Semua Bab Anak Kembar Milik Hot CEO: Bab 51 - Bab 60

76 Bab

Bab 51. Belum Berakhir

Sudah lewat beberapa hari sejak Amber mendapatkan kabar yang sangat mengejutkan mengenai perusahaan mendiang sang ayah, hubungannya dengan Julian tampak semakin dekat. Apalagi James dan Gracey sekarang sudah memberikan restu.Setelah semua ketegangan dan konflik yang sempat terjadi, akhirnya mereka bisa menemukan kedamaian. Rasa canggung yang pernah ada seolah menghilang begitu saja, digantikan oleh kehangatan yang makin hari makin tumbuh. Bahkan, si kembar, Victor dan Violet, yang semula juga peka terhadap ketegangan di antara orang tua mereka, mulai merasakan perubahan tersebut. Suatu pagi, saat sedang sarapan bersama, si kembar, yang selalu penuh rasa ingin tahu, memandangi kedua orang tuanya dengan tatapan penasaran.“Mommy sama Daddy sudah benar-benar berbaikan, kan?” tanya Violet dengan polos.Julian menghampiri Vilolet dan memeluknya gemas, “Memangnya siapa yang bertengkar, Vio?”Victor menggeleng sok bijak, “kalian ini suka sekali membohongi anak-anak, memangnya aku dan Vio b
Baca selengkapnya

Bab 52. Kebodohan Clara

Beberapa hari telah berlalu. Kemudian Julian menerima laporan yang mencurigakan mengenai Anette Caleste. Laporan tersebut datang dari salah satu informan terpercaya yang bekerja di bawah jaringan pengawasannya.Ruangan kerja Julian dipenuhi dengan berkas -berkas yang menumpuk. Namun tatapan Julian terpaku pada laporan terbaru yang baru saja diterima. Anette, yang selama ini dikenal sebagai pemilik perusahaan konstruksi kecil di New York, ternyata menjalankan bisnis yang jauh lebih kelam di balik kedok tersebut, yaitu perdagangan manusia ilegal dan prostitusi kelas atas.Julian mengepalkan tangannya saat membaca detail demi detail operasi Anette yang begitu keji. Tanpa ragu, dia menandai laporan itu sebagai prioritas utama. Ini bukan hanya masalah hukum, tetapi juga kemanusiaan. Julian harus segera menghentikan Anette sebelum lebih banyak korban jatuh ke dalam jerat bisnis kotor wanita itu.Tanpa membuang waktu, Julian meraih telepon genggamnya dan menghubungi Mark, tangan kanannya ya
Baca selengkapnya

Bab 53. Madam Ann

Jauh di dalam dirinya, Clara masih mencoba melawan, meski tubuhnya seakan tidak mendengarkan perintahnya. Dia merasakan sesuatu yang salah, sesuatu yang tidak seharusnya terjadi. Namun, efek obat itu begitu kuat, membuatnya tidak bisa menghentikan apa yang kini sedang terjadi pada tubuhnya.“Aku... aku tidak bisa...,” Clara berkata lirih, suaranya terputus-putus oleh lenguhan dan desahan yang tak bisa dia tahan.Mike tidak memberikan waktu bagi Clara untuk berpikir. Dia terus meremas payudara Clara dengan semakin kasar, memilin putingnya yang mengeras dan membuat tubuh gadis itu semakin tak berdaya di hadapannya. Setiap sentuhan Mike terasa seperti petir yang menghantam tubuh Clara, membuatnya semakin terjerat dalam jaring kenikmatan yang dipaksakan padanya.Clara mencoba meraih kesadarannya kembali, namun setiap kali dia berusaha melawan, tubuhnya merespon dengan lebih banyak desahan dan lenguhan. Tubuhnya seakan tidak mau mendengarkan pikirannya yang berteriak untuk berhenti.“Mike…
Baca selengkapnya

