Angin berhembus kencang, salju turun semakin banyak. Dua gadis yang sama-sama cantik itu saling menatap tajam, rambut mereka yang panjang dan hitam seolah menari-nari di antara desiran angin.Sangat sulit menentukan siapa yang paling cantik di antara mereka, sebab keduanya memiliki daya tarik masing-masing. Lin Lin memiliki sorot mata yang tajam, dapat meluluhkan siapapun yang dilihatnya. Sedangkan Li Mei memiliki memiliki lesung pipit yang sangat indah, ketika ia tersenyum maka yang memandangnya akan terpesona.“Kali ini kamu tidak akan lolos dari tanganku!”Lin Lin mengepalkan tinjunya, dan mengeluarkan uap tipis berwarna kehijauan.“Kamu tenang saja, satu langkahpun aku tidak akan mundur!” jawab Li Mei dengan tenang.“Wanita iblis itu ternyata masih hidup!”Mo Ong kembali duduk di tempatnya, ia teringat kejadian setahun yang lalu ketika ia bertarung dengan Lin Lin. Saat itu dia cukup kerepotan menghadapinya, sampai-sampai paman gurunya yang bernama Iblis Bumi turun tangan untuk mem
“Sret!”Kuku jari telunjuk Lin Lin yang berwarna hitam dan mengeluarkan bau amis yang sangat menyengat berhasil menggores pipi Li Mei.“Aduh!”Li Mei menjerit sambil melompat ke belakang, pipinya terasa sangat perih dan panas akibat goresan kuku Lin Lin. Perlahan-lahan, rasa perih itu menjadi gatal dan panas.“Perempuan iblis, apa yang kamu lakukan?”Li Mei memegang pipinya yang terluka, dia tahu bahwa dirinya terkena racun yang sangat ganas dan mematikan. Melihat lawannya terluka, Lin Lin tertawa dengan sangat keras.“Ha, ha sebelum mati, kamu akan merasakan penderitaan yang sangat hebat. Wajah catikmu akan berubah menjadi mengerikan, dan semua orang akan merasa jijik padamu, termasuk si mata keranjang Long Wan!”“Apa kamu bilang?”Li Mei melompat ke arah Lin Lin sambil melayangkan pukulannya, namun karena tubuhnya sudah keracunan maka gerakannya menjadi pelan dan tidak bertenaga. Dengan mudah Lin Lin dapat menghindari serangannya Li Mei, bahkan kaki kanannya berhasil menendang perut
“Bohong!” bentak Lin Lin, namun kedua matanya melirik ke arah Rhu Zhi yang ia kenal sebagai pimpinan topeng tengkorak.“Lin Lin, aku tidak berbohong, dialah biang keladi semua permasalahan di antara kita, bahkan ia juga yang menyebarkan berita ke seluruh dunia persilatan bahwa guru kita menyimpan peta harta karun Kerajaan Hua, dengan maksud agar semua datuk hitam dan para pendekar menyerang Kuil Rajawali!”“Jaga ucapanmu anak muda!”Jiang Shi melompat ke arah Long Wan, tentu saja ucapan pemuda itu sangat berbahaya. Jika semua orang yang hadir mempercayai perkataan Long Wan, tentu semua rencana Rhu Zhi akan berantakan.“Aku tidak ada urusan denganmu!” bentak Long Wan.“Jiang Shi, jangan ikut campur, kalau tidak aku akan membunuhmu!” Lin Lin menggerlingkan kedua matanya ke arah Jiang Shi. Sorot matanya terlihat sangat menyeramkan, Jiang Shi tahu bahwa ancaman gadis itu bukan hanya gertakan semata.Jiang Shi melirik ke arah Rhu Zhi, pimpinan topeng tengkorak menganggukan kepalanya dan me
“Aduh, panas, gatal!”Li Mei bergulingan sambil mencakar wajahnya sendiri. Long Wan tidak tinggal diam, ia segera menghampiri tunangannya lalu menotok urat penting di leher Li Mei. Tidak lama kemudian, gadis itu terkulai lemas di pangkuan Long Wan.“Li Mei, istirahatlah, aku berjanji akan mencari penawar untuk menyembuhkan lukamu!”Long Wan menghela napas panjang, batinnya sangat berduka menyaksikan gadis yang sangat ia cintai menderita seperti itu. Sebagai jago silat, ia tahu bahwa luka akibat racun di wajah Li Mei sangat sulit untuk bisa diobati.Long Wan melirik ke arah Lin Lin, kedua matanya sembab karena menahan air mata. Melihat Long Wan sangat berduka, Lin Lin memalingkan wajahnya. Nuraninya sangat meneysal karena kelepasan tangan meracuni wajah Li Mei dan menyebabkan gadis itu menderita.Akan tetapi semua perasaan bersalahnya ia usir jauh-jauh manakala ia teringat kepada semua penderitaan yang sudah ia alami.“Walaupun pergi ke ujung dunia, kamu tidak akan bisa menemukan penaw
