Menatap langit-langit kamarnya, Naira mulai menggumam, "Apakah aku tidak pernah ada di hati Om? Apalagi sepertinya Om lebih serasi dengan Mami." Gelisah dengan pemikirannya sendiri, Naira memeluk gulingnya."Aku pastinya dosa banget kalo ampe ngerebut Om dari Mami, kan? Padahal Mami selama ini sayang aku, meski sering sibuk kerja, tapi aku yakin Mami sayang aku."Meskipun ada sekelumit hatinya mengatakan ibunya terlalu sibuk bekerja dan kadang kurang perhatian padanya, tapi Naira bisa memaklumi itu karena mereka tak punya lagi sosok lelaki di rumah untuk diandalkan."Argh! Pusing! Aku pusing!" Besoknya, ketika Naira memiliki kesempatan berbincang dengan Bastian di jam makan siang di ruangan pria itu. Dia mencoba mengungkapkan kegundahan yang dia rasakan."Om, ada yang mau aku omongin," Naira memecah keheningan, suaranya sedikit bergetar.Bastian mengangkat alis, menghentikan gerakan tangannya yang hendak menyuap. "Ya, ada apa Nai?"Naira menarik napas dalam, berusaha mengumpulkan ke
Last Updated : 2024-07-24 Read more