“Aduh, panas, gatal!”Li Mei bergulingan sambil mencakar wajahnya sendiri. Long Wan tidak tinggal diam, ia segera menghampiri tunangannya lalu menotok urat penting di leher Li Mei. Tidak lama kemudian, gadis itu terkulai lemas di pangkuan Long Wan.“Li Mei, istirahatlah, aku berjanji akan mencari penawar untuk menyembuhkan lukamu!”Long Wan menghela napas panjang, batinnya sangat berduka menyaksikan gadis yang sangat ia cintai menderita seperti itu. Sebagai jago silat, ia tahu bahwa luka akibat racun di wajah Li Mei sangat sulit untuk bisa diobati.Long Wan melirik ke arah Lin Lin, kedua matanya sembab karena menahan air mata. Melihat Long Wan sangat berduka, Lin Lin memalingkan wajahnya. Nuraninya sangat meneysal karena kelepasan tangan meracuni wajah Li Mei dan menyebabkan gadis itu menderita.Akan tetapi semua perasaan bersalahnya ia usir jauh-jauh manakala ia teringat kepada semua penderitaan yang sudah ia alami.“Walaupun pergi ke ujung dunia, kamu tidak akan bisa menemukan penaw
“Des!”Bentrokan tenaga dalam kembali terjadi, Long Wan dan Zhi Rhui sama-sama terpental. Akan tetapi keduanya masih bisa mempertahankan kuda-kudanya.“Kurang ajar!”Walaupun sudah mengerahkan ilmu silatnya, namun Zhi Rui belum mampu mendesak Long Wan. begitupun dengan Long Wan, satu pukulan pun belum berhasil mendarat di tubuh lawannya. Keduanya sama-sama tangguh, apalagi mereka berdua menggunakan ilmu silat yang bersumber dari Kuil Rajawali.Bagi orang lain, Zhi Rhui dan Long Wan seperti sedang berlatih tanding saja, bukan bertarung mati-matian. Hal ini disebabkan mereka menggunakan ilmu silat yang sama, yang membedakan hanya tenaga dalamnya saja, seperti dua kutub yang berlawanan.Tenaga dalam Zhi Rhui bersifat dingin, dan ia diuntungkan dengan keadaan di puncak gunung Kun Lun yang diselimuti oleh salju, serangannya menjadi lebih ganas dan mendatangkan hawa dingin yang bisa membekukan peredaran darah. Terkena sedikit saja, maka lawannya akan celaka.Sebaliknya, tenaga dalam Long Wa
“Tianba, selamatkan Long Wan!”Dewa Pedang mengkhawatirkan keadaan Long Wan yang terluka parah akibat mengadu tenaga dalam dengan Zhi Rui tadi. Apalagi saat ini pemuda itu sedang diincar oleh Jiang Shi dan Yao Guai atas perintah Zhi Rui. Sepertinya mereka memanfaatkan kesempatan untuk membunuh Long Wan.Namun Tianba hanya berdiri mematung, ia tidak mengindahkan perintah gurunya. Akibat rasa iri, dengki dan dendam membuat Tinba kehilangan jati dirinya sebagai seorang pendekar yang harus senantiasa menolong orang lain.“Tianba!”Dewa Pedang berteriak, jika ia tidak keracunan tentu sudah sejak tadi turun tangan menolong Long Wan. “Biarkan saja dia mati, aku tidak peduli!”Jawab Tianba dengan ketus, kemudian ia duduk sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya. Mata Tianba mencorong tajam ke arah Jiang Shi dan Yao Guai yang sedang berkelebat hendak mencelalakan Long Wan.“Wut, wut!”Saking tajamnya, Pedang Jiang Shi tampak berkilauan dan mengincar leher Long Wan, sedangkan
“Tidak mungkin!”Zhu Rhui mundur beberapa langkah, kedua matanya melotot ke arah Long Wan.“Apanya yang tidak mungkin? Kamu adalah anaknya Pangeran Tang Rhui, kakak tiri ayahku!”Long Wan mendekati Zhi Rhui, namun di sisi kanan-kirinya dikawal oleh kelompok Klan Bintang Utara, hal itu membuat Jiang Shi dan Yao Guai tidak bisa menyerangnya.“Seperti halnya ayahmu, kamu juga berwatak licik, culas dan sangat kejam. Kamu telah menyebabkan perselisihan di wilayah selatan, menyebarkan rahasia peguruan Kuil Rajawali sehingga guru kita terbunuh, menodai Lin Lin dan memfitnahku. Tang Zhi, aku tidak akan melepaskanmu!”Mendengar ucapan Long Wan, Tianba yang sejak tadi hanya duduk di samping gurunya kini mengerutkan dahinya. Ucapan terakhir Long Wan benar-benar menarik perhatiannya.“Long Wan, benarkah dia yang sudah menodai Lin Lin?”Tianba berteriak dengan sangat nyaring. Long Wan menganggukan kepalanya kemudian menjawab pertanyaan Tianba.“Benar, menurut pengakuan Lin Lin orang yang sudah men
