All Chapters of Kesenangan Satu Malam: Jahatnya Suami Triliuner: Chapter 11 - Chapter 20

290 Chapters

Bab 11

Rafael tidak keberatan dia duduk di sana. Dia menutup ponselnya setelah mengatakan beberapa kata singkat.Rafael kemudian berjalan ke arah Karina. Semakin Rafael mendekat, jantung Karina berdegup semakin kencang. Seluruh tubuh Karina menjadi kaku. Karina masih menundukkan kepalanya dengan tangan di atas lutut dan sama sekali tidak berani mengeluarkan suara.Karina membenci dirinya yang penakut seperti ini. Dia berpikir jelas-jelas dirinya adalah korban, tetapi mengapa dia selalu tidak bisa mengangkat kepalanya di depan pria ini?Sebenarnya, Karina tidak perlu mempermasalahkan hal ini karena sikap kebanyakan orang bahkan lebih buruk ketika berada di depan Rafael.Ada orang-orang yang dilahirkan dengan aura yang mendominasi. Mereka seperti seorang raja tanpa peduli berada di zaman apa.Rafael sudah berdiri di depan Karina. Ketika dia mengulurkan tangannya, Karina refleks menghindar dengan ketakutan. Melihat ini, alis Rafael terangkat dan berpikir apakah dirinya terlihat seperti bintang b
Read more

Bab 12

Di tangan Rafael ada kantong berisikan es, dia awalnya bermaksud memberikan kompres itu kepada Karina. Dia tidak menduga, begitu dia keluar, dia melihat Karina perlahan-lahan berjalan menuju pintu depan.'Apa yang ingin wanita ini lakukan lagi?''Bukankah dia ingin ada hubungan denganku lagi makanya bersusah payah seperti ini untuk bisa datang ke rumahku? Terus kenapa dia bersikap seperti sangat nggak menyukaiku? Apa dia ingin menggunakan trik jual mahal lagi?'Rafael tahu bahwa pria mungkin sangat menyukai trik itu, tetapi jika berpikir bisa memikat hatinya dengan menggunakan trik ini secara berulang-ulang, Rafael hanya akan merasa wanita ini sangatlah bodoh. Jika si pria tidak peduli dengan si wanita, trik seperti itu hanyalah sebuah kekonyolan di mata si pria.Rafael hanya melihat Karina berjalan ke pintu. Begitu Karina meletakkan tangannya di pegangan pintu, suara alarm rumah berbunyi.Karina kaget sampai sangat ketakutan, seluruh bulu kuduknya bahkan berdiri. Dia melihat sekelilin
Read more

Bab 13

Karina mengangguk dan dengan gugup menggenggam ujung bajunya. Bajunya yang basah membuatnya merasa tidak nyaman. "Nggak baik aku berlama-lama di sini, terima sudah menyelamatkanku, aku nggak akan muncul di hadapanmu lagi."Rafael tampak sedikit kesal. Mungkin karena trik yang digunakan Karina tidak seperti pada umumnya, dia jadi tidak bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Karina. Atau mungkin karena Karina yang saat ini basah kuyup terlihat seperti menggodanya, membuatnya tidak bisa tenang.'Apa sebenarnya tujuan wanita ini? Benarkah hanya kebetulan muncul di depanku? Tapi kenapa dia bisa berada di sini dan dengan kebetulan bertemu denganku? Perumahan ini hanya ada orang-orang kaya, perlu sekitar 20 menit berkendara kalau ingin ke perumahan biasa. Kalau dia nggak ada motif tersembunyi, kenapa dia muncul di sini?''Kalau dia ingin menarik perhatianku, aku bisa ucapkan padanya selamat, kamu sudah berhasil!'"Kalau kamu ingin bersamaku, sebaiknya kamu nggak bermain trik jual mahal lagi.
Read more

