Setelah berpamitan dengan Tanu, Ryan dan Erika berjalan keluar dari rumah sakit. Mereka berdua merasa lega melihat perkembangan positif Tanu. Namun, suasana tetap menyimpan sedikit keraguan di hati mereka. Ryan menghela napas, menggenggam tangan sang istri - Erika.“Dia akan baik-baik saja, sayang. Jadi, tenang ya?” Ryan, menatap Erika yang terlihat cemas.“Ya, aku yakin,” jawab Erika, berusaha meyakinkan dirinya sendiri. “Dia hanya butuh waktu dan dukungan kita. Kita harus terus ada untuknya.”“Mari kita cari sesuatu yang enak untuk dimakan,” usul Ryan, berusaha mengalihkan perhatian dan rasa khawatir sang istri. “Aku rasa kita sudah layak merayakan kemajuan Tanu hari ini.”“Setuju!” Erika tersenyum, matanya berbinar-binar. “Bagaimana kalau kita mampir ke warung tenda pinggir jalan yang terkenal itu? Mereka punya makanan yang enak sekali.” Erika kembali bersemangat mengingat makanan yang dua sukai.“Bagus! Aku ingat kamu sangat menyukai soto di sana,” Ryan berkata, mulai merasa berse
Read more