Kegelapan malam semakin membungkus pertempuran yang berlangsung, dengan setiap detik yang berlalu menambah ketegangan di antara ketiga kubu yang bertarung. Di tengah segala keributan ini, Tanu sudah terjatuh lemah, tubuhnya penuh luka dan darah yang mengalir dari beberapa pukulan. Keadaannya semakin buruk, ia terengah-engah berusaha untuk tetap sadar di tengah rasa sakit yang menguasainya.Tanu bukannya tidak bisa melawan, tapi karena dalam keadaan pengaruh alkohol, dia tidak bisa melawan dengan maksimal. Jadi, awalnya bisa dengan mudah membuatnya salah hingga babak belur.Dika, meski sudah lelah dan terhuyung-huyung, berusaha keras untuk bertahan. Wajahnya penuh luka dan napasnya tersengal, namun dia tidak mau menyerah."Tanu, bertahanlah... sedikit lagi!" teriaknya, meskipun tubuhnya terasa seperti akan remuk. Dia mencoba menghadang setiap serangan, berusaha untuk melindungi Tanu yang semakin terpuruk dalam situasi ini. Pria paruh baya yang ada di samping Dika, meski tidak sepenuhn
Read more