Semua Bab Dinikahi Miliarder Buruk Rupa: Bab 41 - Bab 50

500 Bab

Bab 41

Suasana menjadi tegang. Bahkan, Grace yang berdiri di dekat tangga merasa sangat gugup. Grace terus memandangi Harry yang membelakanginya. Tiba-tiba, dia merasa Harry tampak kesepian.Harry dan Steven adalah saudara seayah, tetapi beda ibu. Aryan lebih menyayangi Harry. Sebagai anak sulung, Steven tentu harus memikirkan kepentingan sendiri. Dia tidak akan membiarkan saham 20 persen milik Aryan diserahkan kepada Harry. Grace tahu hidup Harry di Keluarga Prayogo sangat sulit. Namun, dia tidak menyangka Harry begitu kesulitan sampai-sampai didesak Steven.Tak lama kemudian, Harry berkata dengan tenang, "Kak Steven tenang saja. Aku pasti nggak akan mengingkari janjiku. Aku sama sekali nggak mendengar Ayah berniat menyerahkan sahamnya kepadaku. Kalaupun ada, aku pasti akan menolaknya."Steven menimpali, "Aku baru merasa tenang setelah mendengar omonganmu ini. Kalau begitu, aku nggak akan berlama-lama lagi di sini. Aku juga mau menyelamatimu karena sudah menemukan calon istri."Steven berdir
Baca selengkapnya

Bab 42

Grace pergi ke bar pada siang hari untuk melihat-lihat terlebih dahulu. Sebagian besar tamu yang mengunjungi bar adalah mahasiswa di ibu kota. Jadi, bar ini cukup aman. Malam harinya, Grace langsung datang ke bar setelah kelas berakhir. Dia mengganti seragam pelayan.Saat Hannah datang, dia melihat Grace sibuk mengambilkan anggur untuk para tamu. Bisnis bar waktu malam hari sangat bagus. Grace sama sekali tidak sempat beristirahat untuk mengobrol dengan Hannah. Pada pukul 9 malam, Grace pamit pulang dengan Siska. Hannah merasa kasihan ketika melihat Grace yang keringatan.Hannah membantu Grace menyeka keringatnya seraya bertanya, "Apa kamu kekurangan uang? Beri tahu aku kalau kamu butuh uang. Untuk apa kamu bersusah payah kerja?"Grace menyahut, "Aku nggak merasa kesusahan. Dulu aku juga pernah kerja. Penghasilan di sini sudah cukup tinggi. Aku pikir mahasiswa itu miskin. Siapa sangka, tip yang mereka berikan kepadaku lumayan banyak."Hannah bertanya lagi, "Grace, sebenarnya apa yang t
Baca selengkapnya

Bab 43

Rudi bertanya balik, "Nona Grace, apa yang ingin kamu tanyakan?"Grace membalas dengan ragu-ragu, "Itu ... berapa gaji yang diberikan Harry kepadamu setiap bulan?"Rudi yang kebingungan menyahut, "Kenapa Nona Grace tiba-tiba menanyakan hal ini? Aku nggak punya gaji tetap. Tiap bulan, Tuan Harry akan memberiku uang untuk mengurus kebutuhan di rumah ini, seperti beli sayur dan barang lainnya.""Berapa banyak uang yang diberikan Harry kepadamu?" tanya Grace.Rudi ingin menjawab sekitar 200 juta, tetapi dia teringat dengan pesan Harry yang menyuruhnya untuk rendah hati agar tidak mengejutkan Grace. Akhirnya, Rudi menjawab seraya tersenyum, "Nggak banyak. Hanya 10 juta."Grace yang terkejut berseru, "Sepuluh juta? Banyak sekali!"Rudi segera mengoreksi, "Sebenarnya setiap bulan tetap ada sisa uang. Totalnya sekitar 6 juta. Aku akan mengembalikannya kepada Tuan Harry."Grace menanggapi, "Begini baru benar. Orang yang makan di rumah ini hanya aku, kamu, dan Harry. Kadang-kadang Juan juga maka
Baca selengkapnya

