Home / Romansa / Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku? / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Kekasihku, Jodoh Saudara Kembarku?: Chapter 111 - Chapter 120

147 Chapters

111). Kondisi Alnaira

***Tak menjawab, Gema hanya menatap Aneska jengah. Namun, karena khawatir perempuan itu berulah, mau tak mau dia duduk kembali di kursinya—membuat saudara kembar Alnaira tersebut mengukir senyuman yang begitu cerah.Tak ada obrolan, selanjutnya Gema dan Aneska saling diam hingga setelah sepuluh menit berlalu, Aneska diizinkan keluar sehingga tanpa banyak menunda, dia dan Gema pun kembali menuju ruang operasi.Mendapat informasi tentang Alnaira yang masih mendapatkan penanganan, setelahnya mereka kembali menunggu hingga usai dua puluh menit berlalu pasca Gema dan Aneska kembali, pintu ruang operasi terbuka—menampilkan Dokter yang siap memberikan kabar."Dokter, gimana anak saya? Berhasil diselamatkan, kan?"Tanpa banyak ba bi bu, pertanyaan tersebut Regan lontarkan pada sang rekan kerja, dan tak ada kabar buruk, semua orang bisa bernapas lega setelah Dokter berkata jika Alnaira berhasil selamat setelah sempat mengalami kritis beberapa waktu lalu.Harus berada di ruang observasi selam
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

112). Kembali pada Aneska

***"Mama dengar kamu mutusin buat kembali sama Aneska, apa itu benar?"Berhenti sejenak dari kegiatannya sarapan, pertanyaan tersebut Gretha lontarkan pada Gema yang duduk persis di depannya. Tak hanya sang putra, di samping kiri Gema ada pula Rheana dan karena pertanyaan yang dia lontarkan, si bungsu terlihat kaget."Maksud Mama apa?" tanya Rhea setelah Gema tak langsung merespon pertanyaan sang mama. "Kok balik sama Kak Aneska? Kak Nana semalam kecelakaan lho, mana mungkin Kak Gem-""Iya benar, aku emang mutusin buat balik dan lanjutin rencana pernikahanku sama Anes," kata Gema—memotong ucapan Rhea, dan ucapan darinya berhasil membuat sang adik kaget untuk yang kedua kali."Kak, seriusan?""Serius," kata Gema sambil menoleh. Tak ada senyum, raut wajahnya datar karena semenjak membuat keputusan dengan Aneska semalam, entah kenapa untuk tersenyum pun dia tak sanggup. "Enggak tepat juga Kakak bercanda di momen kaya gini.""Kak," panggil Rhea tak habis pikir, sementara Gretha sendiri t
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

113). Kekecewaan Dhana

***Tak kalah sakitnya dari Gema, jauh di rumah sakit sana Regan pun dilanda patah hati setelah pria yang dia percaya untuk menjaga si putri kedua, memutuskan untuk mundur.Tak punya kuasa untuk melarang, Regan membiarkan Gema mundur karena sama seperti ketika Gema memutuskan hubungan dengan Aneska, dia tak mau memaksa. Namun, untuk kasus Alnaira, Regan memberi konsekuensi yaitu; Gema tak boleh menemui Alnaira selama di rumah sakit.Bukan tanpa alasan, keputusan tersebut diambil demi menjaga kondisi Alnaira karena setelah tahu dirinya diputuskan Gema, Alnaira pasti sedih dan dia pikir tak bertemu Gema adalah solusi."Mas, kamu kenapa?" tanya Elara yang sejak subuh tadi sudah kembali ke rumah sakit. Tak bersama Gibran, dia sendiri karena sang putra diminta untuk berada di rumah setidaknya sampai Aneska pulang. "Aku perhatiin daritadi kamu kaya lagi mikirin sesuatu. Enggak ada hal aneh sama Nana, kan?""Nana baik-baik aja, cuman aku enggak yakin perasaannya baik juga nanti karena ketika
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

