Aku Juga Keturunan Jenderal의 모든 챕터: 챕터 81 - 챕터 90
200 챕터
Bab 81
Intan diangkat menjadi jenderal bintang lima, lalu dijanjikan posisi jenderal bintang empat. Dapat dilihat bahwa Kaisar Roni menaruh harapan tinggi pada Intan.Rahman tidak berkomentar karena Intan pantas mendapatkan promosi pengecualian tersebut.Rahman berkata, "Pasukan tambahan masih belum sampai. Waktu yang dijanjikan oleh Jenderal Linda sudah lewat."Kaisar Roni agak kesal, tetapi mencari alasan untuk mereka. "Memang sulit untuk menempuh perjalanan di tengah salju."Daniel berkata, "Kaisar, Intan diangkat menjadi jenderal bintang lima pangkat satu, tapi Jenderal Rudi dan Jenderal Linda hanya jenderal bintang lima pangkat dua sekarang. Pangkat mereka lebih rendah dari Jenderal Intan."Sejatinya, Rudi dan Linda telah mencetak prestasi besar, yaitu menandatangani perjanjian perdamaian dengan Biromo, menghentikan peperangan dan menetapkan garis perbatasan. Prestasi tersebut jauh lebih besar daripada prestasi Intan dalam membantu Raja Aldiso menaklukkan sebuah kota.Oleh karena itu, Da
더 보기
Bab 82
Rudi dan Linda maju untuk memberi hormat, "Rudi Wijaya, hormat pada Panglima!""Linda Ismail, hormat pada Panglima!"Alfred mendongak dan tersenyum saat berkata, "Akhirnya kalian sampai."Rudi berucap, "Kami terlambat karena jalanan ditutupi oleh salju. Panglima, mohon maaf.""Takdir tidak merestui, ini bukan salah Jenderal Rudi dan Jenderal Linda." Alfred menoleh pada Intan. Intan hanya melirik mereka sekilas, tetapi tidak berjalan ke sana. Alfred merasa pasti telah terjadi sesuatu di antara mereka.Sementara itu, Teddi dan Rizki yang adalah mantan bawahan jenderal Keluarga Belima mengamati Rudi. Rudi memang tampan, energik dan gagah. Mereka sangat puas.Rudi adalah menantu yang dipilih oleh Nyonya Marisa. Bagaimana mungkin Rudi adalah pria yang buruk?Teddi maju dan menepuk Rudi, lalu tertawa terbahak-bahak. "Jenderal Rudi, akhirnya bisa bertemu denganmu hari ini. Kamu beruntung sekali bisa memiliki istri yang begitu unggul."Rizki juga tersenyum seraya berucap, "Jenderal Rudi, selam
더 보기
Bab 83
Alih-alih marah, Intan tersenyum setelah mendengar omongan Linda. Dia berkata, "Itu hanya masalah sepele, tidak perlu diperbincangkan."Teddi termangu. "Cerai? Kenapa bisa cerai?"Linda menjawab, "Setelah kemenangan Kota Uldi, Yang Mulia menikahkanku dengan Jenderal Rudi sebagai istri kedua. Nona Intan tidak bisa menerima kehadiranku, maka dia memohon dekret untuk cerai."Itu adalah kenyataan, tetapi bukan keseluruhannya.Linda tidak memberitahukan bahwa mereka telah menukar prestasi perang dengan dekret pernikahan supaya para jenderal berasumsi Intan menolak dekret pernikahan dari Kaisar karena cemburu, lalu meminta dekret talak.Bagaimanapun, Intan adalah putri dari Keluarga Adipati Belima. Namun, Intan bukan siapa-siapa di medan perang Manuel.Intan menatap Linda dan berucap, "Kalian telah menukar prestasi yang kalian peroleh dari Kota Uldi dengan pernikahan kepada Kaisar. Begitu pulang, Jenderal Rudi langsung memintaku untuk merestui kalian. Kurasa aku memang seharusnya merestui ci
더 보기
Bab 84
