Home / CEO / Anak Kembar Milik Hot CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Anak Kembar Milik Hot CEO: Chapter 11 - Chapter 20

76 Chapters

Bab 11. Ketemu!

Di sebuah restoran mewah bintang lima di tengah kota, Julian dan Clara duduk bersama ibu Julian, Gracey, untuk makan siang. Suasana restoran tenang dan elegan, dengan pemandangan kota yang terhampar di luar jendela tinggi. Mereka dikelilingi oleh aura kemewahan yang memancar dari setiap sudut ruangan.Gracey tersenyum lembut sambil menatap anak dan calon menantunya bergantian. “Jadi, bagaimana kabar kalian berdua? Bagaimana persiapan pernikahan?”Clara, dengan senyuman manisnya, menjawab, “Kami sangat bahagia, Aunty. Persiapan pernikahan berjalan lancar dan kami berdua sangat menantikan hari spesial itu.”Julian bergeser di kursinya, menatap ibunya dengan penuh perhatian. “Dan bagaimana dengan Mom sendiri? Apa kabar sejak terakhir kali kita bertemu?”Gracey tersenyum tipis. “Aku baik-baik saja, Sayang. Hanya sedikit sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga. Tidak apa-apa.”Saat percakapan mereka berlanjut, pintu restoran terbuka dan seorang tamu memasuki ruangan. Tamu itu membawa
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

Bab 12. Tolong Pergi Dariku

Julian mendekati cubicle Amber dengan langkah mantap, menatapnya dengan tatapan tajam. “Amber Hayes, apakah kau pegawai baru yang dimutasi dari Dallas?” tanya Julian dengan nada yang tenang namun tegas.Amber terkejut dan gemetar saat mendengar pertanyaan tersebut. Dia mencoba menjawab dengan canggung, “I-i-ya, Tuan Kingston, s-saya baru saja dimutasi dari Dallas...”Ketika Amber berbicara, dia merasa ketakutan. Bagaimana Julian tahu tentang latar belakangnya? Sudahkah Julian menyelidiki dirinya? Amber semakin takut saat memikirkan kemungkinan bahwa Julian juga tahu bahwa Victor dan Violet adalah anaknya.Sementara itu, Julian melihat gelagat Amber dengan senang hati. Dia merasa mendominasi dalam situasi ini. “Baiklah Amber, aku baru saja membantu Clara memeriksa pekerjaanmu,” kata Julian dengan nada serius. “Ada banyak kesalahan yang perlu diperbaiki segera.”Amber menelan ludah, merasa tegang mendengar bahwa Julian telah memeriksa pekerjaannya. Semua karyawan di sekitar mereka tahu b
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Bab 13. Tawaran Julian

“Malam itu hanya kesalahan? Apa maksudnya? Sudah sejauh apa mereka? Julian bahkan tak pernah mau menyentuhku. Bisa-bisanya si jalang itu sudah menikmati tubuh calon suamiku!”Suasana di kantor Clara terasa tegang pagi ini. Semalaman dia tidak bisa tidur, dan seharian kemarin dia terus uring-uringan memikirkan kedekatan Julian dan Amber. Kini, Clara duduk di balik meja kerjanya, mata menatap layar komputernya dengan intensitas yang mengkhawatirkan. Di lubuk hatinya, perasaan cemburu dan ketakutan terus menggerogoti.“Amber Hayes, aku akan membalasmu dengan benar!” Clara merasa terancam oleh kehadiran Amber, asisten kepala cabang yang baru. Setiap kali Julian memberikan perhatian pada Amber, Clara merasa dirinya semakin terpinggirkan. Dengan cepat, Clara memutuskan untuk mengambil tindakan. Dia merencanakan untuk menyingkirkan Amber dari kehidupan Julian, tanpa memikirkan akibatnya. Ide jahat muncul di benaknya, dan dia mulai menyusun rencana sekejam mungkin.“Tuan Parker, aku ingin Ambe
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

