All Chapters of Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku?: Chapter 31 - Chapter 40

147 Chapters

31). Permintaan untuk Tak Berulah

***"Hampir seratus persen kayanya," kata Aneska. "Nana enggak pernah kecewain aku dalam hal apa pun. Jadi aku selalu percaya sama dia.""Kamu sayang sama Nana?"Sambil mengemudi, Aneska menoleh meskipun sekilas. "Kok nanya gitu sih?" tanyanya. "Kalau ditanya sayang, jawabannya tentu iya dong, Gem. Nana saudara kembar aku. Jadi mana mungkin aku enggak sayang sama dia.""Iya sih," kata Gema."Aneh-aneh aja kamu kalau nanya."Tak menimpali, Gema hanya tersenyum sebagai respon sehingga setelahnya suasana di jalan pun hening. Tak ada obrolan, Aneska dan Gema fokus dengan pikiran masing-masing hingga setelah empat puluh menit di jalan, mobil Gema yang Aneska kendarai tiba di rumah sakit."Sampe," ucap Aneska."Kamu nanti siang mau ke sini buat makan sama aku, kan?" tanya Gema."Iya, tapi kayanya batal di sushi, Gem, aku pengen masak," ucap Aneska—membuat Gema seketika mengerutkan kening."Masak?""Iya," kata Aneska. "Aku pengen bawain kamu makan biar nanti makannya sama-sama di sini. Aku,
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

32). Obrolan yang Diintip

***"Mau."Berpikir selama beberapa detik, pada akhirnya jawaban tersebut Alnaira lontarkan. Bukan satu kata tanpa makna, yang barusaja Alnaira katakan adalah bentuk persetujuan untuk permintaan Gema beberapa waktu lalu.Tegang.Itulah yang Alnaira rasakan setelah berucap, karena bukan hal sepele, keputusan yang barusaja dia ambil adalah keputusan yang cukup serius."Serius?" tanya Gema dengan raut wajah yang seketika cerah."Serius," kata Alnaira. "Tapi enggak cuman setelah habisin waktu berdua, aku pengen kamu berhenti berulah mulai hari ini, karena hadapin semua tingkah kamu aku capek. Kalau kamu bilang kamu sakit, aku juga sakit, Gem, tapi mau gimana lagi? Takdir kita kaya gini dan selain menerima, kita enggak punya pilihan lain.""Punya sebenarnya, Na," kata Gema. "Enggak melulu pasrah, kita bisa lawan takdir dan-""Nyakitin banyak orang?" tanya Alnaira—memotong ucapan Gema dengan sengaja. "Kamu mungkin tega, Gem, lakuin itu, tapi aku enggak karena bagi aku keluarga adalah segala
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

33). Alnaira Menangis?

***"Ya aku jawab aja kalau aku sama kamu enggak ada masalah apa-apa," kata Gema. "Aku cuman minta ditemenin tidur sama kamu selama lima hari dan-""Gema Cakra Ardhana!" bentak Alnaira tanpa ragu. Tak lagi duduk, gadis itu tanpa ragu berdiri dengan raut wajah yang terlihat marah. "Kamu udah janji buat enggak bertingkah lho, Gem, kenapa masih gini aja? Jawab serius, aku lagi enggak pengen bercanda."Tak langsung bersuara, untuk beberapa saat yang Gema lakukan adalah; menatap Alnaira sebelum kemudian berkata, "Aku bilang kalau tadi kamu negur aku karena ruangan ini berantakan, terus aku enggak terima. Jadi kita debat. Itu jawaban yang aku bilang ke Papa, Na, dan kalau kamu enggak percaya, sana tanya aja langsung sama Dokter Devon."Alnaira diam. Menatap lekat Gema untuk yang kesekian kali, itulah yang dia lakukan hingga pintu ruangan yang dibuka dari luar membuat atensi dia dan Gema beralih."Waw, pasangan mantan lagi apa nih? Kok mukanya tegang gitu? Baru beres baku hantamkah?"Bukan o
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