Semua orang terperanjat, termasuk Alfred.Alfred langsung menoleh pada Intan. Intan balas menatap Alfred dengan matanya yang merah dan mengangguk.Teddi, Rizki dan mantan bawahan Marko yang lain terkesiap saat mendengar kabar buruk tersebut. "Kenapa bisa begitu?"Intan bercerita dengan suara pelan, "Delapan bulan lalu, pengintai Biromo yang bersembunyi di ibu kota mengambil tindakan. Keluargaku ... selain mereka yang kubawa ke Kediaman Jenderal saat menikah, semua sudah mati.""Astaga!"Semua orang tidak berani memercayai hal itu. Panglima Marko gugur di medan perang bersama enam putranya, keluarganya pun dibantai. Itu sungguh adalah kemalangan besar.Namun, apakah pengintai Biromo sudah gila? Mengapa mereka berbuat demikian?"Intan, kenapa kamu rahasiakan hal ini? Apa tujuanmu?" provokasi Linda."Cukup!" bentak Alfred. "Berapa banyak pasukan kalian? Katakan dengan jujur."Rudi menggosok pipinya, lalu menjawab, "Panglima, kami membawa seratus ribu tentara ibu kota, sepuluh ribu tentara
더 보기
Bab 85
Rudi meraih tangan Linda dan berkata, "Panglima, mohon maaf. Jenderal Linda hanya gegabah, tidak bermaksud untuk menantang Panglima."Alfred menyeletuk dengan dingin, "Kalau tidak bisa mematuhi perintah, cepat pergi dari Manuel. Aku butuh jenderal yang patuh sepenuhnya."Sekalipun enggan, Linda tidak berani berbicara lagi. Dia melemparkan tatapan dingin pada Intan. Putri dari adipati pasti disanjung oleh orang-orang.Bagaimana bisa putri dari jenderal kecil sepertinya dibandingkan dengan kemakmuran Intan? Namun, Linda bangga karena apa yang dia peroleh sekarang adalah hasil perjuangannya.Tidak seperti Intan yang bisa mendapat prestasi perang tanpa usaha.Linda dengan enggan pergi bersama Rudi. Sebelum keluar, dia berkata, "Aku tidak punya jabatan tinggi dan tidak berasal dari keluarga bangsawan, tidak berhak untuk memprotes. Aku tentu akan mematuhi perintah Panglima."Linda secara tidak langsung menyindir Intan.Linda bahkan berharap Intan akan berdebat dengannya. Namun, Intan berdiri
더 보기
Bab 86
Tidak heran Intan tahu orang Biromo menyamar menjadi orang Lonis untuk maju ke medang perang Manuel, lalu menempuh perjalanan jauh sendirian ke Manuel untuk melapor padanya."Ceritakan padaku setelah kamu sudah tenang." Alfred duduk di sebelah Intan. Tubuhnya yang jangkung bagaikan sebuah perisai.Intan sudah jauh lebih tenang. "Apa lagi yang ingin Panglima ketahui?"Berbagai perasaan berkecamuk di mata Alfred. "Semuanya. Kenapa kamu tiba-tiba menikah, apa yang terjadi setelah kamu menikah, dan seluk-beluk pengintai Biromo membantai Keluarga Bangsawan Belima."Intan tidak tahu mengapa Alfred menanyakan tentang pernikahannya. Intan berterus terang, berusaha menceritakannya secara singkat dan tenang. "Begitu pulang dari Taliani Gunung Pir, aku baru tahu tentang kematian ayah dan kakakku. Aku katakan pada ibu aku mau ke medan perang Manuel, tapi ibu melarangku. Ibu sangat terpukul oleh kematian ayah dan kakakku, hampir menangis setiap hari .... Ibu memaksaku berjanji untuk tinggal di ibu
더 보기
Bab 87
Intan berujar, "Ini belum keterlaluan, masih ada lagi."Intan menceritakan bahwa Keluarga Wijaya ingin mengambil harta bawaannya, serta memfitnahnya dengan tuduhan durhaka dan dengki untuk menceraikannya. Intan berkata, "Ini baru keterlaluan. Tapi di luar dugaan, Kaisar menurunkan dekret untuk menobatkan ayahku sebagai adipati, lalu mengizinkanku cerai dengan Rudi dan membawa pergi seluruh harta bawaanku."Kemarahan membara di mata Alfred. "Beraninya mereka menindas dan merundungmu?""Aku tidak merasa dirundung." Intan meletakkan kedua tangan di atas lutut dan menoleh pada Alfred. Bintik di bawah matanya merah menyala. "Aku akan merasa dirundung kalau aku mencintainya, tapi aku tidak. Bagiku, dapat meninggalkan Kediaman Jenderal adalah suatu pembebasan. Siasat mereka gagal, jadi Panglima bisa melihat betapa marah Linda padaku tadi. Dia marah karena aku cuek terhadap pria yang dia cintai."Linda ingin mempermalukan Intan, tetapi Intan bersikap tenang dan tidak meneteskan air mata setete
