Semua Bab Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku?: Bab 41 - Bab 50

147 Bab

41). Bercerita pada Sky?

***"Pengen nanyain cincin sih," kata Sky. "Besok siang gue free. Jadi rencananya gue mau sekalian cari cincin di sini buat tunangan nanti. Nah, lo sukanya yang kaya gimana?""Oh," kata Alnaira. "Aku gimana kamu aja sih, Sky. Cincin apa pun yang kamu beli, aku pasti suka.""Termasuk cincin batu akik?"Alnaira tersenyum. "Ya enggak batu akik juga, Sky," ucapnya. "Cuman ya buat model, kamu bebas tentuin yang gimana aja asalkan jangan yang terlalu wah dan ngejreng karena aku sukanya yang simple-simple aja.""Jadi enggak ada kriteria nih?""Ya itu aja kriterianya, simple," kata Alnaira. "Dan mungkin jangan yang mahal-mahal karena kan-""Belum tentu jadi," celetuk Sky. "Gitu ya?""Kenapa kamu ngomong gitu?""Ya karena gue pikir segala kemungkinan bisa aja terjadi sebelum pernikahan nanti, Na," kata Sky. "Rahasia lo sama Gema yang mungkin kebongkar, atau mungkin lo mendadak berubah pikiran? Itu semua bisa aja terjadi, kan? Jadi gue ngomong kaya barusan.""Semua enggak akan terjadi sih, Sky,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

42). Sikap Dingin

***"Kenapa emang? Kok kaya kaget gitu ada aku di sini?"Ditanya perihal kapan datang ke kamar sang saudara kembar, Aneska justru balik bertanya—membuat Alnaira yang sempat dilanda rasa kaget, seketika membiasakan raut wajah.Tak mau membuat Aneska curiga, itulah Alnaira sekarang sehingga meskipun penasaran tentang terdengar atau tidaknya obrolan dia dan Sky, Alnaira sebisa mungkin tak bertanya."Ya gimana enggak kaget, orang dadakan," kata Alnaira. "Maksudku tuh enggak kedengeran ngetul pintu atau gimana gitu. Jadi ya aku pikir enggak ada orang.""Pintu kamar kamu tadi kebuka sedikit jadi aku langsung masuk," kata Aneska. "Lagian lama banget kamu mandinya, mentang-mentang sambil teleponan.""Kamu tahu aku teleponan?""Tahu," kata Aneska. "Tadi pas baru masuk, aku kan langsung ke pintu kamar mandi dan dari sana aku kaya dengar obrolan gitu cuman samar. Jadi aku pikir kamu lagi teleponan.""Kedengeran enggak sih pas aku ngomong?" tanya Alnaira. "Penasaran soalnya.""Suaranya kedengeran
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

43). Gema Sakit?

***"Enggak," ucap Gema. "Aku cuman lagi agak flu aja dan barusan diem karena hidung aku gatel.""Jaga kesehatan," ucap Alnaira. "Kalau kamu flu, takutnya Anes ketularan. Flu kan gampang banget nyebar. Jadi harus diantisipasi karena enggak lucu, kan, kalau pas nanti pesta tiba, salah satu dari kita kena flu.""Iya, Na, maaf ya," ucap Gema yang membuat Alnaira tak enak."Kenapa minta maaf? Kamu enggak salah," ucap Alnaira. "Jangan lupa minum obat dan sana tidur. Enggak baik kalau sering begadang.""Iya, kamu juga tidur.""Udah chat Anes?" tanya Alnaira—mengabaikan perintah tidur yang Gema lontarkan. "Jangan lupa chat dia meskipun itu sekadar ucapin selamat tidur. Dimulai dari hal kecil, kamu nanti akan terbiasa sama dia dan aku yakin enggak susah buat kamu jatuh cinta sama Anes.""Iya, Na, habis ini aku chat.""Oke," kata Alnaira. "Aku matiin teleponnya ya kalau gitu. Selamat malam dan selamat beristirahat.""Malam, Alnaira Jihan."Tak menimpali lagi ucapan Gema, Alnaira memilih untuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

