Semua Bab Aku Juga Keturunan Jenderal: Bab 101 - Bab 110

690 Bab

Bab 101

Kini, Pasukan Baja sepenuhnya tunduk pada Intan, terutama Samuel.Samuel dapat melihat betapa hebatnya serangan Intan. Tongkat kayu pecah menjadi banyak potongan dan semuanya rata. Serangan itu menyiratkan kekuatan yang cermat.Di antara banyak potongan kayu yang terpental, hanya potongan kayu yang menyerang leher yang ringan.Matahari terbenam, hari sudah malam. Cahaya api unggun menyinari para tentara yang perlahan bubar dan asyik berdiskusi.Namun, topik diskusi mereka adalah serangan Intan tadi."Tongkat kayu langsung hancur berkeping-keping, hebat sekali, seperti pertunjukan sulap.""Putrinya Jenderal Marko memang hebat.""Sudah kubilang, mana bisa dia diangkat menjadi jenderal bintang lima kalau tidak benar-benar mencetak prestasi perang?""Dasar tidak tahu malu, kamu yang paling marah waktu itu. Kamu juga mau ikut mereka protes ke Panglima. Kalau aku tidak menghentikanmu, kamu akan dihukum.""Aduh, aku terkecoh oleh omongan Jenderal Linda. Jenderal Linda sendiri bilang Jenderal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 102

Intan mengarahkan Tombak Bunga Persik ke tempat dia bertarung dengan Samuel tadi. "Kalau mata kalian masih berfungsi, lihat sendiri kenapa Samuel mengalah."Tempat itu tidak jauh, hanya dua puluhan meter dari tempat mereka.Linda menarik napas dalam-dalam setelah mengikuti arah tunjukan Tombak Bunga Persik. Terdapat lima retakan di permukaan tanah yang masing-masing berliku-liku dan memanjang ke satu tempat.Itulah di mana Samuel berdiri.Selain itu, retakan tersebut sepertinya melewati kaki Samuel. Dari lima retakan itu, ada satu tempat yang besarnya seperti sepasang kaki. Retakannya lebih kecil karena tenaga dalam telah menyerang kedua kaki Samuel.Tanpa pengontrolan tenaga dalam yang baik, kaki Samuel akan lumpuh.Itulah mengapa Samuel mengalah.Linda menarik napas dalam-dalam. Dia tahu dia kalah telak di depan Intan.Namun, Linda segera berdiri tegak. Dia menggandeng lengan Rudi dan bersandar pada Rudi seraya menunjukkan senyuman centil yang dipandang hina olehnya. "Ya, aku kalah d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 103

Intan dipanggil oleh Alfred.Secangkir teh panas diletakkan di depan Intan sehingga uap panas memburamkan matanya.Intan meraih cangkir dan menyeruput teh panas. Teh itu agak pahit, tetapi syukur jika bisa minum teh di kamp militer."Mau bunuh dia?" tanya Alfred."Kepikiran," jawab Intan dengan jujur.Alfred berujar, "Orang yang kuutus untuk melakukan penyelidikan sudah mengirim balasan. Orang Biromo bahkan merahasiakan insiden pembantaian desa. Mereka bilang desa itu kebakaran sehingga semua orang mati terbakar. Apa kamu tahu apa artinya ini?"Tangan Intan yang memegang cangkir menjadi hangat, tetapi hatinya sangat dingin. Lama kemudian, Intan menjawab, "Aku tahu, orang Biromo ingin merahasiakan penghinaan terhadap Putra Mahkota Biromo.""Jadi, sekalipun Kaisar menemukan kebenarannya, Kaisar tidak bisa berbuat apa-apa pada Linda. Setidaknya, kamu tidak perlu khawatir kakekmu akan terlibat dalam masalah karena Linda."Orang Biromo pun tidak mengakui Linda telah membantai desa, apalagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 104