34). Telepon dari Regan

***"Siapa?"Alnaira tiba-tiba mendapat telepon, pertanyaan tersebut dilontarkan Gema dengan raut wajah serius.Tak lagi di ruangan tempat mereka bekerja dan beristirahat, saat ini Gema dan Alnaira tengah berada di koridor karena memang setelah mengobrol, berdebat, bahkan mendapat telepon dari Aneska, Gema memutuskan untuk pergi ke kantin guna menghampiri sang calon istriTak mau sendiri, Gema mengajak Alnaira dan tak ada penolakan, gadis itu menerima ajakannya sebagai bukti ikhlas melepas Gema bersama sang saudara kembar."Papa," ucap Alnaira. "Sebentar ya aku angkat dulu. Ah, atau kalau mau duluan ke kantin juga enggak apa-apa. Nanti aku nyusul.""Aku tungguin.""Ya udah."Menjawab telepon sambil menjauh dari Gema, Alnaira menyapa Regan. Mendapat pertanyaan tentang keberadaan, sebuah ajakan untuk makan bersama didapatkan Alnaira sehingga tanpa banyak alasan, dia menerima.Ditunggu di ruang kerja sang papa, selanjutnya itulah yang Alnaira dapatkan sehingga setelah menutup telepon, pu
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

35). Sesuatu yang Mengganjal

***"Menurut kamu perjodohan Anes sama Gema udah tepat belum?" tanya Regan—membuat Alnaira kembali mengerutkan kening. "Kadang Papa suka tiba-tiba takut kalau keputusan yang Papa ambil tuh salah, karena kan dulu awalnya Papa punya niat buat bebasin pilihan anak-anak Papa dalam hal jodoh.""Tepat kok, Pa," ucap Alnaira—seperti biasa berbohong untuk menyembunyikan perasaannya. "Lagian Anes kan suka juga sama Gema. Jadi ya udah cocok.""Iya sih, tapi Gemanya menurut kamu bakalan cinta juga enggak sama Anes?" tanya Regan. "Papa kadang khawatir Gema enggak bakalan cinta dan sayang sama Anes. Enggak cuman itu, Papa juga kadang takut kalau di belakang Papa atau yang lain, Gema sembunyiin sesuatu.""Sembunyiin apa, Pa?""Pacar mungkin?" tanya Regan—membuat perasaan Alnaira sedikit menegang. "Papa takut Gema diam-diam punya pacar cuman disembunyiin, karena perjodohan ini dan nanti setelah menikah, Gema perlakuin Anes enggak baik karena dia cinta perempuan lain.""Papa kayanya kebanyakan nonton
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

36). Tangisan Alnaira

***"Akhirnya Gema menerima Anes."Bersandar pada dinding sebuah ruangan, ucapan tersebut Alnaira lontarkan setelah sebuah postingan di twitter muncul di beranda miliknya.Bukan postingan orang lain, yang Alnaira lihat sekarang adalah postingan milik Gema dengan isi konten; semangkuk soto daging dengan tampilan yang cukup menarik.Tak hanya foto, Gema juga mengetik sebuah pujian untuk rasa soto yang dia makan dan tentunya tak hanya itu, sebuah nama pun ditandai di postingan Gema.Aneskanes.Itulah nama akun yang Gema tandai dan tentunya tanpa perlu bertanya, Alnaira tahu siapa pemilik akun tersebut karena bukan orang lain, orang dengan nama akun twitter Aneskanes adalah sang saudara kembar yang kini sangat dia cintai.Ya, tentu saja.Tak pernah berkurang sedikit pun, rasa cinta dan sayang Alnaira pada Aneska tetaplah besar dari waktu ke waktu. Tak sekadar lewat ucapan, kasih sayang Alnaira dibuktikan dengan berkorbannya dia untuk sang kakak, dan tak cukup sampai di situ, Alnaira rela
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

37). Sebelum Terlambat

***"Dikit," ucap Alnaira dengan senyuman tipisnya. "Tapi enggak apa-apa kok. Seperti yang aku bilang, ini karena belum biasa aja. Nanti lama kelamaan biasa.""Ini belum telat lho, Na, buat bongkar semuanya," kata Dhana. "Gue tahu lo relain Gema karena lo sayang banget sama saudara kembar lo, tapi buktiin kasih sayang ke saudara enggak harus dengan menyakiti diri sendiri. Baru lihat Gema up foto soto buatan Anes aja lo udah sesedih ini, apa kabar kalau nanti mereka tunangan atau nikah?""Kamu lupa?" tanya Alnaira. "Pas Gema sama Anes tunangan, aku juga tunangan, Dhan, jadi aku enggak bakalan sedih.""Yakin?" tanya Dhana. "Lo aja tunangan sama orang yang enggak lo cinta, gimana enggak sedih?""Dhan.""Gue peduli sama lo berdua, Na, gue pengen kalian bahagia dan gue enggak suka sama situasi ini," kats Dhana. "Enggak cuman hubungan lo sama Gema sebagai pacar, hubungan kita sebagai sahabat juga renggang semenjak kalian putus.""Aku minta maaf," ucap Alnaira. "Aku enggak bermaksud bikin pe
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

