Home / Romansa / Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku? / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku?: Chapter 131 - Chapter 140

147 Chapters

131). Siapa Perempuan yang Kaivan Suka?

***"Enggak sih manggil doang," kata Kaivan. "Habisnya bingung mau bicarain apa.""Kamu tuh," kata Aneska dengan senyuman tipisnya. "Bicarain apa aja kali. Kerjaan, pacar atau apa gitu. Aku siap dengerin kok.""Kerjaan enggak ada yang menarik, Kak, gitu-gitu aja," kata Kaiban. "Pacar? Aku enggak punya pacar karena enggak tahu kenapa aku tuh susah banget buat tertarik sama perempuan.""Menyimpang kamu?""Ya enggak menyimpang juga," kata Kaivan. "Aku normal kok, cuman ya buat tertarik sama cewek tuh susah karena udah lama aku suka sama seseorang dan sampai sekarang aku masih penasaran sama dia.""Penasaran pengen dapatin?" tanya Aneska."Iya," kata Kaivan dengan senyuman tipisnya. "Meskipun kayanya susah, enggak munafik di hati aku ada keinginan buat dapatin dia cuman enggak tahu deh.""Kenapa enggak tahu?" tanya Aneska. "Jadi cowok tuh harus gentle, Kai. Kalau kamu suka sama cewek, nyatain cinta kamu bukan malah perasaannya dipendam. Diambil orang tahu rasa lho.""Udah diambil orang, K
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

132). Terbebani?

***"Udah lama sebenarnya aku simpen perasaan spesial ke Kak Anes, cuman aku enggak berani ungkapin karena aku sadar diri. Aku enggak pantas kalau harus bersanding sama perempuan sespesial Kakak. Jadi aku lebih milih buat simpan perasaanku daripada terus terang. Tolong jangan terbebani sama ungkapan aku ya, Kak. Selain pengen coba terus terang, aku enggak ada niatan apa-apa soalnya, apalagi sampai berharap Kak Anes balas perasaan aku. Lancar terus persiapannya sama Kak Gema, aku doin yang terbaik."Kembali teringat ucapan Kaivan beberapa waktu lalu, itulah yang terjadi pada Aneska di tengah kegiatannya mengemudi. Sudah tak di toko, saat ini dia sedang di perjalanan menuju rumah sakit karena tak ada perubahan apa pun, Aneska tetap pada niatnya menemui Gema untuk membicarakan konsep dan semacamnya.Perihal ungkapan Kaivan tentang rasa cinta pria itu padanya, dengan baik-baik Aneska sudah menolak karena tak lebih dari saudara, itulah Kaivan di mata Aneska selama ini sehingga untuk meneri
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

133). Diam-diam Menjenguk

***"Kamu emang udah?" tanya Aneska. "Lagian ini udah malam. Nana pasti udah istirahat di kamar rawatnya. Jadi percuma juga aku jenguk. Selain itu ada Papa sama Sky di sana yang jagain dan aku rasa cukup. Enggak perlu ada aku yang jagain Nana karena Nana pun bukan anak kecil."Tersenyum miring dengan perasaan miris, Gema berkata, "Dulu—jauh sebelum semua ini terjadi, aku sempat berpikir kamu sama Nana sama-sama beruntung karena ditakdirin jadi saudara kembar, tapi ternyata salah karena yang beruntung kamu doang. Kamu sangat beruntung punya saudara kembar kaya Nana yang sering banget mikirin perasaan saudaranya, sementara Nana? Dia apes banget punya saudara kembar seegois kamu. Aku yakin dia sekarang nyesal karena terlahir sebagai adik kamu dan aku yakin dia pasti pengen putar waktu biar enggak terlahir dari rahim yang sama dengan kamu. Cewek egois.""Udah puas ngatainnya?" tanya Aneska dengan raut wajah datar, seolah ucapan panjang lebar Gema tak berarti apa pun untuknya. "Kalau udah,
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