Bab 54. Ingin Menciummu

Julian melangkah pelan memasuki rumahnya yang sunyi. Hanya terdengar detak jarum jam yang menunjukkan pukul sebelas malam. Dia melepaskan dasi yang melilit leher dengan satu tarikan lembut. Sesekali Julian menghela napas panjang, berusaha meredakan ketegangan setelah hari yang panjang.Di tengah keheningan, Julian melihat lampu di ruang tengah masih menyala, tanda bahwa seseorang masih terjaga. Waktu sudah larut malam, tentu saya Victor dan Violet sudah tidur nyenyak di kamar.Ternyata di ruang tengah masih ada Amber yang terjaga. Dia duduk di sofa dengan secangkir teh di tangan dan sebuah buku yang terbuka di pangkuannya. Wanita itu tampak begitu tenang dan fokus pada apa yang sedang dibaca. Bahkan tidak menyadari kehadiran Julian di ambang pintu.Sebuah senyuman tipis terbentuk di bibir Julian. Lantas dia mendekati Amber tanpa suara. Kakinya berjalan dengan penuh hati -hati. Dengan lembut Julian melingkarkan tangan di sekitar bahu Amber dan memeluknya dari belakang. Amber terkejut
Baca selengkapnya

Bab 55. Izinkan Aku Menyentuhmu

Amber terdiam sejenak, hatinya berdebar kencang. Dia juga bisa merasakan kehangatan dari tubuh Julian yang begitu dekat dengannya. Sebelum menjawab Amber meneguk saliva kasar.“A- apa ... apa maksudmu, Julian?”“Tidak ada maksud apapun,” Julian tersenyum kecil, “aku hanya ... ingin menciummu.”Tatapan mata Julian yang dalam dan intens entah mengapa membuat Amber merasa terbuai. Dia lantas menarik napas dan tidak tahu mengapa langsung mengangguk begitu saja. Sebuah isyarat memberi izin pada Julian untuk mendekat.“Se- sebentar saja ....” Amber berdeham dengan tegang.Tanpa menunggu lebih lama lagi, Julian mendekat. Dia meraih wajah Amber dan mengecup dengan lembut, menyampaikan seluruh perasaannya dalam ciuman tersebut. Ciuman yang lembut namun penuh makna, seolah semua ketegangan dan kekhawatiran yang ada di antara mereka meleleh dalam kehangatan tersebut.Mulut Amber yang terbuka membuat ciuman Julian lama-lama menjadi lebih menuntut, panas, dan luar biasa liar. Amber pun dengan se
Baca selengkapnya

Bab 56. Stalker

Pagi itu, Julian bangun lebih awal. Pikiran pria itu sudah dipenuhi oleh meeting penting yang harus dihadirinya di kantor. Ini adalah salah satu pertemuan yang akan menentukan kelangsungan proyek besar yang sedang dikerjakan selama beberapa bulan terakhir. Tanpa banyak membuang waktu, Julian segera mandi, berpakaian rapi, dan bersiap untuk pergi. Namun, ada satu hal yang membuat Julian merasa sedikit berat meninggalkan rumah pagi ini, si kembar.Julian biasanya selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengantar si kembar ke playgroup setiap pagi. Itu adalah salah satu momen spesial yang tidak ingin dilewatkan. Namun, hari ini Julian terpaksa harus melewatkan momen tersebut. Waktu sudah sangat mepet, dan di tidak mungkin terlambat datang ke kantor.Amber yang menyadari kegundahan Julian, segera menawarkan diri untuk mengantar si kembar. Julian menatap Amber dengan perasaan bersalah, tetapi Amber justru tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, Julian. Aku akan mengantar mereka. Kau fokus sa
Baca selengkapnya

Bab 57. Apa? Gagal?!

“Kenapa Nyonya lama sekali?”Vein menutup bagasi mobil dengan gerakan cepat, tetapi tetap penuh kehati-hatian. Pandangannya segera tertuju pada Amber yang berdiri di kejauhan, tampak tenang namun sedikit gelisah. Ada sesuatu yang membuat hati Vein berdesir aneh, seakan ada firasat buruk yang tak bisa diabaikan."Nyonya Amber..." gumam Vein, namun suara itu hanya tertahan di tenggorokannya. Dia ingin segera menghampiri Amber, memastikan semuanya baik-baik saja.Namun, saat Vein mengunci mobil dan bersiap berjalan mendekat, Amber tiba-tiba menghilang di tengah kerumunan orang yang sibuk berlalu-lalang di depan kedai kopi. Rasa panik langsung menyeruak dalam dirinya, menggantikan firasat buruk yang sejak tadi mengusik."Nyonya Amber!" serunya, kali ini lebih keras, tapi tak ada jawaban.Jantung Vein berdebar kencang, rasa cemas semakin menekan dadanya. Tanpa berpikir panjang, dia bergegas mengejar jejak Amber. Pandangannya menyapu sekeliling dengan cermat, mencari sosok wanita itu di an
Baca selengkapnya