114). Dihampiri Rakhsan

***"Gem."Sibuk merenung di sebuah bangku yang ada di gedung belakang rumah sakit, Gema menoleh setelah panggilan tersebut terdengar dari sebelah kanan.Mendapati seorang pria berjas putih seperti yang dia pakai, seulas senyum terukir sebelum akhirnya Gema pun buka suara."Rakhsan," gumamnya pelan, sebelum kemudian menunggu sang sahabat menghampiri.Waktu istirahat tiba, Gema memutuskan untuk tak beristirahat di ruangannya seperti biasa. Berhenti sejenak dari kesibukan, pria itu melakukan hal yang sama seperti Alnaira ketika sedang sedih, yaitu; mencari tempat sepi untuk kemudian melamun sendirian.Merasa tak punya teman untuk bercerita, setelah pagi tadi Dhana menyudutkannya atas apa yang dia lakukan, Gema merenung dan tentu saja sejak beberapa menit lalu yang dia rasakan adalah sakit, karena menahan rindu pada Alnaira bukan sesuatu yang mudah untuknya.Jika bisa, Gema ingin sekali menjenguk pujaan hatinya itu. Namun, larangan dari Regan membuat dia tak berani sehingga alih-alih men
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

115). Lebih Terbuka

***"Anes enggak mau," kata Gema dengan suara yang sedikit bergetar. "Enggak tahu terbuat dari apa hati dia, tapi semalam pas gue minta Anes buat donorin darahnya ke Nana, dia nolak. Dia enggak peduli sama adiknya. Padahal, semalam nyawa Nana beneran ada di ujung tanduk dan hidup dia bergantung sama Anes. Gue pikir di kondisi itu, Anes bakalan lupain sejenak masalahnya sama Nana, tapi gue salah. Dia enggak sebaik itu, dia jahat.""Lalu pada akhirnya Nana dapat donor dari siapa sampai bisa selamat kaya sekarang?" tanya Rakhsan dengan suara yang terdengar lembut."Dari Anes, cuman buat donorin darahnya ke Nana, dia minta imbalan," kata Gema dengan kedua mata berkaca-kaca, karena ketika menceritakan lagi kejadian semalam, cairan bening tersebut rasanya gatal jika tak merembes. "Gue yang semalam enggak tahu harus apa, mutusin buat nyanggupin apa pun yang Anes minta dan dia pengen balik sama gue, San. Dia pengen rencana pernikahan kita yang udah batal, dilanjutin lagi dan itu berarti gue h
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

116). Alnaira Tak Baik-Baik Saja

***"Elara!"Barusaja keluar dari kamar rawat, Elara menoleh setelah panggilan tersebut didengarnya dari jarak beberapa meter. Bukan orang lain, yang barusaja memanggil ternyata Regan sehingga tak pergi ke mana-mana, Elara menunggu sampai suaminya tiba ke tempat dirinya berdiri sekarang.Tak absen, Regan memang tetap bekerja seperti biasa dan karena hari ini pria itu memiliki jadwal operasi, sejak pagi tadi Regan belum kembali menjenguk Alnaira."Mas.""Kamu mau ke mana?" tanya Regan setibanya di dekat Elara. Tak ada yang berbeda, pria itu masih memakai jas putih kebanggaannya karena memang belum jam pulang, sekarang jarum jam baru sampai di angka setengah tiga sore. "Nana sama siapa di dalam? Ada yang jagain enggak?""Nana sendiri, Mas, dia lagi tidur," kata Elara. "Dan ini aku mau nebus obatnya dia. Dokter kasih resepnya tadi, tapi aku harus nenangin Nana dulu. Jadi baru sempat ke apotek sekarang.""Jadi Nana beneran udah bangun?" tanya Regan yang memang sudah mendengar perihal sang
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

117). Kedatangan Aneska

***Refleks menoleh, selanjutnya itulah yang Regan lakukan setelah suara parau nan pelan milik sang putri tengah, terdengar. Lekas menyelimuti lagi kedua kaki Alnaira, Regan buka suara."Nak, kamu keganggu sama suara Papa ya? Maaf, Papa enggak bermaksud ganggu tidur kamu.""Enggak usah minta maaf, aku bangun bukan karena suara Papa, tapi karena tidur aku emang enggak nyenyak," kata Alnaira. "Jadi bangun.""Bukan karena Papa?""Bukan," ucap Alnaira. "Papa barusan ya ke sininya?""Iya," kata Regan. "Papa tadi ada operasi dan baru selesai dua puluh menitan lalu. Jadi langsung ke sini buat jenguk kamu. Beberapa jam enggak ketemu, Papa kangen, Na, sama kamu."Mendengar ucapan Regan, Alnaira mengukir senyum tipis. Jika boleh jujur, dia sebenarnya tak ingin tersenyum meskipun itu sedikit. Namun, entah kenapa ketika bertemu dengan Regan, Alnaira tak bisa jika tak mengukir senyuman."Gimana kamu sekarang? Better?""Papa udah ketemu sama Mama?" tanya Alnaira. "Kalau udah, Papa pasti tahu kondis
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

118). Regan Marah?

