***"Iya," kata Elara. "Tadi Mama mendadak ngide aja ngajak Gema sarapan dan katanya setelah dichat Anes, dia bisa. Jadi mungkin jam tujuh Gema ke sini.""Oh," kata Alnaira."Kamu kalau mau ngajak Sky juga boleh," kata Elara—teringat lagi pada kedekatan sang putri tengah dengan Sky. "Masih di Jakarta, kan, dia?""Masih, Ma, tapi kayanya enggak usah karena jam segini dia belum bangun," kata Alnaira. "Biasalah suka begadang.""Oh ya udah, Gema aja berarti," kata Elara. "Sarapannya mau apa?""Pancake gimana, Ma? Enak kayanya makan itu.""Boleh," kata Elara. "Gema suka enggak?""Suka kok," kata Alnaira. "Beberapa kali aku bekal itu, dia selalu minta.""Oh ya udah Mama bikin itu deh ya sama Bibi," ucap Elara. "Kamu istirahat aja biar nanti Mama panggil kalau udah siap.""Iya, Ma.""Selamat istirahat.""Makasih, Ma."Ditinggal Elara, Alnaira masih tersenyum hingga setelah menutup kembali pintu kamar, senyumannya perlahan memudar. Menghela napas sambil bersandar, dia buka suara."Ya Tuhan, p
Last Updated : 2024-06-24 Read more