“Dia sudah tidak ada di dunia ini, Fidel,” ucap Erick. “Dia meninggal beberapa minggu setelah kamu pergi dari Paris. Hal yang berulang kali aku pertanyakan saat itu hanya satu, di mana hatimu?” “Maafkan aku, Erick …” kata Fidel, memohon. “Memaafkanmu yang meninggalkan anak kita? Dia baru berumur tujuh bulan saat kamu pergi, Fidella!” hardik Erick, suaranya menggema, menggelegar mengoyak membran timpani. “Jawab aku! Kamu malu melahirkannya, ‘kan?” “Aku—“ Fidel berhenti bicara saat jemari kekar Erick tiba-tiba melingkar di pangkal lehernya. “Dia membutuhkan kasih sayang seorang ibu, dia masih sangat kecil untuk tahu penderitaan sebesar itu saat kamu meninggalkannya.” Suaranya gemetar, seolah ia sudah terlalu lama memendam ini dan malam hari ini adalah puncak kesabarannya. “A-aku hanya … t-tidak s-siap memiliki anak,” jawab Fidel, gugup hingga terbata-bata. “Apalagi saat tahu setelah melahirkannya, ternyata dia mengalami down syndrome.” “Dia tidak meminta untuk dilahirkan di dunia
Last Updated : 2024-08-22 Read more