Home / CEO / Anak Kembar Milik Hot CEO / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Anak Kembar Milik Hot CEO: Chapter 31 - Chapter 40

76 Chapters

Bab 31. Bagaimana Ini?

Amber berdiri di ruang dalam kamar, mengemas barang-barang ke dalam koper besar. Si kembar, Victor dan Violet, berlarian di sekitar ruangan, membantu sebisanya dengan semangat yang khas anak-anak. Namun, di balik senyuman dan tawa mereka, Amber merasakan gelombang kecemasan yang tak bisa diabaikan. Pikirannya terus berputar tentang apa yang akan terjadi ketika mereka kembali ke Los Angeles.Julian telah berjanji untuk melindungi mereka dari Clara. Bahkan, dia bersumpah akan membatalkan pertunangan mereka agar Amber tidak merasa seperti orang ketiga. Namun, meskipun janjinya terdengar meyakinkan, hati Amber tetap diselimuti rasa tidak tenang.“Mommy, koper ini sudah penuh,” kata Victor sambil menarik ritsleting dengan susah payah.Amber tersenyum tipis, berusaha menyembunyikan kekhawatirannya. “Terima kasih, sayang. Mommy akan bantu nanti.”Tiba-tiba, Victor dan Violet menghampiri Amber dari belakang dan memeluknya erat. Kejutan itu membuat Amber tersentak, tetapi dia segera membalas p
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 32.Tinggal Bersama Daddy

Keesokan harinya di Dallas, Julian tiba di rumah Margareth Swan. Amber dan si kembar, Victor dan Violet, sudah siap dengan koper-koper kecil mereka. Margareth berdiri di ambang pintu, matanya berkaca-kaca.“Terima kasih banyak, Mom, untuk segalanya,” kata Amber sambil memeluk wanita tua itu.Margareth mengelus punggung Amber dengan penuh kasih. “Kamu harus menjaga dirimu baik-baik, Amber. Dan anak-anak, kalian harus mendengarkan Mommy dan Daddy, ya.”Victor dan Violet mengangguk serempak, kemudian memeluk Margareth satu per satu. “Kami akan merindukanmu, Grandma,” kata Violet dengan suara lembut.Margareth tersenyum dan mencium kening kedua bocah itu. “Grandma juga akan merindukan kalian. Berhati-hatilah, ya.”Julian melangkah maju dan memberikan salam hormat kepada Margareth. “Terima kasih telah merawat mereka.”Margareth mengangguk, lalu membiarkan mereka pergi dengan senyuman berat. Mereka menuju mobil yang menunggu di depan rumah. Mark, yang duduk di kursi pengemudi, menyambut mer
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 33. Pertentangan

Keesokan harinya, orang tua Julian datang ke penthouse barunya setelah mendengar kabar Julian pindah dan tinggal bersama seorang wanita serta dua anak balita. Amber tampak gugup, sementara si kembar terlihat penuh rasa ingin tahu terhadap tamu yang datang, di ruang tamu utama James Kingston dan istrinya, Gracey, sudah menunggu.Gracey segera berdiri dengan senyum hangat di wajahnya. “Julian! Ini pasti Amber dan anak-anak, ya?” Dia berjalan mendekat, menatap penuh kasih sayang pada si kembar. “Hai, kalian pasti Victor dan Violet. Ya Tuhan, bukankah kita bertemu di hotel kapan hari?”“I-iya, Nyonya,” balas Amber membenarkan dengan gugup.“Kalian sangat menggemaskan!”Victor dan Violet tersenyum malu-malu, sementara Amber memberi Gracey senyum lembut. “Terima kasih, Nyonya Kingston.”James, di sisi lain, duduk dengan ekspresi serius. Dia mengamati Julian dengan tatapan tajam. “Julian, apa maksud semua ini? Kau sudah bertunangan dengan Clara, dan sekarang kau membawa seorang wanita lain d
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 34.Menyingkirkan Amber

