***Refleks menoleh, selanjutnya itulah yang Regan lakukan setelah suara parau nan pelan milik sang putri tengah, terdengar. Lekas menyelimuti lagi kedua kaki Alnaira, Regan buka suara."Nak, kamu keganggu sama suara Papa ya? Maaf, Papa enggak bermaksud ganggu tidur kamu.""Enggak usah minta maaf, aku bangun bukan karena suara Papa, tapi karena tidur aku emang enggak nyenyak," kata Alnaira. "Jadi bangun.""Bukan karena Papa?""Bukan," ucap Alnaira. "Papa barusan ya ke sininya?""Iya," kata Regan. "Papa tadi ada operasi dan baru selesai dua puluh menitan lalu. Jadi langsung ke sini buat jenguk kamu. Beberapa jam enggak ketemu, Papa kangen, Na, sama kamu."Mendengar ucapan Regan, Alnaira mengukir senyum tipis. Jika boleh jujur, dia sebenarnya tak ingin tersenyum meskipun itu sedikit. Namun, entah kenapa ketika bertemu dengan Regan, Alnaira tak bisa jika tak mengukir senyuman."Gimana kamu sekarang? Better?""Papa udah ketemu sama Mama?" tanya Alnaira. "Kalau udah, Papa pasti tahu kondis
Last Updated : 2024-09-27 Read more