“Sean, apa kebaya ini cocok untukku? Lihatlah pinggangku sudah membengkak. Lenganku juga, Sean. Aku jadi malu jalan denganmu, Sean.”Suara Stella berucap seraya mematut cermin. Ya, kini tubuhnya sudah terbalut oleh kebaya indah hasil rancangannya. Wajahnya pun telah dirias dengan cantik. Rambut hitamnya digulung ke atas, memperlihatkan leher jenjangnya yang mulus dan indah.Senyuman samar di wajah Sean terlukis mendengar ucapan konyol istrinya itu. Sean mendekat dan langsung memeluk istrinya dari belakang. Mengecupi tengkuk leher istrinya itu. “Kau adalah wanita tercantik. Kenapa harus malu, hm?”Stella tersenyum mendengar ucapan Sean. Setiap kali dia merasa insecure maka sang suami akan selalu menenangkannya. Sebenarnya Stella tidak pernah memusingkan bentuk tubuhnya yang berubah. Tentu, Stella tidak peduli akan itu. Namun, hanya moment tertentu jika harus bertemu dengan banyak rekan bisnis Sean, terkadang Stella merasa insecure dengan para istri dari rekan bisnis Sean memiliki tubuh
Read more