44). Kabar Tentang Gema

***"Morning."Tiba di dapur setelah sebelumnya bersiap-siap, sapaan tersebut lantas Alnaira lontarkan pada semua orang di sana. Tak berbeda dari biasa, di dapur kini terdapat Regan, Elara, juga Aneska.Tak semua berkumpul di meja makan, Aneska berada di depan kompor dan hal tersebut jelas menarik perhatian, karena tak biasanya perempuan itu memasak di pagi hari.Beralih dari Aneska, Alnaira kembali dibuat heran oleh Elara. Tak sesantai biasa, penampilan sang mama pagi ini terlihat rapi sehingga setelah sapaannya dibalas, Alnaira bertanya,"Mama mau ke mana pagi ini? Kok rapi?""Ke toko, Na," kata Elara. "Hari ini Aneska absen ke toko. Jadi Mama yang handle dan rencananya Mama mau berangkat sama Papa jadi udah rapi.""Anes mau ke mana emang? Kok tumben banget absen?" tanya Alnaira sambil menarik kursi di dekat Regan."Rumah Gema, Na," kata Aneska sambil menoleh. "Pagi ini Tante Gretha chat aku terus bilang kalau Gema katanya sakit. Jadi rencananya aku mau jenguk sambil bawa bubur. Nih
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

45). Bubur Buatan Alnaira?

***Tak memperpanjang obrolan, setelahnya pasangan suami istri tersebut masuk ke dalam mobil. Sudah berpamitan pada Aneska, Regan lekas melajukan kendaraannya itu sehingga di rumah pun hanya tinggal Aneska dan para pekerja.Masih berada di dapur, perempuan itu kini tengah mengemas bubur ke dalam kotak makan. Tak polos, Aneska menghadirkan pula suwiran ayam dan semacamnya di bubur yang dia buat."Semoga Gema suka."Selesai dengan bubur, Aneska pergi ke kamar untuk bersiap-siap hingga pukul delapan, dirinya pergi. Tak menggunakan mobil, Aneska memilih untuk berjalan kaki dan tak memerlukan waktu lama, dirinya tiba dalam sepuluh menit di rumah sang calon suami."Eh, Anes."Disambut sang calon mertua, Aneska tersenyum sebelum kemudian menyapa."Selamat pagi, Tante.""Pagi, Cantik," sapa Gretha. "Mau jenguk Gema, kan?""Iya, sekalian bawain bubur ayam juga," kata Aneska. "Enggak beli, ini aku bikin sendiri biar lebih aman.""Ya ampun anak cantik ini rajin banget," puji Gretha. "Ayo masuk,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

46). Berhenti Menyalahkan Alnaira

***"Ya udah kalau gitu cepat sembuh ya, Gem. Jangan lama-lama sakitnya karena muka kaya lo enggak pantes sakit.""Sialan lo kalau ngomong."Mendapat sahutan tersebut untuk ucapan yang dia lontarkan, Rakhsan tersenyum. Tak banyak berbicara lagi, selanjutnya dia meminta izin untuk memutuskan sambungan telepon dan karena Gema mengizinkan, menekan gambar gagang telepon berwarna merah pun dia lakukan.Panggilan terputus, Rakhsan menoleh ke arah gadis di sampingnya dan tak diam, dia berkata,"Udah enggak khawatir lagi sekarang? Gema katanya cuman meriang sama sakit kepala. Besok atau lusa dia pasti sembuh. Jadi lo enggak usah takut dia mati karena kayanya masih jauh.""Iya, makasih ya, Rak. Berkat kamu, aku jadi tahu kondisi Gema."Bukan orang asing, gadis di samping Rakhsan adalah Alnaira yang pagi ini memintanya untuk bertemu di salah satu koridor rumah sakit.Takut terjadi sesuatu pada sang sahabat, Rakhsan yang beberapa waktu lalu baru tiba di rumah sakit, dengan segera menemui gadis i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

47). Sky vs Dhana

***Jika ketika Rakhsan berhenti, di depan ruangan tak ada siapa-siapa, maka berbeda dengan Dhana karena ketika dirinya kembali, seorang pria nampak berdiri tak jauh dari pintu ruangan.Tak asing dengan pria tersebut, Dhana mengenal siapa dia. Namun, meskipun begitu, hubungannya dengan pria berkaos hitam tersebut tak akrab."Hai," sapa pria tersebut yang tak lain adalah Sky. "Ketemu Nana enggak pas mau ke sini? Dia gue telepon enggak aktif soalnya.""Enggak," jawab Dhana sedikit ketus. "Lagian lo mau ngapain ketemu Nana?""Ya emang kenapa kalau gue mau ketemu Nana?" tanya Sky. "Dia calon tunangan gue dan-""Lo cuman pelampiasan," potong Dhana tanpa permisi. "Meskipun sebentar lagi lo sama dia tunangan, perasaan cinta Nana enggak pernah ke lo karena dia tunangan sama lo atas permintaan Gema.""So?" tanya Sky dengan senyuman miring. "Urusannya sama lo apa? Mau gue cuman pelampiasan, pelarian atau apa pun itu, gue enggak pernah ngerugiin lo, kan? Jadi kenapa lo yang sewot?"Tak menjawab,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