Bab 44

Grace menyahut, "Harry, bagiku kamu sangat kompeten. Sekarang, mencari pekerjaan di ibu kota sulit sekali. Kamu sudah cukup hebat bisa menghasilkan 100 juta per bulan. Itu berarti kamu bisa menghasilkan 1,2 miliar dalam setahun. Pantas saja perusahaan mempekerjakan sekretaris untuk membantumu."Harry tidak bisa berkata-kata. Gaji yang diberikan Harry kepada Juan saja sudah melebihi 1 miliar per bulan. Grace melanjutkan, "Harry, kita sudah memutuskan untuk hidup bersama. Seharusnya kita lebih berhemat dan menabung setiap bulan. Kelak kita akan menikah, kemungkinan kita menjalani program bayi tabung ... bukan, maksudku kita akan punya anak. Semuanya membutuhkan uang."Melihat ekspresi Grace yang serius saat berbicara, hati Harry luluh. Dia akan mendengarkan semua perkataan Grace. Kemudian, Harry menyerahkan kartu bank kepada Grace dan menjelaskan, "Semua gajiku ada di sini. Kamu bantu aku simpan. Kode PIN-nya sudah diganti menjadi hari ulang tahunmu. Beli saja apa pun yang kamu suka. Jan
Baca selengkapnya

Bab 45

"Um," sahut Grace. Dia mulai mengantuk. Pelukan Harry sangat hangat sehingga Grace merasa tenang, seolah-olah suara petir dan hujan di luar tidak terdengar lagi. Grace mencari posisi yang nyaman, lalu tertidur.Harry sama sekali tidak berhasrat. Dia merasa dirinya seperti menodai Grace yang polos jika berpikiran mesum. Harry yang merasa pusing membatin, 'Sialan, aku bahkan merasa seperti berbuat dosa saat memikirkan tunanganku. Bagaimana kalau kelak aku benar-benar menidurinya?'....Keesokan harinya, Grace yang hendak berangkat ke kampus menelepon Hannah dan memberitahunya bahwa Harry sudah menyerahkan gajinya. Grace bertanya, "Oh, iya. Hannah, kapan kamu ada waktu? Ada banyak soal yang nggak bisa kukerjakan, sulit sekali ...."Grace mengambil jurusan keuangan. Dia sendiri tidak terlalu menyukainya. Dulu, Viktor yang membantu Grace mengisi formulir pemilihan jurusan. Mungkin Viktor ingin Grace belajar keuangan agar bisa membantu Grup Lugiman. Namun, Grace sudah melupakan apa yang dipe
Baca selengkapnya

Bab 46

Grace menjelaskan, "Kak Siska, kamu benar-benar salah paham. Dia hanya seniorku. Malam ini Hannah nggak bisa datang, jadi Hannah meminta dia untuk mengantarku pulang. Aku mau ditemani karena aku nggak berani pulang malam-malam sendirian."Melihat wajah Grace yang memerah, Siska hanya tersenyum dan tidak berkomentar lagi. Pada pukul 9 malam, Grace pun pulang.Dennis yang mengantar Grace. Mobil Dennis lumayan bagus karena dia berasal dari keluarga kaya. Meskipun tidak bisa dibandingkan dengan Rolls-Royce atau Porsche Cayenne, mobil Dennis juga cukup mahal.Grace memberi tahu alamat rumah Harry. Dennis yang terkejut bertanya, "Itu kompleks perumahan orang kaya. Kamu tinggal di sana?"Grace ingin mengatakan tunangannya tinggal di sana. Namun, dia juga tidak ingin kabar dirinya tinggal serumah dengan seorang pria sebelum menikah tersebar. Jadi, Grace menjawab, "Kerabatku tinggal di sana."Dennis mengangguk. Semua orang tahu bahwa Greta akan menikah dengan Frandy. Jadi, wajar saja jika Kelua
Baca selengkapnya

Bab 47

Grace baru menyadari ternyata Harry belum pergi. Dia menegur, "Apa yang kamu lakukan? Aku sedang belajar dengan kakak kelasku. Kamu benar-benar nggak sopan kalau tiba-tiba menutup laptop."Harry bertanya, "Memangnya soal apa yang nggak bisa kamu kerjakan? Untuk apa kamu mencari orang lain padahal ada ahli di rumah?"Ekspresi Harry sangat muram. Grace juga tidak bodoh, dia tiba-tiba teringat sesuatu. Grace bertanya dengan ekspresi curiga, "Harry ... apa kamu ... cemburu?""Apa aku perlu cemburu dengan anak ingusan seperti itu?" tanya Harry. Dia mencibir, tetapi sebenarnya dia memang cemburu. Beraninya pria itu mengantar tunangannya pulang!Kemudian, ponsel Grace berdering. Grace langsung menjawab panggilan telepon. Dennis bertanya, "Kenapa kamu mengakhiri panggilan videonya?"Harry merebut ponsel Grace dan menjawab dengan ketus, "Grace sudah mau tidur. Jangan ganggu dia lagi."Grace memandang Harry dengan ekspresi tidak berdaya. Sudah jelas Harry sangat marah.Di sisi lain, Dennis kaget
Baca selengkapnya