134). Ucapan Selamat

***"Makasih."Refleks menoleh, itulah yang Gema lakukan setelah ucapan singkat tersebut Alnaira lontarkan dari bed. Tak jauh, posisinya dan perempuan itu kini dekat karena setelah dilanda gejolak batin, Gema akhirnya memutuskan untuk masuk kemudian membantu gadis tercintanya itu mengambil minum.Tak sendirian, Alnaira sendiri ditemani Regan juga Sky. Namun, mungkin karena rasa lelah atau semacamnya, kedua pria itu tak bangun sehingga sampai sekarang Gema belum mengalami pengusiran, baik oleh Regan mau pun Sky yang pastinya ikut merasa kecewa atas keputusan yang dia ambil."Sama-sama," ucap Gema. "Kalau butuh sesuatu dan yang jaga kamu pada tidur, tekan aja bel di samping bed. Jangan maksain diri sendiri."Mendengar ucapan Gema, Alnaira tersenyum. Bukan senyum kebahagiaan, yang diukir tentu saja senyuman miris karena setelahnya pun dia berkata, "Kamu bercanda? Ambil gelas dari atas meja nakas aja aku enggak bisa, gimana mau pencet bel yang jaraknya lebih jauh? Ah, atau sebenarnya kamu
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

135). Alnaira Cengeng?

***Sedikit tersentak, Alnaira menoleh dan betapa terkejutnya dia setelah mendapati Sky tak lagi berbaring di sofa. Entah kapan pria itu bangun, Alnaira sendiri tak tahu. Namun, yang jelas kini pria yang selalu bersamanya itu duduk—membuat dia dengan segera menoleh untuk memastikan Regan yang mungkin terbangun juga.Namun, di bed khusus penjenguk, Regan terlihat nyenyak sehingga setelahnya Alnaira pun kembali pada Sky."Sky, kamu kapan bangun?""Sejak Gema masuk ke kamar rawat lo," kata Sky sambil beranjak. Berjalan mendekati Alnaira, setibanya di dekat bed dia kembali berkata, "Telinga gue sensitif, Na. Jadi meskipun tidur gue nyenyak, gue pasti bangun pas dengar ada suara yang ganggu telinga. Jadi ya gitu deh. Gue nguping tadi obrolan lo sama Gema dan jujur gue takjub.""Kenapa?" tanya Alnaira sambil mengusap air mata di kedua pipinya. Tak biasa, dia bersuara sepelan mungkin agar tak mengganggu tidur sang papa."Ya karena lo bisa setenang itu di depan Gema, mana pake senyum lagi," k
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

136). Alnaira Bisa Pulang

***"Kondisinya semua baik, hari ini bisa pulang ya, Dokter Nana. Nanti saya resepkan obat dan vitamin untuk dokter, terus semoga cepat pulih. Kami di sini akan sangat merindukan dokter Nana si gercep."Selesai diperiksa, ucapan tersebut didapatkan Alnaira dari dokter yang menanganinya sejak beberapa hari ke belakang.Delapan hari berlalu, Alnaira akhirnya bisa pulang ke rumah. Terlepas dari kedua kaki yang masih tak bisa digerakkan, kondisi Alnaira baik sehingga tak perlu menginap lagi di rumah sakit, pagi ini dia bisa kembali ke rumah.Senang? Jawabannya adalah iya, karena meskipun sehari-hari berkegiatan di rumah sakit, Alnaira tak betah jika menetap sebagai pasien sehingga setelah mendapat putusan pulang, seulas senyum terukir di bibir."Terima kasih banyak, Dokter," ucap Alnaira. "Saya juga akan sangat merindukan dokter maupun para rekan lainnya di sini. Minta doanya semoga saya cepat pulih ya. Enggak bisa soalnya saya lama-lama enggak bertugas.""Aamiin," kata sang dokter sambil
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

137). Sikap Sinis dan Sebuah Permintaan

***Bukan orang lain, yang Sky dapati adalah; Gema dan karena mendadak tak suka pada pria itu setelah semua yang dilakukan pada Alnaira, dengan sinis dia menjawab,"Ngantri bubur ayam. Ya iyalah ambil obat. Ngapain lagi di sini kalau bukan itu?""Ya santai aja kali, gue nanya lo santai.""Mana bisa santai gue kalau berhadapan sama lo," kata Sky. "Nana mungkin masih bisa bersikap baik ya setelah lo sakitin, tapi enggak dengan gue karena sebagai sahabat, gue sakit hati sama apa yang udah lo lakuin. Jadi enggak usah dekat-dekat. Emosi gue bawaannya."Tak menjawab, Gema diam. Bukan sengaja mengikuti Sky, beberapa waktu lalu dia tak sengaja lewat dan karena yakin Sky sedang mengambil obat milik Alnaira, dia menghampiri."Ngapain masih di sini?" tanya Sky. "Sana lo pergi. Mood gue berantakan kalau ad-""ALNAIRA JIHAN MAHENDRA."Tak selesai Sky bicara, nama Alnaira lebih dulu dipanggil sehingga sambil mendelik pada Gema, laki-laki itu beranjak untuk kemudian pergi menuju loket obat.Gema? Di
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

