Share

Bab 47

Di luar, entah sejak kapan hujan mulai turun lagi, disertai dengan sedikit sepoi-sepoi dari angin yang sejuk.

Jeremy pergi mengambil mobil, sedangkan Rafael dan Karina berteduh dari hujan di bawah atap sambil menunggu.

"Hacchi!"

Perbedaan suhu di dalam dan luar rumah membuat Karina menggigil. Gaun mahal yang dikenakannya benar-benar tidak bisa menahan hawa dingin.

Sesaat kemudian, jas Rafael mendarat di bahu Karina.

Karina terkejut dan menatapnya dari samping.

"Aku kepanasan," jawab Rafael singkat.

"...."

Mata Karina samar-samar berkedut dan dia hanya bisa mengerutkan bibirnya. Kapan tuan muda ini mau berhenti bertingkah canggung begitu?

Dia merapikan jas di bahunya itu, yang masih terasa hangat dengan aroma lembut Rafael.

"Terima kasih."

Sudut bibir Rafael terangkat sedikit dan matanya langsung tertuju pada wajah lembutnya. "Kamu bisa bahasa Cyrenia?"

"Aku pernah belajar sedikit."

Tubuh Karina menegang, mengira pria itu akan mulai menginterogasinya.

Penampilan hari ini pasti tidak mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status