38). Makan Malam Bersama Regan

***"Kita sampai."Mendengar ucapan tersebut dilontarkan Regan, seulas senyum terukir di bibir Alnaira. Barusaja tiba di parkiran sebuah resto, itulah dirinya dan sang papa karena memang setelah memikirkan semuanya matang-matang, Alnaira memutuskan untuk menerima ajakan makan bersama dari Regan.Tak hadir di kampus, Alnaira menitip absen pada salah satu temannya dan baik hati, permintaan Alnaira dikabulkan sehingga meskipun tak hadir, Alnaira tak terlalu merasa khawatir perihal absensi."Makan di sini, Pa?" tanya Alnaira yang sejak tadi berada di samping kiri Regan."Iya di sini aja," kata Regan. "Papa udah pesan private room biar kita makannya enak."Tak di restoran lain, yang Regan dan Alnaira kunjungi sekarang adalah restoran yang sabtu lalu dijadikan tempat perjodohan Aneska dan Gema, sehingga sedikit besarnya Alnaira bernostalgia."Oh oke.""Ayo turun," kata Regan. "Papa juga udah reservasi jam datang sama pesan makanan. Jadi enggak perlu nunggu, setelah ini kita bisa langsung ma
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

39). Jujur pada Regan?

***Boom!Bukan tanpa alasan, faktanya penyebab di balik Regan yang tiba-tiba mengajak sang putri tengah makan bersama, adalah; hubungan Alnaira dan Gema yang pada akhirnya dia ketahui.Bukan sekadar menebak, Regan tahu semuanya setelah siang tadi tak sengaja melihat sang putri menangis di sebuah koridor sepi di rumah sakit.Penasaran, Regan menguping semua obrolan Alnaira bersama Dhana, sehingga pada akhirnya dia pun tahu semua dan tentu saja Regan merasa bersalah.Merenungi semuanya di tengah kegiatan bekerja, Regan cukup terpukul setelah tahu fakta tentang Alnaira dan Gema. Namun, meskipun begitu dia tak berkata apa pun pada Devon karena mengkonfirmasi pada Alnaira harus dia lakukan lebih dulu sebelum kemudian mengambil tindakan."Pa," panggil Alnaira dengan perasaan kaget yang tak main-main. "Papa kenapa nanya gitu? Aku sama Gema enggak ada hubungan apa-apa. Kita cum-""Jangan bohong sama Papa, Alnaira," potong Regan dengan segera. "Papa enggak pernah ngajarin kamu bohong. Jadi to
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

40). Permintaan untuk Menjaga Rahasia

***"Makasih untuk malam ini, Pa, dan aku harap Papa bisa pegang janji."Setelah hampir sepuluh menit hening, ucapan tersebut Alnaira lontarkan untuk Regan. Bukan tanpa alasan, Alnaira berucap demikian setelah beberapa waktu lalu Regan mau mengabulkan permintaannya yaitu;Tetap menyembunyikan fakta hubungan dia dan Gema dari semua orang yang belum mengetahuinya.Tak mudah, awalnya Regan menolak permintaan putrinya itu karena sebagai kepala keluarga, dia ingin yang terbaik untuk semua anak-anaknya tanpa menyakiti salah satu.Namun, Alnaira yang terus memohon bahkan menangis membuat Regan tak tega sehingga meskipun berat, pria itu menuruti keinginan sang putri tengah."Iya," ucap Regan. "Tapi tentunya apa yang Papa lakuin enggak gratis, karena agar rahasia tetap aman, kamu harus bahagia. Sekali aja Papa lihat kamu nangis, Papa akan bongkar semuanya.""Aku enggak akan nangis lagi, Papa tenang aja," kata Alnaira. "Aneska bahagia, aku bahagia. Jadi enggak akan ada lagi tangisan. Lagipula a
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more
PREV
123456
...
15
DMCA.com Protection Status