Bab 48

Grace segera mengambil tugasnya. Sebenarnya dia merasa malu. Jelas-jelas Grace sudah masuk universitas, tetapi dia merasa dirinya seperti murid SD. Awalnya, dia tidak terlalu banyak berharap kepada Harry. Siapa sangka, Harry memahami semuanya. Harry pasti pebisnis licik karena dia bisa mengerjakan soal yang begitu sulit!Harry menjelaskan satu per satu kepada Grace. Suara Harry yang serak sangat enak didengar. Grace tertarik dengan suara Harry. Dia sama sekali tidak fokus dengan penjelasan Harry. Grace terus memandangi wajah Harry. Bibir Harry yang seksi tidak berhenti bergerak. Harry tampak serius dan sabar saat mengajar Grace.Grace terlena melihat pesona Harry. Akhirnya, Harry bertanya setelah selesai menjelaskan, "Kamu sudah paham?"Begitu mendongak, Harry melihat Grace sedang memandanginya. Ternyata, Grace melamun. Harry merasa tidak berdaya. Dia mengetuk kepala Grace dan berucap, "Apa kamu sudah puas melihatku? Air liurmu hampir menetes."Mendengar ucapan Harry, Grace baru tersad
Baca selengkapnya

Bab 49

Grace bertanya, "Apa besok siang kamu makan bersamaku? Masih ada soal yang nggak kupahami."Harry menyahut, "Aku akan mencarimu di kampus.""Oke," ucap Grace sembari tersenyum.....Keesokan harinya, Grace mengumpulkan tugas tepat waktu. Saat siang, Dennis mencari Grace. Dia berkata, "Aku melihat tugasmu di kantor guru. Jawabanmu sangat bagus. Ternyata kamu begitu pintar. Kamu bisa langsung paham setelah mendengar penjelasan."Dennis mengusap kepala Grace. Sementara itu, Grace tersenyum lebar saat dipuji Dennis. Tentu saja, Grace tidak lupa bahwa ini adalah kontribusi Harry. Grace berujar, "Itu karena aku menemukan seorang ahli."Mendengar ucapan Grace, Dennis tersenyum. Dia mengira Grace sedang membicarakan dirinya. Grace melihat jam, seharusnya Harry sudah sampai. Grace ingin menunggu Harry di persimpangan jalan, lalu dia berpamitan dengan Dennis. Siapa sangka, Dennis juga berjalan ke arah yang sama dengan Grace. Mereka berdua berjalan sambil mengobrol.Mobil Harry berhenti di persim
Baca selengkapnya

Bab 50

Grace hanya memikirkan makanan! Apa dia tidak tahu tunangannya diprovokasi? Harry menarik napas dalam-dalam, dia takut dirinya akan berkelahi dengan Dennis. Namun, Harry bukan anak muda lagi. Dia harus mengalahkan Dennis dengan kepintarannya, bukan kekerasan. Harry berucap, "Oke.""Ayo naik ke mobil Paman!" seru Grace. Dia ketagihan memanggil Harry "paman". Sepertinya dia sudah melupakan rasa sakit di bokongnya. Grace membuka pintu mobil bagian belakang dan hendak masuk. Dennis juga mengikutinya.Harry berkata dengan ekspresi masam, "Grace, bagaimana kalau kamu duduk di depan? Biar aku dan Dennis yang duduk di belakang."Grace berkomentar, "Ha? Badan kalian berdua tegap sekali, takutnya terlalu sempit."Harry melirik Grace dengan dingin sehingga Grace ketakutan. Dia tahu Harry marah, jadi dia segera membuka pintu mobil bagian depan. Juan melihat Grace dengan ekspresi gelisah.Grace pun kebingungan. Dia mulai merasa gugup, apa dia berbuat salah? Sementara itu, Harry dan Dennis terus ber
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
50
DMCA.com Protection Status