***"Pa, sakit! Papa apa-apaan sih? Kasar banget sama aku."Berhasil melepaskan cengkraman Regan di pergelangan tangan kirinya, seruan tersebut Aneska lontarkan dengan perasaan yang cukup sebal.Datang untuk menjenguk Alnaira, beberapa waktu lalu Aneska kembali berulah dengan membongkar habis-habisan niat Gema setelah ini. Mengungkap rencana pernikahan mereka yang sempat batal, hal tersebut Aneska lontarkan dan sebelum Alnaira sempat memberi respon, Regan lebih dulu menghampirinya untuk kemudian menarik paksa dia keluar dari kamar rawat.Cengkraman tangan sang papa cukup kuat, Aneska tak bisa melawan hingga setelah beberapa meter dari kamar rawat sang adik, Aneska akhirnya memiliki celah untuk melepaskan diri."Kamu yang apa-apaan?" tanya Regan yang sore ini tak sesantai biasanya, karena apa yang dilakukan sang putri sulung berhasil membuat dia marah. "Sadar enggak kamu apa yang barusan kamu lakuin, hm? Kamu pikir hebat ngomong begitu di depan Alnaira? Iya?""Salahnya di mana?" tanya
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

119). Tangisan Alnaira

***Tak lagi bicara, Aneska membisu sementara Regan menghela napas pelan sebelum akhirnya melangkah pergi begitu saja. Namun, belum jauh dia berjalan, Regan kembali berbalik dan kali ini arah pandangnya tertuju pada Elara."El, kamu jangan dulu masuk. Aku mau tenangin Nana karena setelah kejadian barusan, dia pasti enggak baik-baik aja," kata Regan. "Kamu temenin Anes.""Tapi, Mas-""Bagi tugas," potong Regan yang setelahnya kembali berjalan menuju kamar rawat.Membuka pintu secara perlahan, bisa Regan lihat dengan jelas Alnaira sibuk mengusap air mata dan hal tersebut membuat hatinya tergores. Kasihan bahkan sakit, itulah yang dia rasakan tatkala bertemu kembali dengan sang putri kedua setelah kejadian beberapa waktu lalu."Na.""Pa," ucap Alnaira dengan senyuman tipis yang terukir di bibir. "Anes mana? Kaget banget aku pas Papa tadi narik dia keluar. Enggak perlu sampe kaya gitu padahal, Pa. Kasihan."Tak langsung menjawab, Regan memilih untuk menghampiri dulu sang putri sebelum kem
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more

120). Sky Siap Datang

***"Ya udah kalau gitu gue tutup teleponnya ya, lo baik-baik di sana dan jangan sedih karena apa yang terjadi sama lo pasti ada hikmahnya nanti. Tunggu tiga sampai empat jam, gue bakalan datang dan lo bisa cerita banyak ke gue biar enggak sedih. Setuju?"Setelah sebelumnya mengobrol banyak hal dengan sang lawan bicara, ucapan panjang lebar tersebut Sky lontarkan dengan senyuman terukir. Berada di teras rumah, kegiatannya sejak beberapa menit lalu memang berbincang dengan seseorang dan bukan orang lain, lawan bicaranya adalah Alnaira.Baru mendengar kabar kecelakaan yang menimpa Alnaira beberapa waktu lalu, Sky yang saat ini ada di Bandung, dilanda khawatir. Mengadu pada sang mama, selanjutnya Sky menelepon Alnaira guna memastikkan kabar yang dia dapat dan ternyata tak salah, Alnaira benar-benar mengalami kecelakaan bahkan dari mulut perempuan itu sendiri Sky mengetahui fakta mengejutkan, yaitu; Alnaira mengalami kelumpuhan sementara.Meskipun ketika bicara dengannya, suara sedih Alna
last updateLast Updated : 2024-09-27
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status