Share

Bab 103

Intan dipanggil oleh Alfred.

Secangkir teh panas diletakkan di depan Intan sehingga uap panas memburamkan matanya.

Intan meraih cangkir dan menyeruput teh panas. Teh itu agak pahit, tetapi syukur jika bisa minum teh di kamp militer.

"Mau bunuh dia?" tanya Alfred.

"Kepikiran," jawab Intan dengan jujur.

Alfred berujar, "Orang yang kuutus untuk melakukan penyelidikan sudah mengirim balasan. Orang Biromo bahkan merahasiakan insiden pembantaian desa. Mereka bilang desa itu kebakaran sehingga semua orang mati terbakar. Apa kamu tahu apa artinya ini?"

Tangan Intan yang memegang cangkir menjadi hangat, tetapi hatinya sangat dingin. Lama kemudian, Intan menjawab, "Aku tahu, orang Biromo ingin merahasiakan penghinaan terhadap Putra Mahkota Biromo."

"Jadi, sekalipun Kaisar menemukan kebenarannya, Kaisar tidak bisa berbuat apa-apa pada Linda. Setidaknya, kamu tidak perlu khawatir kakekmu akan terlibat dalam masalah karena Linda."

Orang Biromo pun tidak mengakui Linda telah membantai desa, apalagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status