더 보기
Bab 88
Tiga puluh ribu Pasukan Baja ibu kota telah dibina oleh Alfred untuk menjaga ketertiban ibu kota. Mereka semua adalah tentara elite yang mengantisipasi invasi raja atau tentara pemberontak ke ibu kota.Pada umumnya, Pasukan Baja tidak akan turun ke medan perang, kecuali dalam situasi terdesak.Sekarang adalah saat genting dalam menaklukkan Manuel. Jika memindahkan tentara dari Venzor, itu akan menimbulkan ambisi Negara Yanon. Oleh karena itu, pasukan tentara di balai Venzor tidak boleh diganggu gugat.Pasukan Baja tidak turun ke medan perang, tetapi tidak berarti mereka tidak pernah turun ke medan perang. Sebaliknya, tiga puluh ribu Pasukan Baja dipilih dari tentara-tentara yang berperang di medan perang dan dilatih lagi.Pasukan Baja terdiri dari sepuluh ribu Perwira Baja yang bertugas untuk melindungi keselamatan Kaisar dan menjaga ketertiban ibu kota.Sepuluh ribu yang lain bertugas untuk menegakkan hukum. Mereka dapat langsung menangkap tersangka, termasuk keluarga kekaisaran. Mere
더 보기
Bab 89
Rudi mengejar Linda. "Kamu tidak pernah mau beri tahu aku sebelumnya. Di Kota Wena waktu itu, aku diperintahkan memimpin pasukan untuk membakar gudang makanan. Bagaimana kamu bisa membuat Panglima Biromo, Sanji, setuju untuk menandatangani perjanjian perdamaian denganmu?"Linda menjadi kesal sekaligus berwaspada. "Sudah kubilang, 'kan? Di Kota Wena, aku menyebarkan informasi bahwa Raja Aldiso telah memenangkan pertempuran di Manuel dan akan segera datang ke medan perang Kota Uldi. Ditambah gudang makanan dibakar, mereka panik sehingga memutuskan untuk menyerah."Ya, Linda telah memberi penjelasan yang sama beberapa kali.Sebelumnya, Rudi tidak merasa ada yang aneh.Sampai ketika menikah dengan Linda, Linda mengajak seratusan tentara. Setelah itu, Jenderal Rizki menegur Linda. Ternyata, Linda memindahkan seratus tentara dari kamp militer tanpa melapor pada Jenderal Rizki terlebih dahulu.Namun, Linda memberitahunya dia sudah melapor dan disetujui oleh Jenderal Rizki. Linda dapat berboho
더 보기
Bab 90
Tidak sampai tiga hari, dua belas ribu pasukan tambahan ramai memperbincangkan suatu hal.Intan diangkat menjadi jenderal bintang lima tanpa prestasi perang, hanya mengandalkan ketenaran ayah dan kakaknya.Tentara pimpinan Linda terus menghasut, "Kalau dia mau memanfaatkan prestasi perang ayah dan kakaknya, menjadi putri bangsawan di ibu kota dan menikmati kemakmuran, terserah dia. Kenapa dia merebut prestasi perang dengan kita di medan perang? Kita mempertaruhkan nyawa untuk membela tanah air untuk mendapatkan prestasi perang, 'kan? Dia tidak berbuat apa-apa, tapi malah jadi jenderal. Sungguh tidak adil!""Dengar-dengar, Raja Aldiso sangat ketat dan tegas. Tak disangka Raja Aldiso juga nepotisme dan memberikan kontribusi besar pada Intan. Buat apa kita berjuang keras? Mungkin musuh-musuh yang kita bunuh di medan perang akan menjadi kontribusi Intan pada akhirnya.""Kita menempuh perjalanan di tengah badai salju karena situasi perang yang sengit di Manuel. Banyak tentara yang jatuh sak
더 보기
이전
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status