“Serang!”Zhi Rhui, atau Tang Zhi berteriak sangat lantang.“Sring, sring!”Puluhan anak panah meluncur sangat capat. Terdengar jeritan dari para penonton, mereka memang memiliki ilmu silat yang lumayan, akan tetapi untuk menghadapi puluhan anak panah berapi tentu saja tidak tidak berdaya.“Hup!”Si Kelalawar Hijau memutar tongkatnya, di kalangan pendekar hanya ia dan si Jari Sakti yang tidak keracunan. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha melindungi kawan-kawannya dari serbuan anak panah yang meluncur dari segala arah.“Tang Zhi, hentikan!”Akan tetapi seruan Long Wan tidak ditanggapinya, Tang Zhi terus memerintahkan anak buahnya membantai seluruh para pendekar. Sedangkan datuk hitam dan anak buahnya tidak diserang, asalkan mereka tidak ikut campur maka keselamatannya terjamin.“Kurang ajar!”Amarah Long Wan meluap-luap, seluruh tubuh pemuda itu mengeluarkan uap dan hawa panas. Inilah tenaga dalam Naga Langit yang bangkit saat dirinya benar-benar emosi.“Eh!”Namra dan kawan-kawannya t
“Blar!”Puncak gunung Kun Lun terus bergetar hebat, suara gemuruh longsoran salju semakin menggelegar. Semuanya panik dan berusaha menyelematakan diri. Para pendekar dan datuk hitam yang selama ini merasa tinggi hati karena memiliki ilmu kesaktian yang sangat tinggi tidak berkutik saat menghadapi badai salju dan gelombang longsor yang sangat mengerikan.“Cepat lari!”Semuanya ketakutan dan berhamburan ke segala arah untuk mencari tempat yang sekiranya aman dari gelombang salju yang semakin mendekat. Shan Zeng dan teman-temannya berlari ke dalam kuil Kun Lun Pay, mereka bergegas menuju ruangan rahasia di bawah kuil.“Tuan muda!”Namra hendak menghampiri Long Wan yang sedang bertarung dengan Tang Zhi di puncak kuil, padahal gelombang salju semakin mendekat. Akan tetapi langkah Namra terhenti karena Mo Ong melayangkan pukulan yang sangat ganas.“Wut!”“Desh!”Tubuh Mo Ong terlontar ke belakang akibat pukulannya ditahan oleh Namra yang memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Bersamaan deng
“Dret!”Long Wan mendorong pintu kuil, setelah terbuka ia dan kelima anak buahnya, yaitu Klan Bintang Utara segera masuk ke dalam Kuil Kun Lun. Bangunan ini terbuat dari kayu pilihan, dan sudah berdiri selama ratusan tahun.Walaupun tadi terkena longsoran salju yang sangat ganas, namun bangunannya tetap kokoh. Konon, Kuil Kun Lun ini didirikan oleh para dewa yang kini tengah mengasingkan diri dan bertapa di puncak gunung yang diselumiti oleh gumpalan salju yang sangat tebal.“Long Wan!”Shan Zeng terlihat gembira melihat pemudia itu masih hidup, tadi ia menyangka semua orang yang berada di luar dipastikan tewas tertimbun salju yang sangat dingin.“Paman, di mana Li Mei?”“Dia masih pingsan di ruangan dalam, keadaannya semakin parah, racun di tubuhnya terus menjalar. Kalau tidak diobati, kemungkinan akan segera memperngaruhi jantungnya!”“Sepertinya anda juga keracunan!”Namra mengamati Shan Zeng, dia sudah lama malang melintang di dunia persilatan dan tentunya tahu keadaan orang yang
“Siapa di sana?”Namra yang berjaga di depan kamar berteriak sangat lantang, namun tidak ada jawaban.“Hup!”Namra segera melompat ke atas genting untuk menyelidiki keadaan di sana, tadi ia mendengar gerakan aneh yang sangat mencurigakan. Tidak lama kemudian terdengar pertempuran di atas genting.“Ada apa?” bisik Li Mei“Sepertinya ada yang sedang mengintai, tapi tidak apa-apa semuanya akan diurus oleh Namra!”“Namra? Siapa dia?”Long Wan tersenyum lalu mengecup kening Li Mei dengan penuh perasaan kasih sayang, ia tidak memperdulikan kedua pipi Li Mei yang terlihat sangat buruk.“Paman Yin Long tidak pernah menceritakan Klan Bintang Utara?” tanya Long Wan.“Tidak, selama saya berlatih dengan beliau, kakek tidak pernah menceritakannya” jawab Li Mei.Dengan singkat Long Wan segera menceritakan Klan Bintang Utara yang ditugaskan oleh mendiang ayahnya untuk menjaga Istana Giok Naga di Gurun Gobi. Mendengar cerita Long Wan, tidak henti-hentinya Li Mei berdecak kagum dan memuji kesetiaan me