"Saras, buka pintu kamarnya, mama mau masuk!"Cempaka mengetuk-ngetuk pintu kamar Saras sedari tadi, hanya saja bocah perempuan itu enggan memenuhi permintaan ibunya."Sudah, biarkan saja dulu," ucap Cakrawati yang mendampingi Cempaka di depan pintu kamar Saras."Ini gara-gara Danendra dan Natali," lontar Cempaka ketus. "Ssst, pelankan suara kamu, bisa membuat Saras salah paham."Cempaka pergi dari sana, Cakrawati menyusul ke ruang keluarga."Aku telah menerima kalau Natali akan menjadi istri kedua Danendra, Bu, tapi, rasanya aku tidak sanggup."Cakrawati bergeming sembari duduk di samping putrinya."Ibu tahu ini sulit bagi kamu.""Kalau saja pernikahan kami tidak terjadi, pastinya tidak alam sesulit ini pikiranku."Lagi-lagi Cakrawati dilanda rasa bersalah."Maafkan, Ibu, ya," lirihnya. Cempaka menoleh, mengamati paras sang ibu yang berubah."Bukan maksudku menyinggung, Bu. Maaf, ya...." Cempaka memeluk ibunya dari samping. "saat melihat Natali, aku malah ingin mundur dari pernikah
Last Updated : 2024-06-04 Read more