Bab 14. Kehangatan Si Kembar

Suasana di kantor semakin tegang seiring berjalannya waktu. Julian duduk di meja kerjanya, memikirkan Amber dan Clara. Dia merasa sulit untuk mendekati Amber, tetapi juga memahami bahwa Amber sulit dijangkau karena tekanan yang diberikan Clara padanya.“Amber terlalu sulit didekati. Tapi aku paham itu, karena Clara menekannya. Aku harus menemukan cara untuk membantunya.”Julian memikirkan situasinya dengan hati-hati. Dia tidak bisa langsung menegur Clara, karena itu akan terlihat aneh. Lagi pula, dia takut Clara akan mengadu pada ayahnya dan membatalkan persetujuan proyek yang sedang berjalan. Julian masih membutuhkan Clara, meskipun dia mengakui bahwa dia tidak bisa lepas dari bayang-bayang Amber.Julian menghela napas. “Apa yang seharusnya aku lakukan?”“Bagaimana kalau Anda menemui si kembar saja, Tuan?” usul Mark sambil menunjukkan foto si kembar yang Amber antarkan ke tempat penitipan anak.“Hmmm, kurasa ini ide bagus.” Akhirnya, Julian memutuskan untuk menghentikan kunjungannya k
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Bab 15. Potret Seorang Ayah

Amber menutup laptopnya dengan perasaan lega setelah menyelesaikan hari yang melelahkan di kantor. Untungnya Clara pulang cepat, sehingga tidak membebaninya dengan perintah konyol lagi. Setelah mengenakan jaketnya, Amber segera menuju tempat daycare untuk menjemput anak-anaknya.Tetapi begitu Amber tiba di tempat daycare, dia merasa cemas. Sesuatu terasa tidak beres. Dia tidak melihat Victor dan Violet seperti biasanya. Amber segera menuju ke ruang resepsionis dan bertanya pada pengurus daycare.“Maaf, di mana Victor dan Violet?” tanya Amber dengan nada cemas.Pengurus daycare memandang Amber dengan ekspresi terkejut sebentar sebelum menjawab, “Oh, tadi teman Anda menjemput mereka lebih awal, dan saat ini mereka sedang bermain di taman dekat sini, Nyonya Hayes. Mereka terlihat sangat senang.”Amber merasa lega mendengar itu tetapi juga merasa sedikit marah. Dia bertanya pada dirinya sendiri mengapa tidak ada yang memberitahukannya sebelumnya. Dia segera berterima kasih kepada pengurus
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

Bab 16. Beritahu Kebenarannya

“Amber Hayes… apa kau pikir aku bodoh?” Julian terus menggerutu sendirian. “Anak-anak itu jelas memiliki hubungan denganku.”“Melihat waktu kepergiannya ke Dallas empat tahun lalu, waktunya sangat tidak tepat jika dibilang hanya kebetulan belaka.” Julian menghela napas panjang, “Amber Hayes… apa yang kau sembunyikan?”Julian mengendarai mobilnya dengan pikiran yang kacau. Kata-kata Amber terus bergema di kepalanya, dan dia merasa terganggu oleh keanehan situasi hari ini. Victor dan Violet terlihat begitu mirip dengannya, dan Amber dengan tegas menolak kedekatan Julian dengan anak-anak itu.“Dia pasti menyembunyikan sesuatu,” gumam Julian. “Mengapa dia begitu tegas menolakku mendekati Victor dan Violet? Dan mengapa mereka begitu mirip denganku?”Julian merasa semakin penasaran. Dia merenung sejenak sebelum akhirnya mengambil keputusan. “Aku harus bicara dengan Amber. Aku harus tahu kebenaran di balik semua ini.”Tanpa pikir panjang, Julian segera memutar arah dan kembali ke apartemen Am
last updateLast Updated : 2024-05-27
Read more

Bab 17. Tes DNA

“Kau mengajukan syarat seperti itu, berarti mereka adalah anak-anakku!” Julian menatap Amber dengan tajam, suaranya meninggi, dan itu membuat Amber mencium ketakutan.Amber menelan ludah, dia tercekat. Barusan wanita itu sadar kalau dia keceplosan. “A- aku… aku tidak bermaksud begitu! Pokoknya mereka bukan anak-anakmu, Julian!”Julian menarik napas, menahan amarahnya yang memuncak, “baiklah… kalau mereka memang bukan anak-anakku, lantas mengapa kau takut aku akan merebut mereka darimu?”Amber terdiam, keringat dingin mengucur deras di keningnya.“Jawab aku, Amber Hayes! Mengapa kau begitu takut si kembar akan aku rebut darimu, bukankah itu sebuah indikasi kalau mereka adalah anak-anakku?” Julian mengejutkan Amber dengan pertanyaannya. “Apakah kau mengira aku bodoh? Anak-anak itu jelas-jelas mirip denganku. Kau tidak bisa sembunyi dari kenyataan itu.”Amber terdiam sejenak, mencoba menemukan kata-kata yang tepat. Tadinya Amber akan berkata jujur jika Julian berjanji tidak akan merebut V
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 18. Kerja di Kelab?

