Laura menepati janjinya untuk membelikan semua orang yang tinggal di rumah oleh-oleh sepulang dari pameran. Bukan hadiah yang besar. Hanya pakaian yang ia pilihkan tadi di mall setelah ia makan siang bersama dengan Jake. Dibantu oleh Han—sopirnya Jake—pakaian-pakaian itu didistribusikan kepada masing-masing penerima, sesuai nama yang ditulis Laura di setiap kemasannya. “Tapi aku belum tanya, Sayang,” ucap Jake saat mereka baru saja keluar dari mobil dan berjalan untuk memasuki rumah. “Apa, Jake?” “Dalam rangka apa kamu membelikan semua orang di rumah ini hadiah?” tanya Jake balik, mengguncang lirih tangan Laura yang sedang ia genggam. “Aku tidak memiliki niat apapun, Jake,” jawab Laura, sekilas memandang Jake dan melemparkan senyumnya yang manis. “Anggap saja itu sebagai sebuah perayaan kecil karena aku kembali ke rumah ini, atau mungkin … atas membaiknya hubungan kita?” Laura tak bisa menahan senyumnya, ada kebahagiaan yang sangat kentara saat ia menyebut kata ‘kita’ karena dul
Read more