Malam itu, Julian kembali ke rumah bersama Amber. Perasaan lega bercampur dengan kecemasan mengisi hatinya. Dia tahu bahwa keputusan ini tidak akan mudah, tapi dia yakin itu adalah yang terbaik untuk masa depan mereka.Saat sedang bersiap untuk tidur, ponsel Julian bergetar. Sebuah pesan masuk dari Clara. Pesannya singkat namun mengerikan: “Jika kau tidak datang sekarang, aku akan bunuh diri.”Julian membaca pesan itu berulang kali, berusaha memahami niat Clara. Dia tahu Clara sedang dalam kondisi emosional yang buruk, tapi ancaman ini sangat serius. Selama beberapa jam, dia memikirkan langkah apa yang harus diambil. Akhirnya, dia memutuskan untuk pergi menemui Clara dan mencoba menghentikannya.Dengan hati yang berat, Julian meninggalkan rumah dan menuju apartemen Clara, tapi Clara tidak ada di sana, Tara asisten Clara memberitahu Julian bahwa Clara berada di hotel. Segera saja Julian menyusul ke hotel yang Tara sebutkan. Dia tahu ini bukan keputusan yang mudah, tapi dia merasa harus
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 35. Ledakan Amarah

Di ruang tamu yang nyaman di penthouse Julian, Amber duduk dengan cemas menunggu kepulangan si kembar. Pikirannya dipenuhi kekhawatiran tentang masa depan mereka, terutama mengingat situasi yang semakin rumit dengan Clara. Pintu depan berderit terbuka, dan Amber segera berdiri ketika Gracey masuk bersama Victor dan Violet yang ceria.“Mommy!” seru si kembar serempak, berlari ke arah Amber dan memeluknya erat.“Bagaimana hari kalian anak-anak? Kalian senang main bersama Grandpa dan Grandma?” tanya Amber dengan senyum penuh kasih, meskipun hatinya masih berat dengan kekhawatiran.“Kami bersenang-senang! Grandma mengajak kami bermain di taman,” kata Victor dengan antusias.Gracey tersenyum lembut, melepaskan mantel dan duduk di sofa. Amber mengarahkan pandangannya ke Gracey, penuh rasa terima kasih. “Terima kasih, Mom, sudah menjaga mereka hari ini.”“Tidak masalah, Amber,” jawab Gracey dengan lembut. Dia mengarahkan pandangan penuh arti kepada Amber, menyiratkan ada sesuatu yang penting
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 36. Masa Tenang

Clara memulai hari dengan percaya diri yang menggebu-gebu. Dia merasa di atas angin, yakin bahwa rencananya akan berhasil membawa Julian ke pelukannya. Amber dan Julian pasti sedang bertengkar, pikirnya, dan itu artinya Amber akan segera keluar dari kehidupan Julian. Clara merasa bahwa tak butuh waktu lama baginya untuk menggantikan posisi Amber.“Nona, apa agenda Anda hari ini?” Tara sudah bersiap seperti biasa.Clara tersenyum lebar, “tentu saja aku harus mempercantik diri, karena Julian akan segera datang padaku.”“Apa Nona benar-benar sudah tidur dengan Tuan Julian semalam?” Tanya Clara kemudian, “Nona benar-benar memastikan sperma Tuan Julian masuk ke rahim Anda, kan?”Tara hanya memastikan, sebab Clara adalah wanita yang ceroboh. Apalagi sebelumnya Clara sempat bermain-main dengan pria tidak jelas dari kelab malam. Bagi Tara, memastikan bahwa Clara tidur dengan Julian adalah hal penting. Sebab keberhasilan rencana menjebak Julian hanya bisa terjadi jika Clara benar-benar mengand
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 37. Kacau!

Setelah menghabiskan berjam-jam di salon kecantikan mewah di pusat kota Los Angeles, Clara merasa segar dan percaya diri. Rambutnya yang kini lebih mengilap dan wajahnya yang dipenuhi riasan sempurna membuatnya yakin bahwa Julian akan terpesona melihatnya. Dia tidak sabar untuk mengunjungi Julian di kantornya, dengan harapan bahwa rencana yang telah dijalankannya akan membuat Amber dan Julian bertengkar hebat, membuka jalan baginya untuk mengambil tempat Amber di hati Julian.Clara tiba di gedung kantor Julian dengan senyuman penuh percaya diri, mengenakan gaun yang elegan dan sepatu hak tinggi yang berderap di lantai marmer. Dia berjalan ke resepsionis dengan langkah pasti, meminta untuk bertemu dengan Julian.“Apakah Tuan Julian ada di kantornya?” tanya Clara dengan nada manis.Resepsionis mengangguk dan menghubungi Julian. Setelah beberapa saat, dia memberikan instruksi kepada Clara untuk menuju ke lantai atas. Clara menaiki lift dengan hati yang berdebar, membayangkan bagaimana di
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 38. Kaulah Yang Kuinginkan