Bab 14

Saat ini, hujan badai telah membuat langit menjadi gelap, seakan-akan dunia akan segera berakhir.Karina berjalan sambil menjinjitkan kakinya yang terkilir itu berjalan dengan susah payah di sisi jalan, menerobos hujan deras yang tidak berhenti mengguyurnya. Meskipun hampir tidak bisa membuka matanya di tengah cuaca seperti ini, dia tidak mengeluh sama sekali karena ini adalah pilihan yang dia ambil sendiri.Setelah berjalan cukup lama, Karina tiba-tiba merasa ada sesuatu yang kurang.Begitu wajah Neo terlintas di benaknya, dia langsung membeku di tempat dan ekspresinya menjadi muram.'Gawat! Dokumen yang Pak Neo berikan padaku ketinggalan di rumah orang itu!'Karena pertikaian tadi, dia jadi lupa dengan dokumen itu. 'Harus bagaimana sekarang? Kembali ke sana dan ambil dokumen itu?'Karina sama sekali tidak ingin bertemu dengan pria egosentris itu lagi.Akan tetapi, dokumen itu merupakan dokumen rahasia dan ada anotasi yang ditulis Neo. Jika Karina tidak mengambilnya kembali, akan gawa
Read more

Bab 15

"Ah!" Karina terkejut dan bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku!" Karina mulai berjuang melepaskan diri, tetapi bagaimana mungkin dia bisa menandingi kekuatan Rafael.Rafael merasakan dirinya seperti berada di rumah es, rasa dingin hampir membuatnya menggila. Namun, tiba-tiba ada pemanas muncul di depannya. Dia hanya bisa mengikuti nalurinya, memeluk pemanas itu dengan erat, berusaha mati-matian untuk menyerap kehangatan itu.Pemanas itu tentu saja adalah Karina.Karina saat ini sedang demam karena berada di bawah guyuran air hujan dalam durasi yang cukup lama. Oleh karena itu, suhu tubuhnya jauh lebih tinggi daripada orang biasa, tetapi suhu ini sangat cocok untuk Rafael yang takut dingin.Setelah tubuhnya berangsur-angsur menjadi lebih hangat, kesadaran Rafael pun kembali. Ketika pandangannya mulai jelas, dia menemukan bahwa di bawahnya ada sesuatu yang sedang meronta-ronta, berusaha untuk melepaskan diri dari pelukannya.'Bukankah dia wanita ya
Read more

Bab 16

Rafael jarang tersenyum, ekspresinya selalu dingin sampai membuat orang-orang tidak berani mendekatinya. Tidak ada yang tahu betapa menawannya pria ini ketika dia tersenyum.Jika di dunia ini ada iblis, mungkin iblis itu adalah Rafael.Berbahaya, tetapi terus-menerus memikat orang.Karina yang lebih mementingkan perilaku daripada wajah berdebar-debar ketika melihat Rafael yang tersenyum. Dia merasa wajahnya seketika semakin terasa panas dan dia kesulitan untuk bernapas."Bantu aku," perintah Rafael seperti seorang kaisar.Karina seperti kehilangan kendali diri dan mulai menuruti perkataan Rafael. Dia hanya menunduk, sama sekali tidak bisa mengatakan sepatah kata pun.Dia menuntun Rafael, mengantar Rafael ke kamar tidur.Rafael mengeluarkan sebuah botol kaca yang masih tersegel dari tas kerja yang sekalian dibawa masuk olehnya. Di dalam botol kaca itu terdapat banyak kapsul bening. "Tuangkan segelas air untukku," perintahnya.Rafael sepenuhnya memperlakukan Karina seperti seorang pelaya
Read more

Bab 17

"Hmm ...." Karina membelalak, menatap pria yang sedang menggigit bibirnya.Sebelum dia bisa mendorong Rafael menjauh, Rafael melepaskannya terlebih dahulu.Rafael menyedot semua air di mulut Karina, menelan obat dengan air itu. Kemudian, dia menjilat sisa air di sudut mulutnya dengan ekspresi puas."Kamu! Apa yang kamu lakukan?" Karina malu juga marah. Dia terus menyeka mulutnya, mencoba untuk menghilangkan aroma Rafael.Setelah minum obat, warna wajah Rafael berangsur-angsur kembali normal. Di bawah cahaya lampu lembut, dengan wajah tampannya dan sorot matanya yang memikat, dia menatap Karina dan menjawab, "Minum obat.""Kamu minum obat kenapa harus ...." Karina tidak bisa melanjutkan ucapannya. Matanya mulai berkaca-kaca, dia merasa tidak berdaya.Ciuman pertamanya hilang dengan cara ....'Pergi dari sini!'Pikiran itu terlintas di benak Karina.Karina baru bangkit berdiri sudah ditarik kembali dan Rafael menekannya di bawah.Mungkin karena frigofobia-nya sudah hilang, Rafael sedang
Read more

