Share

Bab 42

Begitu Francis pergi, Karina langsung merasa lega. Pria itu terlihat lembut dan sopan, tetapi matanya sangat dingin. Dia merasakan keanehan yang tak terlukiskan saat memandangnya, yang membuat Karina sangat tidak nyaman.

Rafael tidak ada di sini. Karina tidak perlu melakukan apa pun. Jadi, dia hanya mencari tempat untuk duduk.

Tentu saja, saat ini pun dia tidak berani santai.

Dia tahu ada banyak pasang mata yang memandangnya. Tatapan yang paling membara datang dari mata Reva.

Reva tidak mau dibandingkan seperti ini, tetapi dia terlalu gengsi untuk mencari-cari masalah dengan Karina. Dia berharap Karina mempermalukan dirinya sendiri, agar dia punya alasan untuk merendahkannya.

Tanpa diduga, Karina jauh lebih berhati-hati dari yang dia kira.

Karina duduk dengan patuh di sofa kecil di sudut dan tidak berinisiatif untuk mengobrol dengan orang lain. Duduk diam dan cantik seperti lukisan.

Meski hanya duduk di sana, banyak pria yang tidak bisa mengalihkan pandangan. Para teman wanitanya sanga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status