersebut sangat berat, dia saja yang sudah terbiasa bekerja keras sangat kesulitan namun pemuda di sampingnya walaupun badannya tidak kekar tapi sanggup memikulnya, bahkan tidak berkeringat sama sekali.Akhirnya si nelayan tadi sadar, bahwa Long Wan bukanlah pemuda sembarangan. Tentunya ia orang sakti yang sedang menyelidiki tempat ini. Ia teringat berbagai pengalamannya yang sering bertemu dengan orang-orang aneh dan sakti.Banyak jagoan ataupun pendekar yang sangat lihai, namun fisiknya terlihat biasa-biasa saja

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Sampai di Pesisir

    “Paman, bolehkah saya menyewa perahu ini?”Nelayan yang sejak tadi sibuk mengeluarkan ikan dari jala sejenak menghentikan pekerjaannya, lalu menoleh ke arah Long Wan.“Tuan muda hendak ke mana?”“Saya ingin berpelesir ke sekitar lautan, kata orang-orang laut di sini sangat indah”“Berpelesir?”“Betul sekali, paman”“Lautan di sini ombaknya sangat ganas, saja tidak berani berlayar terlalu jauh, lagian di sini tidak ada pantai yang bisa dikunjungi, kecuali,”“Kecuali apa, paman?”“Sudahlah, saya tidak bisa menyewakan perahu ini”Nelayan tadi melanjutkan pekerjaannya, namun Long Wan dapat menangkap raut muka nelayan itu yang terlihat sedikit pucat, tampaknya ia sangat ketakutan.“Apakah di sekitar pantai ini ada pantai?”“Aku tidak tahu, lebih baik kamu pulang saja sebab semua orang di tempat ini tidak akan ada yang mau menyewakan perahunya kepadamu”“Kenapa begitu?” Long Wan sangat kecewa mendengar perkataan nelayan tadi.“Pulang saja, saya sedang sibuk!”“Saya sanggup membayar berapapu

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana Shan Zeng

    “Walaupun si tua bangka itu susah diajak kerja sama, namun kesetiannya terhadap kebenaran tidak diragukan lagi!”“Sebentar, menurut rumor yang beredar, Dewa Obat tidak pernah mau turun tangan dan ikut campur dalam berbagai pertempuran. Bahkan dia tidak pernah pandang bulu menolong siapapun juga, baik dari kalangan pendekar atau datuk hitam, jika membutuhkan pertolongan ia pasti akan mengobatinya!”“Itu memang benar, jika Dewa Obat diajak bertempur menyerang kerajaan tentu saja dia tidak akan mau. Lagian akan berabe nantinya jika Dewa Obat justru menolong para penjahat yang sedang kita bantai!”“Lalu?”Semua orang memandang ke arah Shan Zeng, mereka sangat penasaran ingin mendengar kelanjutan ide salah satu pendekar dari Kuil Kun Lun itu.“Kita mengundangnya ke tempat ini bukan untuk menjadikannya sebagai senjata tempur, melainkan berjaga-jaga jika di antara kita terkena luka dalam. Kalian harus ingat, orang-orang yang akan kita hadapi sangat sakti!”“Hal penting lainnya, dengan mengun

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Persembunyian Pangeran

    “Jadi untuk sementara waktu Long Wan tidak akan kembali ke sini?”“Betul sekali pangeran, sebab beliau masih ada urusan di wilayah Barat!”“Urusan apa, itu?”Pangeran Yang Han merasa kecewa sebab adik angkatnya yang berjuluk Pendekar Gurun Gobi tidak mau segera turun tangan membantunya, padahal saat ini dia sedang keteteran menghadapi para penjahat yang sudah bersekutu dengan pejabat istana.Yang paling menyedihkan sekaligus menguras emosinya, saat ini kaisar sedang sakit parah dan ia dilarang untuk menemuinya. Kaisar yang sedang skearat itu telah dihasut oleh istri mudanya dan menganggap ia memimpin pemberontak dan beruapaya merebut tahta kaisar.Untuk beberapa saat lamanya Su Liang menghela napas panjang, ia memutar otaknya untuk memilih kata-kata yang pas untuk diucapkan. Ia tahu saat ini pangeran merasa kecewa kepada Long Wan, jika ia salah ucap tentu akan berakibat fatal.“Saat ini Long Wan sedang mencari penawar untuk mengobati tunangannya akibat terkena Racun Dewi Maut!”“Dewi