Bab 18

Karina merasa seperti sedang mengalami penyiksaan.Karena masih mengenakan pakaian yang basah setelah kehujanan cukup lama, dia pun demam tinggi sampai tidak sadar apa yang sedang terjadi padanya saat ini.Sementara Rafael, dia merasa seperti sedang memeluk sebuah pemanas yang membuat suhu tubuhnya yang dingin berangsur-angsur kembali normal.Dia terus menatap wajah Karina yang terlihat sangat merah itu. Ketika matanya bertemu dengan mata Karina yang terlihat tidak fokus itu, tetapi entah mengapa sangat memikatnya, Rafael pun menciumi mata Karina dengan lembut.Tidak ada yang menduga, ciuman singkat itu membuat rasionalitasnya hilang dalam sekejap.Selanjutnya, ciuman yang intens menyerbu Karina.Pipinya, dahinya, hidungnya, bahkan bibirnya, semuanya telah disentuh oleh Rafael.Seorang pria dan seorang wanita berada di satu kamar, saling berpelukan erat sampai membuat suhu kamar meningkat. Jika selanjutnya tidak terjadi sesuatu, rasanya tidak masuk akal.Entah siapa yang berinisiatif l
Read more

Bab 19

Suara Rafael yang baru bangun itu menggelitik Karina dan membuat wajahnya seketika memanas."Dasar mesum! Lepaskan aku!" seru Karina yang tersipu malu dan berusaha melepaskan tangan yang sedang memeluknya. Dia sudah mengerahkan seluruh kekuatannya, tetapi tidak berhasil dan malah terengah-engah.Napas panas yang mengenai punggungnya membuat bulu kuduknya berdiri. Karina merasa sekujur tubuhnya tersengat listrik dan menjadi mati rasa.Karina terus meronta dan membuat Rafael sadar sepenuhnya. Melihat Karina begitu aktif sampai membuatnya langsung terjaga, Rafael pun menggigit bahu mulus Karina sebagai sebuah hukuman."Ah!"Rasa sakit gigitan itu membuat Karina menjerit dan seketika mematung."Kenapa kamu berisik sekali?" tanya Rafael dengan nada yang penuh kasih sambil membalikkan Karina agar menghadap ke arahnya.Tindakan Karina membuat Rafael tertawa. Rafael mengulurkan tangannya, melepaskan selimut yang menghalangi pemandangan indah di depannya sambil bergurau, "Apa masih ada bagian t
Read more

Bab 20

"Lepaskan aku!" Karina mendapatkan kembali kekuatannya dan terus berjuang untuk melepaskan diri.Namun, semua itu tetap saja sia-sia."Begini caramu memperlakukan orang yang sudah menjagamu semalaman?" ujar Rafael dengan suara yang sedikit dingin sambil menahan tangan Karina ke dadanya."Menjagaku?" tanya Karina dengan bingung."Kamu nggak tahu demammu sudah hampir 40 derajat? Kalau aku nggak menyadarinya tepat waktu dan memberikan perawatan darurat, otakmu sekarang pasti sudah rusak. Bagaimana mungkin kamu masih bisa cari ribut seperti ini denganku?"Karina sama sekali tidak tahu dirinya demam. Akan tetapi, dia samar-samar ingat tubuhnya terasa sangat panas dan setelah memeluk "es batu", dia baru merasa jauh lebih sejuk. Menurutnya, ekspresi Rafael tidak terlihat sedang berbohong dan ini membuatnya berpikir Rafael mungkin memang telah menjaganya sepanjang malam.Pemikiran itu salah besar!Bagaimana mungkin Rafael bisa menjaga orang lain? Rafael hanya menyuapi obat setelah tahu Karina
Read more
PREV
123456
...
29
DMCA.com Protection Status