“Des!”Bentrokan tenaga dalam kembali terjadi, Long Wan dan Zhi Rhui sama-sama terpental. Akan tetapi keduanya masih bisa mempertahankan kuda-kudanya.“Kurang ajar!”Walaupun sudah mengerahkan ilmu silatnya, namun Zhi Rui belum mampu mendesak Long Wan. begitupun dengan Long Wan, satu pukulan pun belum berhasil mendarat di tubuh lawannya. Keduanya sama-sama tangguh, apalagi mereka berdua menggunakan ilmu silat yang bersumber dari Kuil Rajawali.Bagi orang lain, Zhi Rhui dan Long Wan seperti sedang berlatih tanding saja, bukan bertarung mati-matian. Hal ini disebabkan mereka menggunakan ilmu silat yang sama, yang membedakan hanya tenaga dalamnya saja, seperti dua kutub yang berlawanan.Tenaga dalam Zhi Rhui bersifat dingin, dan ia diuntungkan dengan keadaan di puncak gunung Kun Lun yang diselimuti oleh salju, serangannya menjadi lebih ganas dan mendatangkan hawa dingin yang bisa membekukan peredaran darah. Terkena sedikit saja, maka lawannya akan celaka.Sebaliknya, tenaga dalam Long Wa
“Tianba, selamatkan Long Wan!”Dewa Pedang mengkhawatirkan keadaan Long Wan yang terluka parah akibat mengadu tenaga dalam dengan Zhi Rui tadi. Apalagi saat ini pemuda itu sedang diincar oleh Jiang Shi dan Yao Guai atas perintah Zhi Rui. Sepertinya mereka memanfaatkan kesempatan untuk membunuh Long Wan.Namun Tianba hanya berdiri mematung, ia tidak mengindahkan perintah gurunya. Akibat rasa iri, dengki dan dendam membuat Tinba kehilangan jati dirinya sebagai seorang pendekar yang harus senantiasa menolong orang lain.“Tianba!”Dewa Pedang berteriak, jika ia tidak keracunan tentu sudah sejak tadi turun tangan menolong Long Wan. “Biarkan saja dia mati, aku tidak peduli!”Jawab Tianba dengan ketus, kemudian ia duduk sambil melintangkan kedua tangan di depan dadanya. Mata Tianba mencorong tajam ke arah Jiang Shi dan Yao Guai yang sedang berkelebat hendak mencelalakan Long Wan.“Wut, wut!”Saking tajamnya, Pedang Jiang Shi tampak berkilauan dan mengincar leher Long Wan, sedangkan
“Tidak mungkin!”Zhu Rhui mundur beberapa langkah, kedua matanya melotot ke arah Long Wan.“Apanya yang tidak mungkin? Kamu adalah anaknya Pangeran Tang Rhui, kakak tiri ayahku!”Long Wan mendekati Zhi Rhui, namun di sisi kanan-kirinya dikawal oleh kelompok Klan Bintang Utara, hal itu membuat Jiang Shi dan Yao Guai tidak bisa menyerangnya.“Seperti halnya ayahmu, kamu juga berwatak licik, culas dan sangat kejam. Kamu telah menyebabkan perselisihan di wilayah selatan, menyebarkan rahasia peguruan Kuil Rajawali sehingga guru kita terbunuh, menodai Lin Lin dan memfitnahku. Tang Zhi, aku tidak akan melepaskanmu!”Mendengar ucapan Long Wan, Tianba yang sejak tadi hanya duduk di samping gurunya kini mengerutkan dahinya. Ucapan terakhir Long Wan benar-benar menarik perhatiannya.“Long Wan, benarkah dia yang sudah menodai Lin Lin?”Tianba berteriak dengan sangat nyaring. Long Wan menganggukan kepalanya kemudian menjawab pertanyaan Tianba.“Benar, menurut pengakuan Lin Lin orang yang sudah men
“Serang!”Zhi Rhui, atau Tang Zhi berteriak sangat lantang.“Sring, sring!”Puluhan anak panah meluncur sangat capat. Terdengar jeritan dari para penonton, mereka memang memiliki ilmu silat yang lumayan, akan tetapi untuk menghadapi puluhan anak panah berapi tentu saja tidak tidak berdaya.“Hup!”Si Kelalawar Hijau memutar tongkatnya, di kalangan pendekar hanya ia dan si Jari Sakti yang tidak keracunan. Dengan sekuat tenaga, dia berusaha melindungi kawan-kawannya dari serbuan anak panah yang meluncur dari segala arah.“Tang Zhi, hentikan!”Akan tetapi seruan Long Wan tidak ditanggapinya, Tang Zhi terus memerintahkan anak buahnya membantai seluruh para pendekar. Sedangkan datuk hitam dan anak buahnya tidak diserang, asalkan mereka tidak ikut campur maka keselamatannya terjamin.“Kurang ajar!”Amarah Long Wan meluap-luap, seluruh tubuh pemuda itu mengeluarkan uap dan hawa panas. Inilah tenaga dalam Naga Langit yang bangkit saat dirinya benar-benar emosi.“Eh!”Namra dan kawan-kawannya t