Amber membawa Julian ke kamarnya dengan hati-hati, memastikan dia tidak terjatuh di sepanjang jalan. Julian terhuyung-huyung, tubuhnya berat karena pengaruh alkohol. Amber menuntunnya ke tempat tidur dan membantunya duduk.“Duduklah, Julian. Aku akan membantumu mengganti pakaian,” kata Amber dengan suara lembut namun tegas.Julian hanya menggumamkan sesuatu yang tidak jelas, matanya setengah tertutup. Amber melepaskan jas dan dasi Julian, kemudian membuka kancing kemejanya satu per satu. Dia menarik kaus kakinya dengan hati-hati, memastikan Julian merasa nyaman. Setelah itu, Amber mengambil piyama dari lemari dan memakaikannya pada Julian.“Sekarang, berbaringlah,” ujar Amber sambil menuntun Julian ke posisi berbaring. “Aku akan membuatkan sup pereda pengar untukmu.”Amber pergi ke dapur, menyiapkan sup dengan cepat. Dia kembali dengan mangkuk sup hangat dan duduk di samping tempat tidur, menyuapkan sup itu ke mulut Julian. Julian menelan perlahan, matanya mulai tertutup lagi.Setelah
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 39. Beri Dia Waktu

Julian menatap Amber dengan sorot mata serius, “tolong jangan menyerah.”jangan menyerah katanya? Amber tidak habis pikir. Dengan semua masalah ini, bagaimana bisa dia masih meminta Amber maju? Amber merasa hatinya semakin berat mendengar permintaan Julian. Semua perhatian dan kemewahan yang Julian berikan tidak bisa menutupi kenyataan bahwa hubungan mereka penuh dengan masalah dan ketidakpastian. Dengan tekad yang kuat, Amber berdiri dari kursinya.“Aku tidak bisa, Julian,” katanya dengan suara tegas. “Aku tidak bisa terus bertahan di tengah masalah seperti ini.”Julian menatap Amber dengan wajah yang penuh kesedihan. “Amber, tunggu. Aku bisa menjelaskan ….”Namun, Amber tidak mendengarkan. Dia berlari meninggalkan meja, air mata mulai mengalir di pipinya. Dia tidak mempedulikan tatapan orang-orang di restoran mewah itu. Yang ada di pikirannya hanyalah mencari pelarian dari semua tekanan yang dia rasakan.Amber berlari ke dek paling atas kapal pesiar, di mana angin laut yang dingin m
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Bab 40. Main Dengan Daddy

Mobil berhenti di depan rumah, dan Julian, Mark, serta Victor segera turun, bercanda dan tertawa di antara mereka. Sementara itu, Amber masih duduk di dalam mobil, menunggu Violet yang sedang mencari permen favoritnya yang terselip di antara kursi.“Permennya pasti ada di sini, Mommy,” gumam Violet sambil merogoh-rogoh celah kursi.Amber hanya bisa tersenyum lelah, namun tak sengaja raut sedih terpancar di wajahnya. Violet, yang lebih peka dan perasa, langsung menyadari perubahan itu. Dengan mata yang besar dan penuh perhatian, dia memandang ibunya.“Mommy … apa … apa Mommy baik-baik saja?” tanya Violet dengan suara kecilnya yang lembut.Amber terkejut, lalu berusaha tersenyum. “Iya, sayang. Mommy baik-baik saja. Kenapa tanya begitu?”Violet mendekat, memegang tangan ibunya. “Apa Daddy melakukan hal buruk saat kencan? Apa dia membuat Mommy sedih? Atau ... kencannya tidak menyenangkan?”Amber merasakan hatinya menghangat oleh perhatian putrinya. Dia menarik Violet ke dalam pelukan dan
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status