48). Firasat

***PRANG!"Ish!"Spontan mendesis, itulah yang Gema lakukan setelah gelas dari atas meja jatuh terburai di atas lantai. Tak disengaja, gelas tersebut tersenggol lengannya ketika hendak mengambil ponsel dan tak langsung turun untuk memungut pecahan, yang dia lakukan sekarang justru diam."Perasaan gue kenapa mendadak enggak enak gini ya?" tanya Gema pada dirinya sendiri.Menyentuh dada yang tiba-tiba nyeri, selanjutnya itulah yang dia lakukan hingga suara pintu dibuka membuat atensinya beralih."Gem, ada apa? Mama barusan dengar kaya ada yang pec ... eh, aduh, itu gelas ya yang pecah?" tanya Gretha dengan raut wajah kaget. "Kenapa, Gem? Kok bisa pecah?""Enggak sengaja kesenggol, Ma," kata Gema. "Tadi aku mau ambil hp terus tangannya kena gelas. Jadi jatuh.""Duh, tunggu dulu kalau gitu ya, jangan kamu yang mungut biar Mama panggil Bibi," kata Gretha. "Awas jangan turun.""Iya, Ma."Patuh terhadap ucapan Gretha, pada akhirnya Gema diam sambil menunggu sang bibi datang, dan di tengah d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

49). Rindu?

***"Masih kayanya," kata Rakhsan. "Kejadiannya juga, kan, belum lama. Sekitar dua puluh menit lalu.""Gue perlu ke sana enggak sih? Enggak enak banget hati gue, Rak, seriusan," kata Gema. "Gue harus pastiin kondisi Nana dan-""Ada Sky, Gem," potong Rakhsan yang membuat Gema seketika diam. "Dia jagain Nana sejak tadi di IGD karena Dokter Regan masih operasi. Jadi kayanya lo enggak perlu ke sini. Lagian lo juga lagi sakit, kan? Udah aja istirahat di rumah dan jangan banyak tingkah. Nanti soal kondisi Nana, gue kabarin lo lagi."Gema diam.Setelah tadi nyeri usai mendengar apa yang terjadi pada Alnaira, sekarang hatinya kembali sakit karena di saat sang pujaan hati terluka, bukan dirinyalah yang ada di dekat perempuan itu.Gema mengkhawatirkan Alnaira dan dia ingin ada di dekat gadis itu ketika sedang terluka. Namun, sialnya ucapan Rakhsan membuat dia tak bisa melakukan apa pun karena bukan lagi dirinya, Alnaira kini memiliki Sky."Gem.""Gue kangen Nana, Rak," ucap Gema. "Gue pengen ad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya

50). Permintaan Maaf Dhana

***"Dokter Regan!"Berseru di sebuah koridor, itulah yang Dhana lakukan setelah orang yang sangat ingin dia temui, terlihat berjalan tak jauh darinya.Tak banyak basa-basi, selanjutnya yang dia lakukan adalah menghampiri Regan karena setelah dirinya panggil, pria yang tak lain adalah seniornya tersebut berhenti melangkah.Tak sendiri, Regan awalnya ditemani seorang perawat. Namun, setelah Dhana memanggil, pria itu meminta sang perawat pergi sehingga kini Regan hanya berdua saja di sebuah koridor yang cukup sepi di rumah sakit."Ada apa?" tanya Regan. "Mau minta maaf untuk apa yang terjadi sama anak saya?"Belum sempat meminta maaf, sejak kejadian Alnaira tadi Dhana memang sedikit menjauh dari Regan bahkan Alnaira sendiri. Bukan tanpa alasan, hal tersebut dia lakukan karena rasa takut melanda sampai akhirnya kabar mengagetkan dari seorang dokter membuat dia mau tak mau mencari sang senior.Alnaira akan dipindah dinaskan.Itulah yang Dhana dengar dari salah satu rekan kerjanya. Memberi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-09-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status