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Rencana

    “Hang, saya harap anda bersabar dan membiarkan nyonya Tin Hua menjelaskannya terlebih dahulu!”“Lengan Delapan, kamu tidak perlu membelanya. Eh saya lupa, bukannya kalian telah menjalin hubungan terlarang ya!” Hang mencibir ke arah si Lengan Delapan.“Jaga ucapanmu!”“Singa Gila, mulutmu sungguh busuk!”“Yang busuk itu sikap dan tingkah laku kalian berdua, gara-gara kalian berselingkuh, Kang Kui membelot dari kelompok Teratai Putih dan bergabung dengan para Penghuni Pulau Neraka!”“Kurang ajar!”Tin Hua dan si Lengan Delapan berdiri, keduanya tidak terima dipermalukan di hadapan smeua orang.“Singa Gila, saat ini juga mari kita mengadu nyawa!”“Ha ha, kalian pikir aku takut?” tantang Hang.Semua orang terlihat tegang, mereka tahu bahwa Hang, si Lengan Delapan dan Tin Hua bukanlah orang sembarangan. Ke tiganya merupakan jago silat istana yang tersohor akan kehebatannya.“Brak!”Panglima Tung Hai menggebrak meja.“Kalian sudah tidak menghargaiku lagi, hah?”“Maafkan saya panglima, akan

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Dicurigai

    “Aku tahu, di antara kalian tentunya ada permasalahan pribadi yang harus diselesaikan. Akan tetapi hal ini lumrah terjadi di antara sesama pendekar silat!” ucap Panglima Tung Hai.Semua orang yang hadir di ruangan tersebut saling lirik, mereka juga tahu di antara jagoan istana sering terjadi percekcokan, bahkan berakhir dengan pertarungan hidup dan mati seperti yang terjadi Dengan si Lengan Delapan dan suaminya Tin Hua beberapa tahun silam.“Kaisara memerintahkan agar kita mengesampingkan urusan pribadi, sebab ada hal penting yang harus diselesaikan, yaitu menumpas gerakan pemberontak dari wilayah Utara. Karena itulah Yang Mulia mengutus pendekar Hang untuk menyelesaikan benteng di perbatasan ini!”“Maaf panglima, bukannya urusan pemberontakan sudah berakhir tiga tahun silam saat markas Panji Merah dihancurkan oleh si Singa Gila?” Tanya salah seorang yang hadir, dia bernama Kao Shi salah seorang jagoan istana yang ditugaskan menjaga perbatasan Timur.“Itu memang benar, akan tetapi ham

  • Pendekar Pusaka Gurun Gobi   Para Jagoan di Wilayah Barat (Bagian 2)

    “Ini rahasia, hanya orang-orang tertentu saja yang berhak mengetahuinya!”“Kalau panglima merasa saya tidak berhak mengetahuinya, lalu untuk apa dibicarakan di sini?”“Bukan begitu, kamu termasuk orang-orang pilihan karena sudah terbukti setia terhadap kaisar semenjak beliau naik tahta sampai sekarang!”“Lalu?”“Besok lusa kita akan mengadakan pertemuan tertutup untuk membicarakan masalah ini, dan saya harap anda sudi menjadi tuan rumah di acara pertemuan nanti!”“Siapa saja orang-orang yang sudah anda undang?”“Semua jagoan istana, panglima pilihan dan beberapa pendekar, termasuk si Lengan Delapan!”“Kelompok Teratai Putih?”“Tentu saja, karena kelompok Teratai Putih merupakan benteng utama pertahanan kekaisaran Barat. Kesetiaan mereka sudah terbukti, apalagi kelompok tersebut dibentuk oleh mendiang ayahanda kaisar!”Mendengar ucapan Panglima Tung Hai, Hang memalingkan mukanya, dari sorot matanya terpancar rasa tidak suka terhadap Kelompok Teratai Putih yang ia anggap sudah usang tid

DMCA.com Protection Status