138). Menuju Bandung

*** "Na, udah siap?" Refleks menoleh, itulah yang Alnaira lakukan setelah pertanyaan tersebut didengarnya dari ambang pintu kamar. Tengah merias diri kemudian merapikan rambut, itulah Alnaira sejak beberapa waktu ke belakang karena tak akan terus diam di rumah, pagi ini dia akan bertolak menuju Bandung. Pulang ke rumah di hari kemarin, Alnaira tak mau banyak menunda untuk pergi ke Bandung karena selain ingin cepat menjauh dari Gema, dia juga ingin segera menyembuhkan kedua kakinya sehingga ketika ditanya kapan akan ke Bandung, jawaban dia adalah; hari ini. "Mama," panggil Alnaira. "Udah, Ma, tinggal rapihin rambut. Papa udah nanyain ya?" "Iya, Sky juga kebetulan udah datang," kata Elara. "Lagi ngobrol tuh sama Papa di bawah." "Wah, gercep banget." "Dia selalu gercep kalau berhubungan sama kamu," kata Elara. "Kelihatan banget cintanya." "Mama bisa aja." Tak lama mengobrol, selanjutnya Alnaira menyelesaikan kegiatannya merapikan rambut. Selesai, dia memberitahu Elara sehingga t
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

139). Sky yang Selalu Menghibur

***"Selama gue belum punya istri, lo boleh bergantung sama gue kapan pun lo mau, Na," ucap Sky. "Gue bakalan selalu ada buat lo, karena gue cinta sama lo, cuman tolong jangan terbebani sama perasaan gue karena meskipun cinta, gue enggak berambisi buat dapatin lo. Ambisi gue tuh bahagiain lo dan kalau nanti lo bahagia sama cowok lain, gue tentunya ikhlas. Lega malah karena lo bahagia, gue bahagia.""Kamu baik banget Sky," ucap Alnaira. "Aku sampe bingung mau bilang apa saking baiknya kamu.""Bilang gue ganteng aja udah cukup kok," kata Sky sambil tersenyum. "Udah ah, jangan sedih-sedih. Daripada mikirin Anes, mendingan lo nikmatin perjalanan sambil senderan di bahu gue. Setelahnya mau tidur? Silakan, gue enggak akan keberatan.""Pegal nanti.""Enggak akan," ucap Sky. "Ayo buruan senderan.""Enggak apa-apa?""Enggak apa-apa, Nana. Ayo buruan mumpung gue lagi baik."Tak banyak bicara, selanjutnya Alnaira memilih untuk melakukan apa yang Sky anjurkan. Bersandar di bahu kiri sang sahabat,
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more

140). Apartemen Baru

***"Udah, kan? Kita udah tahu di mana apartemen Nana selama tinggal di Bandung. Jadi daripada diem terus di sini mendingan kita pergi, karena selama di Bandung aku pengen mampir dulu ke suatu tempat."Memandangi Alnaira dan yang lainnya di lobi gedung apartemen, ucapan tersebut Aneska lontarkan pada Gema. Berada di parkiran depan apartemen, sejak beberapa waktu lalu dia dan sang calon suami mengawasi Alnaira beserta keluarganya karena kata Gema, pria itu tak mau pergi sebelum Alnaira memasuki apartemen.Beberapa jam perjalanan, mereka akhirnya sampai di Bandung. Tak ketahuan, keberadaan Aneska dan Gema sampai saat ini aman karena meskipun selalu berada di dekat mobil yang dikendarai Sky, tak ada satu pun yang curiga perihal Aneska dan Gema yang ikut pergi ke Bandung.Tak sia-sia meminjam mobil sang sahabat, Gema lega karena meskipun tak bisa bertemu langsung, setidaknya dia bisa mengawal Alnaira dengan selamat sampai tempat tujuan, dan karena cintanya pada perempuan itu masih sangat
last updateLast Updated : 2024-10-30
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status