Share

Bab 101

Kini, Pasukan Baja sepenuhnya tunduk pada Intan, terutama Samuel.

Samuel dapat melihat betapa hebatnya serangan Intan. Tongkat kayu pecah menjadi banyak potongan dan semuanya rata. Serangan itu menyiratkan kekuatan yang cermat.

Di antara banyak potongan kayu yang terpental, hanya potongan kayu yang menyerang leher yang ringan.

Matahari terbenam, hari sudah malam. Cahaya api unggun menyinari para tentara yang perlahan bubar dan asyik berdiskusi.

Namun, topik diskusi mereka adalah serangan Intan tadi.

"Tongkat kayu langsung hancur berkeping-keping, hebat sekali, seperti pertunjukan sulap."

"Putrinya Jenderal Marko memang hebat."

"Sudah kubilang, mana bisa dia diangkat menjadi jenderal bintang lima kalau tidak benar-benar mencetak prestasi perang?"

"Dasar tidak tahu malu, kamu yang paling marah waktu itu. Kamu juga mau ikut mereka protes ke Panglima. Kalau aku tidak menghentikanmu, kamu akan dihukum."

"Aduh, aku terkecoh oleh omongan Jenderal Linda. Jenderal Linda sendiri bilang Jenderal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status