Amber pulang dengan perasaan kacau, air mata mengalir di pipinya. Jessie melihatnya dan segera mendekat, memeluknya erat. “Amber, apa yang terjadi?” tanya Jessie dengan nada khawatir.Amber menggeleng, kesedihan masih menyelimuti dirinya. Dia pun menceritakan segalanya kepada Jessie. “Julian curiga dan bersikeras meyakini kalau Vic dan Vio adalah anaknya.”“Itu masuk akal, Amber. Kalau aku jadi Julian, aku pun pasti akan memikirkan hal yang sama. Lihatlah wajah Victor, dia dipahat dengan fitur wajah yang sama peris dengan wajah Julian. Violet pun begitu, hanya saja matanya biru seperti matamu.”“Apa yang harus aku lakukan, Jessie. Bagaimana jika Julian benar melakukan tes DNA pada anak-anakku?” Jessie mendengarkan dengan simpati yang dalam, memahami betapa beratnya situasi Amber.“Haruskah kita kirim si kembar kembali ke Dallas. Ibuku akan menjaga mereka dengan baik. Kau bisa tetap bekerja di sini, sampai kau mendapat pekerjaan yang bagus di Dallas. Kurasa itu adalah pilihan terbaik sa
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more

Bab 19. Ini Pekerjaan Barumu?

Julian duduk tegang di ruang kerjanya, memainkan pulpen di tangannya sambil menatap layar komputernya dengan ekspresi tegang. Pengacaranya, Jack Thompson, duduk di hadapannya, menggelengkan kepala dengan serius.Pengacara Thompson mengangkat satu alisnya seraya menyampaikan berita yang sulit. “Tuan Kingston, tampaknya kita memiliki masalah besar. Nona Hayes telah mendapatkan pekerjaan baru.”Julian menatap pengacaranya dengan pandangan yang penuh ketidakpercayaan. “Apa maksudmu dia sudah mendapat pekerjaan baru? Bagaimana mungkin dia bisa mendapatkan pekerjaan baru begitu cepat?”Pengacara Thompson mengangguk. “Saya tidak punya semua rinciannya, tapi tampaknya Nona Hayes telah menemukan pekerjaan yang cukup solid. Posisi ini akan membuatnya sulit untuk memaksa dia membawa anak-anak ke kediaman Anda.”Julian merasa dunianya hancur. Dia telah mengatur segalanya dengan begitu rapi, termasuk mengambil sampel DNA anak-anaknya, dan sekarang semuanya terancam sirna. “Tidak mungkin. Kita haru
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 20. Tidak Bisa Diatur

Julian melepaskan ciumannya pada Amber. Nafas Julian memburu panas, matanya berkilat liar di bawah remang lampu kelab. Amber meronta dalam dekapannya, hatinya berdebar kencang diiringi rasa takut yang mulai menjalar.“Lepaskan aku, Julian!” teriak Amber, berusaha mendorong tubuh Julian yang jauh lebih besar darinya.Julian mengabaikan perlawanan Amber, malah mendekatkan wajahnya semakin dekat. “Diamlah, Amber,” bisiknya dengan suara serak. “Diam dan rasakan ini. Kau pasti akan menikmati ini, seperti sebelumnya”Sebelum bibir Julian menyentuh bibir Amber lagi, Amber mengerahkan seluruh tenaganya untuk mendorongnya. Julian terhuyung ke belakang, memberi Amber kesempatan untuk melarikan diri. Namun Julian dengan cepat menangkapnya dan menarik tangan Amber lagi.“Kau tidak akan bisa lari dariku, Amber, tidak akan pernah bisa.” Julian tertawa dan itu terdengar dingin dan kejam. “Bukankah ini yang kau inginkan? Kau bekerja di kelab agar tubuhmu bisa di jamah dan--”Plak! Satu tamparan tiba-
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
123456
...
8
DMCA.com Protection Status