*** Mendapati nama Aneska terpampang, Gema kembali merutuk. Namun, meskipun begitu dia tetap menjawab panggilan bahkan setelah panggilan terhubung, dia menyapa. "Halo." "Hari ini ada jadwal ke kampus enggak?" tanya Aneska. "Aku mau ngajak kamu ngomongin konsep gaun, undangan, sama semacamnya." "Aku di rumah sakit bagian jaga." "Oh jadi semalaman di rumah sakit?" "Ya iya, namanya juga dokter jaga," kata Gema. "Lagian kenapa enggak pilih sendiri aja sih yang kaya gitu? Gaun kan kamu juga yang pake. Undangan juga bebas kalau aku. Gimana kamu aja." "Ya enggak bisalah," kata Aneska. "Yang nikah kan aku sama kamu, bukan aku doang." "Yang nikah emang kita, tapi yang ngebet kamu doang. Aku enggak," kata Gema. "Kalau bukan karena Nana butuh banget darah kamu, enggak bakalan aku mau nikah sama gadis jahat kaya kamu." "Ya udah sih, enggak perlu diungkit," kata Aneska. "Lagian dengan kamu kaya gini, aku juga enggak akan mundur kali. Aku bakalan tetap maju karena aku juga udah berkorban bu
Terakhir Diperbarui : 2024-09-27 Baca selengkapnya