Setelah kalah duel, Linda menjadi topik perbincangan para tentara.Para jenderal yang dihukum karena memercayai Linda pun cuek pada Linda.Untungnya, tentara pimpinan Linda tetap menghormati Linda, terutama tiga ratus tentara yang mencetak prestasi perang bersama Linda. Mereka sangat setia pada Linda.Bagaimanapun, mereka telah mendapat uang penghargaan karena prestasi perang di Kota Wena. Apapun yang orang lain katakan, mereka tetap setia kepada Linda.Selain itu, mereka bersama-sama menjaga sebuah rahasia yang harus dibawa ke liang kubur.Setelah pesimis selama dua hari, Linda kembali semangat.Kini, dia dan Kak Rudi adalah satu kesatuan. Dia tidak memiliki prestasi, tetapi jika Kak Rudi mencetak prestasi, itu adalah kehormatan bersama mereka.Ketika saatnya tiba, dia akan memimpin tentaranya untuk membantu Kak Rudi mencetak prestasi perang. Dengan demikian, Rudi dapat membelanya setelah itu.Linda segera mendiskusikannya dengan Rudi. "Kak Rudi, saat mulai bertempur nanti, aku akan b
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 105

Semua orang sibuk mempersiapkan diri untuk bertempur. Intan menghabiskan setiap hari dalam pelatihan formasi.Lima belas ribu anggota Pasukan Baja dibagi menjadi dua regu, masing-masing bertugas untuk menyerang dan melakukan pertahanan. Setiap regu dibagi lagi menjadi sepuluh tim. Totalnya dua puluh tim.Strategi perang Intan adalah lima tim menyerang dan lima tim melakukan pertahanan secara bergilir. Begitu pertahanan stabil, segera ganti untuk menyerang, lalu ganti untuk melakukan pertahanan.Pelatihan selama beberapa hari akhirnya membuahkan hasil.Kini, senjata sudah memadai. Tentara pertahanan dilengkapi dengan perisai dan pisau, sedangkan tentara penyerang dilengkapi dengan tombak.Panglima mengatakan penyerangan kota akan dimulai dalam dua hari ini. Sebagai pasukan garda depan, Pasukan Baja juga harus menyiapkan strategi penyerangan kota.Pada saatnya nanti, Rudi akan memimpin sepuluh ribu tentara untuk memasang tangga panjang dan mendorong katapel. Jadi, mereka harus berdiskusi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 106

Rudi bertanya lagi dengan suara pelan, "Kalau begitu, kamu menikah denganku karena menyukaiku atau kamu akan menikah dengan siapapun yang ibumu pilih?"Intan berujar, "Pertanyaan ini tidak ada artinya."Rudi segera berkata, "Aku ingin tahu."Intan mengernyit lagi. "Rudi, kamu tidak pernah menempatkan dirimu pada posisi yang benar. Tidak ketika kamu menjadi suamiku, juga tidak ketika kamu menjadi suami Linda sekarang."Rudi menatap Intan dengan matanya yang gelap dan nadanya menjadi dingin. "Jadi, kamu tidak pernah menyukaiku dan hanya menikah denganku karena permintaan ibumu. Sudah kuduga. Aku hanya mencari istri kedua, tapi kamu langsung masuk ke istana dan memohon dekret cerai pada Kaisar. Kamu sama sekali tidak mencintaiku. Kamu yang tidak berperasaan, tapi kamu membuat orang-orang merasa akulah yang bersalah padamu."Intan tertawa saking marah. "Terlepas dari perasaanku padamu, sejak menikah dengan Keluarga Wijaya, aku merawat orang tuamu setiap hari dengan segenap hati dan berbakt
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 107

Penyerangan kota adalah yang paling sadis. Pasukan musuh mengarahkan mesin panah dari benteng Kota Norao ke tentara-tentara di bawah. Jadi, solusinya tetap menggunakan metode sebelumnya, yaitu orang yang terampil dalam teknik meringankan tubuh terbang ke benteng kota.Namun, benteng Kota Norao telah dibuat menjadi lebih kokoh dan lebih tinggi. Dalam waktu sepuluh setengah hari, pasukan Lonis meninggikan benteng kota sebanyak tiga meter. Oleh karena itu, orang yang mampu terbang ke benteng kota hanyalah Alfred, Intan, Marsila, dan teman-temannya.Pada awalnya, Teddi tidak mampu terbang ke atas. Setelah mencoba beberapa kali, dia akhirnya bisa terbang ke atas dengan penuh perjuangan. Namun, sebelum berdiri dengan stabil, musuh sudah menusukkan tombak sehingga dia menjatuhkan diri ke bawah. Marsila menendang musuh itu, lalu melilit Teddi dengan cambuknya dan menarik Teddi ke atas.Saat Marsila sibuk menyelamatkan Teddi, Sherli segera melindunginya dari tombak musuh.Di tengah kepungan pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 108