Bab 58. Merasa Terancam

“Apa yang terjadi, Mike?” Clara langsung bangkit dari ranjang, menghampiri Mike yang masih memegang telepon. “Ada apa?”“Diam dulu.” Mike melirik tajam pada Clara.“Mike, jawab aku!” Clara tidak sabar. Dia sudah mendengar sedikit percakapan Mike dan anakbuahnya barusan.Clara merasa dadanya hampir meledak mendengar kabar bahwa rencana untuk membunuh Amber gagal. Kemarahan yang mendidih di dalam diri hampir tak terkendali. Clara telah merencanakan semuanya dengan sempurna, tetapi semua upaya itu berakhir dengan kegagalan yang memalukan.“Bagaimana bisa kau gagal?” suara Clara bergetar.Mike terdengar tenang, nyaris acuh tak acuh. “Semua sudah diatur, tapi ada sesuatu yang menghalangi.”“Sesuatu? Itu alasan yang sangat buruk, Mike! Apapun yang terjadi, dia harus mati. Kalau kau tidak bisa melakukannya, aku sendiri yang akan membunuhmu,” Clara mengancam dengan tajam. “Kau sudah berjanji, sekarang tepati janjimu!”“Kau sangat berisik, Clara.” Namun, alih- alih merasa takut, Mike malah te
Baca selengkapnya

Bab 59. Amber Hilang!

Setelah yakin bahwa situasi di rumah aman, Julian memutuskan untuk kembali ke kantor. Sebelum pergi, di menitipkan Amber kepada Vein, satu-satunya yang dapat dipercaya untuk menjaga keamanan di rumah mereka untuk saat ini.“Vein, aku minta kau menjaga Amber untuk sementara,” titah Julian sebelum beranjak pergi.“Baik, Tuan. Tapi Tuan ... kalau hanya satu orang, saya bisa menghadapinya, tapi kalau lebih dari dua orang, saya tidak bisa menjamin,” ucap Vein yang menyadari kemampuannya. “Meskipun begitu, saya akan berusaha semaksimal mungkin.”“Aku tahu. Hubungi aku jika ada hal yang mencurigakan,” pinta Julian kemudian.“Baik, Tuan,” jawab Vein dengan patuh.Julian memahami situasi ini dan menasihati Amber untuk tetap di rumah dan tidak pergi kemanapun sendirian.“Amber, tetaplah di rumah. Vein aku minta untuk menjagamu,” ujar Julian seraya mengelus pipi Amber dengan lembut.“Baiklah.” Amber mengerti dan setuju untuk mematuhi instruksi Julian.“Jangan pergi kemanapun sendirian. Okay?” J
Baca selengkapnya

Bab 60. Mantan Ibu Tiri

Malam yang kelam dan suram menyelimuti langit kota, seakan menjadi cerminan dari kegelapan yang menyelimuti hati Amber. Tubuhnya yang lemah tergeletak tak berdaya di lantai dingin sebuah gudang bawah tanah, tersembunyi di balik dinding tebal bar milik Anette. Gudang itu dipenuhi dengan bau lembab yang menyengat dan debu yang telah menempel selama bertahun-tahun, menciptakan suasana yang mencekam dan penuh ketidakpastian. Cahaya redup dari lampu neon tua yang tergantung di langit-langit menciptakan bayangan aneh pada dinding beton yang retak, menambah kesan menakutkan tempat itu.Amber tergeletak tak sadarkan diri, wajahnya pucat akibat efek bius yang diberikan oleh Mike. Nafasnya teratur, tapi dalam keadaan terbius, dia benar-benar tak berdaya. Di sudut ruangan, Mike berdiri dengan sikap angkuh, matanya penuh dengan kepuasan. Sebuah seringai puas terbentuk di bibirnya saat dia menatap Amber yang tak sadarkan diri.“Anette akan sangat senang dengan 'barang' ini,” gumam Mike, setengah
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
DMCA.com Protection Status