Melihat Francis, Joan segera melambai padanya dengan penuh semangat. "Francis, aku di sini!"Francis mengangguk kepada Joan. Matanya memperhatikan Joan dari atas ke bawah, memegangi dahinya yang tiba-tiba berkedut. "Kenapa kamu bisa sampai seperti ini lagi?""Hehe, ada sedikit masalah tadi." Joan tertawa canggung.Francis berjalan mendekat, melepas jasnya, dan menaruhnya di bahu Joan. "Kelak jangan ceroboh lagi."Joan mengangguk sambil tersenyum, sama sekali tanpa rasa penyesalan. "Aku mengerti ...."Dia buru-buru menarik Karina dan berkata dengan manis, "Untung ada Nona Karina. Kalau nggak, aku sudah ditendang ke luar. Ucapkan terima kasih padanya."Mata Francis tertuju pada Karina, matanya jauh lebih lembut dari sebelumnya. "Terima kasih."Karina tersenyum tipis. "Bukan apa-apa, memang sudah seharusnya."Mereka semua bicara dalam bahasa Cyrenia. Meski yang lain tidak mengerti, mereka tidak buta dan segera mengerti bahwa gadis kecil dengan penampilan tidak menarik ini adalah pendampin
Read more