Di bawah, Rudi membantu untuk menyerang kota. Akan tetapi, dia termangu ketika melihat pasukan Linda mengikutinya dari belakang. Dia berseru dengan cemas, "Kenapa kamu di sini? Bukankah Panglima suruh kamu dan Jenderal Wilson berjaga di belakang?""Sudah kubilang, aku akan membantumu mencetak prestasi." Mata Linda penuh keagresifan. "Penerobosan kota adalah kontribusi utama, jangan sampai itu jadi milik Intan dan temannya. Selain itu, kamu bisa memberi tahu Departemen Militer dan Kaisar, aku juga berkontribusi di garis depan.""Tapi kamu tidak boleh melanggar perintah Panglima!" tukas Rudi."Tidak masalah, selama kamu bisa mencetak prestasi." Linda sama sekali tidak takut. Apapun yang terjadi, dia akan tetap dihukum. Alfred tidak akan memukulnya hingga mati karena dia adalah jenderal wanita pertama yang diakui oleh ibu suri dan telah membanggakan seluruh kaum wanita.Selain itu, Linda panik karena Rudi dan Intan telah menghabiskan banyak waktu bersama ketika melakukan simulasi perang.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 109

Rudi kecewa ketika mendengar omongan Linda. Dia membentak dengan marah, "Mereka tidak perlu berkorban. Kita hanya perlu membantu Pasukan Baja menyerang kota. Kalau kamu mau bantu aku, kamu bisa suruh mereka mengisi batu ke katapel, bukan suruh mereka mati."Tanpa berpikir panjang, Samuel memberi perintah, "Pasukan Baja naik tangga! Yang bukan Pasukan Baja, tendang ke bawah!"Pasukan Baja terbengong. Mereka tersadarkan dan segera memanjat tangga. Melihat ada yang bukan anggota Pasukan Baja, semuanya diseret atau ditendang ke bawah.Orang-orang terus berjatuhan, tetapi tidak ditusuk oleh tombak dan masih hidup.Melihat situasi terkendali, Rudi mendorong Linda ke samping. "Nangis saja di samping."Rudi berlari menuju katapel dan memberi arahan, "Isi batu lagi, lempar!"Linda berdiri dan menyeka air mata. Matanya penuh keagresifan. Dia memerintahkan pasukannya untuk mundur. Setelah benteng kota berhasil diterobos, pasukannya akan menyerbu ke dalam dan membunuh musuh. Pasukannya harus mereb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya

Bab 110

Medan perang berlangsung di dalam benteng Kota Norao. Sejak penyerangan kota dimulai, semua warga mengunci pintu rumah dan bersembunyi.Saat pasukan Lonis menjajah kota tersebut, mereka menindas rakyat dan sering melecehkan wanita. Oleh karena itu, walau tahu akan terjadi pertempuran sengit setelah gerbang kota diterobos, mereka sangat berharap Pasukan Aldiso dapat menerobos ke dalam dan mengusir Pasukan Lonis.Di tengah pertempuran sengit, Linda menyerang ke dalam kota bersama pasukan besar dan segera maju ke garis terdepan. Linda bukan satu-satunya jenderal wanita, tetapi satu-satunya orang yang memakai jubah perang jenderal wanita. Jubah itu khusus dibuatkan untuknya oleh Departemen Militer.Terdapat syal kepala merah di baju pelindung Linda yang melambangkan kegagahannya.Oleh karena itu, Linda tampak sangat mencolok di tengah situasi perang yang kacau.Sanji melihat Linda, begitu pula para tentara Biromo.Strategi untuk menargetkan Linda sudah dimulai, yaitu ketika pasukan musuh y
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
69
DMCA.com Protection Status